Menentukan usaha budidaya hewan untuk diambil manfaatnya memang bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Dengan memiliki modal dan niat saja tentu tidak cukup untuk memulai usaha budidaya ini. Karena itu, hal yang perlu dipertimbangkan lainnya adalah memilih hewan untuk dibudidayakan. Manfaat apa saja yang bisa diambil dalam membudidayakan hewan tersebut. Budidaya yang selalu dibutuhkan adalah budidaya sapi potong.
Karena, selain menjadi salah satu hewan yang disembelih pada saat Hari Raya Idul Adha (Lebaran Haji) yang dirayakan oleh umat islam. Kebutuhan akan membeli sapi ini tentu akan meningkat pada saat menjelang hari raya. Dan, hal ini bukan berarti bahwa sebelum hari raya permintaan akan daging sapi ini tidak ada. Karena masih ada banyak sajian dan olahan daging sapi selain rendang pada hari raya. Sajian makanan yang berupa steak juga menjadi kegemaran di masyarakat masa kini. Maka dari itu, budidaya sapi merupakan salah satu usaha budidaya yang cukup menjanjikan.
Namun, sebelum memulai budidaya sapi potong. Ada baiknya kenali beberapa tahap yang bisa dilakukan sebelum memulai untuk budidaya sapi potong sebagai berikut :
1. Memilih Jenis Sapi Untuk Dibudidayakan
Ada banyak jenis sapi yang bisa dibudidayakan di setiap daerah. Sehingga untuk memilih jenis sapi ini bisa disesuaikan dengan kondisi di daerah yang Anda tinggali. Pada umumnya, beberapa contoh sapi yang berada di propinsi Banten bisa dijadikan pilihan untuk usaha penggemukan sapi. Namun, ada hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih jenis sapi yang akan dibudidaya. Faktor yang perlu diperhatikan adalah jumlah populasi dari jenis yang akan dipilih, bagaimana penyebarannya, dan hal yang paling penting adalah efisiensi penggunaan pakan sapi pada saat dibudidaya. Jenis sapi yang ada di Indonesia biasanya memiliki sifat genetik masing – masing. Jenis yang umumnya ditemukan di Indonesia memang ada yang berasal dari sapi impor dan juga sapi lokal Berikut contoh jenis sapi yang bisa dibudidayakan :
- Sapi Bali
Selain memiliki keindahan pantainya. Bali juga memiliki jenis sapi potong yang khas. Tidak seperti sapi pada umumnya yang bisa kita jumpai, Sapi Bali ini memiliki bobot menengah di antara sapi potong yang ada. Jenis Sapi Bali ini memiliki ciri khas pada warna kulitnya. Untuk Sapi Bali yang berjenis kelamin jantan memiliki kombinasi warna hitam dan juga putih.
Namun, pada saat situasi tertentu seperti pada saat di kebiri warna hitam tersebut bisa saja berubah. Sementara untuk Sapi Bali betina memiliki warna merah bata.
- Sapi Madura
Sapi jenis ini merupakan hasil dari persilangan Sapi Zebu yang mempunyai punuk dan Sapi Bali. Walaupun Sapi Madura ini bukan jenis varietas asli, namun sapi jenis ini adalah jenis sapi yang kuat dan tahan untuk hidup di iklim tropis. Sapi Madura ini juga memiliki ketahanan yang tinggi terhadap penyakit serta hewan kecil seperti ceplak dan kutu.
Sapi jenis ini merupakan jenis sapi potong, namun masyarakat khas Madura biasanya memelihara sapi ini untuk keperluan pacuan dan lomba. Berat yang ideal dari sapi Madura ini adalah sebesar 500 kg. Sehingga apabila mengetahui bagaimana tanda-tanda sapi hamil pun bisa membuat berat badan ideal sapi tersebut jadi lebih besar dibanding biasanya.
- Sapi Aceh
Sapi lainnya yaitu Sapi Aceh. Sapi khas daerah Aceh ini bukanlah varietas asli Sapi Aceh karena kebanyakan Sapi dari Aceh ini merupakan hasil persilangan dari dua Varietas yang berbeda yaitu Varietas Bos Sundaicus dan Varietas Sapi Zebu. Ciri – Ciri Sapi Zebu ini adalah berpunuk dan bergelambir. Varietas sapi ini adalah sapi yang dibawah oleh bangsa India pada zaman dahulu.
