Kebutuhan masyarakat kita dalam mengkonsumsi daging hewan kambing masih tinggi. Namun hal itu tidak bisa di imbangi oleh ketersediaan produk hewan kambing lokal. Kita masih tergantung oleh suplai hewan kambing impor dari luar negeri. Bagi sebagian orang yang sudah memiliki modal yang cukup, tentu ini merupakan peluang bisnis yang sangat menguntungkan.
Karena dalam dunia bisnis ternak hewan kambing memiliki keuntungan yang sangat menjanjikan. Sebelum memulai bisnis ternak hewan kambing ada baiknya melihat apa saja yang perlu diperhatikan dalam bisnis ternak hewan kambing. Berikut 13 Faktor Keberhasilan Ternak Kambing.
1. Pemilihan bibit yang baik
Dalam mencari bibit hewan kambing yang baik untuk diternak, perlu diperhatikan kesehatan dan peranakan atau riwayat keturunan dari hewan kambing jenis apa. Bibit yang paling mempengaruhi adalah bibit hewan kambing jantan yang unggul, maka harus mengetahui ciri-ciri bibit hewan kambing jantan yang unggul, diantaranya : ( Baca juga : cara merawat anak domba yang baru lahir)
- Tubuh fisiknya yang sehat
- Pada usia normal dapat tumbuh lebih besar
- Pada bagian bulunya terlihat mengkilap dan bersih
- Bentuk tubuhnya yang panjang
- Bentuk kakinya yang kompak serta lurus. ( Baca juga : cara mudah ternak kambing gibas)
- Selain itu juga fisik tubuhnya tidak cacat, cirinya bertubuh gagah dan kekar.
- Nafsu makannya pun cukup besar dan dan aktif bergerak khususnya agresif dan mudah ereksi artinya nafsu birahinya dalam kondiai baik serta buah zakarnya yang berbentuk normal.
Selain bibit hewan kambing jantan ada pula bibit hewan kambing betina yang unggul yang dapat selalu dibuahi, tentunya selalu birahi, cirinya adalah seperti berikut : ( Baca juga : teknik dasar ternak kambing)
- Memiliki keindukan yang bagus artinya secara keturunan selalu menghasilkan yang baik.
- Secara fisik hampir sama dengan ciri tubuh jantan yang membedakan disini harus memiliki sifat mengasuh anak hewan kambing yang baik, serta ambing susunya normal dan bentuknya kenyal dan bagus. ( Baca juga : cara mudah ternak kambing gibas)
2. Pembuatan kandang yang baik dan benar
Contoh ukuran kandang hewan kambing ideal :
- Ukuran kandang anak hewan kambing = 1 x 1,2 meter maksimal untuk 2 ekor
- Ukuran kandang hewan kambing jantan dewasa = 1,2 x 1,2 meter untuk satu ekornya
- Ukuran kandang hewan kambing betina dewasa = 1 x 1,2 meter untuk satu ekornya
- Ukuran khusus indukan hewan kambing = 1,5 x 1,5 meter per induk dan ditambah 2 ekor anak hewan kambing. ( Baca juga : cara merawat anak domba yang baru lahir)
3. Kebersihan atau sanitasi kandang
Kebersihan kandang dan sanitasi kandang harus terjaga agar hewan kambing tidak mudah masuk angin dan tidak mudah pula terserang penyakit. Cara termudah menjaga kebersihannya adalah dengan membersihkan kotoran hewan kambing yang ada dalam kandang dengan rutin. Jangan lupa untuk selalu membersihkan sisa makanan yang ada dalam tempat makan hewan kambing, karena akan mengundang lalat yang mengakibatkan hewan kambing terkena penyakit diare.
4. Pemberian pakan yang baik
Pakan secara umum untuk pakan hewan kambing yang diberikan ada beberapa jenis yaitu pakan hewan kambing hijauan serta pakan berupa konsentrat khusus hewan kambing. Pakan berupa hijauan merupakan pakan yang asalnya dari tumbuhan hijau misalnya rumput-rumput liar lalu rumput gajah serta hasil hasil tanaman dari kacang-kacangan.
Untuk pakan berbentuk konsentrat merupakan pakan tambahan yang sifatnya sebagai penguat yang dapat terdiri dari berbagai bahan pakan hewan kambing dengan kandungan protein yang dimilikiserta karbohidrat yang tinggi kandungannya seperti dedak padi dan jagung serta bungkil.
5. Pengendalian
Pengendalian dalam pertumbuhan bibit hewan kambing unggul dan perkembangbiakannya perlu diperhatikan pula dalam mengendalikan pertumbuhan dan aktifitasnya. Ini dikarenakan hewan kambing yang agresif sangatlah aktif, oleh karena itu disarankan agar rutin menggembalakannya sehingga aktifnya terarah dengan baik.
