5 Jenis Vaksin untuk Kucing

Kucing merupakan salah satu binatang yang banyak dicintai dan dijadikan sebagai binatang peliharaan. Memiliki kucing yang menggemaskan dan juga sehat pastinya merupakan banyak keinginan dari para pecinta binatang, khususnya binatang mamalia satu ini.

Namun sayangnya, kucing juga Sama seperti makhluk hidup lainnya yang rentang terhadap virus dan juga penyakit. Oleh karena itu, sebagai pemilik peliharaan kucing, selain harus memperhatikan kebersihan dan juga asupan makanan untuk si kucing, kesehatannya juga perlu ditunjang dengan pemberian vitamin, suplemen, dan juga vaksin.

Fungsi vaksin pada kucing untuk kesehatan dan juga untuk membantu melindungi kucing dari virus, bakteri, maupun penyakit yang dapat membahayakan kesehatan kucing. Secara lebh lanjut, berikut beberapa jenis vaksin yang harus diberikan agar kucing bebas dari serangan penyakit mematikan:

  • Vaksin Rabies

Rabies merupakan penyakit yang berasal dari binatang yang dapat dibilang salah satu dari yang paling terkenal. Virus rabies sendiri merupakan jenis virus yang mematikan ketika telah menjangkit tubuh binatang.

Meskipun lebih terkenal pada anjing, namun rabies juga dapat menyerang berbagai binatang lain, seperti kelelawar dan juga kucing,bahkan virus rabies juga dapat ditularkan dari hewan kepada manusia.

Penularannya sendiri paling sering diakibatkan karena gigitan hewan yang terinfeksi. Ciri-ciri kucing rabies yang harus kamu ketahui di antaranya dapat dilihat dari ciri ciri seperti perilaku yang lebih agresif, kejang, dan juga air liur yang keluar secara berlebihan.

Hingga saat ini rabies masih belum bisa diobati, belum ditemukan obat yang mampu mengatasi virus yang telah menjangkit binatang ini. Rabies yang menyerang hewan maupun manusia sendiri dapat berakibat fatal. Oleh karena itu, cara pencegahan rabies pada hewan peliharaan khususnya kucing yaitu dengan memberikannya vaksin rabies, terutama bagi kucing kucing yang sering kali dibiarkan berkeliaran di luar rumah.

  • Vaksin FPV

Vaksin FPV merupakan jenis virus yang bertujuan untuk melindungi kucing dari serangan feline parvovirus atau juga dikenal dengan nama panleukopenia kucing. Penyakit ini merupakan jenis penyakit yang ditularkan kucing pada manusia dan juga memiliki tingkat kematian tinggi ketika sudah menyerang kucing.

Penyakit ini biasanya dimulai dengan penurunan energi dan nafsu makan yang rendah, yang berkembang menjadi muntah dan diare. Virus ini juga membunuh sel darah putih, sehingga membuat kucing muda lebih rentan terhadap infeksi sekunder. Oleh karena itu, penting untuk memberikan kucing jenis vaksin FPV untuk menjauhkannya dari serangan feline parvovirus.

  • Vaksin Tricat

Vaksin tricat merupakan jenis vaksin hidup yang diberikan melalui suntikan yang diberikan dengan cara menyuntikkannya secara subkutan atau melalui lemak di bawah kulit kucing. Vaksin ini sudah terdiri dari jenis strain virus yang dilemahkan, virus virus tersebut yaitu panleukopenia (MW-1), kalisvirus (calicivirus), dan juga virus herpes atau rinotraqueitis (rhinotracheitis).

Ketiga jenis virus dalam vaksin ini terbukti berperan secara efektif dalam mencegah penyerangan beberapa jenis penyakit pada kucing. Vaksin trikat dapat melindungi kucing peliharaan secara signifikan, mengurangi kemungkinan menularnya virus ke kucing lain, serta menghindari gejalanya.

Setelah divaksinasi, kucing akan secara eksklusif dapat terhindar dari efek virus yang terkandung dalam vaksin ini selama hampir 3 tahun. Dosis 1 ml vaksin yang dilarutkan disuntikkan dengan selang waktu 3 sampai 4 minggu. Dosis untuk vaksin kucing yang pertama biasanya diberikan pada usia 8-9 minggu, diikuti dengan dosis kedua ketika kucing setidaknya telah berusia 12 bulan.

  • Vaksin FCV

Vaksin FCV merupakan vaksin yang diberikan dengan tujuan untuk menghindarkan kucing dari serangan virus feline calicivirus. Feline calicivirus sendiri merupakan jenis infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas kucing, khususnya bagian hidung, mulut dan tenggorokan.

Kucing yang terinfeksi virus ini akan mengalami gejala dalam bentuk bersin, demam, produksi ingus berlebihan, pilek, mata berair, dan muncul koreng di sekitar mulutnya.

Pada kasus yang parah, kucing dapat mengalami dehidrasi karena kesusahan dalam makan maupun minum, kelainan pada organ hati, pembengkakan saluran pernapasan, dan dapat berujung pada kematian. Oleh karena itu, untuk mengurangi resiko kucing terjangkit feline calicivirus, pastikan untuk memberikan kucing vaksin FCV sesegera mungkin.

  • Vaksin FHV-1

Feline herpesvirus atau dikenal sebagai virus feline rhinotracheitis menyebabkan gejala infeksi saluran pernapasan atas yang parah. Beberapa gejala yang bisa terjadi, antara lain bersin, hidung tersumbat atau berair, dan konjungtivitis. Pada beberapa kasus, penyakit tersebut juga bisa menyebabkan bisul mulut dan pneumonia.

Setelah kucing sembuh dari infeksi awal, virus bisa memasuki periode laten di saraf. Bila kucing merasa stres, virus bisa aktif kembali dan hewan peliharaanmu tersebut bisa mulai menunjukkan tanda-tanda infeksi lagi. Oleh karena itu, vaksin FHV-1 penting untuk melindungi kucing dari penyakit yang mematikan bagi kucing ini.