13 Cara Memelihara Ikan Patin Supaya Cepat Besar dan Panen

Ikan patin merupakan salah satu jenis ikan yang digemari banyak orang. Ikan ini memiliki daging yang enak dan gurih sehingga dapat diolah menjadi berbagai jenis masakan seperti digoreng, digulai, dan yang paling terkenal asam pedas. Kemanapun anda pergi berbagai rumah makan selalu menyediakan olahan ikan patin sehingga dapat ditebak permintaan terhadap ikan jenis catfish ini cukup tinggi. Hal ini dapat menjadi peluang usaha yang cukup menjanjikan.

Menjadi peternak ikan patin? Siapa takut? Ikan ini cukup mudah dibudidayakan dan dapat dipelihara di berbagai jenis kolam, bisa di kolam tanah, kolam tembok, bahkan kolam buatan dari terpal. Ikan ini dapat dikenali dari tubuhnya licin dan tidak bersisik, mirip seperti ikan lele. Ikan yang dikenal juga dengan ikan jambal, sodarin, ikan juara, atau lancang ini memiliki duri tajam pada sisiknya sehingga anda harus berhati-hati ketika memegangnya. Dagingnya mengandung lemak dan minyak yang cukup banyak.

Ikan patin dapat dikonsumsi mulai dari bobot 200 gram hingga 1 kg tergantung permintaan pasar karena ada konsumen yang menyukai ikan patin berukuran kecil dan ada pula yang lebih suka dengan yang berukuran besar. Pada usia 6 bulan biasanya bobot ikan ini sudah mencapai 600 gram hingga 700 gram sehingga sudah layak panen. Jika anda tertarik memelihara ikan ini berikut arenahewan.com akan menyajikan 13 cara memelihara ikan patin supaya cepat besar dan panen:

1. Persiapkan dan bersihkan kolam yang akan digunakan untuk memelihara ikan

Hal pertama yang harus dilakukan adalah mempersiapkan kolam sebagai tempat memelihara ikan. Hal ini tidak sulit karena ikan patin dapat hidup pada berbagai jenis tempat. Bisa kolam tanah, kolam terpal, kolam tembok, atau keramba. Jika anda menggunakan kolam lama maka bersihkan dahulu kolam tersebut dari kotoran-kotoran sehingga ketika diisi benih ikan sudah dalam kondisi bersih. Jika anda lebih tertarik menggunakan kolam tanah maka pilihlah jenis tanah lempung atau liat sehingga tidak bocor dan dapat menahan massa air. Kolam sebaiknya dibuat di tanah yang miring untuk lebih memudahkan saat melakukan pengairan. Jika anda lebih memilih menggunakan media jala apung untuk beternak patin makan sebaiknya lakukan di sungai yang arusnya lambat.

2. Gunakan air berkualitas baik untuk mengisi kolam

Untuk mengisi kolam gunakan air yang bersih dan berkualitas, tidak keruh, serta tidak tercemar limbah dan zat-zat kimia berbahaya. Anda dapat menambahkan emolin atau blitzich ke dalam kolam untuk menghambat pertumbuhan jamur. Selain itu perhatikan juga suhu dan pH air. Untuk suhu air disarankan pada kisaran 26-28 derajat celcius. Jika suhu air terlalu rendah sebaiknya gunakan pemanas sehingga air mencapai suhu ideal secara stabil. Sementara pH air yang disarankan untuk memelihara ikan patin adalah 6,5 hingga 7, tidak terlalu asam dan tidak terlalu basa.

3. Berikan pemupukan sebelum benih ikan patin ditebarkan

Jika anda menggunakan kolam lumpur untuk memelihara ikan patin maka sebelum benihnya ditebarkan sebaiknya kolam diberi pemupukan terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk merangsang pertumbuhan makanan alami bagi ikan patin sehingga dapat meningkatkan produktivitas kolam. Anda dapat menggunakan pupuk hijau atau pupuk kandang dengan takaran 50 gram – 700 gram per meter persegi.

4. Sebar benih ikan patin secara tepat dan seimbang

Sebagai penernak ikan anda tentu mengharapkan untung yang besar setiap kali panen. Namun bukan berarti anda dapat mengisi kolam dengan benih ikan tanpa perhitungan. Jangan terlalu banyak menebar benih melewati kapasitas maksimalnya karena akan menyebabkan ikan terlalu rapat sehingga tidak dapat hidup dan tumbuh dengan baik. Untuk 1 m3 air cukup ditebar 20-30 ekor ikan.

