Kepiting bakau yang dalam bahasa ilmiah disebut dengan scylla sp adalah jenis kepiting yang hidup pada perairan payau khususnya mangrove dengan ciri lebar karapas lebih besar dari ukuran panjang tubuh dan permukaan yang licin.
Pada kepiting jantan mempunyai sepasang capit yang lebih panjang dibandingkan dengan betina. Kepiting bakau memiliki kaki jalan dan juga kaki renang sehingga bisa memijah saat berada di dasar perairan laut dan bisa berjalan di dasar perairan payau yang berlumpur.
Kepiting bakau merupakan jenis kepiting yang sangat diminati khususnya dalam bidang kuliner karena gizi tinggi dan rasa lezat jenis kepiting ini dan memiliki harga jual yang sangat tinggi. Masyarakat Amerika sangat sering mengkonsumsi kepiting bakau, sehingga penangkaran ini bisa dijadikan usaha yang menguntungkan.
Selain memenuhi kebutuhan pasar dunia, kepiting juga sangat baik dijadikan sebuah usaha karena keuntungan besar yang bisa diperoleh. Untuk anda yang tertarik memulai bisnis ini, berikut adalah cara penangkaran kepiting bakau selengkapnya.
- Lokasi Penangkaran
Berbeda dengan cara budidaya kepiting rajungan, untuk memulai penangkaran kepiting bakau, maka langkah pertama yang harus dipersiapkan adalah lokasi budidaya. Anda harus menyiapkan tambak dengan kedalaman 0.8 meter sampai 1.0 meter, salinitas 15 sampai 30 ppt, tanah tambak berlumpur dengan tekstur tanah liat atau lempung dan memiliki pasang surut antara 1.5 meter hingga 2 meter.
- Mempertimbangkan Faktor Alam
Sesudah menentukan lokasi penangkaran, langkah berikutnya adalah mempertimbangkan faktor alam untuk lokasi penangkaran. Air haruslah terbebas dari polusi pencermaran serta memberika pakan alami sebagai tambahan selain memberikan pakan rutin.
Beberapa faktor pendukung penangkaran kepiting yang akan meningkatkan kesuksesan usaha kepiting bakau diantaranya adalah berikut ini:
- Memiliki sumber daya manusia yang bertanggung jawab, cekatan dan juga jujur.
- Memberikan takaran pakan yang tepat untuk meningkatkan pertumbuhan dari kepiting bakau.
- Sistem pemasaran yang seimbang dengan produksi.
- Calon Indukan
Seperti cara budidaya kepiting rajungan, indukan kepiting bakau juga harus dipilih dengan baik seperti ciri ciri indukan berkualitas berikut ini:
- Mempunyai rekasi gerak yang cepat dari mata serta kaki
- Tidak memiliki cacat
- Matang gonad dan mempunyai lebar karapas 9 sampai 10 cm untuk betina dan 11 cm untuk kepiting jantan.
- Induk mempunyai berat antara 185 cm hingga 250 cm.
- Induk tidak memiliki jamur atau bercak coklat pada permukaan cangkangnya.
- Menyiapkan Wadah Pembenihan
Langkah selanjutnya adalah mempersiapkan wadah atau bak untuk tempat pembenihan yang harus dicuci dan dikeringkan selama 2 hingga 3 hari. Pemeliharaan induk dalam bak juga harus dicocokan dengan kondisi lingkungan biologis alami sehingga tambahkan juga substrat pasir sekitar 15 cm pada bagian dasar bak. Sementara kedalama air dalam bak adalah sekitar 10 hingga 20 cm dan dilengkapi juga dengan aerasi sebanyak 1 buah per meter persegi.
- Mempercepat Kematangan Gonad
Dalam penangkaran kepiting bakau, untuk mempercepat pematangan gonad biasanya dilakukan ablasi yakni pemotongan satu tangkai bola mata. Dalam tangkai mata kepiting terdapat organ yang menghambat perkembangan ovary sehingga ablasi mata dilakukan untuk mempercepat kematangan gonad pada kepiting bakau betina.
Sebelum disebar, induk akan di aklimatisasi supaya tidak stres. Sementara kepadatan penebaran yang baik adalah 2 sampai 3 ekor dengan perbandingan jantan dan betina adalah 1:2. Sesudah bibit ditebar, maka pemberian pakan indukan dilakukan teratur sebanyak dua kali yakni pagi dan sore hari dengan dosis 15% dari berat badan per hari dan juga 5% dari berat badan per hari menjelang pemijahan. Selain itu, lakukan juga membersihkan air supaya kualitasnya tetap terjaga dengan baik.
- Metode Keramba
Supaya hasil kepiting bakau bisa maksimal, maka terdapat dua metode kuruangan dan keramba apung yang bisa anda lakukanseperti budidaya lobster air tawar yakni:
- Metode kurungan: Terbuat dari bambu atau pring dengan panjang 1.7 meter yang disusun teratus sesuai dengan kondisi alam. Pastikan juga supaya kurungan bisa mendapatkan pasang surut air yang baik dan letakkan dalam posisi yang tepat supaya kepiting tidak lolos dari kurungan.
- Keramba apung: Budidaya kepiting bakau bertelur bisa memakai keramba apung yang terbuat dari bambu dan disesuaikan dengan lokasi keramba. Tambahkan juga dengan pelampung dari gabus supaya keramba tidak tenggelam.
Kepiting ini akan bertelur antara 10 hingga 15 hari tergantung dari indukan yang dibudidayakan dalam penangkaran. Untuk kepiting dengan bobot 150 gram sudah bisa bertelur dalam penangkaran.
