Salah satu budidaya ikan air tawar yang menguntungkan adalah ikan nila. Ikan nila menjadi salah satu pangan yang diminati masyarakat, terbukti dari setiap hari para pedagang nila meramaikan pasar di berbagai daerah. Maka dari itu, banyak dari produsen melakukan budidaya ikan nila, baik secara projek besar maupun rumahan.
Pemahaman terkait proses budidaya dan cara memelihara ikan nila perlu dilakukan oleh para pembudidaya. Sebab, kegagalan adalah hal yang harus dihindari tetapi bukan berarti tidak berani untuk gagal.
Pemilihan dan jenis wadah ikan atau kolam dalam melakukan budidaya ikan nila juga menjadi hal penting yang harus diperhatikan sebelum melaksanakan budidaya. Ada dua jenis kolam yang digunakan yakni kolam buatan dan kolam dari terpal. Kedua kolam ini tergantung kebutuhan produsen dengan melihat kondisi lahan, tanah dan juga budget yang ada.
Kemudian, pemilihan dan pengangkutan benih ikan pun juga harus dilakukan dengan cermat dan pemahaman yang maksimal. Ketika benih yang didapat buruk maka akan menghambat proses budidaya.
Oleh karena itu, pengecekkan dengan matang sangat disarankan untuk dilakukan secara detail. Sehingga bisa mengurangi kegagalan dalam melakukan proses budidaya.
Selain pemahaman terkait kolam dan benih ikan, hal lain juga harus dipahami dengan maksimal sehingga bisa meminimalisir kegagalan panen ikan nila.
Oleh karena itu, ada baiknya sebelum memulai budidaya perlu menyiapkan berbagai peralatan untuk melakukan tambak ikan nila. Berikut ulasan terkait peralatan budidaya ikan nila:
1. Jala atau Jaring Ikan
Jala atau jaring ikan biasa digunakan para nelayan untuk menjaring ikan di lautan. Begitu juga bagi para pelaku budidaya ikan nila, tetapi bedanya hanyalah pada lokasi penggunaannya.
Untuk budidaya ikan nila, jala digunakan sebagai alas dasar supaya ikan tetap dalam satu tempat. Biasanya, jala yang digunakan adalah jala keramba atau keramba jala apung.
Jaring jenis ini mempunyai lubang yang agak besar. Jaring ini berfungsi untuk membatasi ikan dengan sisi kolam sehingga ikan tidak bisa keluar dari wadah. Penggunaan jaring ini cocok diterapkan di lokasi seperti waduk, danau, atau rawa yang perairannya dalam.
2. Waring atau Anco
Waring ikan memiliki bentuk yang mirip jaring, tapi kelonggaran atau lubangnya menyesuaikan kebutuhan ikan yang dibudidaya. Meski terbuat dari plastik, waring ikan tetap memiliki kekuatan yang kokoh untuk digunakan sebagai pembatas yang dipasang di atas pinggiran kolam supaya ikan tidak melompat ke luar.
Selain itu, ada juga waring yang digunakan untuk panen. Waring tersebut sebagai alat bantu para budidaya ikan nila dalam proses penangkapan. Jadi, tidak perlu satu-persatu ikan ditangkap, bisa dipanen sekaligus dengan menggunakan waring ikan. Waring untuk panen biasanya memiliki lubang yang lebih halus.
3. Hapa
Hapa merupakan jaring kelambu yang berbentuk kotak atau persegi panjang, dan digunakan sebagai wadah penampungan sementara bagi induk ikan atau benihnya. Adanya hapa supaya pelaku budidaya bisa memantau dan mengawasi ikan dari hama atau serangga.
Hapa terbuat dari jala yang memiliki kelonggaran sangat kecil. Ketika melakukan budidaya ikan nila, hapa ditenggelamkan dalam kolam dan bagian yang terbuka menghadap ke atas.
Kemudian hapa dibuat mengapung sehingga seperempat bagian muncul di permukaan, sementara bagian bawah hapa tidak boleh menyentuh dasar kolam.
4. Seser
Seser atau serok ikan berfungsi untuk menangkap ikan, atau kotoran yang ada di kolam. Ada dua ukuran seser yakni yang kasar dan halus. Seser kasar diperuntukkan menangkap ikan yang memiliki ukuran besar, sementara yang halus untuk ikan-ikan yang kecil.
5. Ember
Untuk budidaya ikan nila, ember atau wadah yang berbentuk lingkaran diperuntukkan sebagai tempat menaruh ikan ketika akan diseleksi. Biasanya disebut dengan ember grading. Ember tersebut telah di lubangi sehingga ikan yang memiliki ukuran lebih kecil dari lubang tersebut akan lolos dan yang tertangkap adalah ikan yang berukuran besar.
6. Timbangan Skala Kecil
Timbangan skala kecil digunakan untuk menimbang benih ikan atau ikan yang berukuran kecil. Sebelum benih ditebar dilakukan proses penimbangan terlebih dahulu.
7. Timbangan Skala Besar
Timbangan skala besar diperuntukkan menimbang ikan-ikan yang besar.
8. Piring Secchi
Piring secchi berfungsi untuk mengukur kejernihan air. Alat analisis kekeruhan air ini sebagai alat yang penting dalam melakukan budidaya. Air yang keruh akan menyebabkan daya ikat oksigen menjadi minim, penglihatan ikan berkurang dan bisa mengakibatkan ikan kurang nafsu makan.
9. Alat Perkakas
Alat perkakas disini berupa cangkul, arit, pisau. Apabila pelaku budidaya menggunakan kolam buatan dari tanah maka perlu alat perkakas untuk menghancurkan dan membentuk bagian dalam kolam. Selain itu, alat perkakas tersebut juga berfungsi sebagai penunjang ketika akan memotong atau membentuk saluran air.
10. Kakaban
Kakaban digunakan sebagai tempat menempelnya telur yang telah dibuahi. Kakaban terbuat dari ijuk yang dijepit dengan bilah bambu dan diberi pemberat supaya tidak tenggelam dalam air.