Belut yang merupakan ikan yang memiliki bentuk tubuh menyerupai ular ini adalah salah satu jenis ikan yang mengandung gizi tinggi. Walupun bentuk fisiknya yang menyerupai ular, namun banyak sekali masyarakat yang menggemari belut karna citra rasa kelezatan daging dan tingginya kandungan gizi yang ia miliki. Dewasa ini sudah banyak yang coba melakukan usaha beternak belut. Pada habitatnya, belut bisa hidup subur di dalam kubangan lumpur persawahan atau rawa.
Namun, sekarang anda bisa melakukan ternak belut di air bersih tanpa harus memanfatkan lumpur di area persawahan atau rawa. Bahkan sekarang anda bisa melakukan budidaya belut dalam drum dimana anda tidak lagi harus membangun kolam besar namun hanya memanfaatkan sebuah atau beberapa drum besar. Dimana langkah dan beternak belut kali ini anda akan melakukan pembesaran dan juga pembibitan. Berikut langkah-langkahnya:
1. Menyiapkan Lokasi
Hal pertama yang harus anda lakukan adalah menentukan dan menyiapkan lokasi. Walaupun nantinya anda tidak memerlukan lokasi yang luas dan biaya yang besar hanya untuk membangun sebuah kolam permanen. Namun tentunya anda tetap harus meluangkan tempat untuk meletakan drum tempat atau menjadi wadah untuk melakukan ternak belut tersebut.
2. Siapkan Drum
Anda bisa membeli drum baru untuk dijadikan wadah ternak belut atau tempat budidaya belut pengganti kolam. Bahkan anda juga bisa menggunakan beberapa drum bekas. Karena tidak melulu harus drum baru, jika anda memiliki beberapa drum bekas maka ini akan lebih baik, mengingat nantinya biaya akan memberli drum baru bisa di hemat.
3. Bersihkan Drum
Sebelum anda mulai menggunakan drum plastik berukuran sedang hingga besar ini, tentunya anda harus terlebih dahulu memastikan bahwa drum tersebut aman untuk menjadi wadah budidaya ikan belut. Caranya adalah dengan membersihkan semua bagian drum tanpa terkecuali. Lalu lakukan pengeringan setelah anda berhasil membersihkannya.
4. Persiapan Kolam Drum
Karena nantinya yang akan menjadi kolam atau wadah penampungan belut anda adalah drum tersebut maka ada baiknya anda mengetahui cara pemuatan kolam menggunakan drum tersebut. Setelah melakukan pembersihan dan pengeringan maka anda bisa melakukan pembuatan lubang yang dibuat memanjang pada drum yang di letakan dalam posisi tidur bukan dalam posisi berdiri. Agar drum menjadi kokoh dan tidak lari kemana mana maka setelah anda meletakan nya di tanah anda bisa mengganjal keempat sisinya. Buat beberapa saluran pembuangan di bagian bawah drum yang merupakan lubang kecil. Agar nantinya belut yang anda ternak tidak mengalami kepanasan, maka anda bisa membuat kanopi.
5. Menyiapkan Media Tumbuh Belut
Karena habitat asli dari belut adalah tempat berlumpur seperti daerah rawa dan aera persawahan, jadi anda harus membuat media tumbuh yang nantinya akan menyerupai habitat asli dari belut tersebut seperti cara budidaya belut dengan terpal. Cara membuat media tumbuh untuk ternak belut adalah sebagai berikut :
- Letakan jerami yang memiliki ketabalan hingga 50 cm pada bagian dasar drum
- Lakukan penyiraman pada jerami dengan bahan mikro organisme stater, dengan takaran satu liter di setiap drum
- Setelah itu anda bisa memberikan lapisan kompos setebal 5 cm yang berupa tanah humus maupun pupuk kandang
- Masukan lapisan terakhir yang bercampur dengan TSP hingga mencapai 5 kg beserta lumpur
- Kemudian isi dengan air hingga mencapai ketinggian 20 cm diamkan selama 14 hari lamanya
6. Bibit Belut
Agar ternak belut ini mencapai keberhasilan yang tinggi maka berikut beberapa kriteria dari bibit belut yang harus anda perhatikan :
- Jangan memilih bibit belut yang terlihat sakit, pilihlah bibit unggulan yang trlihat lincah, sehat dan memiliki ragam ukuran yang sama agar nantinya resiko mangsa memangsa antara belut tidak terjadi.
- Ukuran bibit belut yang baik adalah 10 hingga 12 cm dan jangan sampai ada bibit yang terlihat loyo maupun cacat.
7. Cara Memasukan Bibit Belut Kedalam Drum
Setelah aanda selesai dengan pemilihan bibit atau benih belut mmaka tentunya langkah selanjutnya adalah bagaimana cara memasukan benih tersebut kedalam drum yang sebelumnya telah di persiapkan. Ada 2 metode yang biasa di gunakan dalam penebaran benih belut yaitu : Masukan secara bersamaan belut betina dan jantan dengan perbandingan betina vs jantan adalah 2 : 1, atau anda bisa juga memasukan secara langsung benih tanpa menakar jumlah mereka.
