Selain ikan tuna, ikan kerapu adalah salah satu jenis ikan yang menjadi komoditas dengan potensi yang cukup besar tidak hanya untuk dinikmati oleh para konsumen di dalam negeri, akan tetapi juga untuk konsumen yang ada di luar negeri. Ikan ini memiliki potensi ekspor yang kurang lebih sama dengan ikan tuna. Populasinya dari tahun ke tahun semakin meningkat, yang menunjukkan banyaknya peternak ikan yang mulai menjadikan ikan kerapu sebagai salah satu jenis ikan yang dibudidayakan oleh mereka.
Dengan kondisi pasar yang belum banyak membudidayakan ikan, maka potensi budidaya ikan kerapu untuk para peternak ikan, ataupun mereka yang ingin memulai budidaya ternak ikan kerapu sangat besar. Selain melakukan budidaya ikan gurame di kolam beton, atau melakukan budidaya ikan gurame di kolam tembok, melakukan budidaya ikan kerapu termasuk alternatif yang dapat kamu coba.
Menurut data FAO, produksi ikan kerapu sebenarnya naik sejak tahun 2009 menuju tahun 2013 dan sampai saat ini, dari awalnya sekedar 8.791 ton, menjadi 18.864 ton. Oleh karena inilah, budidaya ikan kerapu merupakan salah satu peluang bisnis yang cukup potensial dikembangkan di negara Indonesia, terlebih balai-balai perikanan sudah berhasil menghasilkan benih-benih ikan kerapu sehingga peluang untuk membudidayakan ikan ini pun semakin tinggi, karena para peternak ikan tidak perlu lagi susah-susah menangkap ikan kerapu dari laut hanya untuk dijadikan induk untuk beternak ikan kerapu.
Negara-negara tujuan ekspor ikan kerapu juga sangat banyak, meliputi Taiwan, Hongkong, Jepang, Korea Selatan, Thailand, Filipina, Australia, Singapura, dan lain sebagainya. Ikan ini biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan, seperti sajian ikan di restoran-restoran bertaraf internasional ataupun ikan untuk di pelihara. Di Indonesia, provinsi Sumatera Utara menjadi produsen kerapu terbesar di Indonesia dengan produksi sekitar 7 juta ekor per tahun. Sementara itu, di pulau Jawa, provinsi Jawa Timur menjadi provinsi yang menorehkan produksi ikan kerapu terbesar yang mencapai 1 juta ekor lebih.
Selain karena alasan potensi bisnis yang besar di atas, budidaya ikan kerapu sebenarnya juga dilandasi atas alasan lain sehingga menyebabkan pemerintah mendukung budidaya ikan ini di Indonesia. Alasan itu antara lain adalah karena ikan kerapu merupakan komoditi perikanan yang memiliki peluang ekspor yang sangat menarik tetapi belum dimanfaatkan secara penuh. Kemudian pertumbuhan bisnis kerapu secara keseluruhan diharapkan akan membawa dampak peningkatan devisa negara dan juga kesejahteraan bagi lapisan bawah di masyarakat yang hidup dengan mata pencarian bidang perikanan.
Dan alasan terakhir, adalah karena modernisasi penangkapan dan budidaya ikan kerapu dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan laut khususnya terumbu karang karena tidak dilakukan upaya penangkapan ikan kerapu in situ yang kadang kala menggunakan bahan-bahan tidak ramah lingkungan.Alasan tersebut menunjukkan bahwa betapa pentingnya pengembangan perikanan ikan kerapu yang nantinya diharapkan tidak hanya memberikan dampak terhadap sektor perikanan secara luas mel;ainkan juga terhadap pengembangan wilayah, pariwisata dan pemberdayaan masyarakat. Sebagai tindak lanjut dari tekad tersebut maka pengembangan ikan kerapu melalui budidayanya merupakan bisnis yang menjanjikan.
Buat kamu yang ingin membudidayakan ikan ini, sudah pasti harus mengetahui bagaimana cara untuk melakukan budidaya ikan kerapu. Oleh karena itu, pada artikel ini akan kita bahas bagaimana budidaya ikan kerapu yang dapat kamu lakukan secara mandiri dengan mudah dan cepat. Sudah siap? Silakan simak pembahasan di bawah ini ya!
