Dalam dunia budidaya ikan, tentu pemilik menginginkan hasl budidaya ikan yang bagus dan unggul sehingga memiliki nilai jual yang tinggi dan dapat menghasilkan keuntungan yang besar. Cara yang paling tepat untuk mencapai hal tersebut ialah dengan memperbanyak dan menghasilkan bibit unggul yang dapat memenuhi kriteria pasar yakni dengan melakukan breeding (perkawinan). Salah satu jenisnya ialah inbreeding atau perkawinan sedarah yakni terjadi pada ikan yang masih dalam satu keluarga atau dari telur induk yang sama.
Namun inbreeding dapat menyebabkan berbagai kerugian seperti menghilangkan kemungkinan untuk mendapat bibit unggul dengan jenis yang baru, menyebabkan kecacatan, juga mengurangi performa atau tampilan fisik ikan. sebab itu wajib dipahami cara cara agar terhindar dari inbreeding yang penulis bahas dengan lengkap pada artikel kali ini, apa saja caranya? Yuk simak artikel berikut, 13 cara menghindari inbreeding pada ikan budidaya.
1. Pahami Karakteristik Inbreeding
Sebelum melakukan cara menghindari inbreeding pada ikan, pemilik wajib paham terlebih dahulu mengenai karakterstiknya yakni perkawinan sedarah yang seperti bom waktu dimana nantinya membuat benih ikan semakin buruk karena terus menerus tercipta dari gen yang sama, hal ini merupakan salah satu penyebab kerugian bagi pemilik. (Baca juga mengenai cara ternak ikan nila organik).
2. Siapkan Kolam yang Memadai
Pertama pemilik wajib menyiapkan kolam yang memadai terlebih dahulu sesuai jenis karakteristik ikan yang dibudidayakan, upayakan untuk memiliki kolam lebih dari satu yang semuanya berada dalam lingkungan bersih bersih bebas pencemaran dan polusi serta memiliki karakter air yang telah dinetralkan dari berbagai kuman penyakit. (Baca juga mengenai budidaya ikan corydoras).
3. Beli Indukan dari Beberapa Peternak
Sebagai upaya awal mendapatkan benih, upayakan untuk membeli indukan dari beberapa peternak ikan, jangan membeli dari peternak yang sama sebab jelas berasal dari indukan yang sama, pilih setidaknya dari 2 peternak sehingga resiko perkawinan inbreeding dapat diminimalisir sejak awal penyebaran benih atau sejak awal dilakukannya budidaya. (Baca juga mengenai cara pengobatan jamur pada ikan lele).
4. Bedakan Jenis Induk
Kelompokkan jenis induk berdasarkan jenis kelaminnya yakni jantan dan betina, letakkan pada kolam yang berbeda jangan dicampurkan secara bersamaan terlebih dahulu, hal ini penting untuk mencegah terjadinya pembenihan sejenis juga mencegah inbreeding. Pemilik wajib memastikan terlebih dahulu benih yang dicampurkan berasal dari indukan yang berbeda. (Baca juga mengenai pengobatan sisik nanas pada ikan cupang).
5. Tukarkan Selama Budidaya
Tukarkan benih yang dibeli dari peternak yang berbeda, contohnya ialah 1 set pejantan toko peternak A disatukan dalam satu kolam dengan 1 set betina dari toko peternak B sehingga benih yang disatukan jelas berasal dari induk yang berbeda. Sebelumnya pilh terlebih dahulu benih yang unggul yakni yang aktif dan sehat serta tidak memiliki cacat pada fisiknya. (Baca juga mengenai fungsi minyak ikan pada burung dara).
6. Ganti Pejantan dengan yang Baru
Cara lain ialah dapat dilakukan dengan mengganti bibit jantan yang pemilik miliki dengan yang baru, hal ini berlaku untuk pembudidaya ikan yang telah lama menjalankan proses budidaya dan ingin menggunakan teknik baru, jantan yang telah dimiliki dipisahkan dan dipindahkan ke kolam yang lain serta mengganti jantan pada kolam tersebut dengan bibit jantan baru, sehingga antara jantan dan betina memiliki gen yang berbeda satu sama lain.
