Walaupun bentuknya yang besar membuat sedikit menyeramkan, akan tetapi burung hantu menjadi salah satu burung peliharaan paling menarik dan menyenangkan. Ada berbagai macam mitos memelihara burung hantu yang menyelimuti para pemiliknya.
Akan tetapi kalau tidak memperdulikan hal tersebut, maka tidak terjadi apa-apa, karena memang nasib itu tergantung dari yang maha kuasa. Dan bagi anda yang mungkin mulai tertarik untuk cara memelihara burung hantu di rumah, ketahui terlebih dahulu jenis burung hantu berikut ini.
1. Serak Bukit
Beberapa kalangan menyebut burung hantu jenis ini sebagai Oriental Bay Owl atau wowo-wiwi. Salah satu ciri khas yang dimiliki dari serak bukit yakni memiliki wajah yang mirip seperti ular sendok, namun tidak begitu mematikan.
Kemudian untuk tubuh bagian atas dari burung ini memiliki warna coklat sedikit kemerahan, dan terdapat bintik-bintik putih serta hitam juga. Sedangkan di bagian bawahnya memiliki warna kuning kemerah jambuan dan dilengkapi dengan bintik-bintik hitam.
Walaupun kelihatannya menyeramkan, akan tetapi perlu diketahui bahwasanya serak bukit menjadi salah satu jenis burung yang aktif di malam hari dan memiliki sifat pemalu loh. Sedangkan untuk di siang hari, burung tersebut cuman akan menghabiskan waktunya dengan duduk dan rebahan saja, seperti burung paruh kodok.
Lalu untuk bagian sayapnya tidak terlalu panjang dan cenderung membulat, sehingga menjadikan burung ini bisa terbang dengan lebih cepat dari pohon ke pohon. Dan disarankan bagi anda yang memelihara burung berikut harus mempersiapkan kandang dalam ukuran cukup besar.
Dan untuk jenis makanannya sendiri cukup rumit, yakni anda bisa memberikan hewan mamalia kecil seperti tikus misalnya, kemudian burung juga bisa, kadal, ular, katak, atau mungkin sejenis serangga dalam ukuran sedikit besar.
2. Serak Jawa
Jenis berikutnya yakni serak jawa atau biasa dikenal dengan Barn Owl aatau burung hantu gudang. Untuk ukurannya cukup besar, dan warna bulunya yaitu kuning tua kecoklatan serta dilengkapi dengan bercak halus di bagian tubuh atasnya, sedangkan di bawahnya berwarna putih dan bintik hitam.
Kemudian untuk ketinggiannya sendiri bisa mencapai 34 cm, dan wajahnya memiliki bentuk yang mirip seperti lambang hati, dengan warna putih serta tepian cokelat yang manis. Namun warna mata dan sekitarannya yang hitam ini bisa membuat tampak lebih menyeramkan.
Burung hantu ini sering kali bertenggeh di tajuk pohon atau perdu, dan khas dengan suaranya yang bersautan dengan pasangannya. Sedangkan untuk pemeliharaannya sendiri terbilang mudah, terpenting yakni perhatikan kapasitas dan jenis makanannya yang tepat.
3. Celepuk
Tidak sama seperti kedua jenis sebelumnya, bisa dikatakan tampilan dari burung hantu celepuk ini tidak semanis serak jawa ataupun serak bukit. Akan tetapi untuk ukurannya lebih kecil, yakni cuman mencapai 23 – 25 cm saja.
Salah satu kemampuan spesial yang dimiliki celepuk yakni bisa berkamuflase di puncak pohon yang warna dasarnya memang sudah sama persis. Oleh karenanya, anda akan lebih sulit menemukannya di alam liar ketika siang hari.
Pada umumnya, burung ini berada di dalam hutan dengan banyak pepohonan dan ia menjadi salah satu hewan pemakan serangga dan menjadi binatang nokturnal. Ketika ada suara lembut “Whuk” di atas pohon, besar kemungkinan ada celepuk di sana.