1. Memilih jenis ikan kerapu
Langkah pertama dalam melakukan budidaya ikan kerapu yang perlu kamu lakukan adalah dengan memilih jenis ikan kerapu yang sesuai dengan target atau tujuan yang kamu inginkan dari budidaya yang kamu lakukan. Ada beberapa jenis ikan kerapu yang dapat kamu budidayakan, di antaranya adalah kerapu tikus atau kerapu bebek, kerapu pasir, kerapu macan, kerapu lumpur, kerapu sunu dan kerapu kertang serta kerapu hibrida seperti kerapu cantik (persilangan kerapu macan dan tikus), kerapu cantang (persilangan kerapu macan dan kertang), dan kerapu sirtang (persilangan kerapu pasir dan cantang). Setiap ikan kerapu memiliki keunggulan dan kelemahan yang berbeda. Dari jenis-jenis ikan kerapu yang dijadikan budidaya di atas, kerapu cantang dan kerapu cantik adalah jenis kerapu yang paling dominan. Hal tersebut disebabkan karena keduanya memiliki masa budidaya yang relatif pendek, sehingga dirasa lebih menguntungkan bagi pembudidaya ikan kerapu.
2. Melakukan investasi
Investasi yang kita maksud di sini adalah membeli peralatan dan benih yang kita perlukan untuk melakukan budidaya ikan kerapu, atau dengan kata lain modal yang kita perlukan untuk melakukan budidaya ikan kerapu. Buat kamu yang ingin berbudidaya ikan kerapu di keramba jaring apung, maka tentu saja perlu membuat keramba jaring apung beserta rumah jaga dan tempat berlindung untuk penjaga keramba jaring apung. Selain itu, rumah jaga juga bisa dimanfaatkan untuk menyimpan peralatan operasional budidaya ikan kerapu.
Selain masalah di atas, kamu juga perlu mempersiapkan modal untuk biaya operasional budidaya ikan kerapu. Kedua, merupakan biaya variabel yang terdiri dari biaya operasional budidaya. Biaya operasional itu meliputi biaya pakan, biaya bayar penjaga kalau kamu merekrut pekerja, biaya panen, dan lain sebagainya. Kurang lebih kamu perlu memerlukan uang sejumlah sepuluh sampai enam puluh juta tergantung apakah kamu memiliki lahan atau tidak, bekerja sendiri atau tidak dan seterusnya. Apabila kamu ingin memiliki pakan sendiri, maka kamu juga bisa melakukan budidaya pakan ikan, seperti misalnya melakukan budidaya cacing sutra di kolam terpal, atau budidaya cacing sutra tanpa lumpur. Tentu saja jenis yang kamu budidayakan juga harus sesuai dengan jenis pakan yang diinginkan oleh ikan kerapu.
3. Memilih induk ikan
Langkah budidaya berikutnya adalah dengan memilih induk ikan kerapu yang akan kamu budidayakan. Induk ikan kerapu yang dipijahkan dipelihara di laut dengan kurungan apung dengan padat penebaran induk sekitar 7,5 – 10 kg/m 3. Untuk merawat induk ini, kamu bisa memberikan pakan berupa ikan rucah segar yang memiliki kadar lemak rendah. Di luar masa pemijahan ikan, pada umumnya takaran pakan yang diberikan sebesar 3-5% dari total berat badan ikan per hari, sedangkan ketika musim pemijahan tiba, diturunkan menjadi 1% di samping itu diberikan pula vitamin E dengan dosis 10-15 mg per ekor dalam seminggu. Jangan lupa untuk mengetahui mana yang jantan dan mana yang betina, seperti misalnya ketika beternak lele, kita perlu tahu perbedaan ikan lele jantan dan betina untuk memilah mana lele yang jantan dan mana lele yang betina.
4. Proses pemijahan
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan ketika pemijahan tiba. Berikut adalah langkah-langkahnya.
- Memindahkan induk kerapu dipindahkan ke bak pemijahan yang sebelumnya telah diisi air laut bersih dengan tinggi air kurang lebih 1,5 meter dengan salinitas + 32%.
