Usaha pembesaran ikan bandeng kini makin banyak diminati oleh peternak ikan diantaranya dengan sistem Budidaya Ikan Bandeng di Keramba Jaring Apung yang memiliki kemudahan lebih dalam pengelolaan dan persiapan awal hingga masa pemeliharaan dan panen.
Kemudahan dengan sistem tersebut ilah tidak mmebutuhkan pengolahan tanah, dapat dilakukan di lahan sempit dengan jumlah air yang memadai, dapat diterapkan penebaran padat, mudah dikendalikan dari predator, dan cara panen yang mudah.
Ikan bandeng yang dihasilkan pun lebih segar dan bersih karena terhindar dari lumpur atau tanah. Tentunya setiap perawatan yang dilakukan harus disiplin agar mencapai hasil atau keuntungan sesuai yang diharapkan. Bagaimana proses dan cara melakukannya, yuk simak selengkapnya dalam ulasan detail yang penulis sampaikan.
1. Teknik Dasar
Keramba jaring apung atau biasa dikenal dengan KJA ialah teknik budidaya yang dapat dilakukan di laut, sunga, atau danau. Syaratnya ialah kualitas air yang memadai, sarana pemeliharaan dibuat dari bambu, kayu, atau pipa paralon atau besi berbentuk persegi yang diberi jaring dan diberi pelampung mirip dengan drum plastik,
atau steoform untuk memungkinkan wadah tersebut terapung dalam air. Kerangka dan pelampung untuk menahan jaring tetap terbuka di permukaan air, sedang jaring tertutup di bawahnya untuk memelihara ikan selama beberapa bulan. (Baca juga mengenai tips umpan bandeng bagi pemula).
2. Pembuatan Jaring Apung dan Pelampung
Media untuk KJA berukuran 4x4x4 meter kibig dengan bahan pelampung yang terbuat dari steoform atau drum yang berbentuk silindris, jumlah pelampung yang dibuat minimal sebanyak 8 buah atau 8 jaring. (Baca juga mengenai cara budidaya bandeng tambak).
3. Pembuatan Jangkar dan Tali
Tali jangkar dibuat dari bahan polyetiline sepanjang sekitar 1,5 kali kedalaman perairan, jumlah sebanyak 5 utas atau 5 jaring dengan diameter masing masing 0,75 inci. Sedangkar jangkar atau jaring dibuat juga dari bahan polyetiline dengan ukuran mata jaring 1 inci, warna hijau, ukuran jaring sebanyak 122,5 meter. (Baca juga mengenai cara pemberian pakan pada ikan bandeng).
4. Syarat Luas Lokasi dan Alat Pendukung
Luas untuk area pemasangan KJA ialah maksimal 10% dari luas potensi perairan yang digunakan atau i% dari luas perairan ketika terjadi waktu surut air terendah. Alat lain yang harus dimiliki ialah termometer, sechsi disk, kertas lakmus sebagai pengukur kualitas air, dan peralatan lapangan meliputi timbangan, hapa, waring, ember, alat panen, dan sampan. (Baca juga mengenai cara memberantas hama pada tambak ikan bandeng).
5. Sterilisasi Benih
Sebagai upaya sterilisasi untuk mencapai hasil yang maksimal, benih ikan bandeng sebelum ditebar direndam terlebih dahulu dengan larutan Kalium pemanganat konsentrasi 4 sd 5 ppm selama 15 sd 30 menit agar bebas penyakit dan hama. (Baca juga mengenai budidaya bandeng kolam terpal).
6. Adaptasi Benih
Lakukan adaptasi pula pada benih ikan bandeng dengan cara menyamakan suhu di kemasan dimana bibit ikan bandeng berada dengan suhu di KJA sehingga meminimalisir stres, lakukan dengan cara merendam kemasan benih ikan bandeng ke air dalam KJA selama minimal 1 jam.
