Ikan Keracunan Amonia : Penyebab dan Cara Mengatasi

Pernah mendengar kasus ikan keracunan amonia ? Tentu saja pernah bukan. Pencemaran lingkungan kini kian marak terjadi bahkan lingkungan air sering kali menjadi yang paling rentan. Organisme akuatik menjadi korban utama salah satunya adalah ikan. Bagaimana ikan bisa keracunan amonia ? Dan adakah cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya ? Mari simak ulasan berikut untuk menambah wawasan mengenai keracunan amonia pada ikan.

Amonia

Amonia merupakan salah satu sengawa kimia yang dikenal berupa gas dengan bau yang sangat tajam. Gas ini tidak berwarna namun berbau tajam dan mudah larut di dalam air. Amonia merupakan bentuk racun dari TAN (Total Ammonia Nitrogen). Jika di dalam air, amonia dapat berasal dari pembusukan bahan organik dan juga dari sisa ekskresi dari organisme air. Amonia akan menjadi racun bagi ikan jika melewati batas kewajaran. Amonia akan beracun dan mematikan bagi ikan ketika konsentrasinya berkisar 0,56 hingga 2,37 ppm.

Penyebab Ikan Keracunan Amonia

Amonia bisa mencemari perairan bahkan juga air di dalam akuarium. Berikut beberapa hal yang menjadi penyebab ikan keracunan amonia :

Terkontaminasi Gas dari Luar Akuarium

Akuarium yang ada di dalam rumah, terkadang tidak sengaja mendapat zat dari luar yang bisa beracun bagi ikan. Amonia adalah gas berbau tajam yang mudah lrut dalam air. Penggunaan parfum, atau racun serangga yang disemprotan dekat dengan akuarium bisa menjadi penyebab ikan keracunan amonia.

Sisa Makanan yang Tidak Dibersihkan 

Salah satu materi asal dari amonia adalah sisa makanan yang tidak habis termakan oleh ikan dan mencemari air akuarium. Hal inilah yang mendasari pentingnya memberikan ikan makanan secara pas dan tidak berlebihan.

Akuarium yang Tidak Dibersihkan Secara Berkala

Ikan juga mengeluarkan zat eksresi berupa urine dan kotoran. Di dalam urine biasanya terkandung amonia. Dan jika akuarium tidak dibersihkan secara berkala, maka zat amonia yang berasal dari urine ikan akan tertumpuk dan mencemari kondisi air. Selain itu, amonia juga bisa berasal dari pembusukan tanaman air atau bahkan bagian tubuh ikan yang lepas seperti sisik.

Cara Mengatasi Ikan yang Keracunan Amonia

Keracunan amonia dapat dapat diatasi jika diketahui sedini mungkin. Ada beberapa tanda yang mengindikasikan ikan keracunan amonia. Beberapa ciri ikan keracunan amonia ialah :

  • Ikan malas bergerak atau bahkan tidak bergerak sama sekali.
  • Ikan terlihat lesu.
  • Insang pada ikan memerah. Bahkan dalam kasus yang serius insang ikan dapat mengalami pendarahan.
  • Nafsu makan yang menurun drastis.
  • Ikan berenang dengan melayang-melayang di dasar kolam atau akuarium.

Setelah mengenali tandanya, segera lakukan cara berikut untuk dapat mengatasi ikan yang keracunan amonia :

Penggantian Air Bertahap

Ketika menemukan tanda-tanda ikan mengalami keracunan amonia, hal pertama yang dapat dilakukan untuk mengatasinya ialah mengganti air akuarium. Keracunan amonia kemungkinan besar didapatkan melalui air akuariumnya.

Mengganti air akuarium menjadi pertolongan pertama yang dapat dilakukan. Namun tentu saja jangan mengganti secara besar-besaran. Lakukanlah langkah penggantian bertahap dalam kurun waktu beberapa hari. Jangan lupa untuk memeriksa kadar amonia yang terkandung dalam air. Hingga mendekati angka nol, barulah penggantian air dapat dihentikan.

Awasi Kondisi Air

Ada sebuah alat yang dapat digunakan untuk mengecek kadar amonia yang ada dalam air. Alat ini secaa komersial dijual bebas sehingga mudah untuk dibeli. Lengkapi diri dengan memiliki alat ini untuk dapat memeriksa kualitas air.

Selain itu, periksa juga mengenai suhu, pH, salinitas dan kadar oksigen yang terkandung dalam air. Karena amonia dapat berkembang dengan cepat pada situasi tertentu misalnya suhu air yang tinggi.

Gunakan Filter Akuarium yang Tepat

Penggunaan filter dalam akuarium, selain dapat menjaga ketersediaan oksigen dalam air juga dapat mengendalikan kadar zat-zat lain yang tidak seharusnya ada dalam air salah satunya adalah amonia. Meskipun sudah menggunakan filter, tetap bersihkan air akuarium agar filter tidak bekerja terlalu berat dan menyebabkannya cepat rusak.

Tentukan Pemberian Makan Secara Tepat

Berbeda jenis ikan berbeda pula jenis makanannya. Kenali ikan dan pakan apa yang sebaiknya diberikan. Selain itu, awasi juga sebera banyak pakan harus diberikan. Biasanya, ikan akan menghabiskan makanannya dalam waktu 5 menit. Jika ketika pemberian makan dan ikan butuh lebih dari 5 menit, coba kurangi porsi pemberian makanannya.

Pemberian makan berlebih akan menimbulkan sisa makanan yang memiliki kemungkinan mengkontaminasi akuarium. Sisa makanan ini juga dapat menjadi sumber dari racun amonia yang bisa membahayakan ikan.

Pisahkan Ikan yang Sakit

Ketika ikan sudah menunjukkan tanda penurunan kesehatan, pisahkan ikan yang sakit dengan ikan yang sehat. Hal ini bertujuan agar ikan yang sehat tidak tertular atau mengikuti perilaku ikan yang sakit. Berikan perawatan pada ikan yang sakit dan awasi perkembangannya.

Pastikan ikan mendapat air bersih yang sudah dideklorinasi sehingga aman dan sehat untuk pengobatan ikan.

Jika sudah dipastikan ikan sehat dan bergerak dengan aktif barulah ikan dapat disatukan kembali dengan ikan lainnya dalam satu akuarium. Namun pastikan juga air akuarium sudah diganti dan dibersihkan dengan baik.