10 Cara Menentukan Parameter Air akuarium yang Pas Untuk Pemeliharaan Arwana

Kadar pH air akuarium merupakan salah satu parameter yang cukup penting untuk mendeteksi potensi produktifitas akuarium ikan arwana peliharaan. Perubahan pH yg ekstrim menyebabkan ikan arwana peliharaan menjadi stres sehingga tidak tumbuh optimal. Menurut para ahli, pH yag baik untuk budidaya ikan arwana peliharaan berkisar antara 6,8 – 8.

Perubahan pH yg terjadi ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya :

Peningkatan gas CO2 sebagai hasil pernafasan dari binatang-binatang air akuarium dan tumbuh-tumbuhan serta pembakaran bahan organik didalam air akuarium oleh jasad renik.

Menurut penelitian, pergoncangan pH dari yang tinggi ke pH rendah ini dapat disanggah oleh unsur calsium yg terlarut dalam air akuarium dalam bentuk Ca(HCO3)2 tinggi. Nah CaCO3 ini lebih dikenal sbg kapur pertanian atau istilahnya “stalaktit”. Diduga penurunan pH air akuarium ini dapat dicegah dengan menambahkan kapur pertanian. Bahkan sudah ada yg melakukan percobaan. (Baca juga mengenai cara menghilangkan jamur pada mata ikan arwana)

Ada beberapa hal yang menjadi parameter kualitas air akuarium untuk pemeliharaan ikan arwana peliharaan. Parameter tersebut di antaranya adalah kadar keasaman (pH), kesadahan (dH), dan oksigen terlarut (DO). Berikut 10 Cara Menentukan Parameter Air akuarium yang Pas Untuk Pemeliharaan Arwana.

1. Derajat keasaman (pH)

Perubahan pH air akuarium akuarium sangat tergantung kepada berapa lama air akuarium tersebut digunakan. Secara umum, air akuarium yang lama dipakai akan menjadi asam atau pH-nya turun. pH air akuarium yang cocok untuk kehidupan ikan arwana peliharaan adalah 6,8—7,5. Untuk pengecekan keasaman pH cukup dilakukan seminggu sekali. Pengecekan ini dilakukan dengan alat pH tester atau soil tester. (Baca juga mengenai cara merawat ikan arwana silver)

Dengan alat ini, besarnya pH air akuarium bisa langsung dilihat pada skala yang ada. Selain itu, pengukuran juga dapat dilakukan dengan alat yang relatif murah, berupa kertas pH. Cara penggunaannya dengan mencelupkan kertas pH ke dalam air akuarium akuarium, di mana akan menyebabkan perubahan warna pada kertas pH. Warna yang ada kemudian dicocokkan dengan skala warna yang ada pembungkusnya. Cara lainnya bisa menggunakan cair akuariuman penentu pH. (Baca juga mengenai cara memelihara ikan arwana di akuarium)

Cara penggunaannya, air akuarium dari akuarium diambil sebagai air akuarium contoh, kemudian diteteskan cair akuariuman penentu pH. Perubahan warna yang terjadi dicocokkan dengan skala yang ada dalam pembungkusnya. Perlu diperhatikan arwana peliharaan bahwa kertas pH  mudah rusak sehingga perlu disimpan di tempat yang aman, kering, dan jauh dari jangkauan anak-anak.

2. Kesadahan (dH)

Kesadahan air akuarium menunjukkan jumlah mineral yang terkandung di dalam air akuarium. Semakin tinggi kandungan mineral di dalamnya, kadar kesadahannya pun akan semakin tinggi. Kesadahan air akuarium yang dibutuhkan oleh ikan arwana peliharaan berkisar 3—5o dH.

3. Kadar oksigen terlarut

Tidak seperti ikan arwana peliharaan maskoki, ikan arwana peliharaan tidak membutuhkan oksigen terlarut di dalam air akuarium dalam jumlah yang banyak. Hal Aerator. Terutama diperlukan bagi anakan ikan arwana peliharaan ini karena ikan arwana peliharaan merupakan jenis ikan arwana peliharaan yang hidup di permukaan air akuarium sehingga sering mengambil oksigen langsung ke udara bebas. Namun, tetap ada jumlah kadar oksigen terlarut (oxygen demand, DO) minimal agar pemeliharaan ikan arwana peliharaan mendapat hasil yang optimal.

Kadar oksigen terlarut yang dibutuhkan ikan arwana peliharaan adalah > 5 ppm. Hal ini terutama diperuntukkan bagi anakan ikan arwana peliharaan. Untuk membantu tersedianya kadar DO yang cukup, ke dalamakuarium bisa dimasukkan aerator. Dengan alat ini, suplai oksigen akan merata hingga ke dasar akuarium.

4. Temperatur

Ikan arwana peliharaan direkomendasikan arwana peliharaan untuk diperlihara pada selang temperatur 2o— 30 derajat C. Hindari terjadinya perubahan suhu mendadak karena akan menyebabkan shock pada ikan arwana peliharaan yang bersangkutan dan dapat memicu berbagai masalah.

