12 Cara Meningkatkan Produksi Telur Ayam Kampung

Hewan ayam kampung atau hewan ayam buras memiliki potensi untuk dikembangkan khususnya bagi para petani di pedesaan, hal ini disebabkan karena hewan ayam kampung mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan setempat. Prospek hewan ayam kampung memiliki kecenderungan keutungan yang sangat baik jika dibandingkan dengan ternak hewan ayam ras yang selalu dihadapkan pada harga daging dan telur yang sering berfluktuasi.

Umumnya hewan ayam kampung dipelihara sebagai usaha sampingan, dibiarkan lepas di halaman rumah, kebun dan tempat disekitar kampung, oleh karena itu hewan ayam kampung sudah merupakan suatu hal yang tak terpisahkan dari kehidupan petani, bagi masyarakat desa, hewan ayam kampung sudah menjadi tabungan hidup yang sewaktu-waktu dapat segera dijual, tetapi dalam pengembangnanya banyak hambatannya yang ditemui. ( Baca juga : cara merawat ayam bangkok siap adu)

Kendala umum yang dihadapi dalam pengembangannya adalah produktivitasnya yang sangat rendah, teknik produksi telur pemellharaan yang masih tradisional, serangan penyakit ND (tetelo) dan tatalaksana reproduksi sebelum dilaksanakan. ( Baca juga : cara merawat ayam aduan muda)

Dalam penelitian ( sarwono,1998 ) permasalahan yang dihadapi dalam usaha tani hewan ayam kampung, yaitu tingkat pertumbuhan sangat rendah, yang disebabkan oleh induk dan anak bebeas berkeliaran setelah telur menetas, induk hewan ayam akan mengasuh anakanya selama 27 – 107 hari dan akan bertelur kembali setelah 8 – 12 setelah anakanya disapih. ( Baca juga : jenis vaksin untuk ayam bangkok)

dalam upaya menigkatkan populasi ternak hewan ayam kampung lebih di fokuskan pada aspek teknis tatalaksana reproduksi dengan teknik produksi telur semi intensif. Adapun teknis tatalaksana reproduksi sebagai berikut : 12 Cara Meningkatkan Produksi Telur Ayam Kampung.

1. Teknik produksi telur bebas

Cara Meningkatkan Produksi Telur Hewan ayam Kampung pada teknik produksi telur bebas siklus reproduksi dibiarkan berlangsung secara alami, ini sangat bergantung pada naluri induk hewan ayam. Untuk melepas atau menyapih anaknya, sebelum ternak bertelur kembali, siklus reproduksi mencapai 126 hari, reproduksi berjalan lambat, masa bertelur 20 hari, 21 hari masa mengenram, 65 hari masa mengasuh anak dan 20 hari masa istirahat. Maka dalam setahun hewan ayam mampu bereproduksi 3 kali dengan produksi telur 45 butir. ( Baca juga : tanda ayam bangkok siap bertarung)

2. Teknik produksi telur semi Ekstensif

Dalam teknik produksi telur ini, Cara Meningkatkan Produksi Telur Hewan ayam Kampung manusia ikut mengatur reproduksi, caranya, dengan membatasi atau memperpendek waktu/masa mengasuh anak. Siklus refroduksi pada teknik produksi telur semi ekstensif memerlukan waktu 90 hari, yaitu masa bertelur 20 hari, masa megeram 21 hari, masa mengasuh anak 39 hari dan masa istirahat 10 hari. Dalam setahun mampu bereprosuksi 4 kali, dengan jumlah produksi telur 60 butir. ( Baca juga : cara mengatasi mental ayam muda)

3. Teknik produksi telur semi intensif

Teknik produksi telur ini Cara Meningkatkan Produksi Telur Hewan ayam Kampung prinsipnya sama dengan teknik produksi telur semi ekstensif, hanya masa mengasuh anak dan masa istirahat diperpendek. Siklus refroduksi memerlukan waktu 65 hari. Dara ini sangat cocok sekali untuk pemeliharaan hewan ayam kampung di pedesaan,

karena mudah dilakukan, tidak memerlukan biaya tambahan dan peralatan tambahan seperti induk buatan tidak diperlukan. Masa bertelur 20 hari, masa mengeram 21 hari, masa mengasuh anak 19 hari, dan masa istirahat 5 hari. Dalam setahun mampu bereproduksi 6 kali dengan jumlah telur 90 butir.

