Cara Budidaya Gurame Secara Konvensional

Ikan gurame peliharaan memiliki ciri bentuk fisik yang khas, yaitu bentuk badan pipih agak panjang dan lebar. Seluruh bagian tubuh tertutup sisik yang kuat dengan tepi agak kasar. Pada bagian mulut kecil, miring atau tidak tepat dibawah bibir. Bibir bagian bawah terlihat menyembul sedikit dibandingkan bagian bibir atas.

Secara visual, tampilan ikan gurame peliharaan dewasa berbeda dengan ikan gurame peliharaan muda. Dasar perbedaan itu dapat diamati dari ukuran tubuh, warna, bentuk kepala dan dahi. Dari perilaku dan segi warna, ikan gurame peliharaan muda lebih menarik jika dibandingkan dengan ikan gurame peliharaan dewasa (Sitanggang dan Sarwono, 2002). (Baca juga : cara merawat induk pada ikan gurame)

 Perairan yang disukai ikan gurami adalah tipe perairan tenang dan dalam seperti rawa, situ, waduk atau danau. Ikan gurami dilengkapi dengan alat pernapasan tambahan (labirin) sehingga dapat bertahan dalam kondisi air yang jelek. (Baca juga : cara ikan gurame cepat bertelur)

Ikan gurame peliharaan sangat cocok dipelihara pada ketinggian tempat sampai 800 mdpl dan tumbuh sangat baik pada rentang suhu 24-28ºC. Jika ikan gurami tumbuh dibawah suhu 15 C berakibat pada lambatnya pertumbuhan dan terganggunya sistem reproduksinya. (Baca juga : budidaya ikan gurame untuk pemula)

Cara budidaya ikan gurame peliharaan atau ternak ikan gurame peliharaan yaitu dengan melalui beberapa tahapan. Pada umumnya budidaya ikan gurame peliharaan dimulai dari tahap pembibitan, pendederan, dan pembesaran. Pembibitan adalah kegiatan memperbanyak tanaman atau hewan budidaya yang berasal dari benih untuk menghasilkan bibit tanaman atau ternak yang berkualitas. (Baca juga : cara supaya ikan gurame cepat besar)

 Namun pada kesempatan kali ini, kami akan memberikan informasi sedetail mungkin mengenai cara ternak ikan gurame peliharaan agar cepat besar, yaitu mulai dari seleksi indukan hingga cara memanen ikan yang baik. Berikut adalah Cara Budidaya Gurame Secara Konvensional yang perlu anda ketahui: (Baca juga : cara ternak gurame kolam beton)

1. Seleksi Indukan:

Tahapan awal yang perlu dilakukan dalam budidaya ikan gurame peliharaan adalah memilih indukan ikan yang siap dipijahkan. Indukan ikan gurame peliharaan yang siap dipijahkan adalah yang berumur umur 3-7 tahun. Untuk membedakan induk jantan dan betina, dapat dibedakan berdasarkan ciri-ciri berikut:

 Ciri-ciri Induk Betina Ikan gurame peliharaan :

  • Didahi tidak terdapat tonjolan/cula.
  • Warna badan lebih terang.
  • Dasar sirip dada berwarna gelap atau kehitaman.
  • Perut membulat.
  • Badan relatif Panjang.

Ciri-ciri Induk Jantan Ikan gurame peliharaan :

  • Di dahi terdapat tonjolan/cula.
  • Warna badan lebih gelap dan agak pucat.
  • Gerakan lebih lincah.
  • Perut dekat anus.

Ciri-ciri Induk Ikan gurame peliharaan Yang Sudah Matang dan Siap Dipijahkan:

  • Perut membesar kearah belakang.
  • Anus nampak putih kemerahan.
  • Perut terasa lebih lembek jika diraba.

 2. Persiapan Kolam Pemijahan

  • Pengeringan dan pembersihan dasar kolam (baik jenis kolam konvensional maupun terpal)
  • Pengisian air kolam
  • Pemasangan sarang (sosog) dan menyediakan bahan pembuat sarang.

 3. Proses Pemijahan Ikan gurame peliharaan

Berikut adalah cara mengawinkan ikan gurami atau yang biasa disebut dengan proses pemijahan:

  • Masukkan induk ikan gurame peliharaan yang sudah lolos seleksi kedalam kolam pemijahan.
  • Jumlah ikan gurami jantan dan betina berbanding 1:3.
  • Secara alami, induk jantan akan membuat sarang menggunakan material yang sudah disiapkan. Pembuatan sarang berlangsung selama 15 hari.
  • Setelah sarang siap, maka indukan jantan akan mengajak indukan betina untuk melakukan pemijahan disarang yang telah dibuat.

