Elang jawa merupakan salah satu jenis elang endemik Indonesia yang juga disebut dengan burung garuda. Elang jawa dewasa memiliki tubuh yang tegap dan bulu lebat dimana panjangnya bisa mencapai 60 cm lengkap dengan jambul pada bagian atas kepala yang berwarna hitam.
Untuk bulu punggung elang jawa ini berwarna gelap, sementara pada bagian sisi kepala berwarna coklat agak kemerahan dengan garis vertikal pada bagian tenggorokan. Sedangkan bulu di bagian dada terdapat garis horizontal berwarna hitam dengan dasar yang berwarna putih.
Tidak seperti budidaya burung anis merah, elang jawa adalah salah satu hewan yang terancam punah karena rusaknya eksosistem secara besar besaran terutama di wilayah Pulau Jawa serta perburuan induk dan telur elang jawa yang semakin meningkatkan kepunahan elang jawa.
Salah satu cara mencegah kepunahan dari elang jawa, maka cara penangkaran elang jawa harus dilakukan seperti beberapa cara penangkaran yang akan kami berikan dalam artikel kali ini dengan syarat burung ini kembali di lepas ke alam bebas untuk melestarikan elang jawa.
- Kandang Elang Jawa
Tidak hanya dalam pemeliharaan burung kicau seperti cara beternak burung parkit, cara memelihara burung lovebird dan beberapa jenis burung lain, dalam penangkaran elang jawa juga harus memperhatikan dari segi kandangnya. Untuk penangkaran elang jawa sangat tidak disarankan memakai kandang sebab bisa merusak bulu dan mengganggu proses manning atau training. Burung elang jawa sebaiknya diletakkan pada perch berukuran besar agar bisa lebih bebas dan tidak terkurung dalam kandang.
- Pakan Elang Jawa
Untuk pakan elang jawa umumnya adalah serangga dan beberapa hewan berukuran kecil. Jenis serangga yang biasanya diberikan untuk burung elang jawa adalah jangkrik untuk mencukupi kebutuhan protein elang, cacing putih yang mempunyai kandungan zat kapur namun jangan terlalu sering diberikan dan juga kecoa untuk sumber protein. Sedangkan untuk pakan hewan kecil lainnya adalah burung emprit, tikus putih, daging ayam yang alami dan juga ikan mas tergantung dari habitatnya. Selain itu untuk pakan burung elang jawa juga bisa diberikan daging sapi yang masih segar dan juga daging ayam segar yang masih terdapat darah.
Selain itu, ada beberapa jenis daging yang baik diberikan untuk elang seperti daging kelinci namun harus dipastikan bebas dari penyakit, burung puyuh yang memiliki kandungan lemak rendah dan kalsium dari bagian tulangnya yang sudah di potong potong ukuran kecil supaya tulang tidak menimbulkan luka dan membahayakan saluran cerna elang.
- Melatih Elang Jawa
Seperti cara menjinakkan kacer semi, untuk melatih burung elang jawa supaya jinak, maka bisa dilatih setiap hari sekitar 30 menit. Untuk latihan pertama bisa dilakukan agar burung bisa berdiri dengan tenang pada tangan dan berikan hadiah berupa makanan.
Latihan ini dilakukan dengan memakai sarung tangan serta tali yang menghubungkan sarung dengan tali. Cara ini bertujuan supaya burung tidak terbang dan tidak melukai tangan karena cengkraman burung elang yang sangat kuat bisa melukai tangan anda. [Adsense-B]
Langkah selanjutnya sesudah burung bisa berdiri pada tangan anda adalah mencoba untuk membelai kepala burung elang bagian belakang dan ajak berkomunikasi dengan menyebutkan namanya sambil mengusap kepala burung. Jika burung sudah terlatih, maka bisa dilepas dan coba untuk memanggil nama burung tersebut dan burung akan kembali pada diri anda.
Namun, karena elang jawa di penangkaran nantinya akan di lepas kembali, maka tidak boleh terlalu sering di sentuh selama menjalani masa karantina yang umumnya berlangsung antara 5 hingga 7 hari. Hal ini dilakukan agar burung bisa terbiasa dengan lingkungan sekitar lalu beradaptasi dengan baik. Burung yang baru saja dipindahkan kemungkinan akan mengalami stress sehingga karantina sangat dibutuhkan agar burung bisa lebih tenang dan rileks sekaligus menaikan mood burung elang jawa.
- Membuat Tangkringan
Tidak hanya cara merawat perkutut saja yang membutuhkan tangkringan dalam kandang, namun tangkringan harus dibuat dalam tempat penangkaran elang jawa yang bisa dibuat dari pipa PVC berbentuk huruf T dan juga kaleng cat yang diisi dengan semen dan ditancapkan pada pipa. Tangkringan ini juga bisa digunakan untuk jenis burung lain seperti burung hantu.
- Dua Minggu Sesudah Menetas
Elang umumnya akan menetas sesudah 35 hari sesudah bertelur. Telur yang dihasilkan betina biasanya sebanyak 1 hingga 2 butir. Saat elang menetas yang berukuran sekitar sekepalan tangan. Burung ini masih belum bisa berdiri dan tidak terlalu banyak bergerak dalam sarang. Anak elang umumnya akan tetap diam di dalam sarang supaya tetap terlindungi dari udara dingin.
- Pakan Anak Elang
Berbeda dengan cara memelihara burung perkutut dimana pakan yang dibutuhkan adalah voer dan buah, dalam penangkaran elang jawa membutuhkan jenis pakan yang berbeda. Anak elang yang masih kecil akan langsung makan sehingga bisa diberikan potongan ikan kecil yang umumnya akan dibagi menjadi beberapa bagian oleh induk elang dan akan terus diberikan sebanyak 2 minggu pertama sesudah dua minggu pertama menetas.