4. Celepuk Gunung
Sama celepuknya, namun untuk jenis gunung ini sendiri lebih mudah dipelihara dan menjadi rekomendasi sebagai burung peliharaan. Dan celepuk gunung di Indonesia sendiri menjadi salah satu paling langka.
Tubuhnya cukup kecil dan mungil, dengan warna merah bata coklat dan memiliki pingiran mata dengan warna kuning dan paruh krem. Meski masih cukup seram, namun masih tidak lebih seram ketimbang serak jawa yang tajam banget matanya.
Hewan ini biasanya ditemukan di hutan basah pegunungan dengan ketinggian 1.000 – 2.500 m di atas permukaan laut, dan suka bersuara “pliuw-pliuw” dalam interval sekitar 12 detik. Mungkin hal ini bisa diperhatikan ketika anda memeliharanya.
5. Celepuk Merah
Masih sama yakni berukuran kecil, namun berbeda dengan jenis gunung yang suka dengan tempat ketinggian, karena celepuk merah ini cenderung di dataran rendah saja. Biasanya burung ini sering ditemukan di pepohonan, perbukitan, atau mungkin hutan primer dan sekunder.
Dan untuk warna tubuhnya kemerahan, dan atasnya memiliki warna cokelat kemerahan dengan strip hitam dan putih. Sedangkan di bagian bawahnya memiliki warna kuning kemerahan dengan strip hitam yang khas banget.
6. Celepuk Rajah
Celepuk rajah telah masuk ke dalam jenis burung endemik Indonesia, akan tetapi ia menjadi burung hantu yang tidak begitu populer di Tanah Air. Walaupun demikian, burung ini memiliki tampilan yang exotic dan menarik untuk menjadi hewan peliharaan.
Jenis burung hantu ini memiliki bulu yang menjulang di kedua sisi kepalanya, namun itu bukan daun telinga. Sedangkan untuk ukurannya tidak terlalu besar, dan panjangnya sekitaran 23 cm, dengan sayap pendek dan bulat.
Untuk warna bulunya di dominasi dengan warna cokelat dengan warna putih di bagian leher serta bagian tubuh bawahnya. Sedangkan di bagian iris mata, paruh dan kakinya memiliki warna kekuningan, sehingga menjadikan tampilannya menarik.
Makanan kesukaan dari burung celepuk rajah yakni serangga seperti ngengat, namun tidak jarang pula memakan katak kecil. Selain itu, berikut ini beberapa jenis makanan burung hantu liar yang paling disukai di alam bebas.
7. Celepuk Reban
Jenis berikutnya yakni yaitu celuk reban atau biasa dikenal dengan manuk kuwek. Untuk ukuran tubuhnya sendiri hanya mencapai 20 – 21 cm, sedangkan lebarnya sayap mencapai 15 cm dengan berat 100 gram saja.
Warna burung hantu ini di dominasi oleh abu-abu dan kecokelatan dengan bintik hitam dan kuning tua. Sedangkan di bagian bawahnya memiliki warna kuning tua dan seleret hitam. Kebanyakan burung ini ditemukan di jalan berpohon di kota besar, dan sering kali bertengger di dahan yang rendah dengan suara memilukan.
Burung hantu ini juga cenderung lebih suka terhadap makanan serangga yang aktif di malam hari juga, seperti ngengat dan belalang misalnya. Akan tetapi terkadang juga memakan kodok kecil atau burung kecil juga.
8. Beluk Ketupa
Berikutnya ada beluk ketupa yang menjadi salah satu jenis termahal di kelasnya. Ukuran tubuhnya tergolong medium, yaitu sekitar 40 – 48 cm dengan rentangan sayap mencapai 295 – 390 cm, sedangkan bagian ekor bisa mencapai 160 – 181 cm, dan beratnya bisa sampai 2 kg.
