Budidaya Udang Galah yang Menguntungkan

Saat ini, mungkin tak jarang kamu melihat tempat – tempat makan yang mengusung tema makanan laut atau seafood, baik restoran besar ataupun restoran kecil seperti pedagang kaki lima yang menjajakan makanannya di pinggir jalan.

Dari sekian banyak menu yang dijajakan, seringkali makanan yang menjadi rekomendasi adalah makanan yang berbahan dasar udang, meskipun harganya cukup menguras kantong. Selain karena rasanya yang lezat, udang juga memberikan banyak manfaat bagi orang yang memakannya karena mengandung protein yang baik dan antioksidan yang sangat bermanfaat untuk tubuh kita karena menjaga dari oksidasi.

Ada banyak jenis udang yang dapat dimakan oleh manusia. Salah satu udang yang dapat dikonsumsi dan juga digemari tersebut adalah udang galah. Udang ini merupakan udang air tawar yang ukurannya lebih besar dari udang biasa, dan memiliki bentuk yang mirip dengan lobster sehingga seringkali disebut mini lobster. Dan rasanya pun lebih manis dari udang biasa, kurang lebih mirip seperti lobster. Walaupun udang galah ini sering dijual di tempat makan yang menjual makanan laut, udang ini bukan berasal dari lait. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, udang ini merupakan udang air tawar, kamu bisa menemukannya di tempat budidaya udang.

Tak hanya rasanya yang enak dan ukurannya yang cukup besar sehingga cukup mengenyangkan untuk di konsumsi, udang ini juga merupakan salah satu hewan yang tepat untuk di budidaya karena banyaknya permintaan untuk konsumsi sehingga dipastikan akan menghasilkan keuntungan. Selain itu, udang ini juga mudah untuk di budidaya karena selain tidak merepotkan, iklim di Indonesia mendukung pertumbuhan udang galah.

Untuk kamu yang ingin budidaya yang menguntungkan dan mudah maka udang galah adalah jawaban yang tepat. Oleh karena itu, dalam artikel ini kita akan membahas beberapa hal yang perlu kamu perhatikan jika kamu ingin melakukan budidaya udang galah agar mendapatkan hasil yang maksimal. Jadi bagaimana? Sudah siap kan? Simak di bawah ini ya!

Baca juga:

1. Mempersiapkan atau Memilih Model Budidaya Udang Galah

Ada banyak cara yang dapat digunakan untuk membudidayakan udang galah, akan tetapi pada umumnya budidaya udang galah bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan sistem monokultur atau budidaya tunggal, dan sistem polikultur atau budidaya campuran. Jika kamu melakukan berbagai macam budidaya, udang galah bisa dicampur dengan hewan budidaya mu yang selainnya. Namun disarankan hanya mencampurkan dengan budidaya hewan yang memakan tumbuhan, karena jika dicampur dengan budidaya selain herbivora, khawatirnya malah akan saling memakan dan akhirnya kamu rugi karena baik udang galah ataupun hewan ternakmu yang lain akan sama-sama berkruang jumlahnya. Beberapa contoh hewan yang bisa kamu gabungkan budidayanya dengan udang galah adalah ikan gurame, tawes atau gras crap. (Baca juga: Cara Beternak Burung Parkit)

Baik untuk budidaya tunggal maupun campuran membutuhkan pengairan yang lancar, dikarenakan udang galah membutuhkan air yang mengalir terus menerus. Oleh karena itu tidak cukup hanya memilih model budidaya saja, kamu juga perlu melakukan hal lain yang akan kita bahas di bagian selanjutnya.

2. Mempersiapkan Kolam Budidaya

Untuk membudidayakan udang galah, tentu saja kamu membutuhkan tempat tersendiri. Salah satu yang biasa dipakai untuk melakukan budidaya udang galah adalah dengan menggunakan kolam. Apabila kamu juga ingin menggunakan kolam sebagai tempat pembudidayaan udang galah yang kamu miliki, maka sebaiknya kamu menyediakan kolam yang memiliki luas sekitar 500 m2 dan dapat menampung air dengan tinggi sekitar 1 m.

