Ulat hongkong merupakan larva dari proses metamorfosis kumbang kecil yakni telur, larva, kepompong dan kumbang. Sedangkan larva tersebut yang disebut dengan ulat hongkong.
Ulat hongkong ini memiliki kandungan protein yang sangat tinggi dan sangat berguna untuk pakan berbagai hewan lainnya.
Usaha ternak ulat hongkong saat ini cukup menjanjikan dan bisa memberikan keuntungan yang besar sebab sering digunakan sebagai pakan ikan, burung, reptil dan juga berbagai jenis binatang peliharaan lainnya.
Memulai ternak ulat hongkong ini juga tidak membutuhkan biaya yang terlalu besar seperti yang anda pikirkan dan bisa dimulai dan dijalankan dalam waktu yang singkat. Ini menjadi peluang bisnis yang sangat baik dan tentunya menguntungkan karena harga ulat hongkong yang juga terus mengalami peningkatan. Sedangkan di beberapa daerah, harga dari ulat hongkong ini bahkan bisa mencapai 100 ribu per kilogram.
Untuk anda yang tertarik dengan ternak ini, maka silahkan simak cara ternak ulat hongkong selengkapnya yang akan kami berikan.
- Siapkan Perlengkapan
Berbeda dengan budidaya ternak ulat sutra tanpa lumpur, untuk langkah pertama, siapkan oatmeal atau havermut kering yang menjadi sumber kelembaban organik dan tidak berjamur terlalu cepat.
Selain itu, anda juga bisa menggunakan wortel serta buah buahan atau sayuran lain seperti irisan kentang atau apel. Siapkan juga 3 buah toples plastik yang sudah diberi lubang udara bagian atasnya serta beberapa karton telur atau bagian tengah dari tisu toilet.
Sedangkan untuk persiapan bibit atau dikenal dengan darkling beetle larva bisa disiapkan sebanyak seribu ekor. Tuangkan oatmeal hingga ketinggian sekitar 2.5 cm dari dasar toples plastik dimana lapisan ini akan menjadi alas sekaligus makanan ulat hongkong dalam beberapa tahap pertumbuhan.
- Sediakan Potongan Sayur Dalam Toples
Siapkan juga potongan buah atau sayur seperti daun selada, seledri, kentang atau apel. Sedangkan untuk wortel memiliki waktu berjamur lebih lama dibandingkan dengan buah dan sayur lainnya. Jika anda memang ingin menggunakan buah dan sayur, maka pastikan untuk sering diganti.
- Pemilihan Indukan
Hampir sama dengan budidaya semut jepang, untuk memilih indukan ulat hongkong, usahakan untuk tidak lebih dari 2 kg supaya ulat yang menjadi kepompong ukurannya bisa besar dengan rata rata ukuran panjang 15 mm dan lebar 4 mm. Sedangkan ulat dewasa dengan ukuran panjang 15 mm dan diameter 3 mm akan mulai berubah menjadi kepompong sekitar 7 hingga 10 hari secara bergantian.
- Perawatan Toples
Beberapa peternak ulat hongkong umumnya melakukan pemeriksaan setiap hari namun sebagian lagi hanya dilakukan seminggu sekali. Buang sayuran yang sudah busuk, serangga mati atau jamur yang terdapat pada oatmeal kemudian tambahkan dengan sayuran atau oatmeal baru jika memang diperlukan dan aduk lapisannya untuk menghindari pertumbuhan jamur.
- Perhatikan Pupa Dalam Toples
Tergantung dar suhu dan juga umur ulat saat dibeli, perubahan menjadi pupa akan terjadi antara seminggu sampai dua bulan seperti cara cepat ternak ulat kandang. Kedewasaan ulat di setiap tahap siklusnya akan ditandai dengan warna yang berubah menjadi gelap.
Pupa akan mulai dari berwarna putih pucat dan terlihat seperti kumbang yang sedang meringkuk dan bukan berbentuk seperti ulat. Ulat nantinya akan berganti kulit sebanyak beberapa kali sebelum nantinya akan berubah menjadi pupa.
- Pisahkan Pupa
Saat pupa terlihat, maka harus segera dipisahkan. Anda bisa memakai pinset jika tidak ingin memegangnya. Pupa umumnya tidak akan banyak bergerak dan tidak membutuhkan makanan apapun. Sedangkan untuk kelembaban seperti sayur atau buah bisa ditambahkan ke dalam toples namun pupa tetap tidak akan memakan buah atau sayuran tersebut.
Pemisahan pupa dengan larva dari kumbang sangat penting untuk dilakukan sebab pupa berisiko dimakan sebelum kepompongnya terbuka.
Tahap pupa ini akan berlangsung antara satu hingga beberapa minggu tergantung dari suhu dimana semakin dekat waktunya, maka warna pupa akan berubah semakin gelap. Periksa toples dengan teratur untuk melihat perkembangan dan pertumbuhan pupa yang sangat penting jika anda memiliki banyak kumbang dalam siklusnya.
- Pindahkan Kumbang Dewasa
Saat anda menemukan kumbang dewasa dalam toples pupa, maka segera pindahkan sebab bisa memakan pupa jika tidak segera dipisahkan seperti cara berternak ulat bumbung. Masukkan kumbang dewasa dalam toples yang berbeda dengan pengaturan sama dengan ulat. Tambahkan juga oatmeal lebih banyak sebagai ruang untuk bersarang.
Periksa toples kumbang dewasa ini dengan teratur dan cari telurnya. Telur ini nantinya juga akan semakin bertambah dengan semakin banyak kumbang yang ada dalam toples dan umumnya akan ditemukan pada dasar toples.
Betina dewasa umumnya akan menetaskan 500 telur dalam satu kali bertelur dan kemudian akan menetas dalam 4 hingga 18 hari tergantung dari temperaturnya. Pindahkan ulat dari habitat kumbang dewasa ke dalam toples ulat atau larva. Karena betina akan menghasilkan banyak telur yang sangat banyak, maka anda harus sering memindahkan larva sesudah telur menetas.
- Periksa Setiap Minggu
Pemeriksaan juga harus selalu dilakukan setiap hari atau setiap minggunya termasuk dengan mengganti pakan dan juga sumber kelembaban yakni buah atau sayur. Selain itu, jaga juga kumbang terpisah sesuai dengan tahap perkembangan dan buang kumbang yang sudah mati serta acak lapisan oatmeal dengan teratur.
- Pemberian Pakan Ulat Bibit
Untuk pemberian pakan cara ternak ulat buat pakan burungsekitar 500 gram dengan interval waktu 4 hari sekali atau jika makanan sudah benar benar bersih bisa dikepal kepal menjadi 3 bagian agar kepompong yang sudah ada tidak tertimbun makanan untuk menghindari kepompong busuk.
Ampas tahu dan dedak bisa diberikan sebaiknya dicampur juga dengan tepung tulang atau pur agar kepompong bisa besar besar. Sedangkan pemberian pakan kumbang jangan terlalu banyak dan caranya disebar merata sekitar 100 gram untuk sekali makan sebanyak 3 kali sehari.
- Pemberian Pakan Ulat Kecil
Jika ulat masih ada dalam kapas, sebaiknya diberikan pakan sayuran selada yang sudah dijemur terlebih dahulu hingga setengah kering. Jika makanan biasa bisa diberikan dengan ukuran 100 gram dan disebarkan lalu tunggu sampai pakan habis baru bisa diberikan kembali.
Jika ulat sudah terpisah denga kapas, maka pemberian pakan bisa diberikan sekitar 1 kg dengan cara dikepal dan sebagian disebar secara merata. Sedangkan untuk ulat kecil satu kotak bisa diberikan 2 kg dengan ukuran ulat panjang 6 mm dan diameter 1.5 mm berumur 30 hingga 60 hari.
Untuk ulat dewasa sekitar 60 hingga 90 hari, maka pemberian pakan bisa diberikan sebanyak 1.5 kg sampai dengan 2 kg per kotak atau toples dengan cara dikepal dan sebagian disebar sedikit.
- Tempat Peternakan
Seperti cara ternak ulat sutra, untuk lokasi peternakan ulat hongkong, usahakan memiliki tembok di sekelilingnya untuk menghindari hama seperti semut atau tikus. Sedangkan untuk atap terbuat dari eternit dan 95% bagian bangunan tertutup dan lantai terbuat dari ubin atau tembok.
Sementara untuk suhu juga sangat penting untuk pertumbuhan ulat. Usahakan suhu yang ada dalam ruangan berkisar antara 29 hingga 30 derajat celcius dan selalu dalam keadaan yang lembab sehingga tidak terlalu dingin atau terlalu panas yang merupakan suhu terbaik untuk ternak ulat hongkong.
- Penyakit Ulat Hongkong
Seperti ternak pada umumnya, ternak ulat hongkong juga rentan terhadap serangan penyakit. Agar lebih jelas, berikut akan kami berikan ciri ulat yang terkena penyakit dan bagaimana cara mengatasinya dengan baik.
- Kulit ulat akan berubah warna menjadi kuning agak kehitaman sehingga jangan terlalu banyak diberikan makanan berupa daun daunan dan jangan terlalu banyak diberikan dedak.
- Ulat mati berwarna merah jika terjadi, maka cara pencegahannya adalah dengan memberikan pakan yang tidak terlalu basah dan harus segera diatasi karena penyakit ini menular dan menyerang dengan sangat cepat.
- Ulat yang mati berwarna hitam, jika terjadi maka pemberian makanan harus disebar yang biasanya terjadi pada ulat dewasa sekitar satu hingga tiga bulan sehingga pemberian pakan harus dilakukan dengan cara dikepal kepal.
- Kapasitas Produksi
Untuk kapasitas produksi dengan induk ulat dewasa 1 kg, maka dar pembibitan seribu gram ulat dewasa umur 90 hari, keseluruhan kepompong yang akan dihasilkan adalah 900 gram secara bertahap dengan 10 kali pengambilan kepompong.
Dari 900 kepompong tersebut akan dihasilkan 700 gram kumbang yang sehat dan sudah siap untuk bertelur dengan tingkat kematian kumbang sekitar 2% setiap kali pengambilan kumbang dilakukan.
Dari 1 kg ulat bibit, maka nantinya akan dihasilkan sekitar 33.1 kg ulat hongkong siap jual dengan rincian target hasil tersebut bisa dicapai jika tingkat kematian kumbang hanya berkisar 1% dan makanan berkualitas baik serta terjamin dan perkembangan serta pertumbuhan yang baik.