12 Cara Budidaya Burung Kenari Lokal

Kenari lokal dikenal dan digemari oleh pecinta burung karena suara kicauannya yang merdu serta keindahannya. Si burungkenari lokal bukanlah si burung yang cocok sebagai teman bermain dan lebih baik mengagumi keindahannya dari jauh,

namun hal tersebut tidak mengurangi nilai si burungkenari lokal sebagai si burung peliharaan yang luar biasa. Si burungkenari lokal memang menghabiskan kebanyakan waktunya berada di sangkar,

oleh karena itu bagi Sobat yang hendak memelihara si burungkenari lokal usahakan siapkan sangkar dengan ukuran yang cukup besar untuk mereka terbang dalam sangkar.Bagi Sobat yang ingin berbudidayasi burungkenari lokal yang cukup menguntungkan untuk dibudidaya tapi tidak tahu caranya, yuk simak saja cara budidayakenari lokal di bawah ini, 12 Cara Budidaya Burung Kenari Lokal.

1. Pemilihan Bibit

Bagi sobat yang ingin terjun dalam budidayakenari lokal, perlu sobat ketahui bahwa usia ideal kenari lokal untuk dibudidayakana adalah 6 bulan untuk kenari lokal betina dan usia 8 bulan bagi kenari lokal jantan. Pada usia sedang, tidak terlalu tuA atau muda, biasanya betina siap bertelur dan jantan siap membuahi. (Baca juga mengenai cara sukses ternak burung merpati).

Membedakan jenis kelamin pada binatang burung memang mudah, namun bagaimana cara membedakan jenis kelamin pada si burung terutama si burungkenari lokal? Bagi Sobat pemula dalam budidayasi burungkenari lokal, sebelum Sobat memulai untuk berbudidayasi burungkenari lokal, ada usahakan jika Sobat berlatih terlebih dahulu untuk membedakan mana yang jantan dan mana yang betina.  (Baca juga mengenai tips budidaya burung kenari).

2. Ciri Khusus Jantan dan Betina

Jantan :

  • Dubur pejantan menonjol, tegak lurus dan vertikal
  • Suka berkicau dan bunyinya nyaring
  • Bentuk cenderung ramping memanjang dan leher lebih panjang.  (Baca juga mengenai tips merawat burung merpati aduan).

Betina :

  • Dubur tidak menonjol namun datar
  • Berkicau namun tidak sering dan tidak nyaring
  • Bentuk tubuh cenderung bulat dan leher lebih pendek.  (Baca juga mengenai tips burung perkutut rajin bunyi).

3. Pahami Ciri Burung Kenari Lokal Siap Kawin

Yang perlu Sobat ketahui apakah si burungkenari lokal tersebut sedang dalam keadaan siap kawin atau birahi atau tidak. Ciri-ciri si burung kenari lokal siap kawin :  (Baca juga mengenai cara mengatasi mental burung kenari). Jantan : Sering berkicau. Hiperaktif seperti sering melompat-lompat, mengepak-kepakkan sayap, bahkan terkadang sengaja menabrak jeruji sangkar.Betina : Suka mematuk-matuk apapun yang ada di dalam sangkar. Sayap juga dikepak-kepakkan.

4. Cara Memancing Birahi

Supaya kenari lokal sobat benar benar siap dibudidaya, maka perlu mendapatkan perlakuan khusus, seperti

  • Perbanyak pakanan bergizi, seperti telor puyuh, vitamin dan lainnya
  • Jemur kenari pada pagi hari untuk menjaga kesehatan dan mencegah stres
  • Selama dijemur dekatkan kedua kandang kenari jantan dan betina, supaya birahi kenari betina segera naik
  • Apabila sobat memiliki lebih dari satu pejantan bisa mencoba mendekatkan ke kenari betina untuk melihat bagaimana kecocokannya
  • Sobat jemur burung kenari sobat setiap pagi hari, karena matahari pagi sangat baik untuk kesehatan dan menurunkan tingkat stress burung. Pada saat menjemur, sebaiknyasobat dekatkan terus dua kenari yang sedang dijodohkan.
  • Jika sobat mempunyai kenari jantan yang lain, sekali sekali boleh sobat jemur bersama dengan jantan lainnya, tujuannya agar birahi kenari betina dapat meningkat.

