Salah satu famili Bucerotidae, burung Enggang bersifat arboreal atau burung yang memiliki paruh besar dan berkarakteristik unik. Burung Enggang juga ternyata masuk ke dalam daftar hewan yang ada di film The Lion King.
Di Indonesia penyebaran burung Enggang meliputi tiga pulau yakni di Pulau Sumatera terdapat 10 jenis, Kalimantan 9 Jenis, dan Jawa ada 3 jenis.
Selain Indonesia, burung ini juga tersebar di Afrika dan semenanjung Asia Tenggara atau wilayah Asia Tropis. Burung ini disebut juga dengan burung Rangkong. Orang barat menyebut burung Enggan dengan panggilan Rhinoceros Hornbill.
Karakteristik unik burung Enggang terdapat pada paruh yang panjang, berbentuk melengkung, dan juga ringan. Pada bagian pangkal paruhnya memiliki warna kuning terang. Sementara di atas paruh terdapat balung atau casque.
Untuk lebih jelasnya berikut jenis-jenis burung Enggang atau Rangkong yang terancam punah, beserta karakteristiknya:
1. Enggang Klihingan atau Enggang Belukar
Burung Enggang Klihingan tersebar di beberapa negara Asia seperti Brunei, Indonesia, Malaysia, Myanmar dan Thailand. Lebih tepatnya pada daerah dataran rendah dan perbukitan yang memiliki ketinggian hingga 1800 mdpl.
Burung jenis ini dikenal juga dengan nama Bushy Crested Hornbil. Sementara dalam nama latin disebut Anorrhinus galeritus, sebab tergolong dalam genus Anorrhinus.
Karakteristik burung Enggang Klihingan pada bagian ekornya memiliki warna cokelat yang sedikit mengarah keabu-abuan serta terdapat garis hitam di ujung ekornya. Di sekitar matanya tidak terdapat bulu, sementara di bagian tenggorokan bulunya berwarna biru.
Pada bagian iris, Enggang Klihingan jantan berupa warna merah, sedangkan yang betina berwarna hitam. Untuk paruh yang jantan berwarna hitam pekat, kemudian punya betina warna cokelat pudar. Lalu, kedua kaki Enggang Klihingan berwarna hitam.
Ukuran tubuh burung Enggang Klihingan bervariasi, mulai dari 60 hingga 70 cm. Begitu pun bobot tubuhnya, mulai dari 680 hingga 1250 gram. Burung jenis ini memiliki kebiasaannya hidup berkoloni hingga 15 ekor. Mereka akan beraktivitas mencari makanan di tengah hutan yang lebat.
2. Enggang Jambul
Enggang Jambul memiliki nama lain yakni White Crowened Hornbill atau Rangkong Jambul. Sementara dalam nama latin disebut Berenicornis comatus. Enggang jenis ini tergolong yang paling besar sebab panjangnya bisa mencapai 83 hingga 102 cm, dan massa tubuhnya dari 1,3-1,5 kg.
Mereka hidup pada habitat hutan hujan dengan ketinggian pada posisi rendah dan sedang, berkisar 900 mdpl. Namun, pada habitat yang mengalami kerusakan, mereka akan berpindah ke perkebunan warga seperti kebuh buah-buahan, sawit dan karet.
Enggang jenis ini memiliki bulu berwarna hitam dan putih. Bulu hitam pada bagian kepala, dada, leher dan ekor. Sementara mahkota di bagian kepalanya berwarna putih. Kemudian pada bagian mata dan paruh berwarna biru tua.
3. Enggang Papan
Burung Enggang papan hidup pada lingkungan hutan hujan tropis, bahkan ada juga yang mendiami hutan-hutan gugur campuran. Beberapa kali mereka singgah ke hutan terbuka untuk hinggap ke pohon buah lalu kembali terbang ke lereng hingga mencapai ketinggian 2000 m.
Dalam penyebarannya, burung yang habitat aslinya Sumatera ini juga terdapat di Tiongkok, India, Bangladesh, Nepal, Butan, Myanmar, Thailand, Laos, Vietnam, Kamboja, dan Semenanjung Malaysia.
Perbedaan burung Enggang Papan jantan dan betina tampak pada ciri fisik mereka saat usia dewasa. Burung yang jantan akan memiliki kulit di lingkaran matanya atau disebut cicumorbital berwarna hitam dan iris mata warna merah.
Sedangkan circumorbital betina berwarna merah dan iris matanya keputih-putihan. Selain itu, ukuran tubuhnya lebih kecil dari jantan serta tidak adanya tanda hitam pada paruh.
4. Rangkong Badak atau Enggang Cula
Disebut Enggang Cula karena pada bagian atas paruhnya terdapat balung yang besar menyerupai cula badak. Warna balungnya sama seperti yang ada pada paruh yakni warna kuning dan di pangkalnya berwarna merah.
Sementara pada bagian kepala, punggung, sayap dan dada berwarna hitam Sedangkan bagian perut, paha dan ekor warnanya putih. Namun, terdapat garis lebar yang melintang di bagian tengah dengan warna hitam.
Burung yang memiliki panjang tubuh 80-90 cm ini tersebar di wilayah Asia Tenggara meliputi Thailand, Malaysia, Sumatera, Kalimantan, dan Jawa.
5. Rangkong Gading
Burung yang menjadi maskot Provinsi Kalimantan Barat ini ternyata memiliki keunikan pada suara dan tubuhnya yang besar. Dari situ, Enggang jenis ini mudah untuk dikenali, apalagi suaranya yang menggema ke penjuru hutan.
Selain tubuh yang besar, burung Enggang Gading memiliki bulu ekor yang panjang menjuntai, bentangan sayap yang lebar, bulu pada bagian mata yang lentik, dan struktur kepala yang unik membuatnya tampak seperti burung purba.
Namun burung Enggang Gading ini merupakan hewan langka di Asia Tenggara, sehingga harus dilindungi agar tidak punah.
6. Kangkareng Hitam
Kangkareng hitam memiliki bulu pada tubuhnya yang berwarna hitam, hanya pada ujung ekornya yang berwarna putih. Perbedaan antara jantan dan betina terletak pada warna mata dan paruh. Untuk jantan, paruh dan tanduknya memiliki ukuran besar dengan warna putih gading.
Tanduknya berbentuk seperti kapak dengan panjang bisa sampai 80% dari paruh. Kemudian pada bagian mata terdapat bulu yang berwarna putih dari lingkaran mata hingga leher. Sementara betina, paruh dan tanduknya berwarna hitam, serta pada sekitar kulit di daerah matanya memiliki warna merah pekat.
Burung jenis ini tersebar di Sumatera, Kalimantan, Brunei, Malaysia, dan sedikit berada di Thailand bagian selatan. Mereka akan hidup pada habitat hutan primer, hutan dataran rendah, hutan tepi sungai, hutan rawa pasang surut, dan hutan sekunder. Ada juga yang mendiami di kanopi hutan bagian atas dan tengah, biasanya pada ketinggian di bawah 200 m.