13 Teknik Budidaya Kerang Darah – Mudah dan Menguntungkan

Kerang darah atau yang memiliki nama ilmiah anadara granosa ialah sejenis kerang yang populer sebagai makanan olahan di Asia tenggara dan Asia timur. Tubuhnya menghasilkan hemoglobin (sel darah merah) dalam cairan merah yang dihasilkannya sehingga disebut dengan kerang darah. Ukuran dewasa kerang darah ialah sekitar 5-6 cm dan lebar 4-5 cm, lezat dan termasuk besar untuk dihidangkan sebagai makanan yang lezat.

Kerang darah terkenal akan gizinya yang tinggi dan kini menjadi hewan laut yang diincar di pasaran. Sebab itu, merupakan potensi bisnis yang menguntungkan jika membudidayakannya. Bagi anda yang berminat untuk membudidayakan atau ingin mengetahuinya sebagai wawasan, yuk baca artikel ini, mengenai 13 teknik budidaya kerang darah.

1. Pengumpulan Benih

Teknik budidaya kerang darah yang pertama tentu dengan mengumpulkan bibit atau benihnya terlebih dahulu. Benih tersebut bisa didapatkan di sekitr tepi pantai yang landai, umumnya berukuran 4 sd 10 mm. Kumpulkan ketika air sedang pasang rendah dan dalam kedalaman sekitar 60 cm. Keruk benih dengan cara mengeruk dasar perairan sedalam 3 cm dan letakkan di keranjang atau wadah yang disediakan. (Baca juga mengenai budidaya kerang hijau).

Untuk penyimpanan benih dan kemudahan gerakan, sebaiknya gunakan papan seluncur sebagai alat bantu untuk mengumpulkan benih kerang darah. Dengan menggunakan papan selancar, pergerakan di pantai yang bash jauh lebih mudah, juga benih yang didapat dapat segera disimpan sehingga menghemat energi ketika pengumpulan.

2. Pembelian Benih

Selain mengambil langsung dari alam, ada juga pemasok yang menyediakan, umumnya dijual dengan harga Rp 2000 per kg. Namun wajib diperhatikan lokasi pembelian dan cara pengangkutan, sebab benih kerang yang terlalu lama berada di perjalanan hingga lebih dari 2 hari dapat menyebabkan mereka mati dalam perjalanan. (Baca juga mengenai budidaya kerang tiram).

3. Syarat Lokasi

Lokasi budidaya harus dilakukan di laut di bagian pinggir atau di dalam tambak. Lokasi wajib dipertimbangkan sebab kerang menyukai kehidupan di cekungan cekungan dasar perairan di wilayah pantai pasir yang berlumpur. Untuk lokasi di tambak dapat dilakukan di wilayah pasang surut yang terpisah dari daerah pengumpulan benih dan dilingkari dengan pagar bambu. (Baca juga mengenai budidaya kerang mutiara)

Pastikan sirkulasi air lancar, dalam proses ke depannya, jaga kualitas air dengan cara menggantinya setia 2 minggu sekali, lakukan dengan cara menyurutkan air hingga setengahnya kemudian tambahkan air baru. Hal ini akan menjaga agar air tetap sehat dan memberi kesegaran pada kerang darah yang tumbuh di dalamnya.

4. Seleksi Benih

Cara selanjutnya dalam teknik budidaya kerang darah ialah menyeleksi benih yang sudah didapat, kelompokkan berdasarkan ukuran agar dapat membesar dan tumbuh dalam ukuran yang relatif sama. kelompokkan juga berdasarkan keunggulannya, yakni yang memiliki ukuran gemuk, warna cerah, dan tidak terdapat luka atau cacat pada tubuhnya. (Baca juga mengenai budidaya udang di lahan sempit).

