Ada bermacam cara yang dapat dilakukan oleh hewan dalam usaha untuk mempertahankan hidupnya. Salah satunya adalah bersembunyi dari predator agar hidupnya dapat terselamatkan.
Namun kadang kala tidak semua tempat memiliki tempat untuk bersembunyi sehingga beberapa hewan memiliki kemampuan untuk dapat menyamarkan dirinya dengan lingkungan. Kemampuan ini disebut mimikri atau berkamuflase. Apa perbedaan keduanya?
1. Perbedaan Pengertian
Pengertian Mimikri
Kata mimikri berasal dari bahasa Yunani yaitu mimetikos yang memiliki arti suka meniru atau merupakan tiruan. Mimikri ini dapat dilakukan oleh beberapa spesies hewan dan tumbuhan.
Mimikri merupakan suatu aktifitas peniruan dalam segi bentuk fisik dan perilaku yang dilakukan oleh satu spesies tertentu terhadap spesies lainnya dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan bagi dirinya sendiri atau dapat juga bagi keduanya secara tidak langsung.
Mimikri sangat identik dengan kegiatan peniruan warna yang dilakukan spesies tertentu terhadap lingkungan tempatnya berada.
Hewan peniru atau yang melakukan mimikri disebut dengan mimik. Sedangkan spesies hewan atau organisme lain yang ditiru disebut dengan model.
Pengertian Kamuflase
Kamuflase dalam bahasa Indonesia dikatakan berasal dari bahasa Prancis yaitu camoufler camoufler yang berarti menyamarkan.
Kamuflase adalah adaptasi yang dilakukan hewan untuk mencari lingkungan yang menyerupai dirinya sehingga keberadaannya dapat tersamarkan. Hewan yang melakukan kamuflase tidak menjalani perubahan warna atau bentuk melainkan mencari kecocokan antara bentuknya dengan lingkungannya.
Kamuflase ini dilakukan agar keberadaannya menyatu dengan lingkungan sehingga hewan ini tidak tertangkap oleh predator. Kemampuan kamuflase pada hewan ini diadaptasi oleh manusia salah satunya dengan menciptakan baju tentara yang warnanya identik atau serupa dengan tempat biasanya tentara melakukan aktifitas.
2. Perbedaan Cara Melakukan
Mimikri adalah adaptasi hewan dengan melakukan peniruan. Sedangkan kamuflase adalah proses adaptasi yang dilakukan dengan penyamaran.
Peniruan ini dilakukan dengan usaha dalam merubah bentuk atau warna. Mimikri identik dengan perubahan warna dimana hewan dengan kemampuan ini dapat merubah warna dirinya hingga sangat mirip bahkan persis dengan suatu objek tertentu, misalnya lingkungan tempatnya diam atau bahkan organisme lainnya.
Sedangkan kamuflase atau penyamaran dilakukan hewan dengan mencocokan dirinya dengan lingkungan mana tempat ia dapat bersembunyi.
Hewan yang melakukan kamuflase mencocokan dirinya baik dari segi bentuk atau warna dengan lingkungan sehingga kehadirannya dapat menyatu dengan baik hingga nampak seperti lingkungan atau organisme tempat ia menyamarkan diri.
3. Perbedaan Tempat
Mimikri dalam dilakukan dengan jenis tempat yang lebih variatif. Hal ini dikarenakan mimikri dilakukan dengan kemampuan hewan untuk merubah dirinya. Sehingga perpindahan tempat tidak terlalu memengaruhi kemampuan itu. Karena hewan yang melakukan mimikri yang akan menyesuaikan dengan tempatnya.
Sedangkan pada kegiatan kamuflase tempatnya lebih terbatas. Hal ini karena hewan berkamuflase sudah ditentukan dengan bentuk dan warna tubuhnya sejak awal. Hewan yang berkamuflase hanya dapat melakukan kamuflase pada lingkungan yang cocok dengan dirinya.
4. Perbedaan Morfologi
Ketika melakukan mimikri, hewan dapat melakukan perubahan warna pada tubuhnya. Bahkan bukan hanya warna namun juga bentuk morfologinya dapat dirubah. Contohnya ialah pada ikan sotong.
Ikan ini dapat melakukan kontraksi pada otot-ototnya sehingga bentuknya akan membesar dan menyerupai karang disekitarnya. Kemudian ketika ia rileks dan meregangkan otot maka bentuknya akan kembali seperti semula.
Sedangkan dalam proses kamuflase, bentuk morfologi hewan tidak dapat berubah. Hewan hanya mampu melakukan penyamaran dan pencocokan pada lingkungan yang sesuai dengan bentuk dan warna tubuhnya.
Contoh Mimikri
Dalam adaptasi mimikri, bunglon adalah hewan paling terkenal dalam perilaku adaptasi ini. Cara bunglon beradaptasi dengan merubah warnanya sesuai dengan tempat yang disinggahi. Perubahan warna tersebut dilakukan dengan cepat.
Uniknya, bunglon juga dapat melakukan perubahan warna ini dengan tujuan untuk memberikan sinyal atau tanda bahaya kepada bunglon lainnya. Perubahan warna bunglon ini dapat dilakukan karena tersusun dari dua lapisan sel tebal bernama iridophore yang terdiri dari sel warna-warni dan pigmen yang mampu memantulkan cahaya.
Selain bunglon mimikri juga terjadi pada kupu-kupu viceroy. Kupu-kupu viceroy adalah kupu-kupu raja muda yang tidak beracun. Ketika terancam, kupu-kupu raja muda akan membuat pola sayap yang menyerupai kupu-kupu raja atau kupu-kupu monarch.
Hal ini dilakukan karena kupu-kupu raja memiliki racun yang ditakuti oleh pemangsanya. Dengan berubah diri menjadi kupu-kupu raja, kupu-kupu raja muda yang tidak beracun akan lolos dari pemangsa karena pemangsa mengira dirinya beracun.
Contoh Kamuflase
Sedangkan contoh hewan kamuflase ialah belalang daun. Sebagian besar belalang daun berwarna hijau cerah dan bentuk tubuhnya sangat mirip dengan daun. Sehingga habitat hewan ini ialah berada di dahan tumbuhan untuk dapat melakukan kamuflase dan bersembunyi dari pemangsanya.
Belalang daun tidak dapat berpindah pada pohon dengan daun coklat karena ia tidak memiliki kemampuan merubah warna.
Contoh lain ialah pada ular hijau yang tinggal pada lingkungan sawah hijau atau pepohonan. Beruang kutub pada dataran yang ditutupi salju berwarna putih dan macan tutul atau cheetah.
Semua hewan ini dapat melakukan kamuflase jika mereka berada pada lingkungan yang tepat disesuaikan dengan bentuk dan warna tubuhnya.