Beternak hewan kambing memang tidak mudah seperti yang dibayangkan, masih banyak peternak yang belum memahami seluk beluk tentang cara ternak hewan kambing dengan benar dan tepat. Bahkan banyak peternak masih canggung dalam menanggani pasca kelahiran dan pemeliharaan bakal anakan (cempe).
Sebelum melakukan penanggani pasca kelahiran dan pemeliharaan bakal anakan, ada beberapa hal yang harus di perhatikan terlebih dahulu yaitu mengetahui tanda tanda dan ciri ciri ternak hewan kambing yang akan melahirkan untuk lebih memudahkan dalam proses penangganan kelahiran ternak hewan kambing. Diharapkan dengan ulasan informasi singkat ini, bisa dapat memberikan gambaran dan pemahaman baik yang sedang atau baru terjun ke dunia peternakan hewan kambing. (Baca Juga: Manfaat Kotoran Kambing Untuk Tanaman Cabe)
Tanda dan ciri hewan kambing akan melahirkan
Menurut penelitian dari Hariyanto dan Bagus (2011), mengatakan bahwa setiap induykan ternak yang akan melahirkan akan memiliki perubahan perubahan tingka kali dan perubahan fisik yang akan mencerminkan gejala gejala, diantara sebagai berikut:
- Perubahan fisik ambing menjadi lebih besar, keras dan kencang. (Baca Juga: Cara Memilih Indukan Kambing Jawa)
- Ternak akan mengalami gelisah karena kesakitan.
- Ternak akan mengalami pengeluaran urine yang terlalu sering.
- Terjadinya pembesaran pada bibir kemaluan ternak. (Baca Juga: Cara Ternak Kambing Gibas Sukses)
- Edama pada vulva, lendir menyumbat serviks mencair, dan kolesterum mulau mencair serta keluar.
- Mengalami relaksasi pada bagian pelvis, yang menyebabkan terjadinya pengendoran pada bagian urat daging.
- Perubahan pada bagian servuks lendir, dan kental
- Menjelang kelahiran akan terdapat lendir berwarna kekuingan jernih mencair. (Baca Juga: Cara Membuat Pakan Kambing Fermentasi dengan em4)
Tanda dan ciri hewan kambing mendekati kelahiran (1 bulan terakhir bunting)
- Mengalami rotansi kebuntingan
- Pertumbuhan kelenjar susu
- Perluasan dan pelebaran pelvis
- Vulva akan menjadi lunak dan membengkak (Baca Juga: Gejala Mastitis Pada Kambing)
Proses Kelahiran Ternak Hewan kambing
Proses kelahiran ternak
hewan kambing diawali dengan masuknya dari janin ke dalam saluran peranakan,
kemudian terjadinya pemecahan pada kantung ketuban. Bagian yang akan muncul
pertama adalah kedua pangkal ujung kaki depan yang dikiuti dengan kepala yang
terletak diatas kedua kaki.
Pada waktu sudah lahir dan sudah menyentuh tanah, secara otomatisnya anakan dari ternak hewan kambing akan langsung memutuskan tali pusar dan sebaiknya mengoleskan Iodium tintrue ke bekas tali pusar yang sudah di putuskan agar menghindari infeksi dari bakteri dan virus.
Selain itu, indukan ternak hewan kambing biasanya akan melakukan tindakan tersendiri berupa menjilat jilat tubuh anak yang dihahirkannya dengan baik untuk menghilangkan bekas cairan yang masih menempel. Namun apabila ternak belum melakukannya sebaiknya lakukan pengelapan dengan kain untuk menghilangkan cairan yang menempel ditubuh ternak tersebut.
Cara Membantu Kambing Melahirkan
1. Untuk menyambut kelahiran anak hewan kambing, peternak perlu menyiapkan lap kain yang bersih dan kering serta air hangat untuk memebersihkan cairan pada anak hewan kambing yang baru lahir dan alat kelamin induk.berikut cara benar menangani hewan kambing yang sedang melahirkan serta cara perawatannya
Saat melahirkan, kaki belakang induk akan merenggang dan ekornya tegak keatas. Hewan kambing juga tampak mengejan. Biasanya proses melahirkan berlangsung sekitar satu jam. Bila anak hewan kambing lebih dari satu ekor, jarak kelahiran antar anak sekitar 15 menit.
Proses melahirkan diawali dengan keluarnya ketuban kemudian diikuti keluarnya anak hewan kambing. Jika posisi anak hewan kambing normal, proses melahirkan akan berjalan lancar. Proses normal lahirnya anak hewan kambing dimulai dari kedua kaki depan, kemudian diikuti kepala, badan, dan kaki belakang. Proses lahir dengan urutan sebaliknya juga masih dianggap normal.