6. Pengobatan penyakit
Hewan ternak seperti hewan kambing pun dapat terserang penyakit seperti penyakit cacingan.penyakit tersebut merupakan penyakit yang umumnya sering terjadi pada hewan ternak seperti hewan kambing.
Penyakit tersebut penyebabnya adalah parasit dari internal tubuh disaluran pencernaan hewan kambing.banyak jenis cacing yang menimbulkan efek cacingan pada hewan kambing sebagai contoh trichuris sp. Serta masih banyak lagi jenis cacing yang menyebabkan penyakit.
7. Pakan tambahan atau konsentrat
Selain memberikan pakan ternak utama, sebagai hewan ternak hewan kambing pun membutuhkan pakan tambahan semacam konsentrat demi terjaganya kesehatan hewan kambing. Selain itu konsentrat pun akan memberikan nutrisi pada hewan kambing agar proses reproduksi, dan laktasi berjalan dengan lancar.
Tujuan lain memberikan konsentratadalah agar zat makanan dapat langsung dicerna oleh tubuh sehingga proses pencernaannya pun lancar. Pakan tambahan seperti konsentrat dapat berfungsi sebagai sumber protein, misalnya seperti tepung susu, tepung daging, tepung kedelai tepung bunga matahari, hingga tepung cacing. Selain itu konsentrat juga dapat berfungsi sebagai sumber energy misalnya seperti dedak, jagung, dan masih banyak lagi.
Jadi dapat disompulkan bila ingin hewan ternak yang dikembangbiakkan meningkat berat badannya secara berkala, maka diperlukan tambahan konsentrat minimal setengah dari peningkatan berat badan yang diinginkan. Sebagai contoh menginginlan ada kenaikan berat badan 150 gram, maka perlu diberikan pakan tambahan minimal 75 gram atau setengah dari kenaikan berat badan yang diharapkan.
8. Perkawinan silang atau inseminasi buatan
Perkawinan silang atau iseminasi buatan merupakan cara mengembangbikan hewan ternak dengan cara dibantu oleh manusia. Tujuannya agar pola kawin hewan kambing dapat diatur, sehingga proses reproduksinya dapat berjalan berkelanjutan. Sebagai contoh hewan kambing akan muncul birahi di usia enam hingga delapan bulan, yang menandakan hewan kambing tersebut sudah masuk masa dewasa.
Selain dilihat dari birahi juga dapat dilihat dari gigi yang sudah tumbuh yang menunjukkan kedewasaan hewan kambing tersebut atau dari catatan kelahirannya. Untuk hewan kambing betina yang siap dibuahi adalah yang berusia sepuluh hingga dua belas bulan lebih. Tanda-tanda dari hewan kambing yang siap dibuahi adalah sebagai berikut; alat kelaminnya makin membesar dan basah bila di sentuh, perilakunya terlihat gelisah, kemudia ekornya pun akan selalu bergeraksecara periodic.
Tanda-tanda tersebut akan berlangsung selama masa birahi tiga puluh jam dan berulang kembali setiap 17 hari. Oleh karena itu disarankan mengawinkan hewan kambing dalam waku dua belas jam setelah terlihat tanda birahi tersebut agar berhasil kawin. Tidak lupa untuk menempatkan hewan kambing jantan dan betina yang akan dikawinkan dalam satu kandang yang sama dan hindari perkawinan sedarah agar tidak cacat hasil pembuahannya.
9. Pemilihan tempat ternak
Sebelum memulai bisnis ternak hewan kambing ada baiknya kita mempersiapkan lokasi untuk ternak dan juga kita perlu mengenal jenis penyakit apa saja yang bisa menyerang hewan kambing ternak. Dalam memilih tempat ternak. Usahakan memiliki lokasi yang jauh dari pemukiman penduduk tapi mudah dijangkau oleh kendaraan.
10. Seleksi bibit
Dalam proses memilih bibit ternak ada baiknya memilih usia yang sudah mencapai 1,5 sampai 2 tahun. Karena bila memilih bibit dibawah usia produktif akan mudah rentan terkena penyakit. Dalam mendapatkan bibit harus yang sehat dan tidak ada cacat.
11. Perhatikan kandang ternak
Kandang ternak harus teras dan mempunyai perputaran udara iyang baik. Lebih baik jika sinar matahari bisa masuk kedalam lingkungan kandang hewan kambing.
12. Pakan tambahan ternak
Dalam memberikan pakan tambahan ternak hewan kambing. Di usahakan berikan pakan tambahan ternak yang memiliki nutrisi tinggi. Agar kondisi hewan kambing tetap sehat, stabil dan juga terjaga.
13. Hindari penyakit ternak hewan kambing
Dalam mengendalikan penyakit pada ternak. Kita perlu menjaga kebersihan kandang dan tempat makanannya. Kita juga perlu memantau kondisi hewan kambing ternak. Apabila mengalami sesuatu yang anda tidak ketahui. Anda bisa melaporkannya ke dinas kesehatan hewan setempat.
Semoga bermanfaat, sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.