Itik juga di kenal dengan istilah bebek di kalangan masyarakat jawa. Awal mula dari sebutan itik maupun bebek ini adalah hewan ternak liar yang berasal dari dataran Amerika yang di kenal dengan sebutan Anas Moscha.
Hingga berkembangkang saat ini beberpa itik ternakan yang di kenal dengan nama Anas Domesticus yang sekianlama di percobakan untuk di ternak. Selain dari budidaya bebek petelur, budidaya itik atau bebek pedaging juga umum di lakukan di Indonesia.
Karena permintaan dari produksi bebek seperti telur maupun dagingnya kian meningkat sekarang ini. Bahkan tak jarang banyak yang membrandol harga tinggu untuk produk yang berasal dari itik seperti daging maupun telurnya. Karena itik bukan lagi hewan yang asing bagi masyarakat di Indonesia makanya tak jarang peternak tidak lagi takut untuk melakukan budidaya itik. Berikut jenis-jenis itik yang sering di budidayakan :
- Itik petelur seperti : Khaki Champbell, Buff dan Indian Runner
- Itik Pedaging seperti : Cayuga, Muscovy dan Rouen
- Itik ornamental atau untuk peliharaan seperti : Crested, blue swedish dan east india
Tahapan Budidaya Itik
Walaupun itik merupakan hewan ternak yang sudah tidak asing lagi, namun untuk mendapatkan keuntungan yang optimal seperti halnya anda melakukan budidaya ayam pedaging, berikit tahapan-tahapa budidaya yang harus di lakukan :
1. Tentukan Tujuan Budidaya
Sebelum melakukan budidaya itik, alangkah bagusnya jika anda menentukan terlebihdahulu tujuan dari pembudidayaan tersebut. Seperti panduan cara memelihara ayam petelur akan lebih memiliki kesamaan dengan tahapan budidaya itik yang akan anda ambil telurnya atau itik petelur. Sedangkan jika anda ingin mengambil hasil daging maka di sarankan untuk memelihara itik jenis Aylesbury, Pekin, Rouen atau Muscovy.
Jika anda menginginkan itik pedaging, tentunya anda sangat menginginkan itik yang mudah berkembang dan langsung bisa di nikmati hasil dagingnya bukan? Itik Pekin misanya, sangat cocok untuk itik pedaging, karena dalam waktu 7 minggu saja anda sudah bisa menikmati hasil dagingnya. Namun, itik Pekin ini tidak akan menghasilkan banyak telur jadi tidak akan cocok bagi peternak itik yang menginginkan hasil produksi berupa telur.
Namun jika anda adalah seorang peternak itik yang meginginkan hasil ternak berupa telur, maka sebaiknya anda memelihara itik jenis Indian Runner atau Khaki Champbell. Bahkan itik dengan kedua jenis tersebut kadang bisa menghasilkan telur yang lebih banyak dari telur ayam dan telur-telur mereka labih bernutrisi dan berukuran lebih besar.
Bahkan itik Champbell bisa menghasilkan 300 butir telur di setiap tahunnya dan juga tidak membutuhkan perawatan maupun pemeliharaan khusus. Begitu juga dengan jenis Indian Runner yang memiliki fisik yang bagus hingga bisa menghasilkan banyak telur per tahunnya.
2. Lokasi atau Akses Menuju Sumber Air
Karena itik sangat senang mandi dan bermain di rawa maupun kolam, jadi pastikan itik-itik peliharaan anda mendapat akses yang mudah menuju sumber air atau kolam. Tidak harus kolam besar maupun danau, anda bisa menggunakan kolam kecil agar tetap bisa menfasilitasi itik untuk berkembang biak. Itik menggunakan air untuk banyak hal, termasuk untuk membantu membersihkan mata mereka karena itik tidak memiliki kelenjar mata. Kolam plastik bisa anda gunakan agar lebih mudah membuang dan menggangti airnya nanti.
