Anoa adalah seekor hewan mamalia terbesar dan endemic yang hidup di daratan pulau Sulawesi dan Pulau Buton. Banyak orang yang menyebutkan jika Anoa ini merupakan sejenis kerbau berukuran kerdil, dan hewan ini tergolong sebagai Fauna Peralihan.
Lantas apakah yang menjadi perbedaan anoa dan kerbau? Tentu ini menjadi pertanyaan yang cukup menarik, karena memang banyak orang yang salah mengenai hewan satu ini. Untuk itu langsung saja simak pembahasan lengkap terkait perbedaannya sebagai berikut.
Ciri Fisik
Perbedaan anoa dan kerbau yang pertama kali bisa dengan mudah untuk dikenali ada pada bagian fisiknya. Selama ini diketahui jika Kerbau dikenal memiliki tubuh yang besar dengan tanduk yang sedikit melengkung layaknya banteng dan sapi.
Dimana hewan ini tak jarang dijadikan sebagai salah satu alat bantu para petani dalam melakukan pekerjaannya, seperti membajak sawah karena memang ukuran tubuhnya yang besar dan kuat. Itu menjadi salah satu daftar keuntungan dan kerugian dalam beternak kerbau tentunya.
Sedangkan untuk Anoa ini memiliki ciri fisik berbeda, dimana memiliki tubuh yang sedikit lebih kecil dibandingkan kerbau, maka tidak heran karena hal tersebut banyak orang yang menyebutnya sebagai kerbau kerdil. Selain ukuran tubuhnya yang kerdil, Anoa juga memiliki tanduk yang berbeda, yakni lurus tegak kebelakang.
Anoa ini sendiri memiliki dua spesies, yakni Anoa Pegunungan (Bubalus Quarlesi) dan Anoa dataran rendah (Bubalus Depressicornis). Sebelumnya ada perdebatan mengenai kedua spesies ini, hingga akhirnya dalam penelitian terbaru menyebutkan jika keduanya adalah spesies yang berbeda.
Perlu diketahui juga bahwa Anoa sekarang ini menjadi salah satu satwa langka yang harus mendapatkan perlindungan, ada beberapa penyebab kelangkaan Anoa di Indonesia yang sekarang ini perlu untuk mulai diperhatikan lebih detail untuk mencegah kepunahannya.
Habitat Asli
Meskipun masih dalam satu ras yang sama dengan kerbau, namun untuk habitat asli dari Anoa ini berbeda dengan saudaranya tersebut. Anoa menjadi satwa liar yang langka dan hidup di hutan, maka dari itu hewan ini pun telah dilindungi oleh Undang-Undang di Indonesia sejak tahun 1931 silam.
Diberikannya Undang-Undang perlindungan ini pun diharapkan bisa menekan pemburuan satwa endemik tersebut yang bisa merusak populasinya. Berbeda dengan Kerbau, dimana hewan yang satu ini memang menjadi salah satu mamalia yang bisa hidup berdampingan dengan manusia.
Dimana untuk Kerbau ini ada yang hidup didalam liar meskipun tidak di hutan, sehingga hewan ini mudah untuk ditemui. Bahkan sejak dulu kerbau juga menjadi komoditi jual beli untuk dimanfaatkan tenaganya maupun dagingnya yang bisa dikonsumsi.
Kerbau menjadi salah satu hewan ternak yang cukup menguntungkan sekarang ini daripada Sapi, namun sebagai peternak sepertinya harus terapkan jenis inovasi ternak yang harus dicoba peternak berikut, agar bisa mendapatkan sesuatu atau pengalaman yang berbeda selama melakukan ternak.
Anoa Tidak Boleh Dipelihara
Perbedaan anoa dan kerbau selanjutnya kali ini tentu sudah bisa dilihat dari keterangan diatas tadi ya. Menjadi hewan unik dan langka yang dilindungi oleh Pemerintah, maka membuat hewan Anoa ini tidak boleh dipelihara oleh siapapun, karena dikhawatirkan populasinya di alam bebas akan berkurang.
Akan tetapi ketika hewan ini dilakukan ternak atau mungkin dirawat dengan tujuan dikembang biakan, harus melengkapi berbagai macam surat dari pemerintah terlebih dahulu, dan akan diperbolehkan. Karena hal demikian menjadi salah satu cara mencegah kepunahan hewan yang tepat.
Lain halnya dengan kerbau, dimana hewan yang satu ini memang bebas dipelihara dan diperjual belikan di pasaran. Karena memang Kerbau menjadi salah satu hewan pedaging yang bisa dimanfaatkan dagingnya untuk dikonsumi ataupun bisa dimanfaatkan tenaganya untuk bekerja seperti membajak sawah.
Selain itu para peternak kerbau ini juga menjual belikan hewan ternak miliknya tersebut untuk memenuhi tuntutan kebutuhan ekonomi. Sebagai satu spesies yang masih sama, maka baik anoa dan kerbau ini merupakan hewan Herbivora yang memakan dedaunan ataupun rerumputan.
Status Kelangkaan
Populasi Anoa yang terus menurun yang disebabkan oleh faktor alam ataupun manusia membuat hewan ini menjadi langka dan terancam punah, karena hal tersebut membuat Anoa membutuhkan perhatian khusus dari semua pihak.
Bahkan, International Union for Conservation Of Nature (IUCN) telah memasukkan hewan anoa ini pada kategori kelangkaan dengan status Endangered Spesies sejak tahun 1986 silam. Status ini pun menjadi pertanda jika Populasi Anoa menghadapi resiko tinggi pada kepunahan di alam liar habitat aslinya.
Berbeda dengan kerbau, dimana hewan ini populasinya bisa dikatakan masih aman karena memang banyak sekali peternak yang membudidayakan hewan tersebut. Di Indonesia sendiri, hewan kerbau masih cukup mudah untuk ditemui, berbeda dengan Anoa yang sudah menjadi hewan yang cukup langka.
Nah itu tadi sedikit ulasan yang bisa dibagikan soal perbedaan anoa dan kerbau kepada anda semua. Untuk sekarang ini memang sudah tidak banyak hewan eksotik yang ditemukan, misal seperti hewan langka di Kalimantan dimana populasinya kini masih terus mengalami pengurangan dari tahun ke tahun, sehingga terancam punah.