Ikan kerapu merupakan salah satu jenis ikan yang sering dibudidayakan. Mengingat ikan jenis ini memiliki daya tarikmya sendiri. Sehingga cukup banyak orang mengkonsumsi jenis ikan ini.
Ini yang membuat beberapa orang lebih memilih untuk melakukan budidaya ikan kerapu lumpur.
Tentu saja budidaya ikan kerapu lumpur tidak jauh berbeda dengan ikan kerapu jenis lainnya. Berikut 10 cara budidaya ikan kerapu lumpur yang bisa kalian coba di rumah.
1. Penyiapan dan Penebaran Benih
Benih yang kalian gunakan dapat berasal dari tangkapan atau pembenihan. Tapi tentu saja jumlah benih hasil tangkapan biadanya sangat terbatas. Bahkan ukurannya tidak seragam dan seringkali terserang penyakit karena luka pada saat penangkapan serta pengangkutan. Sehingga lebih baik benih yang kalian pakai dari pembenihan. Karena kalian tidak perlu khawatir dengan jumlahnya, ukuran yang seragam, kualitas serta kontinuitas yang terjamin. Benih sehat bisa kalian lihat dari warnanya yang cerah, bergerak dengan lincah dan aktif, memiliki nafsu makan yang tinggi dan minin adanya cacat tubuh.
Kepadatan optimum buat fase pendederan yaitu 150-200 ekor/m3 serta memiliki panjang ikan diantara 9-12 cm serta memiliki berat 15-25 g. Setelah kalian besarkan dalam kurun waktu 1-1,5 bulan, kepadatan didalam kolam perlu kalian kurangi jadi 100 ekor/m3. Kepadatan ini bisa bertahan sampai dalam masa pembesaran selama 2 bulan. Selanjutnya perlu dikurangi lagi menjadi 20-25 ekor/m3 yang bisa dipertahankan selama 4 bulan sampai layak konsumsi.
2. Pemberian Pakan
Pemilihan jenis pakan selama proses pembesaran sangat mempengaruhi kualitas ikan saat panen. Kalian harus memberikan pakan ikan yang berkualitas tinggi, kaya akan nutrisi dan harga yang sesuai dengan kantong. Biasanya ikan kerapu lumpur akan diberikan pakan ikan rucah segar. Selain kualitas yang tinggi, pakan ini memiliki harga yang relatif murah, tapi kalian juga bisa memberikan pakan buatan seperti pellet.
3. Frekuensi Pemberian Pakan
Keberhasilan budidaya ikan kerapu lumpur sangat bergantung dengan kecukupan pakan. Saat tahap awal untuk proses pembesaran, pemberian pakan perlu dilakukan lebih sering hingga ikan merasa benar kenyang. Kalian bisa memberikan pakan minimal tiga kali sehari. Pastikan juga waktu serta frekuensi pemberian pakan tepat, sehingga pertumbuhan ikan akan baik. Ini juga memmbuat pemberian pakan jadi lebih efisien.
Tapi jika berhubungan dengan pencernaan serta pemakaian energi. Lebih baik memberikan pakan sebanyak 2 kali sehari yaitu di pagi serta sore hari. Jika ingin memberika ikan rancah segar, kalian harus mencacah terlebih dulu agar sebesar bukaan mulut ikan. Ini sama dengan cara budidaya ikan komet
4. Rasio Pemberian Pakan
Pastikan rasio pemberian pakan tepat, sehingga pakan yang kalian berikan akan efisien. Sehingga pakan yang dikonsumsi ikan akan membuat kelangsungan hidup jadi baik dan berkualitas tinggi.
5. Proses Pertumbuhan Ikan
Dalam menentukan dosis pakan kalian perlu melakukan pengukuran berat serta panjang ikan. Caranya dengan mengambil sampling secara acak sebanyak 10% dalam waktu sebulan sekali. Ikan bisa kalian bius terlebih dulu sebelum kalian ukur. Kematian dalam proses budidaya bisa kalian hitung buat mendapat nilai SR.
