12 Cara Budidaya Kepiting Cangkang Lunak

Bagi anda penggemar kepiting pasti mengetahui beberapa jenis kepiting yang ada di pasaran, namun meskipun banyak yang menyukainya ada juga beberapa orang yang malas untuk mengonsumsinya dengan alasan repot dan ribet untuk memakannya dikarenakan cangkangnya yang keras.

Nah sekarang ini anda bisa menemukan kepiting cangkang lunak, mungkin beberapa dari anda masih belum mengetahui apa yang dimaksud dengan kepiting cangkang lunak. Kepiting cangkang lunak atau yang biasa dikenal dengan sebutan kepiting soka merupakan kepiting yang memiliki cangkang lunak atau lembek ini dikarenakan baru saja mengalami proses pergantian kulit.

Karena banyak orang yang suka menyantap kepiting namun tidak mau ribet untuk membuka cangkangnya maka kepiting soka ini dapat menjadi pilihan yang tepat untuk anda. Sebenarnya kepiting soka ini adalah budidaya dari kepiting tanaba dengan keramba, saat masa penen tiba maka ada 2 kepiting di dalam keramba yaitu kepiting soka kulit lunak dan kepiting kulit lunak.

Mengetahui akan kebutuhan kepiting yang terus meningkat dengan keuntungan yang cukup menjanjikan, sebenarnya hanya sedikit berbeda dengan cara budidaya kepiting rajungan maka bagi anda yang ingin membudidayakan kepiting namun belum mengetahui caranya maka simaklah 13 cara budidaya kepiting cangkang lunak seperti yang berikut ini :

  1. Pemilihan Lokasi untuk Pembudidayaan Kepiting Soka

Hal pertama yang harus dipikirkan adalah lokasi pembudidayaannya. Lokasi untuk pembudidayaan kepiting soka sebaiknya dipilih sesuai dengan tempat dan juga keadaan, misalnya yang dekat dengan lokasi rumah anda untuk memudahkan anda melakukan pemantauan. Jika anda salah dalam pemilihan lokasi untuk pembudidayaan maka kepiting akan stress dan anda bukannya untung tetapi kerugian yang akan menimpa anda. Biasanya ada pemilihan lokasi untuk pembudidayaan, yaitu bisa dilakukan di perairan alami maupun di tambak.

  1. Pemilihan Lokasi Pembudidayaan Secara Alami

Beda dengan lokasi budidaya lobster air tawar, pemilihan lokasi alami yang paling baik sebenarnya adalah di perairan mangrove yang dimana perairan mangrove adalah habitat alami kepiting bakau. Ada cara mudah yang bisa anda lakukan untuk menentukan apakah perairan alami tersebut baik digunakan untuk budidaya kepiting, caranya adalah anda hanya cukup melihat di titik manakah perairan yang banyak terdapat kepiting bakaunya, semakin banyak kepiting bakau maka semakin baik pula perairan tersebut dijadikan tempat untuk budidaya.

Jangan lupa juga untuk memperhatikan arus air, sebaiknya anda memilih perairan yang relative lebih tenang seperti didalam hutan bakaunya.

  1. Pemilihan Lokasi Pembudidayaan pada Tambak

Selain pembudidayaan secara alami, anda juga bisa melakukannya dengan menggunakan tambak. Seperti halnya pembudidayaan udang, kepiting pun bisa juga dibudidayakan pada tambak.

Perlu diperhatikan bahwa untuk lokasi tambaknya harus terlindung dari gelombang dan arus laut yang cukup kuat. Mengenai pasokan air anda dapat memilih memasok air secara intensif bisa melalui pompa atau dengan memasok air laut lewat saluran inlet – outlet.

  1. Persiapan Budidaya

Dalam melakukan budidaya kepiting maka kita harus menyiapkan sarana yang tepat untuk bisa menghasilkan kepiting yang berkualitas tinggi. Dalam persiapan untuk budidaya ini anda bisa terlebih dahulu untuk menyiapkan keranjang dan keramba pemeliharaan.

  1. Persiapan Bibit

Dalam mempersiapkan bibit, anda bisa memperolehnya dengan 2 macam pilihan yaitu dengan perairan alami yang dimana anda bisa memperolehnya dengan penangkapan. Selain perairan alami juga anda bisa membelinya dari panti pembenihan.

Seperti yang sudah dijelaskan pada cara ke 5 mengenai persiapan bibit, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mempersiapkan bibit, yaitu :

a. Menangkap bibit dengan metode pancing

  • Metode memancingnya harus tepat di sarang lubang kepiting.
  • Umpan diikatkan dengan tali atau senar, jadi tidak menggunakan mata pancing.
  • Umpan yang digunakan seperti ikan rucah, udang, maupun siput.
  • Waktu yang tepat untuk memancing kepiting saat malam hari.

b. Menangkap bibit dengan metode perangkap

Berbeda dengan metode pancing, pada metode perangkap ini tidak dibutuhkan pengamatan khusus secara langsung karena prinsip kerja dari perangkap yaitu menjebak kepiting agar bisa masuk dan tidak bisa keluar lagi.

c. Membeli bibit

Kelebihan dari membeli bibit adalah pasokan lebih terjamin. Kita bisa mendapatkan bibit kepiting dari petani atau pada nelayan.

d. Pengangkutan Bibit

Ada tips untuk pengangkutan bibit yang sebaiknya dilakukan saat suhu rendah dan sinar matahari tidak terlalu terik, hal ini disebabkan karena sinar matahari dapat membuat kepiting menjadi dehidrasi. Dan juga untuk pengangkutannya bisa dimasukan dalam keranjang bambu yang sebelumnya capit kepiting sudah diikat.

