12 Tips Memulai Bisnis Peternakan

Sebuah plan bisnis penting dimiliki sebelum Anda memulai bisnis peternakan, tidak peduli seberapa banyak persiapan lain yang telah Anda lakukan. Peternakan saat ini jauh lebih kompleks dan bervariasi daripada 100 tahun yang lalu. Pasar berubah, biaya-biaya naik, laba berkurang, muncul berbagai cara pemeliharaan ternak, dan lahirnya pasar-pasar khusus. Anda dapat membuat tipe plan bisnis apa pun, tetapi langkah-langkah di bawah ini akan membantu Anda dalam jangka panjang. 12 Tips Memulai Bisnis Peternakan.

1. Ambil beberapa lembar kertas, sebuah pensil, atau gunakan komputer yang memiliki program Microsoft Word, One-Note atau program pengolah kata lain yang serupa.

Alat-alat ini akan membantu Anda menulis atau mengetik apa yang ada di pikiran Anda, terutama target dan aspirasi dalam membangun peternakan. Baca juga mengenai : cara mengobati bisul pada kucing

2. Mulailah menemukan inspirasi

Anda tidak perlu membuat karya tulis ilmiah untuk melakukan hal ini. Anda juga tidak butuh struktur kalimat yang baik, ejaan yang benar, atau kemampuan menulis yang hebat. Cara terbaik untuk memulai adalah dengan membuat daftar apa yang ingin Anda lakukan, memutuskan bagaimana Anda akan melakukannya, dan apa yang siap Anda lakukan untuk mencapainya. Baca juga mengenai : cara mengatasi suara kucing yang hilang

Anda seharusnya memulai dengan mencari inspirasi target dan tujuan. Menjalankan bisnis akan lebih efektif apabila Anda memiliki target daripada sekadar ide samar tentang “ingin melakukan sesuatu yang berkaitan dengan binatang”. Sekadar ide tidaklah cukup dan tidak akan membawa Anda ke mana-mana! Baca juga mengenai : cara mudah ternak ayam batik

3. Lakukan analisis SWOT.

SWOT adalah akronim populer yang digunakan dalam bisnis dan ekonomi yang mewakili Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats. Strengths and Weaknesses atau Kekuatan dan Kelemahan adalah karakteristik internal yang terkontrol. Opportunities and Threats atau Kesempatan dan Ancaman adalah karakteristik eksternal yang berada di luar kontrol bisnis dan industri Anda. Baca juga mengenai : jenis vaksin untuk burung puyuh

Untuk melakukan analisis ini, buatlah tabel dengan empat kolom, berjudul: Kekuatan, Kelemahan, Kesempatan, dan Ancaman. Letakkan judul-judul tersebut di kepala setiap kolom. Atau, jika Anda berpikir bahwa membuat tabel terlalu melelahkan dan tidak nyaman, Anda dapat menggunakan kertas yang berbeda untuk setiap faktor. Baca juga mengenai : jenis ikan louhan

4. Identifikasi tipe kepemilikan peternakan.

Terdapat tujuh jenis utama kepemilikan: Perusahaan perseorangan, firma, persekutuan komanditer, persekutuan bersama, joint venture, perseroan terbatas, atau trust. Jenis-jenis kepemilikan dijelaskan secara singkat di bawah ini:

  • Perusahaan perseorangan: Ini adalah bentuk usaha yang paling sederhana. Bentuk usaha ini dipegang oleh satu orang yang mengurus segalanya.
  • Firma: Bentuk usaha ini dijalankan dua atau tiga orang. Oleh karena ada lebih dari satu orang yang menjalankan usaha, bisnis ini harus mendaftarkan nama bisnis, dan setiap partner bertanggung jawab atas utang, kewajiban dan beban operasi. Bentuk usaha ini secara otomatis pecah jika salah satu partner meninggal, brankrut, atau tidak mampu membayar.
  • Persekutuan Komanditer: Bentuk usaha ini terdiri dari dua kelompok pihak. Satu kelompok pihak bertanggung jawab penuh terhadap bisnis (partner komanditer), sedangkan satu kelompok lainnya hanya memberi modal dan tidak melakukan hal lain (partner komplementer).
  • Persekutuan bersama atau Co-ownership: Ini adalah bentuk kepemilikan properti antara dua orang atau lebih.

