7 Jenis Inovasi Ternak yang Harus Dicoba Peternak

Banyak pembudidaya hewan ternak atau yang dikenal dengan nama peternak. Sedangkan ragam jenis hewan yang bisa di ternak cukup banyak, mulai dari ayam, burung, ikan, kepiting, domba, sapi, kerbau dan masih banyak lagi. Semua yang dilakukan untuk mendapatkan keuntungan jangka pendek, yakni bisa di panen dan di jual belikan di pasaran.

Agar nantinya bisa mendapatkan hasil yang berkualitas, tentu saja para peternak akan memberikan perawatan yang lebih dan terbaik. Namun alangkah lebih modern jika berbagai perawatan menggunakan inovasi terbaru. Berikut ini 7 jenis Inovasi Ternak yang harus dicoba peternak.

Jenis Inovasi Ternak yang Harus Dicoba Peternak

1. Inseminasi Buatan (IB)

Inseminasi Buatan disingkat (IB) atau kawin suntik merupakan suatu cara atau teknik dalam memasukkan mani (sperma atau semen) yang telah dicairkan dan telah diproses terlebih dahulu yang berasal dari ternak jantan ke dalam saluran alat kelamin betina dengan menggunakan metode serta alat bantu khusus yang disebut ‘insemination gun’. Umumnya metode ini cocok untuk ternak hewan besar seperti sapi, kambing atau kerbau. (Baca Juga: Alasan Mengapa Ternak Kalkun Menguntungkan)

2. Transfer Embrio

Selain IB, untuk jenis inovasi dalam beternak yang perlu dicoba lainnya yakni tranfer embrio atau dikenal dengan TE yakni suatu generasi kedua bioteknologi reproduksi setelah inseminasi buatan (IB). Adapun defenisi transfer embrio adalah suatu teknik yang dikenal dengan genetik manipulation. Transfer embrio juga disebut sebagai suatu teknik dimana embrio dikoleksi dari alat kelamin ternak betina menjelang nidasi dan ditransplantasikan kedalam saluran repriduksi betina lain guna melanjutkan kebuntingan hingga benar-benar matang.

3. Metode Hi-Fer

Metode yang ketiga untuk peternak yakni Hi-Fer, yang merupakan hehijauan hasil fermentasi dengan menggunakan probiotik dan juga komplemen pakan produk penelitian Centras LPPM IPB yang berkualitas prima (palatable /sangat disukai ternak. Sedangkan untuk kadar protein 10 persen, kandungan energi/TDN  55 persen), mudah dan cukup tahan lama disimpan (daya simpan 2 bulan).

Inovasi metode ternak Hi-fer merupakan teknologi tepat guna tentang cara produksi, pemanenan, pengolahan, penyimpanan, dan kiat mudah dalam transportasi ke dalam bentuk produk kemasan yang komersial. Metode Hi-fer dikemas dalam kantong polibag plastik kedap udara (2 layer), dengan bobot maksimum per kemasan yakni sebanyak 35 kg, sehingga mudah diangkut, didistribusikan, serta penggunaannya di tingkat peternak sangat praktis dan simple sekali. (Baca Juga: Cara Menjaga Pakan Ternak Tetap Bagus)

4. Identifikasi & Pemantauan

Radio Frequency Identification (RFID) adalah sebuah metode identifikasi dengan menggunakan sarana yang disebut dengan label RFID atau transponder. Gunanya yakni untuk menyimpan dan mengambil data jarak jauh. Sistem RFID secara umum terdiri atas tiga komponen utama yang meliputi tag, reader dan basis data.

Untuk label atau kartu RFID terdriri dari mikrochip slikon serta antena, dipasang atau dimasukkan pada  hewan ternak dengan tujuan guna identifikasi dan recording dengan memanfaatkan gelombang radio. Sistem identifikasi dan pemantauan hewan ternak ini telah berkembang sampai pemantauan kesehatan hewan ternak. Basis teknologi sistem pemantauan hewan ternak diantaranya yakni seperti mikrokontroler, sensor suhu dan sensor detak jantung. 

5. Instalasi Pengolah Limbah

Metode kelima selanjutnya yakni instalasi pengolah limbah untuk biogas, pupuk cair, dan juga pakan ternak Metode inovatif ini dapat mengolah limbah ternak yang terbuang menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat, seperti biogas, pupuk organik cair, dan bahan pakan ternak. Selain itu, dengan menggunakan instalasi ini limbah ternak anda bisa terkelola dengan cukup baik dan efisien. Apabila limbah ternak anda tidak dikelola dengan tepat, maka akan menimbulkan pencemaran lingkungan yang serius dan membahayakan bagi kesehatan. (Baca Juga: Cara Mengatasi Infeksi Cacing Pada Ternak Sapi)

6. Peternakan yang Berbasis Limburg

Selain lima cara di atas, beberapa di temukan metode ternak inovatif yang bisa di coba. Sebuah peternakan Kipster di Castenray, Provinsi Limburg, Belanda, berhasil memproduksi telur ayam yang bebas CO2. Sehingga ini bisa menjadi temuan baru ternak ayam inovatif 0% CO2.

Berdasarkan pengakuan Kipster yang mempunyai ide tersebut ada beberapa faktor yang menjadi perhatian mereka, terutama penggunaan energi dan pemilihan jenis ayam serta makanan. Peternakan yang berbasis di Limburg ini disebut-sebut menggunakan panel surya untuk mencukupi kebutuhan energi dalam proses produksi hariannya.

7. Pemberian Pakan Non Segar

Metode pemberian pakan non segar bisa anda terapkan, dan ini menjadi salah satu jenis inovasi dalam beternak yang bisa dicoba hasilnya. Misalnya untuk ternak unggas seperti ayam, tidak diberi makanan segar seperti jagung atau biji-bijian lain maupun makanan instan. Tetapi anda bisa memberikan limbah (residual flows) seperti sisa roti dan produk pertanian sebagai bahan makanan untuk ayam. Selain lebih hemat energi dan biaya, hal ini juga akan sangat bermanfaat dalam mengurangi limbah yang melimpah. (Baca Juga: Perbedaan Ternak Ruminansia dan Non Ruminansia)

Memang tidak mudah menentukan jenis peternakan yang inovatif, tetapi semoga panduan 7 jenis inovasi Ternak yang harus dicoba peternak ini bermanfaat.