3 Hewan Langka di Laos yang Wajib Dilindungi

Waktu terus berjalan, planet bumi pun mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi memiliki kaitan erat dengan aktivitas yang dilakukan oleh manusia.

Pada zaman dulu manusia melakukan pekerjaannya dengan menggunakan alat yang sederhana. Namun, setelah ditemukan adanya teknologi pekerjaan manusia pun dapat terlaksana dengan mudah dan cepat.

Teknologi yang terus berkembang tidak selalu membawa dampak baik. Dampak negatif dapat terjadi terhadap lingkungan. Banyaknya alam yang rusak diakibatkan oleh kegiatan manusia yang dilakukan secara terus menerus.

Pada akhirnya mengakibatkan beberapa spesies hewan menjadi sulit ditemukan di alam bebas, bahkan hingga masuk dalam kategori langka.

Tidak hanya di Indonesia, kepunahan hewan turut dialami oleh negara lain, yaitu Laos yang merupakan negara berada di Asia Tenggara dan menjadi salah satu negara yang menjadi pusat perdagangan hewan spesies langka. Berikut ini jenis hewan langka di negara Laos:

1. Saola

saola

Hewan yang memiliki nama latin pseudoryx nghetinhensis ini masuk dalam kategori hewan yang terancam punah. Saola untuk yang pertama kali ditemukan dan satu-satunya pada tahun 1992. Hewan ini mirip dengan antelop yang berada di gunung pasir, Arab Saudi. Selain itu, saola memiliki kemiripan juga dengan lembu liar.

Ahli konservasi biologi turut menuturkan, bahwa jumlah populasi saola telah mengalami penurunan drastis sejak hewan tersebut ditemukan pada tahun 1992. Tingkat keterancaman kepunahan saola sama persis dengan hewan mamalia yang berukuran besar di Asia Tenggara.

Saola memiliki tanda putih pada bagian wajahnya serta mempunyai tanduk yang lancip dan panjang. Hal ini membuat saola menjadi salah satu satwa yang cantik. Saola sangat jarang terlihat dan hampir sangat tidak mungkin untuk memeliharanya di penangkaran.

Ancaman kepunahan saola sudah mencapai tahap kritis. Spesies ini berada pada resiko tinggi untuk mengalami kepunahan di alam liar. Perburuan liar menjadi salah satu faktor kepunahan hewan yang satu ini. Meningkatkan metode pendeteksian saola di alam liar akan menjadi salah satu langkah yang diambil oleh para ahli untuk dapat mengkonservasi saola.

2. Harimau

Harimau

Belakangan terdapat penelitian yang dirilis dengan gambar harimau dari kamera jebak yang sudah dinyatakan punah di kawasan konservasi Laos. Selain hewan paling berbahaya di Asia ini, yang mengalami kepunahan sebelumnya juga ada macan tutul yang dinyatakan punah dari Laos.

Perburuan satwa dan adanya permintaan dari pasar ilegal organ satwa menjadikan kedua jenis hewan ini mengalami kepunahan di Laos. Saat ini jenis harimau Indocina hanya bertahan hidup di negara Thailand dan Myanmar.

Para ilmuwan mempercayai adanya jerat satwa yang tersebar dengan luas di negara Asia Tenggara, yang menjadikan ancaman terhadap punahnya satwa. Termasuk macan tutul dan harimau. Dikarenakan jenis kucing besar seperti harimau dan juga macan tutul memiliki kerentanan pada jerat.

Penggunaan jerat dilarang di dalam area-area yang dilindungi, namun jika jerat tersebut diletakan di sepanjang hutan, menjadikan populasi harimau dan macan tutul mengalami kepunahan. Harimau juga termasuk hewan langka di Malaysia.

3. Gajah

Gajah

Laos memiliki julukan sebagai “Tanah Sejuta Gajah”. Namun, saat ini hanya terdapat ratusan gajah yang tersisa di alam liar. Gajah menjadi salah satu hewan yang terancam punah di Laos.

Perusakan hutan, dan perburuan gading gajah menjadi beberapa faktor yang menyebabkan jumlah populasi gajah mengalami penurunan. Padahal jenis gajah ada banyak di dunia dan gajah termasuk hewan dengan umur paling panjang.

Adanya larangan menangkap gajah dari alam untuk kemudian dijinakkan menjadikan beban yang besar pada hewan itu di penangkaran. Dikarenakan hal ini menandakan, gajah akan sering bekerja keras hingga menyebabkannya sakit dan tidak lagi bisa beranak pinak.

Faktor Penyebab Kepunahan Hewan di Laos

Beberapa faktor yang dapat mengakibatkan kelangkaan hewan-hewan di Laos adalah:

  • Hilang dan berkurangnya habitat tempat tinggal hewan

Hutan menjadi salah satu tempat dimana sebagian besar hewan menjadikannya sebagai rumah. Dengan bertambahnya jumlah manusia, tentu kebutuhan untuk tempat tinggal pun pada akhirnya meningkat. Hal ini yang tidak jarang, menjadikan hutan beralih fungsi digunakan sebagai wilayah tempat tinggal.

Kerusakan hutan yang terjadi akan berdampak pada hilangnya tempat tinggal bagi hewan-hewan yang menetap disana. Selain itu, kebakaran hutan yang disebabkan karena penebangan liar terjadi dapat membunuh hewan-hewan yang ada di dalam hutan. Akibatnya hewan-hewan kesulitan ditemukan dan menjadi langka, karena rumah yang mereka tinggali rusak.

  • Terjadinya perburuan secara liar

Seiring berkembangnya zaman, perburuan liar dilakukan bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup saja, namun sudah menjadi sebuah hobi. Hewan yang biasanya diburu, ditangkap dalam kondisi hidup atau mati.

Seperti harimau yang banyak diburu untuk dimanfaatkan kulitnya. Selain itu, terdapat hewan yang diburu karena dianggap dapat membahayakan.

  • Bencana Alam

Bencana alam masuk ke dalam salah satu faktor penyebab kelangkaan pada hewan. Bencana alam yang terjadi seperti, tsunami, banjir, gunung meletus hingga longsor dapat menjadikan hewan langka di alam bebas.

Meskipun ada hewan yang dapat bertahan,namun jumlahnya tidak banyak. Hal inilah yang menyebabkan hewan menjadi langka dan terancam punah.

  • Perubahan iklim

Terjadinya perubahan iklim dapat mengancam kehidupan hewan di seluruh dunia. Kenaikan suhu yang terjadi sangat cepat menjadikan hewan sulit dalam melakukan adaptasi. Perubahan ini turut berpengaruh pada musnahnya beberapa jenis hewan.

Melihat faktor-faktor tersebut, maka dari itu pemerintah di negara manapun harus berupaya keras dalam mencegah kepunahan hewan.