5. Berikan pakan yang berkualitas

Pemberian pakan berkualitas sangat menentukan pertumbuhan ikan sehinga ia dapat tumbuh besar secara maksimal. Jenis pakan yang umum diberikan pada ikan patin adalah pelet yang dapat dengan mudah ditemukan di pasaran. Anda juga dapat memberinya makanan alami agar ia tidak merasa bosan serta untuk menghemat biaya pemeliharaan. Selain itu makanan-makanan alami ini biasanya memiliki kandungan protein yang tinggi sehingga baik untuk pertumbuhan ikan. Contoh makanan alami yang dapat diberikan kepada ikan patin yaitu ikan sisa, keong emas, kerang, bekicot, dan lain sebagainya.

6. Berikan pakan secara tepat dan seimbang

Pakan ikan juga harus diberikan secara tepat dan seimbang sesuai dengan kebutuhan ikan. Jangan mentang-mentang ingin ikan cepat besar sehingga anda memberinya makan secara berlebihan. Bagaimana mengetahui berapa banyak kebutuhan seekor ikan? Kita dapat menentukannya dari bobot ikan. Idealnya jumlah pakan untuk ikan patin yang berbobot di bawah 200 gram per ekor adalah 3% – 5% dari keseluruhan bobot ikan pada kolam tersebut dan diberikan dua kali sehari pada pagi dan sore hari. Sementara untuk ikan patin yang berbobot di atas 200 gram per ekor dapat diberikan pakan dengan persentase 1,5% – 2% dari total bobot ikan di kolam tersebut dan diberikan satu kali sehari saat sore hari.

7. Berikan pakan secara rutin dan tepat waktu

Pemberian pakan secara rutin dan tepat waktu perlu dilakukan agar ikan dapat tumbuh besar dan sehat secara makasimal. Apabila pemberian pakan selalu dilakukan dengan waktu yang tidak pernah berganti, memungkinkan ikan mapu beradaptasi dengan jadwal makan yang majikannya berikan.

8. Bersihkan kolam secara rutin

Layaknya kandang bagi hewan lain, kolam sebagai tempat hidup ikan juga harus dibersihkan secara rutin dengan cara mengganti airnya. Dengan kolam dan air yang bersih ikan akan tumbuh sehat dan terhindar dari berbagai penyakit. Pembersihan kolam yang baik dan benar harus dilakukan minimal seminggu sekali agar ikan tetap merasa segar berada di habitatnya.

9. Pasang penerangan di sekitar kolam

Tujuan diberikan penerangan ini agar berbagai hama seperti kura-kura, ular air, lingsang, biawak, dan burung enggan masuk ke kolam dan menyerang ikan patin. Adanya penerangan di sekitar kolam memudahpkan ikan patin untuk waspada tehadap hama yang ada di sekelilingnya.

10. Kondisikan kolam agar tenang dan terhindar dari kebisingan

Ikan patin merupakan jenis ikan yang mudah panik. Terkejut atau bising sedikit saja dapat membuat ikan ini langsung panik sehingga tidak baik bagi perkembangannya. Untuk itu hindarkan ia dari kejutan serta sebaiknya cari lokasi kolam di tempat yang tenang dan jauh dari kebisingan.

11. Kenali hama dan penyakit yang dapat menyerang ikan dan cara penanganannya

Hal ini penting dilakukan sehingga anda dapat melakukan pencegahan agar ikan dapat tumbuh sehat dan terhindar dari berbagai penyakit. Kalaupun sudah terlanjur terinfeksi penyakit dapat dilakukan penanganan yang tepat sehingga ikan dapat sehat kembali.

12. Panen dengan cara yang benar

Masa panen merupakan masa yang ditunggu semua peternak. Dalam memanen ikan patin perlu diperhatikan apakah seluruh ikan sudah pantas dipanen atau belum. Jika bobot ikan dalam satu kolam beragam maka anda harus melakukan penen secara seleksi yaitu dengan menjaring ikan yang sudah layak panen saja. Sementara jika seluruh ikan dalam kolam tersebut sudah layak panen maka anda tinggal memanennya sekaligus tanpa perlu melakukan seleksi. Anda juga harus memanen secara hati-hati agar ikan yang sudah dipelihara sekian lama tidak mengalami cacat, kerusakan, bahkan mati karena cara panen yang keliru. Ikan patin yang masih hidup lebih disukai oleh konsumen sehingga meningkatkan nilai jualnya.

13. Hati-hati saat menangkap atau memegangnya

Berhati-hatilah saat menimbang atau memanen ikan yang membuat anda harus memegangnya secara langsung karena patil ikan ini cukup tajam sehingga dapat membuat tangan terluka. Bahkan kolam terpal bisa bocor karena terkena patilnya.

Baca juga:

Berikut ini terdapat panduan secara visual yang membantu memudahkan anda dalam melakukan budidaya ikan nila.

Bagaimana? Tidak sulit bukan? Dengan ketelatenan dan ketekunan anda dapat memelihara ikan patin dengan baik sehingga dapat menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Mari beternak ikan patin dan memajukan perekonomian bangsa.