Bagi kalian yang baru pertama kali memelihara anak anjing atau anjing, mungkin masih merasa asing dengan penyakit distemper. Penyakit termasuk salah satu penyakit yang menular ke sesama anjing.
Sehingga buat kalian yang memelihara lebih dari satu harus segera memisahkan kandang mereka. Agar anjing yang yang sehat tidak akan ikut tertular.
Pada saat anjing peliharaan kalian terserang distemper akan sangat membuat kalian sedih serta frustasi. Jika kalian salah atau telat dalam penanganannya bisa menimbulkan kematian.
Untuk kalian yang ingin memiliki anjing ataupun berencana mememlihara anak anjing, lebih baik untuk selalu waspada dan mempersiapkan diri jika anjing peliharaan kalian terserang penyakit ini.
Distemper anjing merupakan salah satu penyakit yang sangat menular. Penyakit ini merupakan virus yang bersifat sistemik. Distemper sendiri merupakan salah satu penyakit dengan kematian yang sangat tinggi. Apalagi jika penyakit ini menyerang anak anjing atau puppy. Penyakit yang cukup berbahaya ini disebabkan infeksi virus Distemper atau Canine Distemper Virus. Virus ini juga lebih suka menyerang anjing yang masih muda daripada yang sudah dewasa. (Baca juga mengenai cara menyembuhkan anjing sesak nafas)
Semua jenis serta segala umur anjing bisa saja terserang penyakit distemper ini. Apalagi anak anjing yang berumur 3-6 bulan jauh lebih rentan terinfeksi serta mengalami komplikasi yang serius. Seperti munculnya peradangan paru-paru/ pneumonia, serta peradangan otak/ encephalitis. Gejala ini berbeda dibandingkan dengan gejala yang akan timbul pada anjing dewasa.
Walaupun begitu, anjing yang sedang menyusui ternyata kemungkinan terkena viru distemper kecil. Dikarenakan tingginya kekebalan yang mereka dapatkan dari susu kolostrum. Tapi ini hanya berlangsung selama 8-24 jam pertama pasca kelahiran. Sedangkan kemungkinan anjing dewasa terserang distemper kemungkinannya kecil. Ini dikarenakan kekebalan yang telah terbangun. Tapi infeksi ini masih bisa dialami pada anjing yang berusia 7-8 tahun. (Baca juga mengenai gejala dehidrasi pada anjing)
Virus distemper dapat menyerang beberapa sistem pada tubuh anjing, yaitu sistem pernafasan, sistem pencernaan, sistem kekebalan tubuh, sistem syaraf dan sistem urogenital. Karena banyaknya sistem tubuh yang diserang ( bisa satu atau ketiganya sekaligus), gejalanya pun bisa beragam. Gejala pada tahap awal bisa berupa :
1. Demam Tinggi
Salah satu gejala distemper yang biasanya terjadi adalah demam tinggi. Demam yang dialami mereka dapat mencapai hingga 41 derajat celcius. Sama halnya dengan manusia, anjing memiliki suhu normal sekitar 38-39.5 derajat Celcius. Terkadsng, demam ini akan disertai menggigil serta gemetaran.
2. Radang Pada Mata
Tidak hanya mengalami demam tinggi. Anjing yang terkena distemper pada awalnya juga akan terkena radang pada mata. Biasanya peradangan ini akzn disertai kotoran mata atau belek yang cukup banyak, tebal sert berwarna kekuningan. Jika sudah begini, kalisn bisa rutin membersihkannya.
3. Ingus Pada Hidung
Selain itu, gejala sederhana lainnya yang akan dialami anjing jika terkena distemper adalah banyaknya ingus yang keluar bahkan berwarna sedikit kekuningan.(Baca juga mengenai tanda anjing keguguran)
4. Depresi
Salah satu yang cukup terlihat saat anjing terkena distemper adalah anjing yang terlihat stress. Anjing akan terlihat murung dan susah untuk diajak bermain atau berinteraksi.
Selain itu, anjing yang depresi akan terlihat tidak begitu berenergi saat mengibaskan ekornya. Tidak banyak bergerak bahkan kehilangan minat dengan kegiatan atau aktivitas yang mereka sukai. Bahkan depresi yang mereka alami bisa membuat perubahan pada pola tidurnya.