7. Penebaran Benih
Proses tebar benih dilakukan pada pagi hari ketika suhu rendah agar benih ikan bandeng tidak mengalami stres atau kematian mendadak akibat suhu yang panas. Benih ikan bandeng yang ditebarkan tentu sebelumnya sudah melalui proses seleksi dan dipilih yang terbaik, lakukan penebaran dengan padat tebar 80 sd 100 ekor per meter kibig.
8. Pemberian Pakan
Ikan bandeng dapat diberikan pakan berupa daging ikan kecil yang sudah dipotong potong atau pakan kemasan dengan kandungan protein sebanyak 20 sd 30 % sebanyak 2 sd 3% berat ikan bandeng, berikan pakan selama 3 kali sehari dan dua kali dalam seminggu tebarkan roti atau tepung sejenis mie keras ke dalam keramba ikan. Jangan lupa setiap hari lakukan kontrol untuk memastikan ikan bandeng dalam keadaan sehat dan pastikan air selalu mencukupi yakni memiliki kedalaman ideal 2,5 meter.
9. Masa Pemeliharaan
Dalam masa pemeliharaan ikan bandeng, peternak ikan harus memperhatikan beberapa hal untuk menunjang keberhasilan dalam ternak, yaitu sebagai berikut :
- Rutin membersihkan sampah atau kotoran di kolam agar kadar garam tetap sempurna.
- Tidak menggunakan vitamin berlebihan yang justru bisa membuat ikan bandeng melemah.
- Menjamin keamanan seperti menjaga dari predator atau pemangsa.
- Target panen ialah 3 sd 4 bulan pemeliharaan dengan berat 6 sd 10 ekor per kg.
10. Masa Panen
Panen dapat dilakukan ketika masa pemeliharaan telah berakhir, pada waktu tersebut, seharusnya ukuran ikan bandeng sudah menapai target sehingga memiliki harga jual tinggi di pasaran. Lakukan panen dengan jaring secara selektif atau total dan sediakan tempat yang telah diisi dengan es batu sehingga ikan bandeng dapat dijual atau sampai di pasaran tetap dalam keadaan segar.
11. Kualitas Ikan
Kualitas ikan bandeng yang terbaik untuk panen adalah memiliki sisik bersih dan mengkilat, tidak berbau lumpur atau tanah, dan memiliki aroma khas dan tubuh gemuk sehingga dagingnya kenyal.
12. Strategi Pemasaran
Lokasi budidaya ikan bandeng umumnya berada di area pantai yang relatif dekat dengan pasar atau perkotaan sehingga membutuhkan pasokan ikan bandeng yang tinggi, pilih lokasi penjualan yang dapat dijangkau dan tidak terlalu jauh agar ikan bandeng yang dibawa tidak rawan kerusakan. Bandeng dapat dipasarkan dalam beragam bentuk seperti bentuk ikan segar, bandeng beku, atau dapat diolah secara langsung sehingga dijual dalam bentuk aneka olahan makanan yang lebih menguntungkan.
13. Mengatasi Hambatan
Meskipun usaha budidaya ikan bandeng dengan teknik KJA sudah sering dijalankan, namun terdpaat kemungkinan hambatan yang harus diantisipasi sebelumnya diantaranya ialah :
- Pakan yang relatif mahal, dapat diganti dengan pakan dari bahan baku lokal untuk menekan biaya operasional.
- Lokasi di area Indonesia yang rawan dengan cuaca tidak menentu sehingga rawan bagi pertumbuhan ikan bandeng dapat diatasi dengan pemilihan lokasi yang tepat dan menyediakan sarana kegawatdaruratan.
- Penataan ruang untuk budidaya yang terbatas karena masalah modal dsb dapat dilakukan pada lahan sempit dengan syarat tetap memiliki ketersediaan air yang baik.
Demikian yang dapat disampaikan penulis, semoga menjadi wawasan berkualitas untuk sobat pembaca dan menjadi panduan berkualitas serta motivasi untuk meningkatkan produktifitas budidaya ikan bandeng sobat sehari hari. Terima kasih. Salam.