Ikan merupakan salah satu hewan yang cukup rentan terhadap serangan racun. Ikan bisa mati dengan mudah karena racun yang mengkontaminasi air. Maka dari itu banyak kasus penangkapan ikan besar-besaran yang memanfaatkan penggunaan racun. Namun hal itu tentulah bukan hal yang pantas dilakukan. Ikan yang mati karena keracunan juga sebaiknya tidak dikonsumsi karena racunnya dapat menginfeksi tubuh manusia atau hewan lain yang memakannya. Mengetahui ikan yang mati karena keracunan mampu menghindarkan kita dari memakan ikan itu atau melakukan tindakan penyelamatan pada organisme lain di sekitar ikan.
Keracunan ikan dapat disebabkan oleh beberapa zat berbahaya yang mengkontaminasi air. Zat inu tercemar ke dalam air karena berbagai alasan baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Berikut beberapa perbedaan ciri ikan yang keracunan berdasarkan beberapa zat berbahaya :
Ikan Keracunan Amonia
Amonia merupakan salah satu zat berbahaya yang sering kali tidak sengaja mengkontaminasi air. Sesungguhnya keberadaan amonia bisa berdampingan dengan ikan jika keberadaannya ada pada batas normal. Jika amonia berkisar 0,56 hingga 2,37 ppm, maka amonia ini dapat mematikan ikan dalam waktu 24 jam hingga 36 jam.
Penyebab ikan bisa keracunan amonia ialah karena pembusukan bahan organik, ekskresi dari organisme air termasuk ikan seperti kotoran dan urine, sisa makanan yang dibiarkan dan tidak dibersihkan serta gas berbau jama dan lain sebaginya. Amonia cenderung meningkat pada suhu yang tinggi, pH tertentu sehingga untuk mengatasinya dapat dilajukan dengan mengganti air kolam atau akuarium atau juga dengan menjadikan air berpH mendekati 7 atau netral.
Ciri-ciri ikan yang keracunan amonia ialah sebagai berikut :
- Ikan tidak bergerak dan hanya berdiam diri di satu titik tertentu.
- Ikan terlihat lesu dan lemah.
- Nafsu makan ikan menurun dan tidak mau makan.
- Ikan berenang melayang-layang di bagian dasar kolam.
- Insang ikan terlihat merah bahkan terjadi pendarahan internal atau eksternal.
Ikan Keracunan Nitrat
Tingkat toksisitas nitrar terbilang lebih rendah daripada amonia dan nitrit. Nitrat dalam air biasanya dihasilkan dari proses pencernaan ikan dan bisa juga karena sistem sirkulasi kolam yang kurang baik. Batas maksimum nitrat yang bisa dikategorikan aman ialah berkisar 20mg per satu liter air. Jika kadar nitrat sudah lebih dari itu berarti air dapat digolongkan tercemar nitrat.
Terjadinya pencemaran nitrat ini biasanya disebabkan karena sirkulasi air dalam kolam yang tidak baik, pemberian makan secara berlebih, kepadatan populasi kolam yang berlebih dan biasanya peningkatan nitrat ini berjalan dalam waktu lama namun jika dibiarkan kadarnya akan terus meningkat.
Ciri-ciri yang keracunan nitrat ialah sebagai berikur :
- Ikan terlihat lemas dan lesu.
- Ikan mengalami penurunan nafsu makan.
- Insang ikan mengalami pergerakan yang cepat.
- Ikan akan lebih sering berdiam diri dan tidak bergerak di dasar kolam.
- Pada tingkat keracunan yang serius, kepala dan ekor ikan akan terlihat seperti mengkerut.
Ikan Keracunan Nitrit
Keracunan nitrit biasanya diawali dengan adanya keracunan amonia pada ikan. Ketika tingkat amonia meningkat biasanya akan diikuti oleh naiknya tingkat nitrit. Kadar maksimal nitrit dalam air adalah 0,2 mg perliter.
Keracunan nitrit pada ikan juga dikenal dengan penyakit darah coklat, berikut ciri-cirinya :
- Ikan terlihat sering megap-megap karena kahabisan nafas dan suka berada di permukaan kolam.
- Insang ikan bergerak dengan sangat cepat dan tidak wajar.
- Ikan suka menggantung di dekat saluran air.
- Insang ikan berubah warna menjadi kecoklatan.
Keracunan nitrit ini memengaruhi hemoglobin karena penyakit ini menyebabkan darah tidak dapat mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh. Karena hal tersebut tidak jarang keracunan nitrit menyebabkan ikan mati lemas karena kekurangan oksigen dalam tubuh.
Ikan Keracunan Karbondioksida
Keracunan karbondioksida akan terjadi jika kadar karbondioksida di dalam air mencapai angka 25 hingga 30 ppm. Dengan kadar menyentuh angka itu maka ikan akan keracunan karbondioksida. Pencemaran CO2 ini dapat terjadi akibat kerusakan reaktor dalam akuarium, atau ketidakmampuan tanaman air dalam melakukan fotosintesis atau penyerapan CO2 karena kurangnya penerangan.
Ciri-ciri ikan yang keracunan karbondioksida adalah :
- Cara bernapas ikan yang meningkat dan menjadi lebih cepat.
- Ikan sering kali terengah-engah.
- Ikan berenang dengan cara yang mengejutkan seperti terkejut dalam berhenti atau mendadak berenang cepat.
- Ikan mati lemas.
Ikan Keracunan Hidrogen Sulfit
Hidrogen sulfit merupakan salah satu senyawa yang cukup berbahaya. Kebanyakan organisme akuatik akan keracunan karena senyawa ini meskipun ada organisme yang menggunakan hidrogen sulfit sebagai sumber energi namun tentunya tidak banyak.
Keracunan hidrogen sulfit di dalam akuarium air dapat disebabkan karena adanya filter air dan terjadi pemadaman listrik dalam jangka waktu yang cukup lama.
Ketika terjadi pemadaman listrik, cucilah filter air menggunakan air bersih di luar akuarium.
Ikan Keracunan Klorin, Kloramin hingga Logam Berat
Senyawa-senyawa ini biasanya ada dalam air ledeng dan dalam jumlah kecil tidak berpengaruh pada manusia. Namun tentu saja berbeda jika pada hewan tertentu. Kandungan klorin dan kloramin dalam air memberikan dampak yang mirip dengan keracunan nitrit.
Ciri-ciri ikan yang keracunan ialah sebagai berikut :
- Ikan terengah-engah dan kesulitan bernafas.
- Dalam jangka waktu lama ikan bisa mati lemas.
Hal ini karena senyawa-senyawa ini menyebabkan insang tidak dapat bekerja dengan maksimal dimana oksigen tidak dapat diedarkan dengan baik oleh darah. Air yang tercemar klorin masih bisa dideteksi biasanya karena klorin mengeluarkan bau yang cukup menyengat.