Sebagian peternak burung mungkin pernah menjumpai burung peliharan kesayangannya mengalami kondisi atau gejala stres. Kondisi stres ini bisa terjadi apabila burung peliharan mengalami sesuatu yang mempengaruhi mental dan fisiknya.
Kondisi stres dapat dialami oleh semua jenis burung peliharan, baik yang sudah jinak maupun (apalagi) yang masih liar. Ketika burung peliharan mengalami kondisi stres, baik secara fisik maupun emosional, metabolisme fisiknya akan merespon dengan cara mengaktifkan sistem syaraf burung.
Sistem syaraf burung merupakan salah satu sistem dalam tubuh burung yang bisa mempercepat denyut jantung, mengerutkan pembuluh pembuluh darah, dan menaikkan tekanan darah.
Banyak hal hal yang menyebabkan burung peliharan mengalami kondisi stres, antara lain :
- Burung peliharan merasa keamanannya dan ketenangannya terganggu oleh kehadiran hewan peliharaan lain, misalnya anjing, kucing, tikus, dsb.
- Pergantian sangkar (kandang) baru, yang kebetulan membuat burung peliharan justru merasa kurang nyaman. (Baca juga mengenai cara mengobati burung pilek)
- Pergantian tenggeran atau tangkringan baru yang dirasakan burung peliharan lebih nyaman tenggeran lama.
- Sering terkena asap atau polusi udara. Hal ini biasanya dialami oleh burung peliharan yang sering digantung di pinggir jalan raya yang ramai oleh lalu lalang kendaraan atau digantung di dekat lokasi pembuangan sampah.
- Kaget oleh suara keras (suara hewan atau petasan).
- Perubahan pakan yang dianggapnya tidak cocok atau tidak disukai.
- Burung peliharan yang masih liar atau belum jinak. (Baca juga mengenai cara mengatasi burung pancingan)
- Peternak burung memegang burung peliharan secara tidak tepat, sehingga membuatnya stres.
- Air minum yang terkontaminasi bakteri, terutama E. Coli.
- Keracunan pakan voer maupun pakan serangga.
- Terkena racun lingkungan (pestisida, herbisida, fungisida, dsb).
- Sangkar (kandang) terlalu kotor dan jarang dibersihkan. (Baca juga mengenai cara merawat cucak ijo mini)
- Burung peliharan kurang banyak bergerak, misalnya sangkar (kandang) terlalu kecil.
- Kondisi stres akibat dipisahkan dari pasangannya, atau ditinggal mati pasangannya.
- Kondisi stres akibat perjalanan cukup jauh atau lama di jalan.
- Kondisi stres karena masalah sosial, yaitu kondisi stres karena ketidaknyamanan tertentu. Misalnya jarang diperhatikan, diabaikan atau tidak mendapat perawatan memadai dari pemiliknya. Burung peliharan jinak pun apabila terkena kondisi stres sosial ini bisa menjadi liar atau galak kembali. (Baca juga mengenai cara merawat burung anis merh agar cepat bunyi)
Mengingat banyaknya hal hal penyebab burung peliharan mengalami kondisi stres, maka diperlukan berbagai upaya yakni dengan 12 Cara Mengobati Burung Stres berikut ini :
1. Buat Kondisi Kembali Sehat
Untuk membuat kondisi burung peliharan selalu sehat, pastikan kecukupan vitamin dalam fisiknya. Sebenarnya dalam pakan dan extra fooding (EF) yang diberikan akan terkandung beberapa nutrisi penting, termasuk vitamin dan mineral. (Baca juga mengenai penyakit kaki pada burung kacer)
2. Pemberian Vitamin
Untuk nutrisi inti seperti energi metabolisme (kalori), karbohidrat, protein, lemak, dan serat kasar, umumnya bisa tercukupi melalui pemberian pakan utama dan EF. Tetapi untuk vitamin dan mineral secara lengkap, hal ini boleh dikatakan mustahil hanya mengsobatlkan pakan utama dan EF. Sangat penting bagi penggemar burung peliharan, baik untuk hiburan di rumah atau burung peliharan lomba,
dan terutama burung peliharan yang diternakkan, untuk rutin memberikan vitamin. Apabila Sobat menggunakan vitamin, maka frekuensi pemberiannya bisa dilakukan 3 kali seminggu. Vitamin yang paling berperan dalam mengurangi kondisi stres adalah vitamin B kompleks, terutama B5 dan B6.
