5 Jenis Gajah di Dunia dan Persebarannya

Gajah adalah hewan herbivora dan merupakan kelompok mamalia yang termasuk dalam family Elephantidae. Dalam persebarannya ada dua jenis gajah di dunia yang paling terkenal, yaitu gajah Asia dan gajah Afrika. Sama halnya dengan hewan lain yang terbiasa hidup di hutan, seperti harimau Sumetara, bekantan, dan hyena yang memiliki ciri khas tersendiri, maka gajah juga memiliki ciri khasnya, yaitu belalainya yang bisa difungsikan apa saja, seperti mengambil makanan, minum, dan juga sekaligus sebagai alat untuk bernafas. Selain itu, ada pula ciri lainnya yaitu sepasang taring yang bias berfungsi sebagai senjata dan juga alat untuk menggali. Bentuk anatomi lainnya bisa dilihat pada bentuk telinganya yang lumayan lebar. Daun telinga yang lebar ini kerap berfungsi sebagai pengatur suhu pada tubuhnya.

Berbicara tentang habitatnya, gajah kerap ditemukan di hutan yang lebih dekat dengan sumber air, di gurun, dan juga di rawa-rawa. Untuk informasi tambahan, bahwa gajah jantan lebih memilih hidup sendiri setelah memasuki masa pubertas atau gajah jantan lebih memilih hidup dengan gajah jantan lain secara berkelompok. Sementara gajah betina lebih memilih hidup dengan sebuah keluarga, yang terdiri dari betina lain dengan anaknya. Ketua dari kelompok ini biasanya dipimpin oleh betina yang dianggap paling tua. Cara mereka berkomunikasi dengan gajah lain cukup unik, yaitu dengan melalui sentuhan, kontak mata, dan juga suara khas yang dikeluarkan. Jika ditanya berapa lama gajah bias hidup, maka jawabannya gajah bias hidup hingga 70 tahun.

Gajah Afrika memiliki bentuk telinga yang lumayan lebih besar jika dibandingkan dengan gajah asia. Begitu pula dengan perbedaan pada bentuk punggungnya, gajah afrika memiliki bentuk punggung yang cekung, sedangkan gajah asia cembung. Pada bagian kepalanya, gajah asia memiliki ciri khas yaitu berupa benjolan, dan secara ukuran tubuh, gajah afrika memiliki ukuran tubuh yang lumayan lebih besar dibandingkan gajah asia.

Tidak seperti beberapa hewan terganas di hutan Amazon yang tergolong susah untuk dijinakkan, gajah adalah hewan yang memiliki rasa sensitif yang tinggi dalam hal perasaan dan mudah untuk dipelihara. Persebaran gajah di dunia bisa ditemukan pada beberapa negara dengan jenis yang juga beragam, akan tetapi masih termasuk dalam family Elephantidae. Sebut saja gajah Sri Lanka, gajah India, gajah Sumatera, yang semuanya bisa ditemukan di dataran Asia.

1. Gajah Sri Lanka

gajah sri lanka

Gajah yang berada di dataran Sri Lanka ini memiliki nama latin Elephas maximus maximus. Menurut data penelitian, pada sekitar tahun 1980-an spesies gajah ini dianggap terancam punah karena populasinya yang menurun drastis sekitar 50%. Populasi gajah Sri Lanka pada tahun-tahun belakangan ini sudah sangat terbatas, biasanya bias ditemukan pada daerah kering di bagian timur atau tenggara Sri Lanka. Beberapa usaha untuk melestarikan spesies gajah ini terus dilakukan, terutama merawatnya pada sebuah penangkaran di Taman Nasional yang ada di Sri Lanka, seperti Taman Nasional Yala, Taman Nasional Wilpattu, dan Taman Nasional Udawalawe.

2. Gajah India

gajah india

Elephas maximus indicus atau gajah india ini merupakan salah satu subspecies gajah asia dan bias ditemukan pada dataran India, Thailand, Bangladesh, Myanmar, Laos, Kamboja, dan juga Vietnam. Gajah india tergolong jinak dan hal ini telah dilakukan penjinakan serta latihan untuk membantu aktivitas suatu masyarakat. Karena gajah tersebut sudah dianggap jinak maka dipergunakan untuk membantu pertanian. Gajah spesies ini juga tergolong hampir punah lantaran menurut data dalam tiga generasi spesies ini telah berkurang sebanyak 50%.

