Keberadaan hewan di bumi selalu memiliki fungsinya sendiri dalam ekosistem. Salah satu hewan dengan banyak manfaat adalah burung hantu. Berikut merupakan 6 manfaat burung hantu:
1. Makanan dan Obat-obatan
Salah satu manfaat burung hantu adalah makanan dan obat-obatan. Meskipun saat ini burung hantu termasuk ke dalam hewan yang dilindungi dan dalam status tidak diperjual-belikan di bawah IUCN, masyarakat China dan Korea dahulu mengonsumsi burung hantu karena dipercaya bermanfaat sebagai obat-obatan tradisional.
Di Afrika, hewan ini digunakan sebagai perantara ilmu hitam dan ilmu sihir. Hingga saat ini dengan alasan penggunaan obat di India dan Nepal masih ditemukan perdagangan burung hantu secara ilegal. Selain itu, burung hantu juga digunakan dalam festival seperti Diwali di India.
2. Bioindikator Ekosistem
Sebagian besar burung hantu merupakan hewan arboreal dan banyak menghabiskan waktunya di pohon termasuk untuk memenuhi kebutuhannya membuat sarang. Untuk itu, suatu area dengan pepohonan yang melimpah dan beranekaragam atau dalam kata lain memiliki tingkat biodiversitas yang tinggi sering kali diasosiasikan dengan keberadaan burung hantu.
Contohnya burung hantu berbintik dengan nama ilmiah Strix occidentalis merupakan spesies indikator yang digunakan untuk mendeteksi kecepatan degradasi hutan tua di barat laut Pasifik. Selain dari sisi biodiversitas tumbuhan, keberadaan burung hantu juga menggambarkan interaksi yang sehat antara organisme lain.
Keberadaan pohon selain merupakan kebutuhan burung hantu juga memberikan naungan yang sejuk untuk jamur tumbuh dimana jamur menjadi makanan bagi tupai dan tupai sebagai makanan utama burung hantu tutul.
Interaksi ini hanya terjadi ketika ada burung hantu dalam rantai tersebut, absennya burung hantu menyebabkan rantai makanan terputus dan menjadi tidak seimbang.
3. Sarana Rekreasi
Sarana rekreasi adalah 6 manfaat burung hantu selanjutnya. Hewan satu ini sangat populer khususnya di kalangan pengamat burung. Ekowisata khususnya terkait pengamatan burung banyak dilakukan.
Hal ini dimulai pertama kali di kawasan Eropa Timur pada tahun 1960 pada burung hantu bertelinga panjang dan sukses mendatangkan banyak wisatawan.
Saat ini burung hantu merupakan flagship species yakni spesies maskot yang digunakan untuk menyebarkan tindakan menjaga lingkungan di masyarakat.
Keberadaan burung hantu sebagai maskot ini menambah nilai estetika suatu area khususnya konservasi sehingga meningkatnya sarana rekreasi ini juga memberikan keuntungan kepada manusia dalam hal ekonomi.
Pengamat burung sangat menghargai keberadaan burung hantu sehingga mereka rela mengeluarkan uang hanya untuk melihat hewan dilindungi satu ini. Selain itu, untuk melindungi keberadaannya para pengamat burung seringkali menggalang dana untuk membantu biaya perawatan burung satu ini sehingga keberadaannya tetap lestari.
4. Kepercayaan dan Keagamaan
Dunia memiliki banyak sekali daerah dan keunikannya. Ada berbagai budaya yang dimiliki tiap daerah yang bisa menjadi identitas sebuah daerah. Salah satu dari kebudayaan itu bisa termasuk dalam tumbuhan dan hewan yang menjadi simbol kedaerahan.
Terkadang, untuk mengenang semua budaya yang hampir punah, masyarakat daerah mengawetkannya dengan cara membuat dalam objek mati, seperti membuat patung, lukisan, gambar, tulisan yang akan diturunkan dari para leluhur ke anak cucunya nanti.