Akan tetapi ukuran ini jelas akan berbeda apabila kamu ingin melakukan budidaya campuran dengan hewan yang lain. Dalam budidaya polikultur maka kamu membutuhkan kolam dengan ukuran yang lebih luas karena isi kolam yang lebih penuh dengan beragam hewan budidaya. Tapi semua keputusan tersebut tentunya kembali lagi ke tanganmu, jika kamu hanya ingin melakukan budidaya kecil – kecilan dengan jumlah yang tidak terlalu banyak, maka luas kolam bisa lebih kecil. (Baca juga: Cara Memelihara Burung Puyuh)

Selain masalah ukuran kolam, kita juga perlu memikirkan lokasi kolam budidaya yang akan kita lakukan. Kesalahan dalam memilih lokasi budidaya dapat membawa dampak negatif yang menyulitkan kita nantinya dan bisa jadi membuat kita gagal panen. Lokasi kolam yang ideal adalah lokasi yang terkena sinar matahari dengan cukup dan air yang kamu gunakan untuk mengisi kolam tersebut harus mengandung oksigen dan karbondioksida sesuai dengan kadarnya masing – masing, yaitu sekitar 2 ppm untuk kadar karbondioksida dan 5-7 ppm untuk kadar oksigen. Selain kandungan tersebut, air yang digunakan juga harus air bersih, bukan air buangan sisa penggunaan pabrik dan lain lain.

Jenis kolam yang bisa kamu gunakan pun beragam, menyesuaikan kebutuhan dan kapasitasmu dan lain sebagainya. Udang galah dapat di budidaya di kolam tambak, kolam terpal, kolam semen, bahkan aquarium. Yang terpenting, temperatur kolam selalu terjaga pada temperatur yang ideal yang dapat mendukung proses pertumbuhan udang, dan airnya juga mengandung mineral yang cukup, jadi jangan sembarang menggunakan air.

3. Penebaran Benih

Setelah mengurusi masalah kolam dan juga jenis atau model budidaya, maka kamu perlu memikirkan masalah penebaran benih. Untuk penebaran benih, idealnya untuk setiap meter persegi ditebar sebanyak 5-10 ekor. Namun jika kamu memiliki pasokan air dan makanan tambahan yang cukup, maka kamu bisa menambah jumlah benih yang ditebarkan per meter perseginya menjadi 15 ekor. Jumlah benih yang ditebar juga bisa 2 ekor tiap meter persegi nya jika kamu tidak memiliki pasokan air dan makanan tambahan yang cukup.

Kamu juga bisa melakukan penebaran benih saat panen, jika panen yang kamu pilih adalah panen bertahap dengan rasio penebaran benih 50% dari jumlah udang yang dipanen. Untuk penebaran, sore menjelang malam adalah waktu yang tepat untuk menghindari udang menjadi stres. Dengan penebaran benih yang tepat maka perkembangan budidayamu juga akan maksimal.

Baca juga:

4. Pemberian Pakan

Udang galah termasuk hewan yang kanibal atau senang memakan sesamanya. Oleh karena itu, kamu harus memberi pakan tepat waktu, karena jika terlambat, maka temannya akan menjadi santapannya. Tentunya hal itu tidak kamu inginkan bukan? Karena apabila dibiarkan maka sudah jelas nanti akan semakin sedikit jumlah udang yang kamu pelihara serta bisa jadi udang-udang yang tersisa tidak dapat tumbuh dengan baik karena telah melalui serangkaian perlawanan terhadap kanibalisme yang mereka alami. Oleh karena itu, sekali lagi memberi pakan tepat waktu adalah hal yang penting. Akan tetapi pakan seperti apa yang dapat kamu berikan?