5. Persiapan Sangkar

Seperti yang telah dijelaskan bahwa si burungkenari lokal membutuhkan ruang luas untuk terbang, maka pilihlah sangkar yang memungkinkan bagi si burung untuk dapat terbang dari dahan ke dahan. Dalam tahap awal budidaya, usahakan pisahkan si burung jantan dan betina. Atau sangkar besar yang sudah ada sekatnya untuk memudahkan perjodohan.

6. Tempat Pakan

Jangan lupa untuk menyiapkan tempat untuk pakanan si burung. Pakansi burungkenari lokal biasanya biji-bijian. Bisa juga diberi telur rebus.Untuk sangkar si burung yang besar, usahakansobat  olesi oli pada tiap-tiap kaki sangkarnya.

7. Lindungi dari Pengganggu

Untuk mencegah serangan dari tikus, bisa menempatkan sangkar pada dinding. Namun terkadang tikus pun bisa melewati celah yang sobat buat, caranya dengan memakai sangkar yang kokoh terbuat dari bahan alumunium. Walaupun sebenarnya tikus hanya mau mengambil pakan kenari lokal namun kita tidak boleh lengah, karena bisa saja tikus memangsa kenari lokal kita.

8. Proses Perjodohan Burung Kenari Lokal

Sebelum proses perkawinan, tentu sebaiknya diberikan waktu bagi jantan dan betina untuk saling berkenalan. Caranya adalah dengan mendekatkan sangkar mereka. Ciri-ciri mereka berjodoh adalah si burungkenari lokal jantan akan menyuapi si betina meski berada di luar sangkar. Pejantan akan lebih sering berkicau sebagai ciri untuk menggoda si betina.

9. Proses Perkawinan

Ketika sudah terlihat bahwa mereka berjodoh, maka Sobat bisa memasukkan pejantan dan betina dalam satu sangkar yang sama. Caranya adalah dengan memasukkan si burungkenari lokal jantan ke dalam sangkar si burungkenari lokal betina. Lakukan hal tersebut ketika sore hari. Setelah disatukan dalam satu sangkar, perhatikan apakah mereka saling menyuapi (seperti berciuman) atau tidak. Jika iya, maka sebentar lagi mereka akan melakukan perkawinan.

10. Evaluasi Perjodohan dan Perkawinan

Biarkan dalam sangkar hingga pagi hari. Kemudian pisahkan kembali jantan dan betina pada pukul 7-9 pagi.Ulangi lagi memasukkan si burung jantan ke sangkarsi burung betina pada sore hari hingga betina bertelur. Jangan menjemur si burungkenari lokal betina yang sudah bertelur, karena akan merusak telur kenari lokal.

11. ProsesPengeraman

Pada proses pengeraman, biarkan jantan dan betina berada tetap di satu sangkar. Hal ini agar betina terus berada di sarang untuk mengerami karena pejantan akan terus menyuapi betina. Namun jika Sobat memiliki lebih dari satu betina, pisahkan saja pejantan. Selama betina mengerami telurnya, jangan lupa untuk terus memberi pakan dan minum, serta menjaga kebersihan sangkar.

12. Proses Penetasan Telur

Biasanya hari ke-14 sesudah bertelur, telur-telur tersebut akan menetas. Jaga terus kebersihan sangkar-sangkarkenari lokal serta rutin memberi pakan dan minum. Jangan sampai kehabisan pakanan dan minuman.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga menjadi wawasan berkualitas untuk sobat pembaca semua, sampai jumpa di artikel berikutnya. Semoga hari hari sobat berkah dan menyenangkan. Terima kasih.