Ternak ayam merupakan salah satu peluang usaha yang menguntungkan. Anda dapat memilih jenis ayam petelur atau ayam pedaging Apapun jenisnya, ternak ayam tetap menjadi bisnis yang menjanjikan.
Namun, ternak ayam ini bukanlah perkara yang mudah jika Anda belum mengetahui bagaimana cara ternak ayam yang benar. Sebelum itu, Anda harus mengetahui beberapa cara ternak ayam yang benar seperti cara ternak ayam Bangkok pedaging atau cara ternak ayam potong cepat panen.
Setelah mengetahui bagaimana cara ternak ayam yang benar, Anda terkadang masih dihadapkan dengan beberapa kesulitan lainnya. Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh para peternak ayam adalah penetasan telur yang tidak maksimal.
Saat penetasan telur, Anda pasti menemukan masalah ayam yang cacat saat menetas. Kecacatan ini meliputi leher ayam yang terpuntir, omphalitis, pincang, jari berlebih, DOC (Day Old Chick), dan lain-lain.
Hal ini tentu disebabkan oleh beberapa faktor yang mengakibatkan anakan ayam lahir dalam keadaan tidak normal. Ketika anakan ayam cacat, tak banyak mereka yang mampu bertahan dengan kondisi yang dimilikinya dan berakhir dengan kematian.
Nah, untuk menghasilkan anakan ayam yang baik, Anda perlu mengetahui apa yang menyebabkan ayam cacat saat menetas agar ternak ayam berjalan Anda lancar. Inilah penyebab-penyebab ayam cacat saat menetas.
- Kualitas telur
Sebelum beranjak ke penyebab-penyebab yang lebih umum, ayam yang cacat saat menetas berarti memiliki kualitas yang buruk. Anda harus memilah terlebih dahulu telur mana yang memenuhi kriteria sebagai telur tetas agar tidak terjadi kecacatan pada ayam ternak.
Pilihlah telur yang baik mulai dari bentuk dan ukuran, karena jika telur tidak normal berpengaruh pada daya tetas yang rendah dan kemudian akan menetaskan anakan ayam yang cacat atau tidak normal.
- Kualitas induk
Jika Anda berniat memulai usaha ternak ayam, salah satu yang harus diperhatikan adalah memilih indukan ayam yang bagus dan berkualitas. Untuk memilih ayam betina menjadi indukan, pilihlah ayam dengan kualitas bagus sesuai kriteria ayam petelur atau pedaging yang siap menghasilkan telur tetas.
Induk ayam harus yang memiliki tubuh proposional (tidak kurus atau berat badan berlebih), tidak memiliki jari berlebih, sehat serta memiliki cukup umur (12 bulan atau kurang dari 2,5 tahun) untuk menghasilkan telur tetas yang berkualitas.
- Pakan yang buruk
Ayam cacat juga bisa disebabkan oleh manajemen pemberian pakan yang buruk. Sama halnya dengan hewan lain, induk ayam juga membutuhkan nutrisi yang baik untuk menghasilkan telur yang berkualitas. Sebagai peternak, Anda bisa memilih jenis pakan ayam yang beragam seperti pakan ayam dari sayuran, pakan ayam dari gedebog pisang atau pakan ternak ayam organik dan masih banyak lagi.
Pakan yang buruk tersebut akan menurunkan produktivitas induk ayam yang berdampak pada telur yang dihasilkan. Jika telur yang dihasilkan buruk karena kualitas pakan yang diberikan tidak sesuai maka persentase ayam cacat saat menetas menjadi lebih tinggi.
- Suhu yang tidak tepat
Dalam proses penetasan, telur harus dijaga dengan suhu yang stabil untuk mengoptimalkan masa pengeraman di dalam mesin tetas. Cara ini harus Anda lakukan ketika ayam tidak mau mengerami telurnya yang menunjukkan tanda stres pada ayam.
Hal ini dikarenakan embrio di dalam telur masih sangat rentan. Suhu penetasan telur diatur sekitar 30° selama kurang lebih 20 hari. Dengan pengaturan suhu yang tinggi dalam waktu yang pas, telur yang menetas akan menjadi anakan ayam yang sempurna.
Begitu sebaliknya, apabila telur tidak mendapatkan suhu yang tepat maka bisa saja anakan ayam akan menetas dalam keadaan tidak normal (cacat) karena ada perkembangan jaringan saraf pada embrio tidak berjalan lancar.
- Posisi telur salah
Telur yang sudah melewati tahap sortir untuk ditetaskan maka langkah selanjutnya adalah meletakkan telur dengan benar. Memperhatikan posisi telur sangat berpengaruh dalam menghasilkan ayam yang baik.
Apabila Anda ingin mengecek atau melakukan peneropongan telur diluar mesin tetas, Anda harus mengembalikan telur ke posisi semula. Letakkan telur dengan kemiringan 45 derajat dengan posisi tidak terbalik yaitu sisi tumpul berada di atas. Jika terdapat kesalahan dalam memposisikan telur kembali akan menyebabkan telur tersebut mengalami kecacatan setelah menetas.
- Penyakit pada telur
Jika embrio dalam telur sudah terinfeksi penyakit maka setelah menetas kemungkinan besar akan menjadi anakan ayam yang cacat. Munculnya kecacatan pada anak ayam seperti tortikolis (leher ayam terpuntir) bisa disebabkan oleh adanya penyakit Avian Encephalomyelitis (AE) atau penyakit yang menyerang sistem saraf otak.
Jenis penyakit ayam pedaging ini umum terjadi saat ayam baru menetas hingga ayam berumur 1-2 minggu. Penyakit pada telur ini kebanyakan ditularkan melalui induk ayam atau saat mereka baru menetas. Oleh karena itu, penting untuk memilih induk ayam yang sehat agar menghasilkan telur yang berkualitas.
Dan, inilah penyebab ayam cacat saat menetas yang perlu Anda ketahui sebagai peternak ayam petelur maupun pedaging. Teknik pembudidayaan ayam petelur maupun pedaging yang salah akan merugikan bisnis ternak Anda. Semakin banyak anakan ayam yang cacat setelah menetas, maka kerugian yang Anda dapatkan juga semakin banyak.