  • Setelah pemijahan selesai dilakukan, induk betina menutup lubang sarang dengan ijuk atau rumputan kering.
  • Induk betina bertugas menjaga anaknya dengan mengipas-ngipaskankan siripnya kearah sarang. Dengan tujuan dapat meningkatkan kadar oksigen yang larut didalam air dan untuk membantu menetaskan telur ikan gurame peliharaan.
  • Indukan jantan kembali membuat sarang untuk selanjutnya melakukan pemijahan dengan betina lainnya.

4. Penanganan Telur Ikan gurame peliharaan

Langkah berikutnya dalam budidaya ikan gurame peliharaan yaitu penanganan telur. Cara untuk mengetahui telur ikan yang siap untuk ditetaskan adalah dengan ciri bau amis dan adanya minyak tepat di atas sarang pemijahan.

Langkah penanganan telur ikan gurame peliharaan:

  • Ambil sarang yang berisi telur dan simpan pada ember berisi air.
  • Bersihkan telur yang tersisa menggunakan scoop net atau yang biasa disebut serok.
  • Pisahkan antara telur dengan sarangnya, kemudian masukkan kedalam ember yang berbeda.
  • Cuci telur hingga bersih.
  • Pada saat mencuci, tambahkan Suplemen Cair Organik spesialis Kolam Tambak & Keramba untuk mencegah serangan hama penyakit.
  • Masukkan telur yang telah dicuci kedalam bak penetasan yang telah dipasangi seresi dan hitter.

5. Pemeliharaan Dan Penetasan

Telur akan menetas pada hari ke 2-3 setelah pemijahan. Usahakan telur menetas pada air yang bersih dan suhu air stabil antara 27-28o C. Biarkan benih ikan gurame peliharaan berada pada bak penetasan hingga berumur 10 hari. Setelah benih berumur 11 hari, pindahkan kedalam bak pendederan pertama.

6.  Perhitungan Ikan gurame peliharaan Berdasarkan Koefisien Konversi.

Berdasarkan hasil penghitungan, jika ikan yang dipelihara seberat 200-250 grm/ekor dan ditebar dengan kepadatan benih 1 hingga 2 kg/m2. Setelah memasuki umur siap panen dengan berat 500-700 gram/ekor, kondisi kolam tidak akan mengalami kepadatan yang berlebihan.

Efektifitas pembesaran ikan gurame peliharaan dapat dianalisis berdasarkan koefisien konversi berat. Artinya, koefisien konversi berat dapat menghitung perbandingan antara 1 kg daging ikan dengan kebutuhan pakan ikan gurame peliharaan.

Contohnya: untuk menambah berat 1 kg daging ikan dibutuhkan 2 kg pakan ikan gurame peliharaan, maka koefisien konversi berat pakan ikan gurame peliharaan adalah 1 banding 2 (1/2). Jika dikali 100%, maka diperoleh nilai efisiensi konversi berat.

 Meski begitu, perlu dipertimbangkan bahwa perlu adanya keseimbangan antara energi dan protein dalam laju pertumbuhan. Apabila kebutuhan energi pada ikan kurang, maka protein akan dipecah untuk sumber energi. Penggunaan sebagian proten untuk sumber energi menyebabkan pertumbuhan ikan terhambat, karena protein berperan dalam pembentukan sel baru.

 Jumlah energi yang diperlukan dalam pertumbuhan dan pemeliharaan ikan sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti jenis spesies, umur, komposisi ransum, tingkat reproduksi dan tingkat metabolisme standar pada ikan.

 7. Cara Mengetahui Berat Total Atau Berat Biomassa Ikan.

Sebelum melakukan budidaya ikan gurame peliharaan, anda perlu mengetahui tentang berat total atau berat biomassa ikan. Pengambilan sample dilakukan setiap 4 minggu sekali untuk mendapatkan hasil kalibrasi berat tubuh ikan yang sesungguhnya.

Dengan cara mengambil sample ikan secara acak kemudian timbang beratnya, baru lakukan perhitungan. Contoh: kolam seluas 30 m2 di isi 300 ekor gurami dengan berat rata-rata 100 g/ekor. Maka didapatkan berat total atau berat biomassa: 300 ekorx100 g= 30.000 g (30 kg).

 Jika kebutuhan pakan ikan gurame peliharaan setiap harinya ±3% dari berat tubuh, maka kebutuhan pakan ikan gurame peliharaan perhari= 3% x 30 kg = 0,9 kg. Jika lama budidayanya adalah 1 bulan, maka pakan ikan gurame peliharaan yang dibutuhkan adalah 30 hari x 0,9 kg = 27 kg.

Semoga bermanfaat, sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.