7. Budidaya Benih Secara Mandiri
Cara menghindari inreeding pada ikan budidaya secara lebih jelas dapat pula dilakukan dengan cara membudidayakan benih secara mandiri, dengan demikian pemilik dapat mengetahui dengan jelas asal usul benih berasal dari indukan yang mana dan tidak mencampurkan kedua benih yang sama ketika masa penyebaran hingga masa perkawinan dan panen.
8. Pemberian Pakan Secara Disiplin
Jangan lupa untuk tetap memenuhi kebutuhan nutrisi ikan dengan cara pemberian pakan dalam waktu yang sama atau secara disiplin setiap pagi dan sore, perhatikan pertumbuhan ikan di waktu pemberian makanan agar dapat diantisipasi jika ada ikan yang memiliki kelainan genetik atau cacat karena inbreeding dapat segera dipisahkan sehingga tidak bereproduksi yang dapat beresiko menghasilkan benih yang lebih buruk.
9. Seleksi Indukan
Pilih indukan yang berkualitas sebelum penyebaran benih, walaupun telah memilih dan membeli benih dari penjual yang berbeda atau telah melakukan pembenihan secara mandiri, untuk menghasilkan kualitas yang unggul tetap diperlukan adanya seleksi. Pilih indukan yang sehat dengan ciri fisik memiliki ukuran tubuh normal dan aktif.
10. Catat Asal Usul Indukan
Jangan lupa untuk mencatat asal usul indukan yang telah disebar benihnya dan disebar pada kolam mana hal ini penting agar tidak terjadi kekeliruan atau kesalahan ketika proses perkawinan ke depannya dimana cara menghindari inbreeding pada ikan budidaya tidak hanya selesai dalam 1 langkah penyebaran benih saja tetapi berlanjut hingga perkawinan seterusnya.
11. Miliki Minimal 2 Kelompok Induk
Cara menghindari inbreed pada ikan budidaya yang selanjutnya ialah miliki setidaknya 2 kelompok induk yang terdiri dari jantan dan betina sehingga dapat dilakukan penyebaran benih dengan maksimal tapa takut adanya perkawinan sedarah, 2 kelompok indukan tersebut dapat anda peroleh dari benih yang dari budidaya yang anda lakukan sendiri dicampur dengan benih baru yang jelas memiliki asal usul yang berbeda sehingga tidak akan terjadi inbreeding.
12. Pilih Benih Paling Unggul
Pilih benih yang memiliki kualitas unggul diantara ikan yang anda budidayakan, yakni yang pertumbuhannya paling cepat, tubuh normal dan tidak ada luka, sisik tersusun rapi, gemuk, serta memiliki gerakan yang lincah da respon aktif ketika diberi pakan. Benih tersebut nantinya yang akan semakin meningkatkan performa budidaya anda dan menghasilkan keuntungan yang luar biasa.
13. Proses Panen
Selama proses panen, ikan hasil budidaya yang akan dijual dapat diambil dengan jaring khusus yang berbahan lembut agar tidak menyakiti tubuh ikan, setelahnya segera lakukan proses pembenihan dan perkawinan dengan tetap membedakan darimana benih itu berasal atau dari indukan mana sebab akan berpengaruh pada proses panen selanjutnya jika sampai terjadi inbreeding. Cegah dengan melakukan pembenihan dan perkawinan dengan teliti.
Demikian artikel kali ini, semoga menjadi wawasan baru yang bermanfaat untuk anda. jangan lupa selalu luangkan waktu untuk membaca artikel kami agar senantiasa memberikan anda pengetahuan tentang dunia hewan yang bermanfaat untuk kehidupan sehari hari juga sebagai panduan dalam budidaya, bisnis, atau perawatan hewan kesayangan anda. terima kasih sudah membaca, salam hangat dari penulis.