- Penggemukan Kepiting
Dalam waktu 5 hingga 10 hari saja, kepiting bakau sudah bisa gemuk dan berisi jika dipelihara dengan baik. Untuk teknis kandang, hampir sama dengan jenis kepiting lainnya. Sedangkan untuk metode penggemukan sudah berhasil pada kepiting betina, maka sudah bisa diterapkan juga pada budidaya kepiting petelur danhindari pertarunga antara kepiting jantan dan betina agar panen bisa sukses.
- Penetasan Telur
1 ekor induk kepiting bakau bisa menghasilkan 1 hingga 2 juta telur dalam ukuran kerapas 10 cm hingga 12 cm dengan derajat penetasan 95% sampai 98%. Kepiting memijah ditandai dengan menempelnya massa telur dibagian abdomen. Sesudah memijah, telur akan dierami oleh induk selama 10 sampai 12 hari dalam kondisi salinitas 31 sampai 32 ppt dan suhu 26.5 derajat celcius sampai 29.5 derajat celcius.
Selama mengerami, induk diletakkan pada bak fiber glass dengan ukuran 1 cm x 0.5 cm x 0.5 cm dengan padat tebar induk 1 ekor setiap bak. Perhatikan juga aerasi selama proses pengeraman dimana sirkulasi air tidak boleh berhenti selama 24 jam. Sesudah telur berwarna coklat kehitaman atau berumur sekitar 7 hingga 8 hari sesudah dierami, maka pindahkan induk ke dalam bak penetas.
Penetasan telur kepiting ini dilakukan dalam bak fiber glass berbentuk kerucut dengan volume 300 sampai 500 liter. Air laut yang dipakai harus memiliki salinitas 32 sampai 35 ppt dengan suhu antara 29 derajat celcius hingga 30 derajat celcius. Jika telur diserang jamur, maka rendam dengan tambahan larutan formalin 10 ppm selama 24 jam untuk membersihkan jamur.
- Pemeliharaan Larva
Sesudah telur kepiting menetas dan menjadi larva kepiting atau zoea, maka pindahkan larva tersebut ke bak pemeliharaan fiber glass atau beton dengan padat penyebaran adalah 10 sampai 30 ekor per liter air. Selama memelihara larva ini, zoea diberikan pakan alami seperti rotifer, artemia dan udang kecil yang disesuaikan dengan stadia larva.
Kualitas air sebagai media memelihara larva juga harus diperhatikan dengan baik supaya larva bisa bertahan hidup. Sebaiknya jangan ganti air karena larva sangat sensitif dengan perubahan lingkungan. Pergantian air ini dilakukan sebanyak 25% saja sesudah larva memasuki masa 3 lalu ditingkatkan menjadi 30% saat larva sudah memasuki masa keempat.
- Pakan Kepiting Bakau
Berbeda dengan budidaya udang galah, untuk beberapa jenis pakan terbaik kepiting bakau diantaranya adalah ikan rucah, usus ayam, kulit sapi, kulit kambing, bekicot, keong sawah, pur dan masih banyak lagi yang lainnya. Ikan rucah ini merupakan makanan terbaik untuk penangkaran kepiting bakau karena bisa mempercepat pertumbuhan kepiting bakau. Selain itu, tambahkan juga dengan suplemen sebanyaka 5 hingga 15% supaya pertumbuhan kepiting bisa maksimal.
- Penanggulangan Penyakit
Untuk mencegah penyakit pada kepiting bakau adalah dengan menjaga kualitas air supaya tetap berada dalam kondisi yang baik. Hindari lingkungan yang kotor dan juga penggunaan antibiotik yang bisa mengendap di dasar tambak dan mencemari air tambak tersebut sehingga akan mengganggu perkembangan kepiting bakau.
- Pembesaran Kepiting Bakau
Pembesaran kepiting bakau bisa dilakukan dengan cara sistem tambak yang dilakukan pada perairan payau. Penebaran benih dilakukan sebanyak 20 ribu ekor per ha dengan lebar karapas 2 sampai 3 cm dengan berat 40 hingga 80 gram. Agar beih tidak stress, maka lakukan penebaran benih saat pagi hari dengan suhu air antara 27 hingga 28 derajat celcius, salinitas 10 sampai 15 promil, pH 6.5 sampai 8.5 dan juga oksigen terlarut sekitar 5.5 ppm.
- Panen Kepiting Bakau
Sesudah panen, meskipun kepiting bakau tetap bisa hidup tanpa air, namun jangan jadikan ini sebagai alasan dan tetap pergunakan teknis baik untuk panen kepiting seperti halnya dalam budidaya udang vaname air tawar. Caranya adalah dengan mengikat tubuh kepiting dan bagian capit sebelum dimasukkan ke dalam keranjang panen. Ikat kedua capit dan semua kaki memakai satu tali, sedangkan masing masing capit diikat dengan tali terpisah. Celupkan kepiting dalam air payau dengan salinitas 15 hingga 25% selama kurang lebih 5 menit sambil digoyangkan supaya kotoran terlepas dan kepiting tetap lembab. Susun kepiting dalam wadah dan tutup dengan karung goni basah untuk menjaga kelembapan saat akan dipasarkan.
Selain informasi diatas, berikut ini kami bagikan cara yang dilakukan para pembudidaya kepiting yang sukses. Simak videonya dibawah ini.
Demikian ulasan kami tentang cara penangkaran kepiting bakau yang bisa dijadikan lahan bisnis menguntungkan sebab hasilnya bisa di ekspor ke luar negeri khususnya wilayah Amerika Serikat. Lakukan beberapa cara yang sudah kami berikan diatas agar usaha penangkaran kepiting bakau yang anda jalankan bisa berhasil. Semoga bisa menambah informasi anda.