  • Perusahaan patungan atau joint venture: Bentuk ini umum digunakan dalam usaha peternakan saat ada kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk menjalankan usaha tertentu tanpa membentuk perusahaan persekutuan. Umumnya bentuk bisnis semacam ini bersifat sementara.
  • Perseroan terbatas: Ini adalah entitas bisnis legal yang dimiliki oleh sekelompok orang melalui kepemilikan saham. Ini adalah entitas bisnis yang terpisah dari pemilik modal. Tanggung jawab pemilik modal terbatas pada besarnya investasi yang dimilikinya, kecuali pemilik modal secara personal memberikan garansi terhadap kewajiban-kewajiban perusahaan.
  • Trust: Dalam bentuk usaha semacam ini, kepemilikan legal sebuah properti terpisah dari kepemilikan keuntungan yang dihasilkan oleh properti.

5. Kaitkan seluruhnya.

Jangan takut membuat perubahan. Rencana bisnis bukan standar aturan kaku yang tidak dapat diubah. Dokumen ini dapat diubah seiring pertumbuhan bisnis dan munculnya ide dan isu baru. Biasanya, rencana bisnis ditinjau paling tidak sekali dalam sebulan atau setahun untuk melihat apa yang telah ditulis dan perubahan apa yang sebaiknya dibuat.

6. Plan Operasional.

Ini adalah plan aktivitas harian termasuk apa yang harus dikerjakan, siapa yang akan mengerjakan dan kapan pekerjaan harus selesai. Plan ini bersifat jangka pendek dan umumnya membahas produksi. Terdapat empat subplan penting, yaitu plan produksi, plan keuangan, dan plan sumber daya manusia:

7. Plan Produksi

Apa yang akan dipelihara atau diolah untuk dijual? Untuk peternak, ini termasuk dua komponen utama: binatang dan sistem pembudidayaan. Untuk komponen pertama, Anda menjelaskan hal-hal seperti pengembangbiakan, apkir, proses sapih, pemeliharaan binatang yang baru lahir, kesehatan hewan ternak, dll.

Komponen kedua termasuk luas lahan dan tipe komoditas yang ditanam untuk mendukung hewan ternak (jerami, silase, pakan hijau, rumput, biji-bijian, dll). Identifikasi “seluruh” tipe usaha di peternakan Anda. Sumber daya produksi juga penting untuk disebutkan: lahan, peralatan, dan bangunan dan infrastruktur.

8. Plan Pemasaran

Di mana dan bagaimana Anda akan menjual komoditas Anda? Ingatlah, menjual hanyalah menyingkirkan apa yang Anda punya. Saat Anda memasarkan, Anda harus meplankan penjualan dengan harga yang tepat.

9. Plan Keuangan: Plan ini termasuk analisis anggaran, pendapatan dan pengeluaran, utang, tenaga kerja yang belum dibayar, biaya kesempatan, analisis perbandingan bisnis Anda dengan bisnis-bisnis lain, depresiasi mesin, binatang, bangunan, dll., gaji, biaya hidup keluarga, dll.

10. Plan Sumber Daya Manusia

Sebagian besar peternakan tergantung pada satu pekerja (pemilik) untuk menjalankan operasi. Tetapi, plan sumber daya manusia harus menyoroti masalah rekrutmen yang dihadapi bisnis Anda dan bagaimana menghadapinya. Plan ini mendeskripsikan karyawan-karyawan seperti apa yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis (tanggung jawab umum, jabatan, kemampuan, ketersediaan dan program pelatihan yang dibutuhkan.)

11. Plan kualitas

Kontrol kualitas adalah kemampuan untuk mendefinisikan apa yang akan Anda produksi dan kualitas yang harus dicapai produk Anda. Saat mengontrol kualitas, Anda menentukan proses yang diperlukan untuk melakukan kedua hal tersebut. Secara berkala, Anda membandingkan produk dengan parameter kualitas, menyadari saat Anda tidak mencapai kualitas yang diharapkan dan memiliki alat untuk memperbaiki proses sehingga masalah dapat diselesaikan dan mengembalikan produk ke tingkat kualitas yang diinginkan.

Terdapat banyak kerangka kerja dan metode kualitas, tetapi salah satu yang paling sederhana adalah Perbaikan Kualitas Berkelanjutan Dr. W. Edward Deming. Kerangka kerja ini memiliki empat langkah yang diulang secara terus-menerus untuk meningkatkan kualitas dan kematangan proses.

12. Plan Sukses.

Mungkin ini bagian tersulit dalam plan bisnis karena harus meplankan apa yang akan terjadi apabila operator utama terluka atau lebih parah, meninggal dunia. Plan suksesi termasuk mengembangkan plan keberlanjutan untuk bisnis Anda

dan menentukan proses pemindahan bisnis ke pemilik baru. Pemindahan ini bisa berupa penjualan ke pihak luar (lelang peralatan dan lahan) atau pewarisan (memberikan bisnis ke generasi berikutnya). Selamat memulai bisnis ternak, semoga sukses!