Kanibalisme pada Ikan Lele: Penyebab dan Cara Mengatasi

Dalam melakukan budidaya ikan pastinya terdapat berbagai kendala saat proses kembang biak, salah satunya budidaya ikan lele. Ikan yang kaya akan asam lemak omega-3 ini ternyata memiliki sifat kanibalisme. Sifat tersebut alami muncul karena kekurangan asupan makanan.

Kondisi tersebut bisa membuat ribuan lele di dalam tambak berkurang menjadi ratusan, sebab satu sama lain saling memangsa.

Bukan hanya terjadi di kolam tambak, ternyata di alam liar pun ikan lele memakan ikan-ikan kecil, udang dan hewan-hewan yang lebih kecil dari ukurannya.

Penyebab Kanibalisme Ikan Lele

Selain karena kekurangan pasokan makanan, ada beberapa faktor yang menyebabkan munculnya sifat kanibal pada ikan lele, antara lain:

1. Kanibalisme Akibat Perbedaan Ukuran

Walau memiliki umur kembang biak yang sama, ikan lele tumbuh dengan ukuran yang berbeda-beda. Perbedaan ukuran tersebut terjadi karena laju pertumbuhan yang tidak antara sesama benih. Benih lele yang besar atau bongsor lebih dominan dalam pergerakan dan perolehan makanan.

Perbedaan ukuran ini karena dua hal yaitu, secara alamiah dan kesengajaan atau kelalaian. Secara alamiah dipengaruhi sifat genetik, kesehatan, daya tahan tubuh, kesempatan, dan sifat agresif mencari makanan.

Sementara itu, secara kesengajaan atau kelalaian disebabkan akibat pembudidaya yang tidak melakukan sortir terhadap ukuran lele dalam satu kolam.

Akibatnya membuat lele tubuh besar lebih unggul dalam hal perebutan makanan dan cenderung menjadi rakus. Ketika kekurangan makanan, ikan tubuh besar akan memangsa lele yang lebih kecil.

2. Kanibalisme Akibat Sempitnya Ruang Gerak dalam Kolam

Ruang gerak yang sempit disebabkan karena volume ikan di dalam satu kolam terlalu padat. Kondisi tersebut membuat tingkat persaingan dalam mendapatkan makanan dan oksigen menjadi tinggi. Hal itu bisa memicu munculnya sifat kanibalisme pada lele untuk saling memangsa.

3. Kanibalisme Akibat Stres Lingkungan

Keadaan lingkungan yang kondusif dapat memberikan ketenangan bagi ikan lele. Namun, terkadang pembudidaya kesulitan mendapatkan tempat yang nyaman dan sesuai. Lokasi yang dekat keramaian, berisik dan banyak orang yang berlalu-lalang bisa menyebabkan ikan lele menjadi stres.

Selain itu, faktor suhu yang tinggi antara siang dan malam juga memicu stres pada lele. Ikan yang stres cenderung sulit dikendalikan.

Cara Mengatasi Kanibalisme Ikan Lele

Dari penyebab di atas, ada beberapa solusi yang bisa dilakukan untuk mencegah munculnya sifat kanibalisme pada ikan lele. Berikut cara mengatasinya:

1. Pemberian Pakan Teratur dan Tercukupi

Pemberian makanan yang teratur bisa meminimalisis ikan lele melakukan kanibal. Selain teratur, pemberian makan yang tercukupi juga harus dilakukan.

Kebutuhan pakan dalam sehari ialah 5% dari bobot tubuh ikan lele, dan bisa diberikan tiga kali. Contoh waktu yang tepat dalam pemberian pakan ikan lele yaitu pagi sekitar pukul 09.00-10.00, sore hari pukul 06.00, dan ketika malam pada pukul 22.00.

Bobot tubuh atau biomassa lele perlu dilakukan pengecekkan setiap 10 jari sekali.

2. Tambahan Pakan Mentah

Selain pelet ikan, penambahan pakan mentah berupa sisa-sisa ayam, jeroan, bekicot atau keong sangat boleh dilakukan. Bahan pakan mentah tersebut sebaiknya dimatangkan terlebih dahulu, direbus atau dibakar.

Pemberian tambahan pakan bisa memberikan tambahan kebutuhan protein pada ikan dan menekan munculnya sifat kanibalisme.

3. Menyortir Ukuran Lele

Kegiatan penyortiran ukuran ikan lele dilakukan setiap dua minggu sekali. Ketika awal penebaran benih juga perlu menyortir ukuran ikan lele. Alasan harus sortir lele tepat waktu adalah agar bisa memisahkan ukuran lele dengan cepat dan menghindari kanibalisme.

Dengan menggunakan sembur khusus, sortir ikan lele dapat diseragamkan dalam satu kolam yang sama. Maka dari itu, sebaiknya pembudidaya memiliki dua jenis kolam yakni, kolam sebelum usia satu bulan dan kolam pembesaran untuk usia di atas satu bulan.

4. Tidak Disarankan Melakukan Budidaya Lele di Air Jernih

Dalam mememilhara lele dengan jumlah banyak tidak disarankan untuk dilakukan pada kolam dengan air jernih. Hal tersebut bisa membuat ikan lele saling melihat satu sama lain, dan ketika lapar mereka akan saling menyerang.

Maka dari itu, saat penyiapan air kolam dilakukan pendiaman selama satu hingga empat minggu dengan diberikan pupuk kadang di dasar kolam hingga air berubah menjadi hijau.

Air kolam yang berwarna hijau bisa membatasi jarak pandang antar ikan lele sekaligus menjadi pakan alami karena di dalamnya terdapat ganggang hijau dan plankton. Kemudian, penambahan probiotik juga boleh dilakukan.

5. Memilih Ukuran Kolam yang Lebih Luas

Kolam yang lebih luas bisa meminimalkan terjadinya kanibal pada lele. Ketika kolam sempit dan padat tebar yang tinggi membuat riskan terhadap kanibalisme. Bila tidak memiliki kolam yang luas, bisa melakukan penurunan tingkat kepadatan ikan lele.

6. Memisahkan Ikan Lele yang Terluka

Dalam satu kolam terjadi perkelahian antar sesama ikan lele sehingga menimbulkan luka-luka pada tubuh mereka. Luka tersebut akan merangsang ikan lele yang lain menjadi agresif menyerang hingga timbul kematian.

Sebaiknya juga menyingkirkan benda-benda tajam seperti, batu atau pecahan-pecahan genting yang bisa membuat goresan luka pada lele.