10 Cara Tambak Kepiting Bakau Mudah Menghasilkan

Kuliner Kepiting Bakau dunia cukup besar. Salah satu negara yang mengkonsumsi paling tinggi yakni Amerika Serikat. Padahal penangkapan kepiting jenis bakau sendiri tidak mudah di prediksi, dan permintaan pasar yang terus bertambah banyak setiap harinya.

Hal ini tentu menjadikan peluang yang sangat menjanjikan sebagai bisnis rumahan dan Anda sendiri pun juga bisa berbudidaya Kepiting Bakau tambak dengan mudah serta hasilnya juga bakal memuaskan jika dilakukan dengan benar dan diiringi dengan semangat yang kuat. Berikut adalah cara tambak Kepiting Bakau yang menguntungkan.

Cara Tambak Kepiting Bakau

  1. Persiapan Kolam

Sama halnya ikan, dalam budidaya kepiting juga memerlukan tambak dengan lokasi yang strategis. Langkah awal anda adalah menyiapkan lahan yang akan dijadikan sebagai kolamnya. Perlu di pahami, kedalaman tambak antara 0,8-1,0 meter salinitas 15-30 ppt. Tanah yang di gunakan juga mempunyai tekstur kenyal seperti tanah liat dan berpasir (Sandy Clay) dengan pasang surut antara 1.5 – 2 meter. (Baca Juga: Cara Budidaya Udang Galah di Kolam Beton)

  1. Menentukan Faktor Penunjang Tambak

Tidak hanya perlu mempersiapkan kolam dengan baik saja karena Anda harus memastikan juga kalau faktor-faktor yang mendukung sudah sangat memadai dan menjamin perkembangbiakan kepiting yang sehat. Perhatikan beberapa hal berikut:

  • Air yang di pakai harus terbebas dari pencemaran serta dalam jumlah yang cukup
  • Ketersediaan Pakan yang memiliki kadar nutrisi cukup
  • Ada sumber daya yang cukup berpotensi
  • Lingkungan kolam yang aman dari predator
  1. Pasang Pagar Kere

Kepiting bisa saja meloloskan diri dari kolam karena bisa memanjat. Ia akan pergi pada saat biologis matang telur. Hal ini terjadi ketika perlakuan terhadap kepiting kurang baik, misalnya kondisi air tak di perhatikan, pakan tidak memadai dan sebagainya. Pemasangan pagar kere bambu ini memiliki pematang yang kokoh dengan lebar antara 2-4 meter dan dilakukan diatas pematang pada bagian pinggir dengan ketinggian 60 cm. (Baca Juga: Cara Budidaya Ikan Baung di Kolam Terpal)

  1. Pemilihan Bibit Benih

Untuk menghasilkan Kepiting Bakau yang berkualitas, anda harus mencari bibit yang terbaik. Khususnya kepiting betina, karena yang akan menghasilkan kepiting anda lebih banyak. Tipsnya adalah memilih jenis kepiting betina yang siap di pijah dan perhatikan kesegaran atau kesehatannya.

Jadi, benih yang di pilih adalah kepiting yang sudah matang gonad. Kematangan gonad tersebut bisa di ketahui pada daro bagian bawah perut dengan cara membuka katup kepiting.

  1. Pemijahan Kepiting

Siapkan bak beton yang telah di campuri dengan sustrat pasir dan pipa PVC dengan panjang 30 cm berdiameter 20 cm. Tempat ini nantinya akan digunakan sebagai lokasi pemijahan kepiting betina yang telah matang gonad dan pipa untuk bersembunyi. (Baca Juga: Cara Memelihara Ikan Koi di Kolam Beton)

  1. Pemberian Pakan

Pakan yang di berikan pada kepiting harus mempunyai kandungan nutrisi lebih, dan semua itu di dapatkan dari kerang, ikan, dan juga cumi segar sebanyak 10-15% dari berat kepiting itu sendiri. Selain itu, anda juga harus memberikan formula sebanyak 2%. Sementara pakan tambahan bisa di berikan selama 1 – 2 minggu sekali yang berupa cacing laut.

  1. Media Air

Selama proses pemijahan, suplai air juga harus di perhatikan. Pastikan bahwa anda telah menjaga ketinggian air dengan idealnya kurang lebih 30 cm. Air yang di gunakan juga sudah harus tercampur dengan kaporit dengan dosis 10-20 ppm. Akan tetapi, sebelum menebarkan benih kepiting ke dalam tambak, sangat disarankan untuk menetralkan air terlebih dahulu dengan sodium setelah 12 hari. (Baca Juga: Cara Memelihara Belut di Kolam Terpal)

  1. Penetasan Telur

Induk kepiting betina tentu nantinya akan mengeluarkan telur dan kemudian melekat pada akar rambut kaki renang sekitar katup perut. Dalam proses ini kepiting harus dilakukan pengecekan atau penyortiran. Induk kepiting betina yang telah matang, telur harus dipindahkan terlebih dahulu ke dalam wadah yang berisi 300 liter air satu per satu.

  1. Cek Kematian Kepiting

Untuk pemeriksaan pada telur-telur kepiting ini sangat penting sekali, hal itu dikarenakan biasanya ada sebagian yang mati akibat terinfeksi jamur, kekurangan gizi, stress dan faktor pemicu lain. Hal ini bertujuan untuk menjaga telur-telur yang sehat agar tidak tertular, mengingat bahwa infeksi jamur bisa mudah menyerang begitu saja.

Kemudian, untuk mencegah terjadinya infeksi berkelanjutan Anda bisa memberikan 0,1 ppm Treflan atau 44% trifuralin setiap tiga hari sekali pada bak penetasan kepiting, hal ini bertujuan untuk membasmi jamur yang terdapat pada kolam kepiting yang masih rentan terhadap berbagai penyakit karena masih dalam masa pertumbuhan. (Baca Juga: Cara Budidaya Lobster Air Tawar di Kolam Terpal)

  1. Pemeliharaan Zoeae

Telur yang telah menetas dari hasil perkawinan kepiting mempunyai jenis, berat yang berbeda-beda. Penetasan ini terjadi setelah 7-14 hari pada suhu 26,5-31°C. Lalu, anda akan melakukan pemeliharaan Zoeae dengan cara menebarkan ke dalam kolam khusus penetasan yakni bak beton.

Ukuran bak beton yang di gunakan mempunyai diameter 4 m dan tinggi 1 m. Jangan terlalu banyak menaburi Zoeae dalam bak, karena idealnya setiap liter air di huni oleh 50 Zoeae. Untuk melanjutkan perkembangan Zoeae, perlu di berikan pakan yang tepat. Makanan untuk Zoeae adalah rotiferBrachinus rotundiformis dengan jumlah 10-15 dalam setiap milimeternya.

Begitulah 10 cara tambak Kepiting Bakau  mudah dan bermanfaat yang bisa Anda coba terapkan sendiri untuk memulai usaha ternak kepiting guna menghasilkan panen yang menguntungkan.