- Teknik Kloning Elang Jawa
Klon yang ditangani ahli biologi molekular umumnya adalah klon dari bakteri atau organisme lainnya dan baru baru ini dilakukan dengan molekul DNA. Untuk menkloning elang jawa dibutuhkan nukleus dalam telur yang sudah dibuahi lewat pembedahan atau menonaktifkan secara total dengan menggunakan radiasi dan menggantikan nukleus yang dusah diambil dengan individu lainnya. Proses ini membutuhkan transplantasi nukleus utuh yang tidak rusak dan masih bisa berkembang. Nukleus tersebut kemudian akan dicangkokkan dari sel embrio.
- Sanitasi Burung dan Kandang
Sanitasi lingkungan dilakukan dengan cara pengambilan sampel kotoran burung elang untuk mengetahu kesehatan burung. Sedangkan yang diamati adalah kandngan cacing dan aspergillosis dimana penelitian tersebut dilakukan pada laboratorium.
- Pengelolaan Burung dan Kandang
Sanitasi lingkungan pada burung dan juga kandang adalah kegiatan rehabilitasi burung elang yang meliputi perawatan dan juga pemulihan. Kegiatan ini dilakukan dalam beberapa tahapan yakni merawat burung elang dalam kandang karantina, kandang sosialisasi dan juga kandang habituasi serta pemeriksaan kesehatan.
Untuk sanitasi kandang dilakukan dua kali sehari yakni pagi hari sebelum pemberian pakan dan sore hari sebelum perawat satwa pulang. Elang jawa haruslah terbebas dari penyakit cacing dengan cara pemberian obat cacing dan kutu sebanyak 2 bulan sekali.
- Penyakit Burung Elang
Beberapa jenis penyakit yang sering ditemukan pada burung elang diantaranya adalah bumble foot yakni pedodermatitis di bagian telapak kaki burung elang yang menimbulkan abses dan infeksi bakteri disertai juga dengan patahnya kuku serta pembengkakan.
- Memandikan Burung Elang Jawa
Burung elang jawa juga harus selalu bersih tidak hanya bagian kandangnya saja, namun juga perawata terhadap burung khususnya pada bagian bulu. Burung elang jawa dimandikan setiap pagi dengan memakai semprotan khusus agar kotoran yang menempel pada bulu dan tubuh bisa hilang. Sesudah selesai dimandikan, maka lanjuti dengan menjemur burung elang pada pagi hari supaya tidak lembab dan tetap bersih.
- Proses Manning
Seperti halnya cara merawat kacer bakalan, proses manning juga dibutuhkan dalam penangkaran elang jawa. Proses manning adalah proses untuk membiasakan burung dengan kehadiran manusia dimana cara manning akan dilakukan berbeda beda dalam setiap penangkaran. Ada yang meletakkan burung pada lingkungan ramai yang sering dilalui orang dan bisa juga dengan menghabiskan beberapa waktu berada di dekat burung tersebut.
- Pemasangan Angklet dan Jesse
Pemasangan angklet dan juga jesse dimulai dengan memberikan pakan diatas kepalan tangan dan jika burung masih merasa takut, maka sebaiknya menggunakan hood dan menempatkan burung pada lingkungan yang lebih gelap sambil meletakkan di perch. Untuk burung elang yang haus, bisa disemprotkan antara bagian paruh namun hindari area hidung sebab jika hidung elang kemasukan air bisa mengakibatkan flu.
Pada hari hari berikutnya, berikan kembali potongan daging dan berikan pada saat burung berada di tangan yang dinamakan proses feed on fist. Jika burung tidak mau makan, maka bisa diulangi kembali pada hari berikutnya sebab burung elang yang berukuran besar sekitar 700 gram lebih bisa berpuasa sampai lima hari sehingga tidak perlu takut burung akan kelaparan.
Sedangkan untuk burung elang yang masih kecil bisa menahan lapar hingga dua hari. Jika sampai berhari hari burung elang tidak mau makan, maka segera bawa ke dokter hewan untuk ditangani.
- Mengatasi Masalah Malas Makan
Untuk mengatasi burung elang jawa yang malas makan, maka bisa ditunggu saat moncong burung terbuka lalu ganjal dengan penjepit dan letakkan sepotong daging ukuran kecil ke dalam mulut burung dan semprotkan air secukupnya supaya burung akan menelan potongan daging tersebut sekaligus memicu respon makan burung.
- Perhatikan Persyaratan Pemeliharaan
Di berbagai negara seperti salah satunya Indonesia, hukum tentang elang harus sangat diperhatikan khususnya elang jawa yang sudah termasuk hewan langka. Untuk memulai penangkaran elang jawa, maka pemelihara akan diminta untuk lulus ujian tertulis, membangun fasilitas yang memadai, melakukan pemeriksaan dengan intens, melakukan magang selama dua tahun dan menyimpan catatan keseharian pada burung elang. Selain itu, menangkap burung liar yang termasuk langka ini juga membutuhkan lisensi tambahan dan juga izin yang baik dengan cara menghubungi klub lokal atau asosiasi.
Berikut ini terdapat bentuk penangkaran elang jawa di Garut, Jawa Barat.
Demikian beberapa cara penangkaran elang jawa yang harus diperhatikan dan dijalankan dengan baik. Hal yang harus menjadi perhatian adalah elang jawa menjadi salah satu hewan langka di Indonesia sehingga harus dilestarikan agar tidak punah dan tentunya pemeliharaan dalam penangkaran harus dilakukan dengan sangat baik.