6. Pengontrolan Kualitas Air

Dalam masa pemeliharaan penggantian air dilakukan sebanyak 50 – 70%, hal ini tentunya berbeda dengan pengontrolan air untuk jenis-jenis ikan hias air tawar. Ciri air yang harus diganti ditandai dengan keruhnya air tambak, juga beberapa kepiting ada yang mati. Jika anda memilih menggunakan sistem pasang surut sebaiknya penggantian dilakukan pada sore dan pagi hari secara bertahap, namun jika menggunakan pompa untuk menghindari suhu drastis tetap dilakukan pagi atau sore.

7. Pemeliharaan

Kenaikan berat kepiting bervariasi satu dengan yang lainnya, umumnya sekitar 15 hari pemeliharaan bibit kepiting dilakukan untuk kenaikan berat badannya. Kepiting yang layak memasuki tahap molting maka sudah bisa dipotong capit juga kaki berjalannya, setelah itu bisa dimasukan ke keramba. Setelah pemotongan tadi maka kepiting akan mengalami stress sehingga terdorong untuk melakukan molting.

8. Penebaran Bibit

Setelah memotong capit juga kaki jalan, kepiting disiram dengan air asin, untuk penebarannya bisa dilakukan saat pagi atau mulai petang. Awalnya kepiting dimasukan pada keranjang soliter, lalu keranjang – keranjang tersebut ditata diatas bambu dengan lebar yang telah disesuaikan dengan panjang keranjang, untuk menghindari kepiting saling menyerang maka setiap keranjang hanya berisi satu ekor kepiting saja.

9. Pemberian Pakan

Pakan yang biasa digunakan untuk kepiting yaitu ikan rucah, keong mas, atau bisa juga dengan bekicot yang telah dicincang terlebih dahulu untuk lebih memudahan kepiting dalam memakannya. Pemberian pakan dilakukan pada sore hari dengan frekuensi sehari sekali.

10. Pengendalian Hama dan Penyakit

Dalam membudidayakan kepiting maka anda harus melakukan pengendalian hama dan penyakit seperti :

  • Bacterial Shell Disease (BSD)

Penyakit yang ditandai dengan kerusakan pada cangkang akibat penumpukan organic di cangkang kepiting, anda bisa mengobatinya dengan membersihkan cangkang dengan kapas yang telah dicelupkan pada cairan iodium.

  • Shell Fouling (SF)

Penampilan kepiting menjadi tidak menarik akibat teritip dan kotoran yang melekat pada cangkang. Hal ini bisa dicegah dengan meningkatkan aliran air tambak untuk menghanyutkan kotoran – kotoran pada tubuh kepiting.

  • Shell Discoloration (SD)

Penyakit perubahan warna pada cangkang kepiting dengan ditandai munculnya warna putih pada cangkang, yang disebabkan rendahnya pH tanah dan pH air. Untuk mengatasinya anda bisa menyiapkan kolam dengan benar, dan untuk memperbaiki pH tanah anda bisa menggunakan kapur.

  • Gill Discoloration (GD)

Gangguan yang bisa dilihat dengan adanya perubahan warna pada insang yang disebabkan tidak adanya pertukaran air dan juga pemberian pakan yang berlebihan. Untuk mencegahnya maka hindarilah penimbunan bahan organic di keranjang dari sisa-sisa pakan.

  • Incomplete Molting (IM)

Gangguan ini disebabkan oleh faktor suhu yang rendah dan kepiting kekurangan gizi yang ngakibatkan proses molting tidak sempurna. Kegagalan molting ini dapat dicegah dengan memberikan pakan yang cukup (tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit), dan pengendalian suhu yang baik.

11. Sirkulasi Air

Sirkulasi air yang baik akan mempengaruhi perkembangan kepiting, beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :

  • Melakukan control panen 3 jam sekali, dengan begitu maka kualitas air akan cepat untuk diketahui.
  • Kadar garam yang baik yaitu 20ppm.
  • Pergantian air harus segera dilakukan saat hasil produksi menurun.
  • Adanya petak tambak untuk penampungan.

12. Panen dan Pasca Panen

  • Panen

Saat panen kondisi molting maka kepiting tersebut tidak boleh dipegang ataupun diangkat. Setelah kepiting melepaskan cangkangnya secara sempurna maka harus segera diangkat untuk dipindahkan ke air tawar dan direndam selama 25-30 menit, hal ini bertujuan untuk mencegah kulit kepiting kembali mengeras.

  • Pasca panen

Setelah kepiting direndam pada air tawar lalu kepiting dimasukan dalam wadah kayu maupun styrofoam dengan lapisan bawah dan atas wadah, pengangkutannya sendiri diberi kain basah yang bertujun untuk mencegah badan kepiting kering dan mengeras. Kepiting yang dikirim untuk jarak jauh, maka terlebih dahulu kepiting dibekukan selama 1-2 hari, setelah itu disusun dalam kotak bahan styrofoam dan siap untuk dikirim.

Berikut ini terdapat bagaimana teknik budidaya kepiting cangkan lunak yang dilakukan oleh salah satu pembudidaya ikan kepiting.

Demikian 12 cara budidaya kepiting cangkang lunak yang bisa anda terapkan. Perlu diingat bahwa dalam membudidayakan kepiting cangkang lunak anda harus lebih banyak mengontrol kualitas air dan memberikan obat anti hama penyakit agar kepiting yang dihasilkan tetap berkualitas baik. Selain itu anda juga bisa mencoba budidaya ikan nila dalam drum plastik yang mudah untuk diterapkan. Atau bisa juga dengan pilihan alternative lain seperti budidaya ikan cupang halfmoon.