Kudis merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau (kutu sangat kecil berwarna merah) yang mempengaruhi banyak anjing. Pada si anjing peliharaan, penyakit tersebut disebabkan oleh satu dari tiga jenis tungau mikroskopis (berukuran sangat kecil) berikut: Cheyletiella, Demodex, atau Sarcoptes.
Setiap jenis tungau menyebabkan jenis kudis pada si anjing peliharaan yang berbeda dengan penampakan masing-masing, dan dengan tingkat gejala yang mirip dan bervariasi. Karena pengobatan kudis pada si anjing peliharaan bervariasi sesuai jenis dan tingkat keparahan maka sangatlah perlu membawa si anjing peliharaan Sobat ke dokter khusus hewan saat Sobat mencurigai anjing tersebut terjangkit kudis pada si anjing peliharaan.
Dokter khusus hewan Sobat akan melakukan pemeriksaan fisik, mengambil contoh kudis pada si anjing peliharaan, menuliskan resep obat, dan memberikan perawatan. Berikut cara penanganannya, 13 Cara Menghilangkan Kudis pada Anjing.
1. Bawalah ke Dokter Hewan
Jika Sobat mencurigai si anjing peliharaan Sobat terjangkit kudis, hal pertama yang harus Sobat lakukan adalah membawanya ke dokter khusus hewan. Penanganan bervariasi untuk jenis kudis pada si anjing peliharaan berbeda dan beberapa macam obat bisa menjadi racun, sehingga yang terbaik adalah memperoleh diagnosis akurat dari dokter khusus hewan yang dapat menasihati Sobat mengenai perawatan yang tepat. (Baca juga mengenai cara melatih anjing umur 6 bulan)
2. Pemeriksaan Awal
Proses mendiagnosis kudis pada si anjing peliharaan bervariasi dari kasus ke kasus. Pada beberapa kasus, dokter khusus hewan akan mengambil kikisan kulit dari bagian yang terkena kudis pada si anjing peliharaan dan menganalisisnya di bawah mikroskop untuk mencari tungau atau telur. (Baca juga mengenai cara anjing mengenali majikannya)
Dalam situasi di mana tungau bersembunyi di dalam kulit si anjing peliharaan seperti pada demodectic pododermatitis, dokter khusus hewan mungkin harus melakukan biopsi mendalam untuk memastikan keberadaan kudis pada si anjing peliharaan tersebut. Dokter khusus hewan juga akan melakukan pemeriksaan fisik serta mencatat kondisi umum dan riwayat kesehatan si anjing peliharaan Sobat saat membuat diagnosis.
3. Pisahkan dari Anjing Lain
Isolasi si anjing peliharaan Sobat untuk mencegah kudis pada si anjing peliharaan menyebar ke hewan peliharaan yang lain. Jika si anjing peliharaan Sobat terjangkit kudis pada si anjing peliharaan, Sobat harus menjauhkannya dari hewan piaraan lain untuk mencegah terjadinya penularan. Pastikan si anjing peliharaan Sobat berada di tempat yang aman dan hangat.
Jangan mengisolasi dengan cara mengikatnya di luar rumah atau membiarkannya berada di ruang tanpa pemanas pada musim dingin/ hujan. Pilihlah salah satu ruang di rumah Sobat untuk mengisolasinya selama perawatan untuk penyembuhan kudis pada si anjing peliharaannya. (Baca juga mengenai cara vaksin anjing).
4. Penuhi Segala Kebutuhannya
Sementara si anjing peliharaan diisolasi, sediakan makanan, air, selimut, dan juga mainan untuknya. Pastikan Sobat menyediakan waktu bersamanya, membawanya berjalan-jalan, dan bermain dengannya sehingga si anjing peliharaan tersebut tidak menjadi takut karena diisolasi. (Baca juga mengenai cara memberi makan anak anjing 2 bulan)
5. Lindungi Diri dengan Sarung Tangan
Dalam kasus luar biasa, manusia mungkin saja dihinggapi tungau penyebab kudis pada si anjing peliharaan pada si anjing peliharaan. Lindungi diri dengan memakai sarung tangan ketika Sobat memberikan perawatan pada si anjing peliharaan Sobat. (Baca juga mengenai cara mengatasi sakit gigi pada anjing)
6. Obati Sesuai Petunjuk Dokter Hewan
Berikan pengobatan dan perawatan lain sebagaimana petunjuk dokter khusus hewan. Perawatan si anjing peliharaan Sobat tergantung jenis kudis pada si anjing peliharaan yang menjangkitinya yang hanya dapat ditentukan secara pasti atas izin dokter khusus hewan. Beberapa si anjing peliharaan memerlukan mandi khusus, resep obat dari dokter, atau bahkan suntikan untuk menyembuhkan kudis pada si anjing peliharaannya.
