Dewasa ini, peningkatan populasi manusia menyebabkan semakin berkurangnya habitat bagi hewan karena adanya pembangunan. Hewan-hewan berikut merupakan unik dan beberapa memiliki status terancam punah di wilayah Jepang. Berikut merupakan beberapa hewan khas Jepang yang unik dan langka:
1. Serow Jepang
Hewan dengan nama ilmiah Capricornis crispus ini secara penampilan tidak berbeda jauh dengan domba dan memiliki fitur tubuh berupa tanduk sepanjang 12 hingga 16 cm. Ukuran tubuh hewan ini berkisar antara 130 cm dengan berat tubuh 30-45 kg.
Serow Jepang memiliki kelenjar infraorbital yang cenderung besar. Hal ini dimanfaatkan hewan ini untuk menandai wilayah dengan aroma mereka. Serow Jepang adalah salah satu hewan monogami atau kawin satu kali seumur hidupnya. Hewan ini hanya mampu bertahan hingga usia maksimum 5,5 tahun.
Meskipun banyak menghabiskan waktu di malam hari, serow Jepang tidak termasuk ke dalam kelompok hewan nokturnal. Makanan utama hewan ini adalah pucuk dan daun lebar, buah-buahan, serta terkadang bunga.
Seperti namanya, tempat tinggal hewan ini terbatas hanya tersebar pada daerah Jepang, khususnya pulau Honshu, Kyushu, dan Shikoku.
2. Waxwing Bohemian
Burung khas dengan nama ilmiah Bombycilla garrulus ini hidup di daerah Nearctic dan Palearctic. Burung ini menyerupai burung jalak dan memiliki semacam jambul di kepalanya. Warna tubuh hewan ini adalah abu-abu dengan wajah berwarna coklat chesnut.
Pada bagian ujung ekornya terdapat warna kuning yang menyerupai pita, dimana fitur ini akan lebih luas dan panjang pada waxing bohemian jantan. Selain itu, pada jantan ditemui warna coklat yang lebih besar pada tenggorokan.
Bulu sekunder ini mengandung lilin, hal ini yang menyebabkan hewan ini dijuluki waxwing. Habitat hewan ini adalah daerah dengan serangga dan buah yang melimpah seperti sungai, rawa, maupun perkotaan.
3. Huchen Jepang
Ikan dengan nama ilmiah Hucho perryi merupakan ikan salmon terbesar yang saat ini terancam punah karena penangkapan ikan yang berlebihan.
Distribusi hewan ini berada pada Primorsky Kray, Sakhalin dan Jepang dari utara ke timur Hokkaido. Ikan ini tinggal pada perairan tawar seperti sungai dan danau.
Ukuran terbesar huchen Jepang yang pernah ditemukan adalah sepanjang 2,1 meter dengan berat lebih dari 9 kg. Meskipun demikian, saat ini berat rata-rata ikan huchen Jepang yang ditemukan adalah berkisar 5 kg.
Ikan huchen Jepang betina dapat mengeluarkan telur berjumlah 2000 hingga 10.000 pada saat musim semi dan meletakkan telur tersebut pada substrat halus seperti pasir.
Makanan utama hewan ini ketika masih dalam fase larva adalah serangga kecil sementara ketika tumbuh dewasa hewan ini mengonsumsi ikan lain yang ukurannya relatif lebih kecil dibandingkan dengan tubuhnya.
4. Kodok Okinawa Ishikawa
Kodok dengan nama ilmiah Odorrana ishikawae ini, keberadaannya hanya terdapat di wilayah Okinawa Utara. Hewan ini juga termasuk hewan yang dilindungi dan dalam status kritis karena jarang ditemui serta berkurangnya habitat.
Kodok Okinawa Ishikawa tinggal di dekat dengan aliran air hutan Yanbaru dan cenderung bersembunyi di balik celah atau retakan batu.
Warna tubuh hewan terdapat dua jenis, ada kodok yang memiliki dasar tubuh berwarna hijau lumut dengan pola polkadot berwarna coklat kayu dan ada pula kodok yang memiliki dasar tubuh berwarna biru dengan pola polkadot berwarna coklat kayu.
Hewan pemakan serangga kecil ini mampu beradaptasi dengan baik pada lingkungan khususnya serasah daun di hutan.
5. Burung Hantu Blakiston
Burung hantu Blakiston dengan nama ilmiah Ketupa blakistoni blakistoni ini merupakan burung hantu terbesar di dunia dengan lebar sayap mencapai 1,8 meter. Hewan ini tersebar di Hokkaido Tengah sehingga menjadi salah satu burung hantu yang dilindungi dan khas bagi Jepang.
Jenis burung hantu ini memiliki wajah berwarna coklat dengan mata berwarna kuning dan paruh abu-abu. Dagu hewan ini berwarna putih dengan bagian belakang kepala berwarna lebih gelap. Sayap hewan ini berwarna coklat tua dengan garis kekuningan.
Ukuran tubuh burung hantu blakiston berkisar 60-71 cm dengan berat tubuh 3,1-3,25 kg. Makanan utama hewan ini adalah ikan berukuran sedang seperti lele, salmon, dan udang karang.
6. Ibis Jambul Jepang
Burung dengan nama ilmiah Nipponia nippon ini pada awalnya merupakan hewan khas Jepang, namun karena perburuan berlebihan populasi ini hanya terbatas pada Meiji. Ibis jambul Jepang memiliki panjang tubuh sekitar 56 cm dengan bentuk ekor membulat dan memiliki sayap yang panjang.
Warna tubuh hewan ini adalah putih dengan sedikit aksen merah muda. Paruh hewan ini panjang dan melengkung dengan warna hitam dan ujung merah. Wajah hewan ini berwarna merah dan tanpa ditutupi bulu, selain itu mata ibis jambul Jepang berwarna kuning dengan iris merah.
Kaki hewan ini berwarna merah kecokelatan, pendek, dan memiliki jari kaki berselaput. Uniknya, kepala dan tubuh bagian atas ibis jambul Jepang akan berwarna abu-abu ketika musim kawin. Makanan utama hewan ini bervariasi dari mulai ikan, katak, kadal air, kepiting, udang, dan serangga air lainnya.
7. Kucing Kuwuk
Kucing dengan nama ilmiah Prionailurus bengalensis euptilurus mendiami pulau Tsushima, dan selain itu banyak ditemukan di hutan tropis, desidua, hingga padang rumput.
Kucing kuwuk atau dengan istilah lain kucing macan tutul ini, memiliki berat tubuh sekitar 3 hingga 7 kg dengan panjang tubuh 44,5 hingga 107 cm.
Bulu kucing kuwuk berwarna pucat, kuning kecoklatan dan bulu bagian perut cenderung putih. Terdapat pola yang seperti bunga mawar menutupi tubuhnya selain itu pada bagian ekornya terdapat pola cincin.
Hewan ini memiliki moncong pendek, kepala kecil, serta telinga bulat. Makanan utama kucing kuwuk adalah rodensia dan kadal.