6 Jenis Burung Elang di Indonesia

Burung elang merupakan salah satu binatang predator yang menempati puncak rantai makanan. Binatang buas yang banyak ditakuti ini membantu menjaga keseimbangan ekosistem dengan memangsa binatang-binatang kecil.

Terdapat banyak spesies burung elang yang tersebar di seluruh dunia, termasuk juga di Indonesia. Keanekaragaman flora dan fauna di Indonesia sangat beragam sehingga tidak heran apabila terdapat pula beberapa jenis burung elang yang hanya dapat ditemui di Indonesia.

Berikut daftar beberapa burung elang yang hidup di Indonesia:

  • Elang Jawa

Seperti dengan namanya, elang jenis ini memiliki habitat asli di Pulau Jawa, khususnya pada hutan yang terletak di dapat tinggi. Elang jawa atau Nisaetus bartelsi memiliki ukuran tubuh 60 cm dan saat ini keberadaannya terancam punah.

Diketahui saat ini populasi elang jawa liar hanya tersisa sekitar 300 ekor. Cara penangkaran elang jawa tengah dilakukan dengan tujuan mencegahnya dari kepunahan. Elang jawa memiliki ciri khas bulu berwarna coklat dan kem yang indah, serta sedikit warna gelap pada sayapnya.

Selain itu, ciri khas dari burung ini yaitu mahkota hitam dengan jambul panjang yang juga berwarna hitam di bagian atas kepalanya. Elang jawa sehari-hari mengkonsumsi burung-burung kecil, reptil, hewan pengerat, dan juga kera dengan ukuran sedang.

  • Elang Hitam

Elang hitam atau Ictinaetus malayensis menyebar cukup luas mulai dari India, Sri Lanka sampai Asia Tenggara, termasuk diantaranya yaitu di Pulau Jawa dan Sulawesi. Sama dengan namanya, elang jenis ini memiliki bulu hitam pekat di sepanjang tubuhnya, kecuali pada bagian ekor yang memiliki warna kecoklatan.

Elang hitam memiliki ukuran tubuh sekitar 70 cm serta sayap yang lebar, menjari, dan sangat kokoh. Elang hitam memiliki kemampuan bertahan hidup yang cukup baik dan dapat ditemui beterbangan pada ketinggian 300 hingga 2.000 mdpl.

Namun, burung ini akan terbanga rendah ketika tengah mencari mangsa. Ketika tengah mencari mangsanya, elang hitam akan terbang rendah di sekitar pepohonan agar dapat menyerang mangsanya dengan mudah.

Binatang yang seringkali dijadikan mangsa oleh elang hitam yaitu tikus, kadal, tupai, ayam, dan berbagai jenis hewan kecil lainnya.

Saat ini lenag hitam masih memiliki populasi yang cukup banyak, namun pemerintah telah menetapkannya sebagai salah satu hewan yang dilindungi dan berstatus berisiko rendah dalam menghadapi kepunahan. Faktor kepunahan hewan selain perburuan yaitu salah satunya karena habitatnya yang rusak.

  • Elang Flores

Elang flores atau Spizaetus floris merupakan jenis burung elang yang dapat ditemui pada hutan dataran rendah yang dekat dengan pegunungan dengan ketinggian 1.600 meter. Elang flores yang juga dikenal dengan nama Flores Hawk Eagle memiliki ukuran tubuh yang cukup kecil, yaitu sekitar 55 cm.

Ciri khas dari burung ini yaitu tubuh bagian atasnya yang berwarna kehitaman, bagian dada dan perut yang berwarna putih dengan sedikit kemerahan, dan ekor yang berwarna coklat dengan aksen 6 garis berwarna gelap.

Untuk kepala dan kaki burung elang flores memiliki warna putih yang sama dengan bagian dada dan perut bawahnya.

  • Elang Ular Bawean

Sama seperti namanya, elang jenis ini memiliki endemik di Pulau Bawen Utara Pulau Jawa. burung dengan nama latin Spilornis baweanus ini memiliki bulu yang berwarna gelap dengan sedikit bagian berwarna putih di beberapa bagian.

Sama seperti dengan elang Jawa, burung elang dengan jambul pendek ini juga terancam punah. Saat ini elang ular bawean termasuk hewan langka yang ada di Indonesia dan hanya tersisa 60 sampai 75 saja.

  • Elang Bentrok

Elang bentrok memiliki morfologi yang cukup mirip dengan elang jawa. Elang bentrok atau Spizaetus cirrhatus memiliki ukuran tubuh sekitar 60 cm, mirip dengan elang jawa. Elang bentok terbagi menjadi beberapa ras, seperti elang bentrok berjambul tau jambul, dan jenis lainnya.

Morfologi tubuh yang membedakannya dari elang jawa yaitu bentuk ekornya yang lebih pendek serta terdapat dua titik terang di saynya serta terdapat garis vertikal pada bagian ekornya yang lebih pendek.

Hal yang menarik dari elang ini yaitu fase hidup yang dialaminya, yaitu terdapat fase terang dan fase gelap. Fase terang pada elang bentrok dimulai dengan tubuh bagian bawah yang memiliki corak vertikal seperti pada elang hitam muda dan bargain tubuh atasnya yang berwarna coklat.

Kemudian pada masa peralihan, akan tumbuh bulu berwarna keabuan pada tubuh aga bawah. Akhirnya pada fase gelap elang bentrok akan berubah menjadi berwarna hitam pekat seperti pada elang hitam, hal yang membedakannya yaitu pada elang bentrok tidak terdapat warna kuning pada paruhnya.

Burung yang berbulu indah di dunia jenis ini juga termasuk dalam binatang yang dilindungi dan telah diatur pada perundang-undangan dengan kondisi resiko rendah atau least concern. Burung elang bentrok dapat ditemui di Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Nusa Tenggara.

  • Elang Gunung

Burung elang dengan nama latin Spizaetus alboniger ini merupakan salah satu spesies elang dengan ukuran yang cukup kecil, yaitu hanya sekitar 52 cm. Jenis hewan pemakan bangkai ini memiliki ciri khas bulu yang berwarna hitam da putih serta jambul yang panjang dan ekornya yang bergaris dan lebar.

Bargain dada burung elang ini terdapat guratan-guratan memanjang dan pada perutnya terdapat garis-garis yang melintang dengan rapat.

Elang gunung memiliki habitat pada hutan perimeter, hutang dengan, pinggiran hutan, perbukitan, dan daerah pegunungan dengan ketinggian 300 sampai 1.200 meter. Binatang yang sering kali dijadikan mangasa cukup beragam, mulai dari kelelawar, ayam, kadal, hingga burung hantu celepuk.