Pastikan Sobat mengikuti petunjuk dokter khusus hewan untuk pengobatan si anjing peliharaan Sobat dan hubungi dokter khusus hewan tersebut jika Sobat memiliki pertanyaan atau kekhawatiran. Jangan mencoba mendiagnosis dan mengobati sendiri si anjing peliharaan Sobat tanpa bantuan dokter khusus hewan.
7. Ganti Selimut dan Benda yang Terkena Anjing
Cuci dan gantilah selimut serta berbagai benda lain yang telah tersentuh oleh si anjing peliharaan Sobat. Dalam upaya mencegah tungau bersembunyi dalam selimut ataupun penyangga leher (collar) si anjing peliharaan, Sobat harus membuang dan menggantinya. Ganti dan cucilah selimut si anjing peliharaan setiap hari untuk membebaskannya dari tungau. Gunakan air panas, sabun, dan pemutih untuk mencuci selimut si anjing peliharaan secara menyeluruh.
8. Cegah Anjing dari Stres
Bantulah si anjing peliharaan Sobat mengatasi tekanan kejiwaan (stres) selama masa pengobatan kudis pada si anjing peliharaan. Kudis pada si anjing peliharaan dapat menyebabkan si anjing peliharaan menjadi stres karena rasa gatal, isolasi, kunjungan dokter khusus hewan, pengobatan, dan berbagai perawatan lain. Jadi, pastikan untuk melakukan sesuatu yang akan membantu si anjing peliharaan merasa tenang.
9. Biarkan Anjing Tetap Bermain di Sekitar Rumah
Sebagai contoh, Sobat dapat memberinya obat setelah si anjing peliharaan selesai mandi, pastikan Sobat sering mengunjunginya saat diisolasi, dan lakukan hal-hal yang biasa Sobat lakukan bersama, seperti berjalan-jalan dan bermain di halaman belakang.
10. Perhatikan Anjing Lain Agar tidak Tertular
Berikan perhatian pada hewan-hewan lain yang sering berhubungan dengan hewan piaraan Sobat. Jika si anjing peliharaan Sobat terinfeksi oleh kudis pada si anjing peliharaan sarcoptic atau kudis pada si anjing peliharaan cheyletiella, Sobat perlu memperhatikan si anjing peliharaan mana pun atau hewan-hewan lain yang dengannya si anjing peliharaan Sobat sering bersinggungan,
jika tidak, si anjing peliharaan Sobat dapat tertular kembali. Tanyakan kepada dokter khusus hewan cara menangani hewan piaraan Sobat yang lain untuk menghindari kambuhnya kudis pada si anjing peliharaan pada si anjing peliharaan Sobat.
11. Jauhkan dari Anjing Liar
Jauhkan si anjing peliharaan Sobat dari si anjing peliharaan-si anjing peliharaan lain yang mungkin terinfeksi. Jika mencurigai ada si anjing peliharaan (atau kucing) di lingkungan Sobat yang mungkin terjangkit kudis pada si anjing peliharaan, Sobat harus menjauhkan si anjing peliharaan Sobat sejauh mungkin dari hewan-hewan tersebut.
Sampaikan kepada pemilik hewan kudis pada si anjing peliharaanan tersebut agar mereka mengetahui bahwa Sobat menduga piaraan mereka kudis pada si anjing peliharaanan, atau hubungi pengawas hewan jika ternyata si anjing peliharaan/kucing kudis pada si anjing peliharaanan tersebut adalah hewan yang tersesat.
12. Periksa Rutin ke Dokter Hewan
Bawalah si anjing peliharaan Sobat ke dokter khusus hewan secara teratur. Perawatan lanjutan setelah sembuh, Sobat harus membawa si anjing peliharaan Sobat mengunjungi dokter khusus hewan untuk pemeriksaan berkala. Dokter khusus hewan dapat menganalisis kikisan kulit untuk mengetahui bahwa tungau tersebut tidak kembali.
13. Jangan Mengobati tanpa Resep Dokter
Jangan mencoba menangani kudis pada si anjing peliharaan yang kambuh tanpa lebih dahulu berkonsultasi dengan dokter khusus hewan Sobat karena beberapa obat dapat menjadi racun jika digunakan lebih dari sekali dalam jangka waktu terlalu dekat.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, sampai jumpa di artikel berikutnya ya sobat, Terima kasih.