8 Budidaya Udang Di Lahan Sempit Bagi Pemula

Sebelum anda memulai mempelajari cara budidaya udang dilahan sempit. Maka sebeiknya anda juga mengetahui terlebih dahulu apa saja jenis udang yang berpotensi dan mudah untuk dibudidayakan.

Karena ini akan lebih mudah dalam melakukan pembudidayaan dengan memanfaatkan lahan sempit yang nantinya akan dijadikan tempat untuk budidaya udang tersebut.

Bukankah ini lebih baik? Membudidayakan udang dengan memanfaatkan lahan yang ada dan tetap mendapatkan keuntungan yang maksimal, yuk simak langkah-langkah berikut ini:

1. Memilih Jenis Udang

Seperti budidaya udang di keramba jaring ampung, tentunya sebelum melakukan budidaya anda harus memilih terlebih dahulu jenis udang apa yang nantinya akan anda gunakan untuk dimanfaatkan dilahan sempit tersebut. Masih bingung untuk memilih jenis udang: Nah, yuk simak jenis udang yang berpotensi yangsering di kembangkan di Indonesia ini:

  • Udang Galah

Udang galah ini merupakan salah satu jenis dari udang air tawar yang termasuk kedalam kelompok Macrobrachium rosenbergii. Dimana hal yang paling menonjol dari udang galah ini adalah ukuran tubuhnya yang tentunya lebih besar dari ukuran tubuh udang lainnya. Udang galah juga merupakan jenis udang yang paling besar di dunia dengan ukuran yang mencapai 30 cm. Selain dari ukuran tubuh yang besar ini udang galah juga bisa dikenali dengan beberapa ciri khusus seperti : memiliki gigi yang menyerupai gergaji dengan jumlah yang dibawah 11 dan yang diatas berjumlah 12, kepala udang galah berbentuk kerucut dan memiliki ujung restrum yang melebar.

Udang galah memiliki sifat kanibalisme dan akan lebih sulit perawatannya dibanding jenis udang yang lain. Ini juga menjadi salah satu faktor mengapa udang galah masih kalah jumlah dalam hitungan budidaya yang di lakukan di Indonesia. Jenis udang besar yang satu ini biasanya di budidayakan di dalam kolam beton, tambak atau bisa juga di dalam lahan yang sempit atau menggunakan skala rumahan dengan kolam terpal. Harga dari udang galah ini juga tinggi dipasaran.

  • Udang Windu

Udang windu adalah jenis dari udang laut yang termasuk ke dalam P. monodon. Dimana ciri kahs adan bentuk fisik dari udang windu adalah : mempunyai kulit yang cukup keras dan bisa untuk dikonsumsi. Selain udang galah, udang windu juga merupakan salah satu udang yang berukuran cukup besar. Dengan nama lain yang terkenal untuk menyatakan udang windu adalah giant tiger prawn. Namun, udnag windu ini yang biasanya bertubuh dominan lebih besar adalah udang betina.

Selain udang vannamei, udang windulah jenis udnag yang banyak dipelihara oleh banyak orang sekarang ini. Namun anda harus serba hati-hati dalam mempelihara udang windu ini karena di Indonesia udang ini sering terserang penyakit berupa virus bintik putih atau white spot. Namun, dibalik sukarnya budidaya udang windu ini, harga yang ditawarkan untuk udang windu dipasaran amatkah mahal.

  • Udang Vannamei

Reputasi udang vannamei tidak usah diragukan dan dipertanyakan lagi di Indonesia, karena udang ini benar-benar sudah menjadi primadona dan seringkali di budidayakan. Udang vannamei merupakan jenis udnag yang sering dinamai dengan udang kaki putih, ini adalah jenis udang laut yang termasuk kedalam klasifikasi L.vannamei yang biasa dijadikan untuk konsumsi.

Udang ini juga telah dijuluki sebagai raja udang atau king prawn. Walaiaupun ukuran dari udang vannamei ini paling kecil diantara semua udang tambak yang lain yaitu hanya berukuran pamjang 23 cm seperti budidaya udang vaname tradisional.

2. Syarat Budidaya

Berikut beberapa syarat yang harus di penuhi sebelum melakukan budidaya udang di lahan sempit, yaitu:

  • Suhu air berkisar antara 26 hingga 30 derajat C dan usahakan airnya berupa air payau yang memiliki salinitas air mencapai 33 ppt.
  • Usahakan media lahan yang akan dipakai bersih dan bebas dari beragam limbah yang mencemari dan berbahaya.
  • Anda bisa memulai dnegan membuat tempat budidaya berupa tambak tambak berukuran kecil ataupun kolam terpal untuk menghemat tempat pemeliharaan.
  • Agar bisa memanen lebih banyak dalam jangka waktu setahun maka usahakan kolam yang anda miliki lebih banyak dari satu kolam.
  • Ukurlah ukuran pH tanah ketika anda melakukan usaha penggemburan kembali tanah dengan menggunakan alat berupa cangkul.
  • Lakukan pengapuran agar pH tanah menjadi netral jika pH terlalu asam
  • Setelah tanah telah disiapkan maka biarkan selama kurang lebih 3 hingga 4 hari hingga nantinya tanah tersebut pecah-pecah dan kering.
  • Gunakan pemberian pupuk organik seperti menggunakan pupuk kandang yang kering dengan tebal 5 hingga 10 cm untuk pengembalian kadar kesuburan tanah setelah anda biarkan selama 3 hari dan masukan air kedalam tambak.
  • Masukan air dengan ketinggian 10 hingga 25 cm untuk masukan air yang pertama kali setelah di suburkan biarkan selama seminggu.