Pertumbuhan ikan kerapu lumpur biasanya dipengaruhi jenis pakan. Mulao dari jumlah yang kalian berikan serta mutu pakan. Untuk laju pertumbuhan ikan kerapu lumpur sendiri 1-1,3 gram perharinya. Ini berbeda dengan laju pertumbuhan kerapu jenis macan 2,5-3 gram perharinya.
6. Pemilahan Ukuran
Kerapu lumpur bukan termasuk ikan yang bersifat kanibal. Sehingga kegiatan pemilahan ataupun penyeragaman ukuran perlu kalian lakukan secara rutin dilakukan. Hal ini perlu kalian lakukan agar disetiap waring/jaring cuma diisi ikan yang dengan ukuran yang sama. Jika terdapat perbedaan ukuran, ikan yang berukuran kecil bisa kalah bersaing dibandingkan ikan yang berukuran besar. Terutama dalam hal memperoleh pakan, sehingga bisa menimbulkan banyak kematian.
Penyeragaman ukuran perlu kalian mulai dari awal proses pembesaran. Selanjutnya bisa kalian teruskan minimal dua minggu sekali, apalagi jika ada variasi dalam hal ukuran. Pemilahan ukuran perlu dilakukan dengan cara mengankat jaring/waring, kemudian ikan diambil serta ditampung di ember plastik. Ember haruslah yang berkapasitas 100 liter. Selanjutnya ikan biaa kalian seleksi menurut ukuran serta dimasukan ke wadah pemeliharaan kembali.
7. Perawatan Waring dan Jaring
Kalian juga perlu melakukan perawatan serta pengontrolan terhadap waring/jaring dalam proses pembesaran. Waring/jaring yang sudah kotor akan menghambat pertukaran air serfa oksigen. Ini tentunya akan menghambat pertumbuhan serta bisa menimbulkan penyakit pada ikan kerapu lumpur. Kalian perlu melakukan waring/jaring minimal 3 minggu sekali. Waring/jaring yang kotor bisa kalian gunakan lagi dengan cara dijemur hingga kering kemudian kalian cuci dan semprot dengan air. Setelah bersih kalian harus menjemur lagi hingga kering.
8. Seleksi Induk
Kematangan kelamin pada induk ikan kerapu lumpur jantan bisa diketahui denagn mengurut pada bagian perut ikan. Biasanya di awal sperma yang keluar akan berwarna putih susu. Kalian perlu memperhatikan jumlahnya apakah banyak atau tidak guna menentukan kualitasnya. Kematangan kelamin pada induk ikan kerapu betina bisa diketahui dengan kanulasi. Yaitu dengan memasukkan selang plastik ke lubang kelamin ikan lalu dihisap.
9. Penetasan telur
Saat budidaya, jangan lupa kalian membuat penetasan telur. Kolam ini dipergunakan buat penetasan telur serta kolam pemeliharaan larva. Kalian bisa membuatnya dari beton, dan memiliki bentum empat persegi panjang. Kolam ini biasanya memiliki ukuran 4 x 1 x 1 m³ . Tiga hari sebelum digunakan, kalian perlu mempersiapkan terlebih dulu yaitu mebersihkan serta mencuci hamakan menggunakan larutan chlorine (Na OCI) 50 – 100 ppm. Lalu bisa kalian netralkan dengan menambahkan larutan Natrium thiosulfat hingga bau bisa hilang.
Selanjutnya masukan air laut berkadar garam 32 ‰ ke dalam kolam. Satu hari sebelum memasukan larva demi menjaga suhu tubuh stabil di antara 27 – 28°C. Telur hasil dari hasil pemijahan selanjutnya dikumpulkan dengan menggunakan air mengalir. Telur yang dibuahi biasanya akan mengapung dipermukaan air serta transparan.
10. Pengamatan Kesehatan Ikan dan Kualitas Air
Jangan lupa melakukan pengamatan kesehatan ikan perlu dengan cara visual serta organoleptik buat mengamati ektoparasit serta morfologi ikan kerapu peliharaan kalian. Untuk pengamatan secara mikroskopik bisa kalian lakukan di laboratorium.
Kalian juga dapat merawat hewan lainnya seperti burung dengan mengikuti Cara Memelihara Burung Murai, Cara Memelihara Burung Walet, serta Cara Memelihara Burung Kakatua.