3. Perawatan yang Baik dan Konsisten
Tentu vitamin hanya salah satu opsi untuk mencegah burung peliharan kondisi stres. Sobat tetap harus mengimbanginya dengan selalu memberikan perawatan secara memadai dan harus konsisten, termasuk aktifitas mandi dan jemur yang sangat penting bagi burung peliharan. Tetapi dengan selalu menjaga kondisi fisiknya selalu sehat, antara lain melalui kecukupan vitamin, pengobatan burung peliharan mengalami kondisi stres bisa ditingkatkan.
4. Kondisi Kandang atau Sangkar
Apabila ingin mengganti sangkar (kandang) baru, sebaiknya tetap menggunakan tenggeran yang lama. Bisa juga menggunakan tenggeran baru, dengan catatan diameter dan bahannya sama dengan tenggeran lama.
5. Hindarkan dari Bau Menyengat
Sangkar (kandang) baru yang akan digunakan sebaiknya terbebas dari bau bauan seperti bau cat, pelitur, dsb. Jadi, sebelum digunakan, sangkar (kandang) perlu diguyur air (disemprot) dan dianginkan. Setelah kering, baru bisa digunakan. Hal ini untuk menghilangkan bau bauan khas dari sangkar (kandang) baru.
6. Jaga Kebersihan
Hindari membiarkan sangkar (kandang) burung peliharan kotor selama beberapa hari. Idealnya, sangkar (kandang) dan aksesoris yang ada di dalam sangkar (kandang) ( yakni wadah pakan, wadah minum, tenggeran) dibersihkan setiap hari.
Kalau perlu, sangkar (kandang) dan aksesorisnya disterilkan setiap seminggu sekali, dengan desinfektan khusus burung peliharan. Tujuannya adalah menangkal bibit penyakit yang akan melemahkan sistem pertahanan fisik, yang membuat burung peliharan berada dalam kondisi stres sebelum akhirnya sakit.
7. Lokasi yang Tenang
Burung peliharan yang kondisi stres membutuhkan lokasi yang tenang, dan tanpa gangguan. Karena itu, tindakan pertama saat menghadapi burung peliharan kondisi stres adalah menjauhkannya dari keberadaan burung peliharan lain.
Menjauhkan ini harus dalam dua hal sekaligus yaitu burung peliharan tidak melihat burung peliharan lain, dan burung peliharan tidak mendengar suara burung peliharan lain. Jadi, silakan digantang di lokasi yang tenang dan nyaman, misalnya dalam ruangan, sambil memutarkan suara terapi alam (natural terapi).
8. Full Kerodong
Apabila Sobat tidak memiliki lokasi atau ruangan yang benar benar bisa membuat burung peliharan merasa tenang, solusi full kerodong bisa diterapkan, terutama sejak petang dan malam hari. Hal ini untuk menstimulasi kondisi “hari” pada burung peliharan kondisi stres, sehingga bisa memulihkan kondisi mentalnya.
9. Menggunakan Umbaran
Apabila memiliki sangkar (kandang) umbaran, Sobat bisa menggunakannya untuk merawat burung peliharan kondisi stres. Hal ini untuk melatih otot otot sayapnya, menguatkan kembali mentalnya, sekaligus mempercepat kesembuhan burung peliharan dari kondisi stres. Terapi sangkar (kandang) umbaran ini cukup dilakukan 1 sd 2 jam sehari, yang bisa Sobat lakukan pada pagi atau sore hari.
10. Memindahkan ke Dalam Kandang yang Lebih Besar
Apabila tidak memiliki sangkar (kandang) umbaran, memindahkan burung peliharan ke dalam sangkar (kandang) harian yang lebih besar selama beberapa jam juga bisa membantu proses kesembuhannya.
11. Terus Berikan Tambahan Vitamin
Burung peliharan kondisi stres membutuhkan pakan dengan kadar energi dan protein tinggi, serta asupan vitamin dalam jumlah cukup. Selama dalam perawatan, silakan gunakan vitamin setiap hari, sampai kondisi fisiknya berangsur
angsur membaik. Khusus untuk burung peliharan yang kondisi stres sehabis sakit, sehabis mabung, atau fisiknya terlihat kurus (sangat dimungkinkan mengalami anemia), maka terapinya bukan menggunakan vitamin yang memiliki kandungan lebih baik lagi.
12. Pemberian Kroto
Selama merawat burung peliharan kondisi stres, berikan kroto (1 cepuk) setiap pagi dan sore hari.
Nah sobat, semoga bermanfaat, sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.