Pakan yang kamu beri untuk udang galah kesayanganmu haruslah mengandung protein yang tinggi untuk mendukung pertumbuhan udang galahmu. Protein ini bisa didapat dari pakan buatan pabrik atau tumbuh – tumbuhan yang sudah dihancurkan seperti talas, singkong, jagung, ampas kelapa dan lain lain. Namun air kolam bisa mengeruh jika kamu terlalu banyak memberikan pakan ampas kelapa. Sehingga sebaiknya apabila kamu memilih memberi makan ampas kelapa, sesuaikan dengan jumlah udang serta luas kolam yang kamu miliki agar nanti tidak terjadi kekeruhan kolam yang memaksamu untuk membersihkan kolam yang kamu miliki dengan lebih sering.

Untuk waktu – waktu pemberian pakan, ada beberapa waktu terbaik untuk memberi pakan, di antaranya jam 6 pagi, 11 siang, 5 sore, 7 malam dan 10 malam. Jumlah pakan yang diberikan untuk udang pun perlu diatur, tergantung pada jumlah berat udang yang ada di kolam dan umur udang. Untuk bulan pertama, biasanya pakan yang diberikan sekitar 25-50% dari jumlah berat udang pada kolam, dan terus berkurang setiap bulannya. Bulan kedua 15-20%, ketiga 8-10%, keempat 5-7%, kelima 4-5% dan bulan terakhir 3-4%.

Baca juga:

5. Melakukan Perawatan Udang Galah

Agar udang galah dapat tumbuh dengan baik, maka kamu perlu melakukan pengecekan pada udang dan kondisi air secara rutin. Biasanya setelah 1 bulan, mutu air akan menurun, dilihat dari munculnya kebiasaan udang untuk berada di permukaan air saat pagi hari. Bila kondisi tersebut telah kamu jumpai di kolam pengembangbiakan udang galahmu, maka cara untuk mengatasinya kamu bisa mengganti airnya dengan air yang baru atau menebar ikan pemakan plankton ke dalam kolam.

Selain itu, kamu juga harus memperhatikan kondisi udang. Jika udang terlalu memadati kolam atau kekurangan asupan makanan, maka udang bisa sakit. Oleh karena itu perlu diperhatikan jumlah udang dalam kolam dan jumlah makanan yang diberikan, jangan sampai kolam terlalu padat dan makanan kurang. Jika udang terlanjur sakit, maka kamu harus segera memisahkannya agar udang lain tidak tertular. Atau bisa juga dengan memberikan obat ke kolam, seperti antibiotika atau fungisida.

6. Panen Udang Galah

Udang galah yang sudah memasuki usia 5-6 bulan, biasanya sudah bisa dipanen, ketika ukuran udang mencapai 20-25 gram untuk setiap ekornya. Semakin besar semakin baik, karena ini akan mempengaruhi harga udang ketika dijual. Namun dalam panen pertama kali, biasanya jumlah udang yang bisa dipanen belum terlalu banyak. Tapi jangan sedih, pada panen selanjutnya biasanya selalu mengalami peningkatan yang lumayan, dan panen bisa dilakukan 5 kali dalam satu tahun, tidak perlu menunggu sampai 5-6 bulan.

Selain beberapa informasi yang berguna di atas, berikut ini terdapat informasi berbentuk visual yang bisa membantu anda lebih mudah memahami bagaimana budidaya udang galah yang menghasilkan kualitas baik

Itulah beberapa hal yang dapat kamu lakukan dan yang perlu kamu perhatikan ketika kamu memutuskan untuk melakukan budidaya udang galah. Tentu saja langkah-langkah lain yang belum kami gambarkan di sini juga tidak kalah penting, seperti misalnya memilih benih, mengembangbiakkan induk dan lain sebagainya. Akan tetapi hal itu bisa kamu lakukan secara mandiri. Sampai di sini, semoga kamu dapat memiliki gambaran umum mengenai budidaya udang galah untuk menghasilkan keuntungan yang maksimal dan bermanfaat bagi sesama. Selamat membudidayakan udang galah!

Baca juga: