Dikarenakan kucing ini merupakan spesies yang bisa di katakan lemah lembut dan jinak.
Oleh karena itu kucing menjadi binatang yang cocok di pelihara, mudah dan di latih tetapi jika sedikit saja berlaku kasar bisa membuatnya stress atau trauma, merasa tersakiti dan marah hingga akhirnya pergi.
Kucing yang telah trauma pada dasarnya sama seperti kucing yang sedang stress. Anda harus memahami dan mengetahui ciri ciri kucing trauma lebih cepat sebelum benar-benar mengalami kejadian yang lebih parah.
- Agresif
Tanda pertama yang di ketahui jika kucing mengalami trauma adalah agresif. Sifat ini menunjukkan dirinya yang mudah sekali marah, bahkan dalam kasus yang lebih parah kucing bisa menggigit jika di sentuh maupun di gendong. Anda harus berhati-hati ketika kucing sudah seperti ini. (Baca Juga: Cara Membuat Kucing Jinak Kepada Kita)
- Cenderung Diam
Kucing diam bukan hanya karena stress, namun trauma juga bisa menjadi alasannya. Ketika kucing pernah mengalami sesuatu hal yang membuatnya takut, ia akan menunjukkan sisi diam dan sama sekali tidak ingin aktif melakukan aktifitas seperti biasanya. Hal ini karena rasa trauma cukup tinggi sampai-sampai sulit di lupakan bagi sang kucing.
- Lemah
Kucing yang mengalami trauma hebat bukan lagi hanya memperlihatkan sisi diamnya saja, namun akan menimbulkan tanda lain seperti letih, lemah, lesu yang seolah menjadi kucing tertekan. Bila di perhatikan, kucing akan menatap pemiliknya balik dan berjalan mundur menepi di dinding-dinding layaknya orang ketakutan. Selain itu tanda kucing mengalami trauma lainnya yakni bisa terlihat jelas dari matanya yang sayu. (Baca Juga: Cara Mengobati Kucing Demam)
- Nafsu Makan Menurun
Trauma ini bisa menjadikan kucing mengurangi nafsu makan, bahkan sama sekali tidak mau makan. Mungkin ada suatu hal yang menyakitinya hingga perasaannya menjadi kacau dan mengabaikan apa-apa yang ada di dekatnya, termasuk makanan. Sebaiknya tinggalkan saja dan biarkan ia beradaptasi terlebih dulu di kandang seperti yang di inginkan sampai rasa trauma tersebut bisa menghilang.
- Saling Menyerang Antar Kucing
Trauma membuat kucing sulit di kenali dan susah juga untuk di dekati. Saat sang pemilik mendekati akan di cakar atau di gigit, apalagi dengan sesama jenisnya. Semua kucing yang bertemu dengan kucing lainnya akan saling serang, begitupun saat trauma mereka semakin agresif ketika bertemu. Bahkan ada yang bisa melukai dirinya sendiri. (Baca Juga: Cara Memelihara Kucing Hutan Agar Jinak)
- Over Grooming
Over grooming adalah tindakan kucing menjilat tubuhnya sendiri. Pada dasarnya semua kucing akan melakukannya, baik kecil, dewasa, sehat atau sakit. Saat trauma, ia juga tetap melakukan over gooming ini. Hanya saja, ketika dalam masa-masa takut ia akan lebih sering over grooming jika di bandingkan biasanya.
- Bersembunyi
Kucing yang sudah trauma akan menjauhi apapun karena merasa ketakutan hebat. Salah satu yang pasti di lakukan adalah menjauh pergi dan bersembunyi. Kucing akan mencari tempat yang sulit di jangkau pemilik seperti di rong-rong kecil yang tidak bisa di masuki manusia, serta di tempat-tempat sulit lain. Mereka butuh waktu untuk sendiri dan melepas apa yang sudah menimpanya.
- Tidak Berpindah Tempat
Biasanya, setelah menemukan tempat yang sesuai kucing akan lama bertahan sampai rasa trauma hilang. Umumnya di butuhkan kurang lebih satu minggu untuk ia bisa berubah seperti semula. (Baca Juga: Cara Membuat Kucing Betah di Rumah)
- Panik dan Gelisah
Kepanikan dan rasa gelisah bisa di tunjukkan ketika kucing meraung lebih sering. Tetapi hal ini terjadi bukan di waktu trauma baru saja berlangsung. Biasanya tiga hari atau empat hari setelah pertama kali mengalami trauma mereka baru meraung “meong” seolah kelaparan. Padahal ketika di dekati ia justru berlari.
- Perubahan Bentuk Tubuh
Bentuk tubuh kucing menjadi lebih kurus dan lama-lama kering, jika tidak segera di buat sembuh bisa saja sakit. Caranya adalah memancing dengan hal-hal yang membuatnya tertarik, mengingat saat trauma kucing sulit sekali di dekati.
- Perubahan Feses
Ada yang berbeda pada feses kucing kala mengalami trauma. Di waktu buang kotoran, feses berubah bentuk dari yang semula normal menjadi tidak normal. Contohnya: berair, berwarna hitam, berbau sangat menyengat tidak seperti biasanya, ada pula yang mengandung cacing pita. (Baca Juga: Vitamin Untuk Kucing Sakit)
- Sedikit Minum
Saat dalam keadaan trauma, kucing tidak hanya akan menurunkan nafsu makannya saja melainkan kapasitas Air yang akan di konsumsi lebih sedikit. Bahkan sang pemilik tidak akan tahu kapan kucing akan minum, sebaiknya berikan vaksin untuk membuat kucing bisa normal kembali.
- Takut dengan Suara
Ketika mendengar suara ayam, motor, orang berteriak atau yang lainnya kucing akan ketakutan sekali dan berdiam di sudut dinding sambil pandangan terus melotot (tidak berkedip). Untuk ciri yang satu ini merupakan tanda paling mudah untuk dikenali.
Itulah 13 ciri ciri kucing trauma yang akan memicu stress berat. Sebaiknya segera menangani dengan langkah yang benar dan tepat dengan cepat. Segera bawa kucing anda ke dokter untuk mendapatkan perawatan serta solusinya, serta jangan lupa untuk menyuplai dengan vitamin dan antibiotik. Perlakukan kucing anda sebaik mungkin, jangan sampai menghilangkan rasa percaya dirinya. (Baca Juga: Memelihara Kucing agar Tidak Terkena Toxo)