Semut rangrang atau sering disebut dengan semut kroto ini menjadi pakan utama burung kicau sehingga bisa dijadikan budidaya yang cukup menguntungkan khususnya sekarang ini burung kicau juga semakin banyak dipelihara banyak kicau mania selain cara ternak ulat kandang. Bahkan di beberapa wilayah Indonesia, harga dari semut rangrang bisa mencapai 150 hingga 200 ribu per kilogram.
Untuk pemasaran semut rangrang juga terbilang mudah dan luas sebab juga diburu para penghobi mancing. Bisnis ini juga bukanlah bisnis musiman. Pada saat penangkaran, semut rangrang bisa hidup hanya dengan memakai sarang buatan seperti paralon, bambu, toples atau botok plastik bekas. Untuk anda yang tertarik dengan usaha ini, berikut akan kami berikan cara penangkaran semut rangrang penghasil kroto selengkapnya.
- Pemilihan Lokasi Penangkaran
Seperti cara budidaya semut jepang, penangkaran semut rangrang penghasil kroto sangat penting untuk diperhatikan agar hasilnya bisa maksimal. Pertumbuhan dari semut rangrang bisa maksimal sepanjang tahun apabila memilih lokasi yang sesuai dengan habitat asli semut rangrang yakni dekat dengan pekarangan atau perkebunan. Semut rangrang yang dipelihara pada tempat kurang maksimal akan membuat semut berpindah karena tempatnya kurang sempurna. Untuk suhu terbaik memelihara semut rangrang adalah berkisar 26 derajat celcius hingga 34 derajat celcius dan untuk kelembaban adalah sekitar 62 hingga 92%.
- Ternak Semut Rangrang Cara Tradisional
Untuk penangkaran semut rangrang dengan cara tradisional memang terbilang kurang efektif karena pengaruh dari beberapa faktor seperti hasil panen yang lebih susah di prediksi, pengaruh cuaca sangat besar terhadap kelangsungan penangkaran dan juga pengembangbiakan semut rangrang terbilang lamban. Namun teknik tradisional juga memiliki keuntungan yakni tidak harus mementingkan detail budidaya, tidak membutuhkan oemberian pakan pada semut rangrang sebab bisa mencari makan sendiri dan juga media pengembangbiakan sudah disediakan alam. Metode penangkaran ini memang terbilang budidaya yang mandiri sebab peternak tidak campur tangan terhadap perkembangbiakan semut. Tugas peternak dalam metode ini hanyalah memantau semut pohon dimana saat sudah siap untuk panen tinggal langsung di panen saja.
- Ternak Semut Rangrang Cara Semi Tradisional
Jika dibandingkan dengan cara tradisional, maka metode semut rangrang semi tradisional ini bisa dikatakan lebih berkembang karena media budidaya sudah disediakan alam dan perawatan tidak memerlukan waktu banyak namun masih ditentukan iklim dan pengembangbiakan yang masih terbilang sulit dan cukup lama untuk panen tidak seperti budidaya ulat hongkong yang terbilang cepat. Cara semi tradisional ini adalah pengembangan dari metode tradisional dimana peternak sudah ikut andil dalam pengembangbiakan semut rangrang.
- Ternak Semut Rangrang Cara Modern
Untuk ternak semut rangrang dengan cara modern termasuk banyak dipakai peternak karena sudah memiliki banyak keunggulan seperti tidak membutuhkan pohon atau perkebunan, lokasi budidaya tidak harus selalu luas seperti sekitar rumah, modal yang dibutuhkan tidak terlalu besar, bisa dipantau dan diprediksi, masa panen tidak terlalu lama, perawatan terbilang mudah, bisa menghasilkan kroto super dan bahan media lebih mudah didapat.
- Pemberian Pakan dan Wedang
Pemberian pakan semut rangrang bisa dilakukan pada pagi atau sore hari. Untuk pemberian pakan pada pagi hari dilakukan pada jam 6 hingga 8, sementara untuk pakan sore bisa dilakukan pada jam 3 hingga 4 sore. Pemberian wedang yakni gula atau air gula bisa dilakukan 1 sampai 2 kali sehari tergantung dari wadah atau tempat penangkaran yang digunakan. Wedang juga harus dikontrol jika dalam 1 hari belum lebih maka harus diganti dengan air gula baru sebab sudah tidak baik untuk perkembangan semut rangrang.
- Bibit Semut Rangrang
Cara paling bagus dalam mencari bibit semut rangrang adalah dengan mencarinya langsung di alam meskipun cara tersebut terbilang cukup susah dilakukan sebab semut rangrang semakin sulit didapat seperti cara berternak ulat bumbung. Cara lain yang bisa dilakukan adalah membeli bibit dari peternak yang lebih ramah lingkungan tanpa perlu merusak habitat asli dari semut rangrang. Selain itu, bibit dari hasil ternak akan mudah beradaptasi dengan sarang buatan.
- Pembuatan Tempat Penangkaran
Pembuatan tempat penangkaran yang paling sering digunakan peternak adalah berbentuk rak. Untuk cara pembuatan rak tempat penangkaran semut rangrang adalah sebagai berikut.
- Buat rak bersusun 2 tingkat atau lebih yang terbuat dari besi, kayu atau bambu dengan ukuran yang bisa disesuaikan dengan tempat. Sedangkan untuk lebar rak antara 50 hingga 60 cm.