3. Pemberian Pakan
Jangan lupa untuk memberi pakan itik secara teratur. Bahkan dalam tahapan budidaya sapi potong, anda juga di wajibkan memberi makan secara rutin agar mendapatkan hasil yang maksimal. Meskipun pada dasarnya itik adalah pemburu makanan yang bagus dan mereka akan tetap bisa bertahan di alam bebas tanpa pemberian makanan, namun anda harus tetap memberikan nutrisi yang seimbang agar pertumbuhannya terjaga terutama jika anda mengharapkan hasil produk seperti telur maupun daging. bahkan pada itik petelur harus anda cukupi kandungan protein agar mereka cepat menghasilkan dan gizi yang di dapat bisa memperbanyak produksi telur yang di hasilkan.
4. Kandang
Kandang sangat beguna bagi itik terutama untuk melindungi mereka di malam hari. Anda harus mengunci dan memasukan itik ke dalam kandang pada waktu malam hari agar bebas dan terhindar dari pemangsa. Hal yang musti di perhatikan dalam membangun kandang itik adalah adanyanya pintu yang lumayan lebar agar kawanan itik yang biasanya akan masuk secara berkelompok dapat masuk ke dalam kandang. Itik sangat takut akan sumber cahaya, jadi pastikan kandang itik atau bukaannya tidak terlalu meghadap ke arah sumber cahaya. Ingat untuk selalu menjaga kebersihan kandang agar itik tidak mudah terserang penyakit.
5. PengisolasianTempat Bermain
Anda boleh saja membiarkan para itik berkeliaran di halaman dekat kandang mereka tapi pastikan amsih di dalam jangkauan dan kalau bisa gunakanlah pembatas atau berupa pagar agar itik tetap berada di sekita lokasi kandang walupun di siang hari. Karena para pemangsa yang dapat menyerang dan mengancam keselamatan itik anda bisa berada di mana saja. Bahkan jika anda sedang melakukan budidaya ayam, maka anda bisa melakukan buddaya kedua jenis unggas tersebut secara bersama-sama.
6. Melakukan Perkawinan Itik
Untuk memulai perkawinan itik, hal yang perlu di perhatikan adalah rasio atau jumlah itik jantan maupun itik betina yang nantinya akan di kawinkan. Jangan sampai itik jantan lebih banyak daripada jumlah dari itik betina karena itik betina nantinya akan luka akibat dari perkawinan yang di lakukan itik jantan. Seperti hanya pembahasan tentang ciri-ciri ayam peru, ada beberapa ciri-ciri yang harus anda perhatikan dalam proses perkawinan itik ini. Jika misalnya itik jantan yang anda pelihara lebih banyak jumlahnya, maka pisahkan mereka terlebih dahulu agar bisa melakukan proses perkawinan secara bertahap.
7. Mengetahui Musim Kawin
Biasanya musim kawin akan berangsung diantara awal tahun dan pertengahan tahun. Beberapa perilaku yang umum di tunjukan itik pada musim kawin adalah dengan menganggukkan kepala, mencoba naik keatas pasangannya dan mematuk bahkan menggigit leher pasangannya. Biasanya satu ekor itik betina bisa menghasilkan 100 ekor anak itik di setiap musimnya.
8. Proses Inkubasi dan Penetasan Telur Itik
Sebelum melakukan pengambilan telur, maka berikanlah jeda waktu selama 14 hari bagi itik-itik anda untuk melakukan proses kawin. Dengan adanya jeda waktu ini maka itik-itik anda akan mendapatkan waktu yang tepat untuk mempersiapkan diri agar bisa melakukan proses kawin dan akan mempengaruhi kestabilan dari tingkat kesuburannya. Ambilah telur setiap harinya agar memastikan dan mengetahui bahwa telur-telur yang di hasilkan bagus dan tidak busuk.
Simpan telur yang telah diambil dan di pisahkan ke tempat yang sejuk bukan tempat yang dingin, ya! Lakukan gerakan memutar satu kali searah pada tiap telur agar tidak terjadi pelengketan membran pada cangkang telur. Simpan telur-telur ini selama 7 hingga 10 hari sebelum diadakannya proses inkubasi. Agar mencapai tahapan perkembangan yang sama maka proses inkubasi sebaiknya di lakukan secara bersamaan.