Suhu yang terlalu tinggi dalam waktu lama dapat menyebabkan tutup insang menggulung. Hal ini tentu akan sangat menggangggu keindahan ikan arwana peliharaan tersebut.

5. Kandungan karbondioksida

Parameter lain yang berpengaruh terhadap kualitas air akuarium untuk pemeliharaan ikan arwana peliharaan adalah kandungan karbondioksida (CO2), H2S, dan kandungan nitrit (NO2). Kandungan zatzat ini di dalam air akuarium harus diperhatikan arwana peliharaan jangan sampai melebihi batas yang ditoleransi untuk pemeliharaan ikan arwana peliharaan, misalnya kandungan CO2 harus dijaga berada di bawah 12 ppm.

6. Alkalinitas

Alkalinitas secara umum menunjukkan konsentrasi basa atau bahan yang mampu menetralisir kemasamaan dalam air akuarium. Secara khusus, alkalinitas sering disebut sebagal parameter yang menunjukkan kapasitas penyanggaan dari ion bikarbonat dan sampai tahap tertentu ion karbonat dan hidroksida dalam air akuarium.

Ketiga ion tersebut di dalam air akuarium akan bereaksi dengan ion hidrogen sehingga menurunkan kemasaman dan menaikan arwana peliharaan pH. Alkalinitas biasanya dinyatakan dalam satuan ppm (mg/l) kalsium karbonat (CaC03).

Air akuarium dengan kandungan kalsium karbonat lebih dari 100 ppm disebut sebagai alkalin, sedangkan air akuarium dengan kandungan kurang dari 100 ppm disebut sebagai lunak atau tingkat alkalinitas sedang.Pada umumnya lingkungan yang baik bagi kehidupan ikan arwana peliharaan adalah dengan nilai alkalinitas diatas 20 ppm.

7. Kapasitas sanggaan

Alam diberkahi dengan mekanisme pertahanan sedemikian rupa sehingga dapat bertahan terhadap berbagal perubahan, begitu juga aengan pH air akuarium. Mekanisme pertahanan pH terhadap berbagai perubahan dikenal dengan istilah Kapasitas Sanggaan pH.

Pertahanan pH air akuarium terhadap perubahan diiakukan melalui alkalinitas dengan proses sbb: C02+ H20 < = > H2CO3 < = > H + HC03 < = >C03 +2Ht. C03 (karbonat) dalam mekanisme diatas melambangkan alkalinitas air akuarium. Sedangkan Hf) merupakan sumber kemasaman.

8. Peningkatan dan penurunan suhu

Secara umum ikan arwana peliharaan telah beradaptasi untuk hidup pada kisaran suhu tertentu. Kisaran ini bervariasi dari satu spesies ke spesies lainnya. Meskipun beberapa spesies dapat mentolerir perbedaan lintang tertentu, sehingga, misalnya, memungkinkan ikan arwana peliharaan-ikan arwana peliharaan daerah tropis yang memiliki persyaratan hidup berbeda digabungkan daiam satu akuarium, akan tetapi pengawasan ekstra hati-hati tetap diperlukan.

Suhu rendah dibawah normal dapat menyebabkan Ikan arwana peliharaan mengalami lethargi, kehilangan nafsu makan, dan menjadi lebih rentan terhadap penyakit. Ikan arwana peliharaan jangan dibiarkan berada dalam suhu yang terlalu dingin hanya karena alasan untuk menghemat listrik. Apabila seorang peternak arwana tidak dapat merawat ikan arwana peliharaan dengan baik, maka sebaiknya ia tidak usah merawat ikan arwana peliharaan sama sekali. Sebaliknya pada suhu yang terlalu tinggi ikan arwana peliharaan dapat mengalami stress pernapasan dan bahkan dapat menyebabkan kerusakan insang permanen.

9. Kadar zat besi

Yang menyebabkan air akuarium berwarna kekuningan karena terdapat mengandung zat besi yang terlalu tinggi, dan bau disebebakan karena terlalu banyak kandungan lumpur. Hal ini diperkirakan kandungan oksigen yang terkandung sangat rendah dan nitrti atau NO2 nya tinggi.

Untuk mengatasi hal tersebut air akuarium dapat di proses terlebih dahulu. Gunakan penjernih air akuarium yang berbentuk pasta untuk mengatasi air akuarium yang kekuningan dan berbau lumpur dengan dosis 1 sendok makan per 100 liter air akuarium.

10. Kejernihan air akuarium

Untuk membuat larutan penjernih dapat dilakukan dengan cara mencampurkan pasta 1 sendok dengan 100 liter air akuarium, kemudian aduk sampai air akuarium berwarna keruh dan masukkan ke dalam air akuarium diamkan selama 12 jam.

Jika berhasil air akuarium akan jernih. Setelah itu air akuarium diaerasi selama 8-12 jam dan di diamkan selama 24 jam agar kandungan oksigen dapat meningkat dan dapat menghilangkan kadar mineral yang tidak diperlukan ikan arwana peliharaan.

Semoga bermanfaat ya.. sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.