- Tambahkan wadah berupa piring, kaleng atau mangkuk untuk setiap kaki rak kemudian tambahkan dengan air atau juga bisa memakai oli bekas yang bertujuan agar mencegah semut rangrang keluar dari rak penangkaran.
- Hindari menempelkan rak pada dinding karena semut rangrang bisa merambat keluar dinding kemudian membangun sarang di tempat lain.
- Penangkaran Semut Rangrang Memakai Paralon
Pembuatan penangkaran semut rangrang memakai paralon memberikan banyak keuntungan seperti bahan paralon yang awet dibandingkan dengan media lain yakni sekitar 10 tahun. Paralon juga kedap akan cahaya sehingga baik digunakan untuk tempat tinggal semut rangrang yang hanya membutuhkan sedikit cahaya. Paralon adalah bahan yang mudah untuk didapat serta mudah juga disusun dalam rak.
Cara membuat tempat penangkaran semut rangrang dari paralon adalah memakai paralon berukuran 12 centimeter yang dipotong dengan panjang sesuai lebar rak. Susun paralon dalam rak kemudian tambahkan daun daunan kedalam paralon yang dipakai untuk membuat sarang kemudian tebarkan bibit koloni semut rangrang kedalam dinding yang jauh lebih mudah dibandingkan dengan cara ternak ulat buat pakan burung.
- Penangkaran Semut Rangrang Memakai Bambu
Untuk penangkaran semut rangrang memakai bambu sangat ekonomis dan tepat untuk anda para pemula. Seperti pembuatan tempat penangkaran dari paralon, media bambu ini bisa diletakkan diatas rak secara langsung. Bambu yang digunakan berdiameter minimal 7 cm kemudian potong menjadi 40 cm dan tambahkan lubang apabila bambu belum berlubang. Kekurangan dari bambu ini adalah koloni akan lebih lama untuk beradaptasi.
Memakai media bambu juga menghasilkan ukuran kroto yang kecil dan tidak bisa dilihat secara langsung hasil kroto-nya. Tambahkan juga dedaunan ke dalam bambu yang nantinya akan dipakai sebagai sarang semut rangrang.
- Penangkaran Semut Rangrang Memakai Toples
Berbeda dengan cara penangkaran ulat sutra, cara penangkaran selanjutnya adalah menggunakan media toples transparan ukuran sedang sehingga memudahkan peternak untuk memantau perkembangan koloni semut rangrang. Lubangi toples pada bagian bawah dengan ukuran 5 hingga 7 cm yang berguna untuk sirkulasi udara serta memberi makan pada semut. Tempatkan toples dalam posisi terbalik yakni lubang di bagian atas. Masukkan pakan semut rangrang dalam toples dan tambahkan koloni semut ke dalam toples tersebut.
Jangan masukkan koloni semut rangrang bersama sarang dan harus dibuka terlebih dahulu diluar toples sehingga semut bisa masuk sendiri kedalam toples yang sudah diisi makanan. Tutup toples dengan rapat termasuk lubang memakai lakban supaya semut bisa membuat sarang kembali. Sesudah sarang terbentuk, maka lakban bisa dibuka kembali. Penangkaran semut rangrang memakai toples ini bisa dibilang cukup sulit dan angka keberhasilannya sekitar 60% namun sangat mudah dilakukan. Jika panen pertama sudah berhasil, maka selanjutnya bisa lebih mudah dilakukan.
- Menambah Media Sarang
Apabila semut rangrang sudah bertambah banyak dan media sarang sudah penuh, maka bisa ditambahkan sarang kosong namun jangan terlalu banyak yang diletakkan secara zig zag atau bisa juga menyebar pada sudut, tengah, depan atau belakang rak kandang. Seperti cara ternak jangkrik di musim hujan, ternak semut rangrang juga membutuhkan kondisi sarang yang bersih serta tidak terlalu lembab.
- Pemberian Pakan Semut Rangrang
Untuk pemberian pakan semut rangrang bisa dilakukan dengan cara meletakkan piring kecil di sekitar kandang. Makanan semut rangrang sendiri bervariasi seperti jangkrik, tulang ayam yang sudah dihancurkan, ulat hongkong dan juga remah makanan yang kita konsumsi. Semut rangrang juga memerlukan makanan lain yakni nektar dan untuk pengganti nektar bisa menggunakan larutan gula. Untuk membuat larutan gula adalah dengan mencampur 2 sendok makan gula pasir dalam 1 gelas air putih kemudian letakkan pada piring kecil di dekat kandang.
- Panen Semut Rangrang
Kroto dari semut rangrang ini bisa dipanen setiap 20 hari sekali yang terlihat dari sarang semut rangrang penuh dengan telur atau kroto berwarna putih. Namun saat pertama kali tidak perlu di panen dan biarkan kroto berkembang biak supaya koloni semut bisa bertambah banyak. Tunggu sekitar 3 hingga 5 bulan dan sesudah itu baru bisa dipanen Gunakan sarung tangan saat panen kroto untuk menghindari gigitan semut rangrang yang menyakitkan. Siapkan wadah besar sebagai tempat kroto lalu gunakan saringan untuk memisahkan semut dari kroto yang nantinya telur akan jatuh ke dalam wadah lewat jaring sedangkan semut akan berada tetap dalam jaring. Sebelum sarang akan dipakai kembali, maka harus dibersihkan lebih dulu.
Demikianlah artikel ini disampaikan, semoga bisa menambah wawasan dan pengetahuan.