8. Pemberian Makan
Pemberian pakan pada belut nantinya akan di samakan dengan ukuran dari belut yang anda pelihara. Dimana biasanya peternak belut akan memerikan takaran pakan sebanyak 5 hingga 20 % dari bobot belut tersebut. Karena biasanya belut mencari makan pada sore hari, jadi usahakan anda juga memberi makan pada belut di waktu sore hari.
Jenis pakan yang biasa di gunakan adalah bekicot, cacing dan kecebong atau bebrapa serangga kecil yang telah di potong halus. Gunakan pemberian multivitamin kusus belut untuk menambah selera makan mereka agar mempersingkat waktu beternak belut.
9. Kelebihan Menggunakan Drum
Setelah anda mengetahi cara dasar dalam beternak belut menggunakan drum maka tidak ada salahnya anda juga mengetahui akan kelebihan yang di tawarkan penggunaan drum untuk beternak belut. Cara ini memang memiliki beberapa kelebihan dimana nantinya tidak lagi memerlukan lahan yang luas dan tentunya anda akan lebih mudah dalam mengamati pertumbuhan belut tersebut seperti budidaya belut tanpa lumpur. Selain beberapa hal tersebut, tentunya akan lebih ringan di masalah biaya, dimana beberapa kerugian dan modal awal bisa di minimalisir.
10. Penentuan Kualitas Air
Air nantinya akan memiliki peranan penting di dalam peternakan belut menggunakan drum ini. Air akan di gunakan dalam membuang sisa kotoran dan makanan selain dari kualitas air bagus untuk pertumbuhan dan kelangsungan ternak belut nantinya. Penggunaan air di dalam ternak belut menggunakan drum adalah dengan cara mengalirkan air bersih kedalam kolam drum tersebut.
11. Ternak Belut Menggunakan Hujan Buatan
Seperti adanya penelitian bahwa ukuran pH air yang di sukai belut adalah berkisar 5 hingga 7 dan kualitas air juga akan menentukan keberhasilan ternak belut tersebut. Karena akan sering mengalami perubahan pH air menjadi basa selama anda melakukan ternak belut tersebut. Ketika air berubah menjadi pH basa ciri-cirinya adalah perubahan dari warna air yang menjadi keruh beawrna merah kecoklatan yang di akibatkan oleh naiknya kadar amoniak yang sebenarnya hasil dari dekomposisi metabolisme atau sisa sisa pakan belut.
Belut yang hidup di dalam pH air yang demikian akan cepat mati, inilah mengapa anda harus melakukan pengecekan rutin akan kadar pH air tersebut. Adanya beberapa faktor eksternal juga akan mempengaruhi. Untuk membuat metode hujan buatan anda cukup menggunakan 3 saluran selang yang akan di tata rapi pada pinggira kolam. Dimana anda juga bisa melakukan penanaman terhadap eceng gondok di seluruh permukaan kolam untuk alternatif hujan buatan.
12. Amati Pergerakan
Ini adalah hal penting di mana anda bisa menentukan tingkat kebugaran dan kesehatan belut yang anda ternak tersebut. Belut yang sehat akan terlihat aktif tidak loyo dan lincah. Bahkan bagian kepala, kulit, sirip dan badan juga tidak meberikan tanda-tanda pertumbuhan yang abnormal.
13. Penyakit
Beberapa penyakit tersering yang enyerang belut adalah Infeksi jamur yang memiliki tanda luka , bercak, memar yang terlihat pada siri, kepala dan badan. Anda bisa menanganinya dnegan cara memberikan obat nati jamur yang di masukan kedalam air drum atau memisahkan belut yang terjangkit. Infeksi parasit yang memiliki gejala seperti sirip yang menggantung atau menjumbai, adanya produksi lendir berlebihan, bintik putih pada kulit belut dan pernapasan yang abnormal.
Parasit ini bisa di tangani dengan pemberian obat anti parasit atau obat formaldehyde. kemudian anda hanya tinggal mengganti air drum tersebut. Sirip merah yang penyebabnya merupakan bakteri bisa di atasi dengan pemberian obat anti bakteri, pergantian air dan proses karantina. Kutu merah yang akan menyebabkan adanya bercak merah, luka pada kulut dan gejala bengkak. Penyakit ini bisa di atasi dengan pergantian air, pemberian anti biotik dan karantina.
14. Sanitasi
Hal lain yang perlu menjadi perhatian adalah kebersihan drum wadah anda menampung belut tersebut. Segala macam hama dan penyakit tidak akan datang jika kebersihan terjaga.
15. Masa Panen
Biasanya di perlukan waktu sekitar 4 bulan agar bibit atau benih belut bisa di panen. Atau ketika belut sedah mencapai panjang 11 hingga 16 cm, atau sesuai dengan permintaan pasar.
Berikut ini adalah salah satu video dari pembudidaya belut.
Demikianlah artikel ini disampaikan, semoga bisa bermanfaat bagi anda yang ingin melakukan ternak belut. (Baca juga cara ternak burung walet dan cara ternak lovebird koloni.)