3. Pemilihan Bibit Udang 

Sama seperti cara budidaya udang di musim hujan, sebelum memulai langkah budidaya maka anda harus terlebih dahulu memilih bibit udang apalagi setelah memilih jenis dari udang yang akan di budidayakan nantinya. Untuk mendapatkan bibit udang ini tidaklah sulit adan bisa langsung bisa membeli pada peternak udang. Apapun jenis udang yang anda pilih namun pilihlah bibit yang terlihat sehat, aktif yang tidak terlihat cacat.

4. Persiapan Kolam

Anda bisa melakukan persiapan kolam seperti yang telah dijelaskan pada poin sebelumnya dengan menggunakan tambak-tambak kecil maupun dengan membuat kolam terpal yang tidak memerlukan biaya yang banyak dan mudah di perbaiki. Perhatikan debit air dan pH air, hingga tercipta habitat kolam yang sesuai dengan habitat asl;i udang tersebut. Buatlah selang untuk mengeluarkan dan mengganti air kolam agar tidak mudah terserang bibit penyakit.

5. Penaburan Bibit Udang

Dan cara menebar dari bibit yang baik adalah sebagai berikut :

  • Pilih terlebih dahulu bibit udang yang benar benar baik dan sehat untuk di budidayakan.
  • Letakan bibit dalam wadah yang terisi air penuh dan kemudian goyangkan tempat bibit tersebut dan lihat pergerakan bibit udang jika amsih bisa bertahan dan bergerak secaraaktif hingga gejolak air selesai maka bibit tersebut memang layak untuk dibudidayakan.
  • Nah, ketika anda sudah memastikan bahwa bibit udang tersebut adalah bibit yang baik maka anda bisa melakukan penebaran bibt ke dalam kolam yang telah anda siapkan sebelumnya.
  • Setelah melakukan penyeleksian bibit maka anda bisa langsung menebar bibit namun masukan kedalam plastik berisi air selama 30 menit sebelumnya untuk menyesuaikan suhu air kolam dengan suhu didalam wadah bibit tersebut agar mudah menyesuaikan dengan suhu air kolam tersebut.

6. Cara Mencegah Penyakit Udang

Biasanya para peternak udang memiliki metode dan cara khusus untuk melakukan pencegahan terhadap beragam penyakit udang yang biasanya akan melanda udang yang di budidayakan tersebut, yaitu:

  • Lakukan pengamatan secara intensif dimana anda harus lebih jeli dalam menglihat apa ada masalah atau penyakit yang menyerang udang tersebut. Berdasarkan ciri-ciri dan morfologi penyakit yang biasanya menyerang kelompok udang.
  • Dan anda juga bisa melakukan pengendalian bibit penyakit dengan pengamatan secara mikroskopis dengan menggunakan uji analisa laboratorium dengan mngetes sampael air kolam maupun putongan tubuh udang tersebut.
  • Seperti biasa, lakukan pengamatan terhadap kondisi fisik udang jika tampak ada penyakit maupun tidak bergerak secara aktif maka waspadalah.

7. Pemberian Pakan Udang

Walaupun anda sedang melakukan budidaya udang di lahan yang sempit namun agar mendapatkan panen yang melimpah maka anda juga harus memaksimalkan makanan atau pakan udang agar nantinya menghasilkan udnag yang banyak dan optimal. Pakan udnag tersebut harus mengandung nutrisi yang seimbang dan bergizi. Lakukanlah pemberian pakan dengan waktu dan metode yang benar.Baca budidaya udang galah.

8. Proses Panen

Walupun agak sedikit berbeda dengan cara ternak udang hias di akuarium, panen dari udang yang di besarkan di tambak biasanya memakan waktu 4 hingga 7 bulan pada panen perdana atau panen yang pertama. Dimana biasanya panen udang bisa dilakukan berkali kali tidak serentak sesuai dengan dengan kebutuhan pasar. Namun ini kan tergantung dengan kondisi fisik udang dan kolam tersebut.

Demikianlah masalah dan langkah dalam melakukan budidaya udang dilahan yang sempit yang bisa anda lakukan sendiri sebagai petani udang. Walaupun menggunakan lahan yang sempit namun jika dilakukan dnegan langkah yang benar maka tetap akan memberikan panen yang optimal. Selamat mencoba!