5 Hewan Langka di Vietnam yang Terancam Punah

Menurut Vietnam’s Wildlife Trade Policy, sebanyak 10% flora dan fauna dunia bernaung di Vietnam. Diantara spesies tersebut sebanyak 28% mamalia dan 21% reptil terancam punah karena kegiatan antropogenik.

Luasnya biodiversitas menjadikan Vietnam sebagai salah satu negara di Asia Tenggara yang berperan besar bagi keanekaragaman dunia dimana sebanyak 10% flora dan fauna dunia bernaung di negara ini. Namun aktivitas antropogenik berlebih menempatkan beberapa kelompok fauna seperti mamalia dan reptil dalam status terancam punah.

Budaya di Vietnam yang sulit ditinggalkan hingga saat ini adalah menggunakan hewan endemik sebagai sumber makanan dan pengobatan. Selain itu, perdagangan hewan liar ilegal dalam skala besar menyebabkan beberapa spesies hewan langka dan dilindungi.

Hal ini menyita perhatian dunia dimana hewan endemik Vietnam diawasi langsung oleh CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora), yakni perjanjian internasional terkait jual beli hewan langka dan dilindungi. Berikut, beberapa hewan endemik Vietnam yang tercatat dalam CITES dan termasuk hewan langka di Asia Tenggara.

1. Macan Dahan

Macan dahan dengan nama ilmiah Neofelis nebulosa memiliki ukuran tubuh relatif lebih kecil dibandingkan dengan kelompok felidae lainnya. Ukuran tubuhnya berkisar antara 0,6 hingga 0,9 meter dengan panjang ekor lebih dari 0,9 meter.

Macan dahan termasuk jenis hewan hutan hujan tropis yang hidup pada ketinggian antara 0-3000 meter dan banyak tersebar di Myanmar, Cina selatan, Taiwan, Vietnam, Laos, Kamboja, serta Thailand.

Kucing besar ini dinamakan macan dahan karena kemampuannya untuk bergelantungan dan memanjat dahan pohon dengan bantuan cakar kuat dan ekor panjang sebagai penyeimbang tubuh.

Macan dahan menghabiskan banyak waktunya pada dahan pohon sehingga secara perilaku teradaptasi untuk memanjat dan bergelantung bahkan hanya dengan kaki belakangnya. Hal ini menyebabkan mangsa utama macan dahan adalah hewan yang sama-sama menghabiskan waktu di dahan pohon seperti kera, burung, dan rodensia.

Fitur unik pada macan dahan adalah rambutnya yang membentuk pola seperti awan sehingga hewan ini disebut pula dengan clouded leopard. Kulit, taring, dan cakar macan dahan sering diburu untuk dijadikan hiasan sehingga status hewan ini berubah menjadi hewan langka dan dilindungi.

2. Langur Kaki Merah

Langur kaki merah atau Pygathrix nemaeus termasuk kelompok primata yakni monyet dengan fitur khas kaki yang berwarna cokelat, wajah oranye, dan rambut wajah yang panjang.

Ukuran tubuh langur kaki merah berkisar antara 0,6 meter dengan panjang ekor sekitar 0,75 meter. Hewan ini ditemukan di Vietnam dan Laos pada hutan evergreen.

Langur termasuk hewan herbivora dan folifora sehingga makanan utamanya berupa bunga, daun, biji-bijian, dan buah yang dekat dengan pohon karena hewan ini banyak menghabiskan waktunya di pohon atau arboreal. Oleh orang Vietnam, langur kaki merah disebut juga dengan Five-coloured Macaque karena tubuhnya berwarna-warni.

Perburuan liar pada hewan ini hingga saat ini masih terjadi karena kepercayaan masyarakat yang menggunakan langur sebagai obat dan makanan. Pengawasan hukum terus dilakukan oleh Pemerintahan Vietnam dalam upaya pelestarian monyet.

3. Owa Pipi Kuning

Sama halnya dengan langur, owa pipi kuning termasuk ke dalam kelompok primata dengan ukuran tubuh sekitar 60-80 cm. Fitur khas dari owa pipi kuning adalah tangan dan kaki yang panjang serta rambut pada tubuh betina yang berwarna kuning sementara pada jantan berwarna hitam dengan rambut pada wajah berwarna kuning.

Primata ini melakukan lokomosi dengan bergelantungan pada dahan pohon menggunakan tangannya yang panjang. Owa pipi kuning hidup pada hutan evergreen dan banyak menghabiskan waktunya pada puncak kanopi pohon sehingga termasuk pemakan dedaunan atau folivera dan jenis hewan pemakan serangga.

Owa pipi kuning termasuk hewan khas Vietnam, Laos, dan Kamboja. Status konservasi hewan ini adalah terancam punah.

4. Penyu Belimbing

Sebagai penyu terbesar di dunia, penyu belimbing atau Dermochelys coriacea termasuk reptil dan termasuk penyu yang tidak memiliki cangkang. Habitat penyu belimbing tersebar di Samudera Pasifik dan Atlantik pada laut tropis dan subtropis sepanjang ekuator.

Fitur hewan ini adalah tubuh berwarna hitam dengan tujuh garis lebih terang yang merupakan tulang kulit pengganti karapas atau penyusun struktur cangkang. Sirip pada penyu belimbing berbentuk seperti dayung dengan sirip bagian depan lebih panjang.

Ukuran tubuh berkisar antara 1,5-1,8 meter. Makanan utama reptil akuatik ini adalah ubur-ubur dan salpa. Penyu belimbing termasuk ke dalam jenis hewan yang bermigrasi jauh.

Di Vietnam penyu belimbing sering diburu untuk diperjualbelikan baik tubuh atau telurnya sebagai makanan sehingga statusnya dalam konservasi menjadi critically dangered.

5. Penyu Koin Emas

Penyu koin emas disebut juga dengan Chinese three-stripped box turtle karena fitur uniknya yakni tiga garis unik berwarna hitam yang kontras dengan cangkang. Hewan dengan nama ilmiah Cuora trifasciata memiliki kepala berwarna kuning dengan tubuh dan cangkang berwarna oranye.

Ukuran tubuh maksimum yang bisa dicapai penyu jenis ini adalah 25 cm. Persebaran hewan ini berada di Asia Tenggara termasuk Hongkong dan Vietnam dengan habitat hutan bervegetasi dengan aliran air karena penyu koin emas merupakan hewan semi akuatik.

Penyu koin emas aktif pada malam hari dan termasuk hewan yang aktif pada malam hari atau hewan nokturnal dengan makanan utama ikan air tawar, kepiting, cacing, serangga, dan bangkai.

Sama halnya dengan penyu belimbing, penyu koin emas sering berada dalam status critically dangered akibat perburuan untuk dijadikan makanan karena dipercaya dalam bidang medis khususnya pengobatan oleh masyarakat Hongkong dan Vietnam.

Demikian beberapa hewan endemik di Vietnam yang jarang diketahui karena studi yang masih terbatas serta status konservasi yang sudah terancam punah sehingga mempersulit proses observasi.