5. Penebaran Benih

Selanjutnya tebar benih di lokasi yang sudah disediakan, tebar dengan kepadatan 2000 ekor per meter kuadrat dan ketika ukuran mereka sudah lebih besar atau lebih gemuk, dapat dikurangi dengan kepadatan 200 sd 300 ekor per meter kuadrat. Lakukan penebaran dengan perlahan agar tidak ada kerang darah yang saling menumpuk atau melukai tubuh satu sama lain. (Baca juga mengenai ternak udang galah dalam aquarium).

6. Proses Pertumbuhan

Kerang darah dapat tumbuh dengan presentasi penigatan ukuran aau berat badan sekitar 400 sd 500 % dari berat badan awal selama sekitar 4 sd 5 bulan jika dirawat dengan sungguh sungguh dan memiliki kondisi lingkungan yang memadai. Sebab itu kerang darah berpotensi menghasilkan keuntungan yang banyak ketika dijual di pasaran.

7. Pakan

Kerang darah tidak memerlukan pakan dala perawatan atau selama masa budidaya, sebab ia mampu secara mandiri mencari makanan dai plankton yang terbawa masuk ke dalam air. Sehingga tidak perlu memberinya pakan tambahan dan perawatan khusus, tentu hal tersebut dapat dimaksimalkan dengan memilih lokasi terbaik yang banyak plankton di dalamnya.

8. Pemberian Insektisida

Larutkan sekitar 1 liter insektisida berbahan aktif endosulfan untuk lokasi sekitar 2 hektar kolam. Anda dapat menyesuiakan dosis pemberian berdasarkan besar lokasi lahan. Tiga hari pasca pemberian, buang air secara terus menerus untuk menetralkan, hal ini bermanfaat untuk kesehatan ahan sehinga memacu pertumbuhan plankton sebagai makanan untuk kerang.

9. Pasokan Sinar Matahari

Pastikan sinar matahari masih dpaat masuk hingga ke dasar kolam untuk membantu prose fotosintesis sehingga kondisi kolam menjadi jauh lebih sehat dan segala aktifitas di dalamnya bisa berjalan dengan lancar. Hal demikian akan memaksimalkan pertumbuhan kerang dan membuat kerang darah merasakan kesegaran dalam tubuhnya karena berada dalam lingkungan yang sehat.

10. Penanaman Bakau

Untuk hasil terbaik, yakni lingkungan dan tempat tinggal yang memadai, dapat ditanam pohon baau di sekitar lokasi kolam agar taha menjadi liat sehingga pasokan air dapat terus terjamin, kehilangan air dapat diminimalisir sehingga kerang darah dapat tumbuh dan hidup dengan nyaman. Pohon bakau juga dapat mencegah senyawa yang berbahaya masuk ke dalam kolam.

11. Perlindungan dari Predator

Teknik budidaya kerang darah juga harus mempertimbangkan keamanannya, yakni melindunginya dari predator. Umumnya yang sering memakan kerang adalah hewan siput terutama di fase awal yakni setelah penebaran benih. Lindungi dengan cara manual dengan mengwasi segala benda atau hewan yang masuk lingkungan budidaya.

12. Pengendalian Hama dan Penyakit

Kematian pada kerang darah umumnya disebabkan perubahan lingkungan terutama salinitas. Mislanya ialah pada kondisi musim hujan yang berkepanjangan dan menyebabkan tingkat salinitas berada di bawah 15 ppm. Sebab itu wajib diupayakan agar lokasi aman dan terlindung dari cuaca ekstrim dengan memilih lokasi budidaya yang terbaik.

13. Proses Panen

Kerang darah dapat dipanen setelah beruur 6 sd 9 bulan setelah penebaran atau masa pemeliharaan. Lakukan dengan caa mengumpulkannya menggunakan alat pengeruk dan ambil dengan hati hati hingga seluruh kerang darah terkumpul. Kini anda bisa membersihkan tubuhnya dan menjual ke pasaran dan mendapatkan keuntungan yang maksimal.

Demikian artikel mengenai 13 teknik budidaya kerang darah, semoga mudah dipahami oleh anda dan menjadi wawasan baru yang bermanfaat. Terima kasuh sudah membaca. Salam hangat dari penulis.