Salah satunya burung hantu, hewan yang penuh dengan mitos ini yang dijadikan identitas di berbagai daerah. Sepanjang perjalanan sejarah dunia, hampir seluruh masyarakat di berbagai daerah memiliki pemaknaan yang berbeda tentang burung hantu.
Ada yang dijadikan sebagai simbol kejahatan, pengetahuan bahkan kematian. Ada banyak mitos burung hantu yang beredar sejak zaman dahulu kala di kehidupan kita tentang burung hantu. Di salah satu daerah, ada yang menganggap burung hantu sebagai dewa.
Ada juga di tempat lain, burung hantu dianggap sebagai nasib buruk yang akan datang. Parahnya lagi dijadikan sebagai bahan untuk ritual, salah satunya di India. Burung Hantu sangat diminati di pasar ilegal, sehingga membuat para pedagang satwa liar juga banyak memburu mereka dengan keji.
Menurut Dr. Navaz, burung hantu dipercaya untuk ritual ilmu hitam. Dengan keji tubuh burung hantu tersebut ditusuk menggunakan jarum, kedua matanya diambil dan telinganya dipotong.
Berdasarkan data, dalam satu tahun ada sebanyak 20 lebih ritual ilmu hitam yang dijalankan, artinya dalam satu tahun itu juga burung hantu dibunuh dengan keji karena kepercayaan dari masyarakat.
5. Pengendali Hama
Burung Hantu pada rantai makanan ada di posisi pengendalian hama. Oleh karena itu, burung hantu dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para petani untuk menjaga lahannya dari para hama yang datang merusak tanamannya.
Faktanya, burung hantu memiliki tingkat keamanan yang lebih baik dari pada menggunakan cairan kimia untuk mengusir hama di lahan pertanian.
Ada banyak sekali cara yang dilakukan para petani untuk mengusir hama di lahannya, kebanyakan menggunakan rodentisida atau pestisida yang dapat meracuni tikus. Ini memang sangat efektif dan efisien dalam mengurangi jumlah hama yang hidup dan bersarang di lahan pertanian.
Namun sayangnya, redontisida ini mengandung bahan kimia yang bisa berbahaya untuk lingkungan. Lebih berbahayanya lagi jika redontisida itu menempel di tumbuhan yang akan dimasak dan dimakan oleh manusia. Bahan kimia yang mungkin akan masuk ke tubuh manusia itu bisa berbahaya untuk kesehatan.
Lebih baik menggunakan burung hantu sebagai pembasmi hama alami. Selain lebih aman, burung hantu juga bisa membunuh hama dengan cara alam dengan rantai makanan yang sudah terjadi di ekosistem kita. Semakin berkembang burung hantu, semakin sehat dan stabil juga ekosistem dunia yang kita miliki.
Salah satu jenis burung hantu, Barn Owls diketahui bisa memakan hewan pengerat sampai 11.000 dalam sepuluh tahun. Berdasarkan data tersebut, bisa dikatakan bahwa burung hantu bisa membasmi hama di lahan petani dengan efisien, ramah lingkungan dan juga lebih murah.
6. Mencegah Zoonosis
Seberapa penting burung hantu di kehidupan kita sendiri? Burung hantu punya peran yang cukup penting dalam ekosistem. Dalam satu keluarga burung hantu (biasanya beranggotakan lima), bisa memakan hingga 3.000 hewan pengerat yang akan meningkat pesat jumlahnya saat musim kawin tiba.
Hewan pengerat yang jumlahnya melimpah itu jika tidak dibasmi bisa menyebabkan kerusakan rantai makanan serta penyakit pada manusia. Penyakit zoonosis, adalah penyakit yang timbul pada manusia akibat dari para hewan yang berkontak langsung dengan manusia.
Hewan pengerat seperti tikus kerap kali ada di dalam rumah kita bisa menyebarkan penyakit pada orang yang tinggal di dalamnya. Maka dari itu, memelihara burung hantu dapat bermanfaat untuk keluarga kita juga.