4. Teknik produksi telur intensif

Dalam pengaturan ini, Cara Meningkatkan Produksi Telur Hewan ayam Kampung pengaturan reproduksi induk hewan ayam sangat ketat. Induk aaya, hanya sebagai penghasil telur, siklus reproduksi berlangsung sangat pendek karena masa mengeram dan mengasuh anak dihilangkan, setiap hari telur diambil.

5. Menggunakan alat

Penetasan telur dilakukan dengan alat. Anak hewan ayam berlangsung dipelihari sendiri. Dalam teknik produksi telur ini diperlukan anak hewan ayam.

6. Memperhitungkan kemampuan bertelur ayam

Teknik produksi telur ini yang perlu diperhitungkan adalah kemampuan bertelur hewan ayam kampung sangat terbatas. Induk dipaksa untuk bertelur secara terus menerus mudah terganggu kesehatannya. Urutan siklus reproduksi dengan teknik produksi telur intensif yaitu masa bertelur 20 hari, masa istirahat 10 hari. Dalam stahun mampu bereproduksi 10 kali, dengan jumlah produksi 180 butir.

7. Teknik produksi telur masa starter (0—5 minggu)

Teknik produksi telur masa ini juga disebut dengan masa brooding. Pada masa ini yang perlu diperhatikan, yakni ketebalan alas kandang minimal 5—10 cm, suhu ruangan harus sesuai dengan kebutuhan hewan ayam, yakni sekitar 35 °C, pakan harus memenuhi kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan yang cepat dengan kadar protein minimal 23%, bentuk pakan adalah butiran dan area pakan harus menempati 25% dari area brooding. Lakukan pula seleksi pada hewan ayam yang kurang baik dengan memerhatikannya.

8. Pahami ciri induk yang baik

Ciri-ciri induk ayam kampung yang baik antara lain sehat, tubuh normal, berat minimal 30 – 35 gram, bulu kering, tidak lengket, energik, dan pusar menutup dengan sempurna. Teknik produksi telur masa ini sangat menentukan pertumbuhan teknik produksi telur masa berikutnya sehingga harus benar-benar diperhatikan.

9.  Teknik produksi telur masa grower (5—23 minggu)

Pada masa ini hewan ayam mencapai usia dara atau pejantan muda. Seleksi dara harus dilakukan untuk menghilangkan hewan ayam betina yang tidak produktif sehingga tidak mengurangi efisiensi pakan. Teknik produksi telur masa ini kebutuhan nutrisi juga harus diperhatikan, yaitu pakan yang diberikan memiliki kadar protein 20%.

10. Teknik produksi telur masa produksi (24 minggu hingga akhir)

Pada teknik produksi telur masa ini yang harus diperhatikan adalah bagaimana mencapai produksi telur yang maksimal dan mempertahankannya.

11. Pemenuhan pakan

Beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain pemberian pakan yang harus memenuhi kebutuhan nutrisi hewan ayam untuk hidup dan berproduksi maksimal dengan kadar protein sekitar 18%. Rasio antara jantan dan betina dalam satu folk juga harus tepat, yakni tidak lebih dari 1 pejantan dengan 10 betina, dan optimalnya 1 : 6.

12. Pemberian suplemen

Pada teknik produksi telur masa ini hewan ayam perlu diberikan suplemen nutrisi untuk menjaga kondisi tubuhnya dan produktivitas telurnya.

Itulah beberapa teknik produksi telur Cara Meningkatkan Produksi Telur Hewan ayam Kampung dalam pengaturan reproduksi yang bisa meningkatkan kemampuan hewan ayam dalam menghasilkan telur setahun mampu bereproduksi sampai sepuluh kali dengan jumlah telur 180 butir.

Sangat menarik bukan untuk dicoba? Semoga informasi mengenai reproduksi hewan ayam kampung ini bisa menjadi acuan untuk anda memulai berusaha hewan ayam kampung. Sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.