Masukan telur-telur yang akan di inkubasi ke dalam inkubator secara bersamaan. Setidaknya putarlah telur-telur tersebut 3 kali dalam sehari. Jaga kelembaban dan suhu di dalam inkubator. Proses inkubasi biasanya di lakukan selama 28 har lamanya. Walaupun lama inkubasi akan bergantung pada jenis-jenis itik yang akan di tetaskan. Namun jika selama lebih dari 29 -31 hari telur tidak mengalami perkembangan maka sebaiknya anda pisahkan dan periksa lebih lanjut. Kemungkina telur tersebut mengalami kegagalan atau tidak baik. Namun jika terlihat sulit memevahkan cangkangnya anda bisa membantu dan hentikan jika terlihat adanya pendarahan.
9. Pemeliharaan Anak Itik
Setelah menetas, maka anda bisa membiarkan anak-anak itik tersebut tetap di dalam inkubator selama kurag lebih 1 jam lamanya. Setelah melalui proses tersebut anda bisa langsung memindahkan anak-anak itik kedalam kotak kecil yang di gunakan sebagai kandang sementara untuk anak itik. Gunakan sumber cahaya agar bisa menghangatkan anak-anak itik tersebut, biasanya cukup dengan lampu 250 watt, ini di gunakan pada seminggu dan dua minggu pertama. Biasanya anaka itik tidak lagi membutuhkan lampu penghangat pada minggu ke tiga. Perhatikan tanda-tanda anak itik yang kedinginan, ini biasanya di tandai dengan adanya anak itik yang saling berkumpul membentuk suati koloni. Letakan lampu penghangat di tengah kandang agar bisa memberikan kehangatan menyeluruh.
10. Pemberian Makanan
Untuk masalah tempat minum anak itik yang perlu di perhatikan adalah memiliki kedalaman yang cukup agar anak itik dapat membersihkan lubang hidung mereka ketika hendak minum. Namun, jangan sampai tempat minum mereka terlalu dalam hingga menyebabkan anak-anak itik tersebut malah jatuh tenggelam nantinya. ANda bisa menyediakan kumpulan remah-remah roti untuk pakan anak itik, karena pada satu hari setelah menetas biasanya mereka tidak memerlukan apa–apa. Anda bisa juga menggunakan dedak halus dan menggantinya menjadi pelet kasar pada umur itik yang tekah mencapai diatas 10 hari.
11. Tentukan Tujuan Pemeliharaan
Anda bisa kembali membesarkan anak-anak itik sesuai dengan tujuan utama anda. Anda tentunya bisa membesarkan anak-anak itik sebagai itik pedaging, itik petelur bahkan sebagai itik ternak yang nantinya akan membantu membasi hama atau sekedar aktifitas hobi beterna itik. Itik-itik tersebut akan bisa di lepas dan bermain di luar kandang jika telah memasuki usia lebih dari 6 minggu. Perhatikan bulu halus mereka, sebaiknya itik yang di perbolehkan bermain di luar adalah itik yang telah rontok bulu halusnya.
Demikianlah tatacara dalam budidaya itik yang bisa anda kembangkan dan lakukan sendiri di rumah, selain dari 11 tahapan di atas berikut ada 2 tips penting yang harus anda perhatikan yaitu :
- Sebelum mereka melakukan perontokan bulu halus, maka mereka masih sangat rentan terhadap udara dingin dan membutuhkan perlindungan di kandang.
- Itik-itik yang baru menetas tidak bisa berdiri di alas yang licin, oleh karena itu gunakan alas akandang berbahan kasar.
- Sebaiknya anda mencuci tangan setiapkali berhubungan atau bersentuhan denganitik-itik peliharaan, karena itik bersifat sangat kotor dan bisa saja menularkan beragam penyakit kepada anda.
Selain informasi diatas, berikut ini tutorial berupa video tentang budidaya itik baik pedaging dan petelur yang benar dan menghasilkan
Selamat melakukan budidaya itik, semoga sukses!