Pada proses perkembangan embrio pada hewan, terdapat tahap gastrula dimana pada fase ini jaringan dapat dibagi menjadi tiga lapisan yakni endoderm, mesoderm, dan ektoderm yang terjadi khususnya pada vertebrata.
Berikut merupakan enam contoh Hewan triploblastik:
1. Cacing Pipih
Cacing pipih sering pula disebut sebagai Platyhelminthes merupakan kelompok cacing dengan tubuh pipih dan banyak tinggal sebagai parasit di dalam tubuh organisme lainnya termasuk manusia. Hewan ini bersifat hermaprodit dan tidak memiliki rongga tubuh.
Beberapa filum yang termasuk ke dalam kelompok Platyhelminthes diantaranya Trematoda, Cestoda, Turbellaria, and Monogenea. Organ pembentuk tubuh cacing pipih dibentuk berdasarkan tiga lapisan jaringan pada fase embrionik, oleh karena itu hewan ini dikategorikan sebagai salah satu dari hewan triploblastik.
Persebaran hewan ini adalah terdistribusi di tempat manapun dengan kelembaban tinggi baik pada perairan tawar maupun payau.
Sifatnya yang parasit dan dapat menimbulkan dampak merugikan khususnya pada manusia, salah satu upaya untuk mengendalikan keberadaan hewan ini adalah dengan memeriksa produk daging-dagingan khususnya daging sapi yang sering menjadi media cacing pipih tumbuh.
2. Teritip
Teritip termasuk ke dalam kelompok Crustacea yang banyak ditemukan pada zona pasang surut di pantai dan bersembunyi atau menempel dengan kuat pada substrat baik batuan maupun organisme lain.
Hewan ini terbagi atas teritip bercangkang dan teritip tidak bercangkang dimana organisme tidak bercangkang ini banyak ditemukan hidup sebagai parasit yang hidup pada hewan invertebrata.
Teritip memiliki kaki yang seperti bulu disebut dengan cirri dan digunakan untuk mengambil makanan dan bernapas. Sumber makanan hewan ini adalah zat tersuspensi dalam air seperti plankton atau nutrisi dari proses penguraian bahan organik (detritus). Sama halnya dengan cacing pipih, teritip termasuk hewan yang terbentuk dari tiga lapisan dasar tubuh (triploblastik).
3. Kupu-Kupu
Serangga cantik satu ini juga termasuk salah satu dari hewan triploblastik. Kupu-kupu termasuk ke dalam kelompok Ledioptera dengan warna dan pola sayap yang beragam untuk setiap spesies.
Sumber makanan utama hewan ini adalah nektar dimana hewan ini juga memiliki peranan dalam proses polinasi tumbuhan berbunga yakni menyebarkan serbuk sari. Hewan ini sering bermigrasi dan hidup dengan jangka waktu paling lama 2 tahun.
Seringkali kita sering salah untuk membedakan antara kupu-kupu dan ngengat dan mungkin Anda adalah salah satunya. Meskipun memiliki motif dan lebar sayap yang mirip, perbedaan kedua hewan ini adalah dari segi beristirahat.
Kupu-kupu akan beristirahat atau hinggap dalam keadaan sayap yang menutup, sementara ngengat akan hinggap dengan keadaan sayap terbuka.
4. Siput
Siput termasuk kedalam filum Mollusca yang memiliki fitur khas berupa tubuh yang ditutupi eksoskeleton atau cangkang. Siput dapat hidup dalam kondisi apapun dan ditemukan hampir di seluruh dunia. Hewan ini mensekresikan mukus untuk memfasilitasi lokomosinya.
Hal ini dilakukan karena siput tidak memiliki kaki sehingga harus menyeret tubuhnya untuk dapat melakukan mobilisasi. Salah satu fungsi mukus bagi siput adalah pelindung tubuh agar tidak mudah terluka atau tergores.
Salah satu ciri-ciri siput adalah banyak ditemukan aktif pada malam hari dan termasuk ke dalam hewan hermaprodit. Hewan ini termasuk ke dalam spesies invasif dan dianggap sebagai hama khususnya pada lahan pertanian.
5. Kerang
Kerang termasuk kedalam filum Mollusca dengan waktu hidup bervariasi hingga 20 tahun. Hewan ini hidup pada laut dangkal dan melekatkan dirinya pada substrat halus seperti pasir dengan sumber makanan utama organisme kecil pada laut seperti alga, plankton, maupun larva.
Kerang menghasilkan mukus untuk menjebak organisme kecil lainnya. Hal yang menjadikan hewan ini unik adalah keberadaan mata yang lebih dari 200 buah dan tersebar pada mantelnya. Sebagian besar kerang dimanfaatkan manusia untuk dikonsumsi khususnya bagian ototnya.
Terbentuk dari tiga lapisan jaringan dasar pada fase embrionik menyebabkan kerang sebagai salah satu dari 6 contoh hewan triploblastik.
6. Bulu Babi
Hewan ini sering dijadikan model pembelajaran khususnya perkembangan hewan, salah satunya karena termasuk hewan sederhana yang berasal dari 3 jenis jaringan embrionik. Bulu babi merupakan hewan yang bernapas dengan kulit.
Apabila dilihat sekilas, bulu babi terlihat seperti sekumpulan jarum/duri yang membola. Ukuran hewan ini bervariasi, begitu juga dengan warna yang bervariasi dari hitam, merah muda, ungu, biru, dan lain sebagainya. Bulu babi umumnya tinggal pada zona laut intertidal dan menggunakan duri untuk lokomosinya.
Makanan utama dari bulu babi adalah alga dan kelp dimana mulut hewan ini terletak pada sisi tubuh sebelah bawah. Selain itu, bulu babi juga dapat mendapat sumber makanan dari coral maupun bintang laut dengan menancapkan lima buah giginya pada organisme tersebut kemudian menyerap nutrisi.
Di Indonesia dan wilayah asia lainnya, bulu babi seringkali diburu untuk dikonsumsi khususnya pada bagian gonadnya.