5 Hewan yang Melakukan Estivasi

Banyak hewan berdarah panas yang menyesuaikan suhu tubuhnya terhadap lingkungan untuk mempertahankan suhu tubuh dan energinya. Mekanisme ini dilakukan dengan mekanisme hibernasi dan estivasi.

Hibernasi merupakan keadaan dimana hewan tidak melakukan aktivitas apapun dan tidur selama musim dingin untuk meminimalisir kerja metabolisme dengan bernafas lambat dan lambatnya detak jantung.

Hal ini dilakukan hewan untuk melindungi dirinya dari suhu ekstrim dan kelaparan karena jarangnya makanan saat musim dingin. Contoh hewan yang melakukan hibernasi adalah kelelawar, kelompok rodentia, beruang, ikan, kura-kura, dan hewan lainnya. 

Estivasi pada dasarnya merupakan mekanisme sejenis hibernasi namun dilakukan hewan saat kondisi lingkungan panas ekstrim dan umumnya dilakukan hewan yang hidup di daerah tropis atau gurun panas. Hal ini dilakukan hewan untuk mempertahankan energi dan air di tubuhnya dari sengatan matahari.

Secara umum, perbedaan hibernasi dan estivasi adalah tempat melakukan mekanisme ini, dimana hibernasi dilakukan hewan pada tempat hangat selama periode musim dingin. Sementara estivasi dilakukan pada tempat yang cenderung sejuk atau memiliki kelembaban tinggi dan dilakukan hanya saat kondisi lingkungan sangat panas.

Adapun 5 contoh hewan yang melakukan estivasi adalah sebagai berikut:

1. Siput

Siput merupakan hewan yang masuk ke dalam kelas gastropoda. Salah satu ciri-ciri siput adalah memiliki cangkang yang berfungsi untuk melindungi diri dari predator dan menjaga kelembaban tubuh.

Cangkang ini membatasi mobilitas siput, untuk itu siput bergerak dengan sangat lambat karena cangkangnya yang berat dan menjadikan siput sebagai hewan yang bergerak lambat.

Cangkang ini bervariasi dari segi motif dan warnanya. Siput sering ditemukan di daerah dengan banyak pepohonan, semak, maupun hutan. Ini dilakukan siput untuk melakukan estivasi yakni mengurangi penguapan air dari dalam tubuh siput.

Penguapan pada siput terjadi melalui cangkang sehingga dalam kondisi sangat panas terkadang siput mengeluarkan semacam zat yang membentuk sebuah lapisan membran pada cangkang yang dapat meminimalisir difusi oksigen termasuk penguapan.

2. Kumbang Koksi

Kumbang koksi atau Coccinellidae terkenal akan warnanya yang indah juga sebagai serangga yang memberi keuntungan bagi petani. Serangga ini berbentuk bulat atau lonjong dengan fitur unik sayap berwarna merah, oranye, atau kuning dan titik hitam di sayapnya.

Warna yang menonjol ini merupakan salah satu bentuk adaptasi kumbang dimana hewan berwarna terang umumnya beracun sehingga predator menganggap kumbang beracun dan tidak banyak memangsa kumbang koksi. Ukuran tubuh hewan ini maksimal sebesar 1 cm dan banyak ditemukan di area terbuka seperti kebun.

Makanan utama kumbang koksi adalah kutu atau aphides dimana konsumsi yang banyak menentukan reproduksi kumbang. Kumbang koksi mengurangi aktivitas saat udara cenderung lebih panas hal ini yang menjadikan kumbang koksi sebagai hewan yang melakukan estivasi.

3. Kepiting Air Tawar Tropis

Kepiting air tawar tropis atau Austrothelphusa transversa merupakan kepiting endemik Australia. Kepiting air tawar yang ditemukan di daerah tropis dan subtropis. Eksploitasi kepiting untuk konsumsi manusia membuat hewan ini seringkali dinyatakan punah sebelum terungkap morfologinya.

Keunikan dari hewan ini adalah mereka akan membuat burrow yakni lubang dalam tanah ketika kondisi lingkungan sangat panas untuk melindungi dirinya dari penguapan yang berlebih dengan memanfaatkan kelembaban dalam tanah. 

4. Katak Berkaki Merah

Katak berkaki merah atau California red-legged frog merupakan hewan endemik Amerika Serikat. Ukuran katak ini berkisar 4 sampai 13 cm dengan fitur khas yakni perut dan kaki belakangnya yang berwarna merah.

Pada punggung hewan ini terdapat bintik hitam yang berfungsi sebagai pusat penangkap cahaya dan memiliki lipatan lateral di punggungnya.

Makanan katak kaki merah bervariasi tergantung pada bentuk hidupnya, pada fase hidup larva hewan ini mengkonsumsi alga, pada katak dewasa makanan utamanya adalah kelompok invertebrata seperti serangga, atau pada ukuran yang lebih besar katak ini biasanya memakan katak pohon yang ukurannya lebih kecil atau mencit.

Secara umum katak dewasa termasuk hewan yang aktif pada malam hari sementara katak muda aktif baik pada siang maupun malam hari.

Sebagai salah satu hewan yang melakukan estivasi, katak berkaki merah melindungi dirinya dari suhu panas ekstrim dengan memasuki fase dorman memanfaatkan lubang dalam tanah atau burrow milik mamalia kecil, maupun bersembunyi di bawah serasah daun yang lembab untuk mencegah adanya penguapan berlebih.

5. Katak Penampung Air

Katak penampung air atau water-holding frog dengan nama ilmiah Litoria platycephala merupakan katak yang memiliki kepala datar dan mata di sisi kanan dan kiri kepalanya yang berukuran kecil dan menjorok keluar.

Kulit katak ini berwarna abu-abu kehijauan dengan bintik hitam di bagian punggung dan perut yang berwarna putih dan jari yang sepenuhnya berselaput. Hewan ini banyak ditemukan di kolam, rawa, padang rumput, maupun tanah liat. Ukuran tubuh katak ini berkisar 7,2 cm.

Bentuk estivasi yang dilakukan katak ini sama halnya terjadi pada mamalia kecil yakni dengan membuat lubang bawah tanah dan menyimpan air hingga 60% dari bobot tubuh di dalam tubuhnya saat kondisi lingkungan panas ekstrim. Proses penyimpanan air dalam tubuh ini didukung dengan adanya lapisan yang bersifat kedap air pada kulit katak.