3. Gajah Afrika

Gajah semak dan gajah hutan afrika

Terdapat dua jenis gajah yang ada di Afrika yang diklasifikasikan berdasarkan habitatnya, yaitu gajah semak dan gajah hutan. Gajah semak afrika atau nama latinnya Loxodonta africana adalah kelompok dar genus Loxondata dan jenis ini biasanya memiliki habitat di semak-semak. Berbicara tentang ukuran tubuhnya, jelas bahwa gajah afrika lebih besar dibandingkan gajah asia. Di samping itu, gajah jenis ini terbesar ke dua dari jenis gajah afrika lainnya dengan bobot badan sebesar 6.000 kilogram.

Sementara gajah hutan afrika atau nama latinnya Loxodonta cyclotis bias ditemukan di hutan Kongo. Berbeda dari gajah semak yang ukuran tubuhnya lumayan besar, maka gajah hutan ini tergolong gajah yang memiliki ukuran tubuh terkecil, begitu juga dengan ukuran telinganya yang lebih kecil, serta warna kulit yang lebih gelap. Tidak hanya itu, berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa perbedaan genetic keduanya juga sangat signifikan. Anda juga bisa membaca perbedaan singa dan harimau yang telah kami tulis pada website ini.

4. Gajah Kalimantan

gajah kalimantan

Gajah Kalimantan bisa ditemukan di daratan Asia, khususnya pada kepulauan Kalimantan Utara dan Sabah. Dengan nama latin Elephas maximus borneensis, spesies gajah ini tergolong kontroversial dan menjadi perdebatan tentang asal usulnya. Pasalnya, pada 18.000 tahun silam diindikasi bahwa spesies gajah ini terpisah dengan leluhurnya dari Kepulauan Sunda dan dibawa ke Kepulauan Kalimantan. Namun, telepas dari perdebatan tersebut, spesies gajah Kalimantan saat ini terancam punah dan berstatus kritis. Hal ini disebabkan oleh tidak tersedianya lagi sumber makan, dan juga hilangnya habitatnya akibat kebakaran hutan. Hingga pada tahun 2007, telah dilaporkan bahwa populasinya hanya tersisa sekitar 1.000 ekor gajah. Anda juga bisa membaca cara bekantan bertahan hidup yang telah kami tulis pada website ini.

5. Gajah Sumatera

gajah sumatera

Gajah sumatera merupakan mamalia yang paling besar di Indoensia dengan tinggi mencapai 3,5 meter. Dengan nama latin Elphas maximus sumatranus, gajah sumetara ini merupakan subspecies gajah asia yang berada di Kepulauan Sumatera. Sangat menyedihkan, bahwa sebanyak 65% populasi gajah ini mati lantaran perburuan liar, dan hingga tahun 2000-an spesies gajah sumatera hanya tersisa sekitar 2.600-an ekor. Selain itu, yang paling membuat miris adalah hamper seluruh bagian habitat gajah sumatera telah dijadikan sebagai wilayah perkebunan. Berbicara tentang ukuran tubuhnya, jika dibandingkan dengan gajah india, maka gajah sumatera memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil.

Itulah beberpa penjelesan tentang jenis-jenis gajah di dunia termasuk Indonesia. Semoga artikel ini bisa membantu Anda mengenal jenis-jenis gajah tersebut. Sama seperti penyebab kelangkaan harimau Sumatera dan terancam punah, maka gajah pun mengalami hal yang sama. Perlu dipahami bahwa ancaman terbesar bagi populasi gajah adalah perburuan yang makin marak terjadi dan dilakukan oleh manusia. Perburuan ilegal ini tentu saja memfokuskan pada gading, kulit, dan bisa juga adalah daging gajah.  Namun, perdagangan gading gajah menjadi yang paling krusial dan menjadi penyebab utama berkurangnya populasi.

Kejadian ini telah menjadi perhatian dunia, dan oleh karenya diberlakukan larangan impor daging yang telah dilakukan oleh beberapa negara-negara di Eropa Barat, Jepang, dan juga Amerika. Berkat diberlakukannya larangan ini, maka populasi gajah yang ada di bagian Afrika mulai menunjukkan angka normal dan semakin meningkat. Namun, bagaimana dengan gajah asia? Kabarnya gajah asia tidak diberlakukan dalam perdagangan daging, akan tetapi gading gajah masih tetap menarik dan khususnya di India telah banyak gajah yang gadingnya diambil untuk pedagangan. Anda juga bisa membaca jenis-jenis rusa asli Indonesia yang telah kami tulis pada website ini.