- Menaikkan dan menurunkan permukaan atau tinggi air setiap hari dari dimulai kurang lebih jam 09.00 sampai jam 14.00 permukaan air diturunkan sampai kedalaman 40 cm dari dasar bak.
- Setelah melewati jam dua siang, permukaan air dikembalikan ke posisi semula yaitu satu setengah meter.
- Lakukan perlakukan di atas sampai induk memijah secara alamiah.
- Setelah pemijahan selesai, telur bisa dipindahkan pada bak khusus pemijahan ikan kerapu.
5. Proses penetasan ikan kerapu
Setelah proses pemijahan selesai, maka proses selanjutnya adalah proses perawatan dan penetasan ikan kerapu dari telur yang didapatkan dari proses pemijahan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan dalam proses ini, antara lain adalah sebagai berikut.
- Menyediakan bak penetasan telur yang juga sekaligus sebagai bak pemeliharaan larva dengan bahan beton berukuran kurang lebih 4 x 1 x 1 meter.
- Sebelum bak digunakan, tiga hari sebelumnya dilakukan sterilisasi, yaitu pembersihan dan pencucian dari hama dengan memakai larutan klorindengan kadar 50-100 ppm.
- Setelah diberi korin, bak dinetralkan dengan larutan natrium thiosulfat sampai bau klorin hilang.
- Satu hari sebelum telur dimasukkan ke dalam bak, air laut dengan kadar garam 32% dimasukkan dalam bak untuk menstabilkan suhu bak antara27 – 28 celsius.
- Telur hasil pemijahan yang sudah dibuahi (mengapung di permukaan air dan berwarna jernih) dikumpulkan dengan sistem air mengalir.
- Sebelum telur ditetaskan perlu direndam dalam larutan 1 – 5 ppm acriflavin untuk mencegah serangan bakteri.
6. Proses pemeliharaan larva ikan kerapu
Setelah telur menetas, maka yang akan muncul adalah larva ikan kerapu yang butuh untuk dirawat agar dapat tumbuh besar dengan sempurna. Langkah-langkah untuk memelihara larva ikan kerapu adalah sebagai berikut.
- Sampai hari kedua setelah telur menetas, tidak perlu diberikan makanan tambahan karena larva kerapu yang baru menetas memiliki cadangan makanan berupa kuning telur.
- Setelah umur tiga hari dari penetasannya, perlu diberikan asupan makanan dari luar berupa rotifera brachionus plicatilis dengan kepadatan 1 – 3 ekor per mililiter dan juga Phytoplankton chlorella sp dengan kepadatan antara 5.10 – 10 sel per mililiter sampai umur enam belas hari dengan penambahan secara bertahap dengan kepadatan lima sampai sepuluh ekor per mililiter.
- Saat mencapai hari kesembilan, diberi pakan tambahan berupa Naupli artemia yang baru menetas dengan kepadatan sekitar 0,25 – 0,75 ekor per mililiter media hingga larva berumur dua puluh lima hari dengan peningkatan kepadatan mencapai dua sampai lima ekor per mililiter per media.
- Pada hari ketujuh belas larva juga dapat diberi pakan Artemia yang telah berumur 1 hari, kemudian secara bertahap diubah menjadi Artemia setengah dewasa dan akhirnya dewasa sampai larva berumur 50 hari.
- Setelah larva mulai beralih bentuk menjadi benih ikan kerapu, maka pemberian pakan dapat berganti menjadi cincangan daging ikan yang lebih kecil.
Selain beberapa informasi diatas, berikut ini kami berikan informasi jitu tentang bagaimana budidaya ikan kerapu yang mudah dan menghasilkan lewat video agar memudahkan anda yang masih pemula dalam membudidayakan ikan kerapu.
Itulah beberapa langkah dan proses untuk melakukan budidaya ikan kerapu. Selain beberapa hal di atas, kamu juga perlu memerhatikan hal lain seperti misalnya kondisi perairan, masalah hama atau hewan dan tanaman pengganggu, dan lain sebagainya. Semoga dengan melakukan budidaya ikan kerapu di atas, kamu dapat mendapatkan keuntungan yang besar dan cukup untuk mencapai tujuan hidupmu ya. Selamat membudidayakan ikan kerapu!