Perbedaan Ternak Ruminansia Dan Non Ruminansia Yang Harus Dipahami Peternak

Aktivitas peternakan menjadi salah satu mata pencaharian banyak orang di tengah masyarakat indonesia. Di negara yang dikenal memiliki banyak lahan yang dapat dimanfaatkan untuk peternakan serta tingginya minat konsumsi hewan ternak menjadikan aktivitas ternak masih sangat diminat. Dalam proses ternak, ada beberapa istilah yang perlu dipahami dan dikenal oleh setiap peternak. Salah satu istilah yang mungkin masih menjadi pertanyaan besar bagi para peternak adalah istilah ternak ruminansia dan non ruminansia. Berikut penjelasan mengenai perbedaan ternak ruminansia dan ternak non ruminansia dalam ulasan di bawah ini.

  1. Pengertian

Perbedaan pertama yang dapat diketahui adalah dari pengertia dan maksut kata ruminansia. Ruminansia merupakan sebutan untuk sekelompok hewan ternak jinak yang berkuku genap subordo dari ordo Artiodactyla atau disebut juga mammalia berkuku. Ruminansia diserap dari bahasa yunani “ruminare” yang berarti memamah biak sehingga disebut juga sebagai hewan mamalia mamah biak. Sedangkan non uminansia merupakan sebutan untuk hewan monogastrik atau yang hanya memiliki satu lambung. (Baca juga : ternak menguntungkan di lahan sempit)

  1. Sistem pencernaan

Perbedaan ternak ruminansia dan non ruminansia selanjutnya dapat terlihat dari sistem pencernaan pada hewan ternak tersebut. Karena hanya memiliki satu lambung, hewan ternak non ruminansia memiliki sistem pencernaan yang tidak sempurna seperti ternak ruminansia. Berbeda dengan non ruminansia, sistem pencernaannya lebih baik dan memiliki jumlah lambung yang jamak atau disebut sebagai polygastric animal.(Baca juga : cara menghilangkan lalat pada sapi)

  1. Kemampuan mencerna makanan

Karena perbedaan dari sistem pencernaan yang dimiliki maka kemampuan mencerna makanan pada hewan non ruminansia dan ruminansia juga berbeda. Hewan ternak ruminansia memiliki kemampuan lebih untuk mencerna makanan dengan nilai gizi rendah menjadi pakan berkualitas tinggi. Proses pencernaan makanan tersebut terjadi karena adanya fermentasi microbial di rumen. Berbeda dengan hewan ternak ruminansia, hewan ternak non ruminansia memliki kemampuan sangat terbatas dalam mencerna bahan pakan berserat pangan tinggi. (Baca juga : cara ternak angsa hitam)

  1.  Mekanisme pencernaan

Perbedaan ternak ruminansia dan non ruminansia juga dapat dibedakan dari mekanisme pencernaanya. Pada hewan ruminansia memiliki mekanisme yang unik dimana pakan dari mulut akan masuk dan singah sementara di rumen dan akan dicerna pada bagian retikulum, dan selanjutnya akan kembali ke mulut untuk dicerna ulang. Proses tersebut akan terus berlangsung hingga ke usus halus dimana makanan akan diserap sari sarinya untuk kebutuhan nutrisi tubuh. (Baca juga : cara ternak sapi skala rumahan)

Pada hewan non ruminansia contohnya unggas, makanan akan diambil dengan paruh lalu masuk kedalam mulut dan disimpan di dalam tembolok untuk dilunakkan dan dicampur dengan getah pencernaan yang kemudian akakan digiling pada bagian empedal. Dari empedal akan masuk ke dalam duodenum yang dekat dengan pankreas dan setelah itu masuk ke dalam usus halus yang akan mencerna sari sari makanan.

  1. Jenis bahan pakan

Perbedaan lainnya tentu dapat dilihat dari jenis bahan pakan yang diberikan kepada hewan ternak ruminansia dan hewan ternak non ruminansia. Hewan ternak ruminansia dapat diberikan hijauann dengan baik, sedangkan hewan ternak non ruminansia perlu pakan berupa biji bijian. (Baca juga : cara beternak ayam tanpa bau)

Itulah beberapa perbedaan hewan ternak ruminansia dan non ruminansia yang dapat dibedakan dari mekanisme pencernaannya. Contoh hewan ruminansia diantaranya seperti sapi, kambing, domba, dan kerbau. Sedangkan hewan non ruminansia contohnya babi, unggas, dan kuda.