Sapi jenis ini dikenal dengan daya tahan tubuhnya yang kuat. Memiliki adaptasi terhadap lingkungan yang sangat baik. Sapi ini juga bisa tetap bisa kuat terhadap serangan parasit dan kutu. Sehingga hal ini memudahkan sapi jenis ini untuk diternak. Contoh inseminasi buatan pada sapi atau hewan lain pun mungin sudah tidak asing lagi. Karena biasanya para peternak memiliki tujuan khusus dalam melakukan hal ini.
- Sapi Limosin
Jenis sapi Limousin ini adalah salah satu jenis sapi impor yang paling banyak diminati di kalangan masyarakat Indonesia. Pasalnya sapi import ini menjadi suatu tolak ukur kesuksesan seseorang. Sapi jenis ini merupakan salah satu jenis sapi tertua. Gambar sapi limosin ini banyak ditemukan di dalam gua – gua yang dibuat oleh nenek moyang Perancis. Sapi jenis ini memiliki habitat di daerah yang sangat dingin di mana tempat tersebut juga rumput pun tidak tumbuh subur.
Namun, kehidupan yang keras seperti ini justru membuat kualitas Sapi Limousin ini berkembang dengan baik. Peternak sapi pada zaman itu pun sangat menjaga kualitas sapi peliharannya. Dan sekarang, sapi jenis ini sengaja dikembangbiakan dengan tujuan untuk dipotong. Sehingga sapi ini digemukkan dan bisa mencapai berat rata – rata 650kg untuk berat sapi betina dan 1000kg untuk sapi jantan. Berbagai cara penggemukkan sapi limosin juga bisa mejadi referensi yang diterapkan dalam budidaya sapi ini.
2. Menentukan Kandang Sapi Yang Akan Dibudidaya
Memelihara sapi yang merupakan hewan yang besar tentu tidak semudah memelihara hewan unggas yang bisa dilalukan di kandang yang berukuran kecil. Untuk memelihara sapi membutuhkan area yang luas dan sebaiknya jauh dari tempat tinggal penduduk. Jarak yang diberlakukan minimal sejauh 10 meter. Sebaiknya lokasi kandang ini memiliki akses yang mudah untuk kendaraan dan mudah dekat dengan lokasi pertanian. Untuk desain kandang sapi juga bisa dibuat supaya cahaya matahari masuk ke area pelataran kandang sehingga bisa menjaga kelembaban kandang tersebut.
3. Menentukan Tipe Kandang
Untuk bisa membudidayakan sapi potong tentu bukan hanya membutuhkan kandang untuk tempat tinggalnya saja. Namun, dalam proses perawatannya ini juga perlu untuk menentukan tipe kandang untuk sapi – sapi Anda. Untuk kandang yang sudah Anda pilih lokasinya bisa terbagi menjadi 2 jenis, yaitu kandang dengan bentuk tunggal dan ganda. Kandang tunggal maupun ganda ini memiliki bentuk yang berbeda. Maksud tunggal ataupun ganda di sini adalah posisi penempatan sapi pada area kandang yang sudah Anda pilih sebelumnya. Kandang tipe tunggal ini merupakan kandang yang membuat pengaturan posisi sapi yang akan dibudidaya ini dalam satu baris atau satu jajar saja.
Sementara untuk kandang ganda memiliki pengaturan posisi sapi dalam dua baris. Posisi sapi dalam kandang ganda bisa berhadap – hadapan atau saling membelakangi. Kandang tipe ganda ini merupakan kandang pada umumnya yang digunakan untuk budidaya sapi. Sehingga pada bagian tengah antara satu baris dan baris yang lainnya bisa dijadikan celah untuk jalan.
4. Mempersiapkan Kandang Sebelum Digunakan
Sebelum digunakan, area yang menjadi kandang sapi ini juga perlu dibersihkan. Terutama untuk bagian lantai yang perlu dijaga kebersihannya. Lantai kandang sapi ini bisa dibuat dari tanah yang padat ataupun bahan semen. Yang perlu untuk diperhatikan adalah lantai ini mudah dibersihkan dari segala kotoran terutama kotoran sapi itu sendiri. Supaya area kandang menjadi lebih hangat. Untuk menghindari penyakit dan tumbuhnya jamur, Anda bisa membersihkan bagian kandang dengan peralatan yang sebelumnya telah diberi cairan desinfektan. Karena sesama jenis mamalia dengan kambing maka cara beternak kambing etawa pun bisa dijadikan perbandingan dalam membudidayakan sapi potong Anda.