2. Selama proses melahirkan, sebaiknya peternak meluangkan waktu untuk menungguinya. Meskipun jarang terjadi masalah dalam proses melahirkan, antisipasi tetap diperlukan. Masalah yang mungkin terjadi misalnya anak hewan kambing sulit keluar.
Hal ini bisa berakibat fatal, anak hewan kambing yang dilahirkan cacat atau mati , bahkan bisa jadi induk yang mati. Masalah ini biasanya terjadi karena posisi anak hewan kambing tidak normal, misalnya kepalanya menunduk atau kaki depan tertekuk. Jika terjadi masalah seperti ini , proses beranak harus dibantu oleh peternak.
3. Untuk membantu kelahiran anak hewan kambing, tangan peternak harus bersih dan steril. Intinya, peternak harus membuat posisi anak hewan kambing normal. Oleh karena itu, posisi anak hewan kambing harus diketahui. Posisi anak hewan kambing bisa diketahui atau minimal diperkirakan setelah ada bagian tubuh anak hewan kambing yang terlihat.
4. Sebagai contoh, penanganan pada posisi kelahiran satu kaki depan normal dan satu kaki tertekuk, satu tangan peternak dimasukkan ke dalam vagina induk. Kaki yang tertekuk diraih dengan jari telunjuk. Kepala anak hewan kambing diposisikan diantara jari telunjuk dan jari tengah. Jika kaki tertekuk sulit diraih, kepala anak hewan kambing sedikit didorong secara perlahan.
Setelah teraih, kaki yang tertekuk ditarik secara perlahan dan diposisikan seperti posisi normal. Setelah itu, anak hewan kambing ditarik secara perlahan mengikuti irama dorongan induk. Hal yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai menarik anak hewan kambing secara paksa.
5. Setelah anak hewan kambing lahir, lendir yang menyelimuti bagian mulut dan hidung harus segera dibersihkan dengan cara dilap menggunakan kain kering yang lembut agar anak hewan kambing bisa bernapas. Memang, secara baluriah induk akan menjilat anaknya untuk membersihkan lendir diseluruh tubuh anak tersebut. Namun, bagian mulut dan hidung sangat vital karena merupakan jalan napas sehingga lendir yang menyumbat harus segera dibersihkan.
6. Jika anak hewan kambing tidak menunjukkan tanda tanda bernapas, peternak bisa membantunya dengan memegang kedua kaki belakang anak hewan kambing tersebut, mengangkatnya sehingga posisi kepala menggantung, lalu anak hewan kambing diayun ayunkan. Cara ini bisa membantu terjadinya pernapasan dan sirkulasi darah. Perlu diperiksa pula bagian dalam mulut anak hewan kambing apakah terdapat lendir yang menyumbat.
7. Setelah tubuh anak hewan kambing bersih dan kering, tali pusar diikat 5 cm dari perut kemudian dipotong dibawah ikatan tersebut. Alat yang digunakan harus tajam dan steril. Bekas potongan diolesi dengan obat luka untuk menghindari infeksi. Sebenarnya tali pusar akan putus dengan sendirinya setelah beberapa hari. Namun, gerakan anak hewan kambing menjadi terbatas sebelum tali pusar terputus.
8. Selain anak hewan kambing, induk juga harus mendapat perawatan setelah melahirkan. Bagian sekitar alat kelamin, ambing, dan puting susu segera dibersihkan dengan menggunakan lap yang dicelupkan air hangat.
9. Setelah proses melahirkan selesai, kandang tempat melahirkan dibersihkan sehingga tidak menjadi tempat perkembangbiakan penyakit. Jerami yang basah oleh lendir diganti dengan yang baru. Bisa juga induk beserta anaknya dipindahkan ke kandang lain yang telah diberi alas jerami kering. Alas jerami kering akan membuat induk dan anak anaknya lebih hangat. Beberapa jam setelah lahir, anak hewan kambing sudah bisa berdiri dan berjalan. Saat itulah anak hewan kambing akan mulai menyusu pada induknya.
Anak hewan kambing akan mendapat susu kolostrum dari induknya. Susu kolostrum sangat penting karena mengandung zat zat antibodi sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh anak hewan kambing. Jika anak hewan kambing tidak mau menyusu pada induknya, anak hewan kambing harus segera diberi susu pengganti kolostrum.
Susu pengganti kolostrum dibuat dari campuran 1,25 0,5 liter susu sapi atau susu bubuk instan, 1 sendok teh minyak ikan, 1 butir telur ayam, dan 0,5 sendok makan gula pasir. Susu pengganti kolostrum tersebut diberikan dengan menggunakan dot atau dicekokkan. Ini dilakukan sebanyak 3 4 kali sehari sampai anak hewan kambing mau menyusu pada induknya.
Demikian, semoga bermanfaat! sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.