5. Nafsu Makan Hilang
Salah satu yang paling terlihat saat kucing terkena distemper adalah nafsu makan yang hilang. Jika sudah begini kalian harus tetap memaksa mereka untuk makan. Kalian bisa memberikan makanan favorit mereka. Tidak disarankan untuk memberi makanan yang mentah agar tidak memperparah keadaan.
6. Batuk kering
Selain susah makan, anjing juga akan sering mengalami batuk kering. Jadi saat kalian mendengar anjing kalian batuk-batuk kecil. Jangan khawatir, karena biasa terjadi ada anjing yang terkena distemper. Bahkan terkadang disertai dengan ingus yang tebal serta berwarna kekuningan.
7. Benjolan Bernanah di Bagian Perut
Bahkan jika kalian meraba pada bagian perut mereka. Kalian bisa menemukan benjolan pada area perut. Kalian harus berhati-hati saat merabanya, karena benjolan ini merupakan benjolan yang berisi nanah. Sehingga usahakan untuk tidak menekannya dengan kuat agar benjolannya tidak pecah.
8. Muntah Diare
Jika distemper mulai parah, anjing biasanya akan mengalami muntah serta diare. Salah satu cara untuk mengatasi diarenya adalah dengan menghentikan sementara pemberian makanan. Kalian bisa menghentikannya selama 12 sampai 24 jam. Ini bertujuan untuk menenangkan saluran pencernaan mereka.
Selain itu, kalian harus selalu menyiapkan air minum yang bersih. Karena pada saat mereka merasa lapar, mereka bisa minum air yang kalian sediakan.
9. Jalan Serampangan
Selain mengalami muntah yang diserta diare, anjing akan terlihat jalan serampangan. Anjing akan berjalan tidak lurus serta terlihat lemas. Hal ini biaaa terjadi lepada anjing yang terserang distemper yanh sudah terlanjur parah.
10. Kepala gemetar
Selain jalan yang serampangan, kalian juga bisa melihat kepala mereka yang terkadang terlihat gemetar. Bahkan mereka terkadang menggerakan rahang yang terlihat seperti mengunyah. Bahkan terkadang terlihat tidak terkendali.
11. Kejang-kejang
Gejala lain yang dialami oleh anjing distemper adalah kejang-kejang serta kebingungan. Pada saat anjing kalian sedang kejang-kejang. Jangan pernah mencoba memegang mulut anjing untuk mencegah mereka menggigit lidahnya.
Karena jika hal ini kalian lakukan pada saat anjing kejang-kejang. Ini justru akan membuat mereka tambah stres. Ini juga akan membuat tangan kalian digigit oleh anjing tanpa mereka sadari. (Baca juga mengenai tanda anjing keguguran)
12. Gerakan Kaki Tidak Terkoordinasi
Salah satu gejala yang akan timbul pada saat anjing terkena distemper yang parah adalah gerakan kaki yang tidak terkoordinasi. Kontraksi otot atau kedutan biasanya akan tidak terkontrol, ritmis serta terjadi kekakuan. Biasanya ini terjadi pada otot disekitar leher serta kepala.
Awalnya hal ini akan terjadi pada saat istirahat atau tidur. Pada saat kondisinya semakin parah, kedutan bisa terjadi sepanjang waktu.
13. kelumpuhan
Bahkan jika sudah parah, anjing bisa mengalami kelumpuham. Bahkan anjing bisa mengalamk kebutaan. Selian itu akan mengalami kesulitan bernafas. Serta penebalan kulit terutama pada bantalan kaki serta hidung.
Cara Mencegah
Pada umumnya, belum ditemukan obat yang bisa mengobati distemper pada anjing. Hal ini dikarenakan distemper memiliki sifat suportif dan simptomatis. Namun, berikut beberapa cara mencegah distemper pada anjing, antara lain:
- Memberi antibiotik spektrum untuk mencegah invasi bakteri sekunder.
- Memberi cairan elektrolit untuk menjaga keseimbangan cairan.
- Memberi antipiretik
- Memberi analgesik pereda sakit
- Memberi nutrisi dengan parenteral
- Memberi discharge di bagian mata dan hidung secara rutin
- Memberi glukokortikoid untuk mencegah kebutaan
- Memberi antikonvulsan untuk mengendalikan kejang.
Demikian penjelasan terkait apa saja gejala distemper pada anjing dan beberapa cara mencegahnya.