5. Pembibitan Sapi
Untuk membibit sapi potong ada kriteria fisik yang perlu diperhatikan pada tubuh sapi. Seperti bagian telinga yang perlu memiliki tanda. Tanda ini merupakan bukti bahwa anak sapi yang Anda miliki mempunyai silsilah yang jelas dan sudah terdaftar. Bagian lainnya adalah matanya yang cerah dan juga terlihat jernih. Untuk bagian hidung, pastikan tidak mengeluarkan lendir dan tidak memiliki gangguan dalam pernafasan. Pada bagian kuku tidak terasa panas pada saat diraba. Tidak terjangkit parasit yang merugikan pada bagian bulu dan kulitnya. Pastikan tidak ada tanda – tanda mencret pada bagian ekor dan duburnya.
6. Proses Pemeliharaan
Proses pemeliharaan sapi adalah salah satu proses yang menyenangkan. Karena Anda akan berinteraksi langsung dengan sapi peliharaan Anda mulai dari memberikan makan atau membersihkan area kandangnya. Pemberian pakan sapi ini membutuhkan sebanyak 10% dari beban tubuhnya sendiri. Untuk takaran tambahan yang dibutuhkan ini sebanyak 1 – 2 % bobot sapi tersebut. Pakan tambahan yang diberikan bisa berupa dedak halus atau bisa juga disebut dengan bekatul, ampas tahu, bungkil kelapa dan juga gaplek yang diberikan bersamaan dengan pakan rumput. Ada 3 jenis pakan hijau yang bisa dijadikan kategori.
Yang pertama adalah hijauan segar yang bisa berupa rerumputan dan kacang – kacangan disertai tanaman hijau yang lain. Jenis rumput segar yang digunakan ini biasanya adalah rumput raja, rumput gajah dan daun – daunan seperti daun lamtoro ataupun daun turi. Yang kedua adalah hijauan kering dari jerami yang bisa berasal dari jagung, kacang tanah, maupun padi. Yang terakhir adalah silase. Silase ini merupakan hijauan segar yang telah diawetkan. Cara mendapatkan silase ini adalah dengan cara menutup hijauan segar dengan rapat sehingga akan terjadi proses fermentasi. Cara merawat sapi potong mungkin tidak sama persis seperti cara merawat kambing agar cepat gemuk. Namun, untuk bagian membersihkan kandang mungkin bisa dijadikan referensi karena untuk area kandang yang diempati oleh kambing dan sapi secara umum hampir sama.
7. Menggembala Sapi
Memang tidak semua sapi digembalakan pada saat pemberian pakan. Namun, apabila di dekat area kandang sapi Anda memang memungkinkan sapi – sapi Anda untuk mencari makan sendiri di padang rumput yang luas, maka Anda perlu membiarkan sapi ini mencari makan dalam waktu 5 – 7 jam. Dan, Anda juga tidak perlu memberikan pakan tambahan lagi untuk sapi – sapi Anda. Hal lainnya yang perlu diperhatikan adalah Anda perlu menyiapkan air minum di luar kandang dengan posisi yang lebih tinggi dan tidak sejajar dengan kaki sapi. Sehingga air minum ini akan tetap terjaga kebersihannya.
8. Menjaga Area Kandang Sapi
Seperti yang sudah diketahui kalau kotoran sapi bisa dijadikan pupuk kandang yang membantu menyuburkan tanaman. Apabila sapi – sapi Anda telah mengeluarkan kotoran, maka yang harus Anda lakukan adalah segera membersihkan dan memindahkan kotoran tersebut dari kandang. Hal ini dilakukan supaya dapat memudahkan proses fermentasi yang mmbutuhkan jangka waktu selama 1 – 2 minggu. Sehingga, ada manfaat lainnya dari sapi ini yang bisa juga digunakan untuk kebutuhan Anda sebagai peternak maupun petani di sekitar area Anda membudidayakan sapi ini.
Selain beberapa informasi diatas, berikut ini terdapat tutorial video yang mampu membantu anda untuk melakukan budidaya sapi potong menghasilkan sapi yang berkualitas.
Dari beberapa jenis – jenis sapi potong di atas mungkin tidak semuanya bisa diternakkan dan dibudidayakan di sini. Walaupun kualitas sapi luar negeri yang memiliki persilangan bisa mendapatkan kualitas sapi yang bagus. Sapi lokal dengan daya tahan tubuh dan terbiasa di iklim tropis di Indonesia adalah salah satu pilihan yang bisa menjadi sapi potong yang mulai bisa dibudidayakan di sini. Sehingga budidaya sapi potong yang akan Anda mulai ini bisa terlaksana dengan baik dan terencana.