Di alam liar, hewan ini biasa ditemukan di dekat sumber air, permukiman manusia, atau mungkin hutan bakau dengan ketinggian sampai 1.600 m di atas permukaan laut. Dan makanan yang menjadi buruannya seperti ikan, reptil, mamalia kecil, serangga dan juga katak.
9. Beluk Watu Jawa
Burung ini memiliki warna yang di dominasi oleh merah bata dengan garis-garis. Sedangkan warna matanya cokelat kekuningan dengan paruh berwarna hijau atau kuning, sedangkan kakinya memiliki warna hijau.
Ukurannya di usia dewasa sekitaran 24 cm dan secara umum tempat tinggalnya yakni seperti perbukitan, dataran rendah, hutan primed dan sekunder. Dan beluk ketupa juga cenderung lebih aktif di malam hari, meski terkada di siang hari juga aktif.
10. Punggok Cokelat
Burung hantu punggok cokelat memiliki suara “pung-ok” dan nada kedua pendek namun meninggi, dan biasanya akan lebih sering berbunyi ketika menjelang subuh dan petang. Ukurannya mencapai 32 cm sehingga tidak terlalu kecil untuk sejenisnya.
Warnanya di dominasi oleh cokelat tua dan kuning tua dengan strip cokelat kemerahan. Sedangkan dari segi penampilan bisa dibilang lebih menyerupai elang dengan warna gelap dan mata cokelat, tapi sedikit bongsor alias kurang gagah.
Dan kehidupannya di alam bebas, burung ini akan cenderung terbang rendah ketika langit gelap, ia akan berburu capung atau serangga lain yang berterbangan. Akan tetapi biasanya burung ini juga memakan kepiting, kadal, burung kecil, kadal, ataupun kelelawar.
11. Seloputo
Tidak cuman besar, karena burung ini juga memiliki tinggi badan mencapai 47 cm dengan warna tubuh cokelat merah bata, dan corak tebal dengan bintik putih/ hitam. Sedangkan di bagian bawahnya cenderung berwarna putih dengan garis-garis cokelat tua.
Kehidupannya bukan di alam yang rimbun, melainkan cenderung ke pohon yang dekat dengan pemukiman manusia. Penasaran dengan burung dengan suara “huwkkuku” dan diikuti sejumlah bunyi “huwk”, ya itu adalah burung hantu seloputo.
12. Kukuk Beluk
Jenis burung ini juga cukup besar, karena memiliki tinggi tubuh mencapai 45 – 57 cm. Dan warna tubuhnya telah di dominasi oleh kuning tua dengan garis-garis cokelat tua, tersapu cokelat pada bagian dadanya.
Sedangkan di bagian atasnya memiliki warna cokelat tua dengan garis rapat bewarna putih dan kuning tua. Dan bagi anda yang berminat memeliharanya, bisa menerapkan cara menghilangkan bau pada burung hantu sebagai berikut.
13. Salju
Ini dia burung jenis burung hantu yang sering menjadi incaran banyak kalangan, karena burung ini telah populer banget dengan film Harry Potter. Akan tetapi untuk pemeliharaannya sendiri terbilang sulit, terlebih bagi pemula.
Untuk jenis burung hantu salju jantan memiliki warna yang putih layaknya salju, sedangkan si betina memiliki corak gurat cokelat tua di bagian tubuhnya. Dan untuk ukurannya tergolong besar, bisa sampai 53 – 65 cm dengan lebar saya mencapai 125 – 150 cm.
Namun cukup disayangkan, karena burung ini kurang cocok dipelihara di Negara tropis seperti Indonesia. Bisa saja, namun harus mendapatkan ruangan dan suasana lingkungan yang berbeda, sehingga memakan biaya lebih mahal.
Itulah ketiga belas jenis burung hantu yang ada di Dunia dan populer banget di berbagai kalangan, dengan warna khas yang unik dan menarik, menjadikan burung ini tidak terlalu menyeramkan untuk dipelihara. Dan jangan lupa untuk mengetahui cara memberi minum burung hantu paling tepat, agar tidak terjadi dehidrasi terhadap burung.