Sistem umbaran adalah cara ektensif yang biasanya digunakan untuk beternak ayam kampong, yang caranya dengan membiarkan ayam dilepaskan dan supaya ayam lebih leluasa bergerak sesuai keinginan ayam tersebut.
Sistem ini juga memudahkan peternak dalam beternak karena ayam dibiarkan lepas untuk pakannya biasanya dari alam, seperti: biji – bijian, buah – buahan, cacing, semut, laron, bekicot, dan lain – lain.
Walaupun ayam dibiarkan lepas begitu saja, tak lupa peternak juga harus menyediakan kandang yang berfungsi sebagai tempat berlindung pada malam hari dan ketika hujan turun tidak kehujanan. (Baca juga mengenai cara ternak ayam belanda).
Berikut beberapa cara berternak ayam dengan menggunakan sistem umbaran:
1. Jenis Ayam Kampung
Pemilihan jenis ayam kampong yang baik yang biasa diternak biasanya pilihlah bibit ayam yang memang mempunyai prospek yang bagus. (Baca juga mengenai cara beternak ayam joper).
2. Pelepasan Ayam
Ayam dibebaskan untuk lepas di luar lingkungan, daging dan telur yang dihasilkan dari ayam tersebut lebih sehat jika dibandingkan dengan ayam yang hanya di dalam kurungan saja. Karena ayam yang diternak dengan sistem umbaran makannya pun lebih alami dari pakan ayam yang sering mengandung pengawet, ayam tersebut dibebaskan juga menyebabkan daging mereka lebih padat. (Baca juga mengenai cara beternak ayam pelung).
3. Aktifitas
Ayam yang diumbar juga dapat beraktivitas lebih alami, seperti halnya dalam menggaruk dan menggali tanah di sekitar lingkungan, menceker – ceker tanah yang biasanya dilakukan untuk mencari makanan, dengan sayap yang dipunyanya ayam tersebut bisa terbang rendah dengan bebas, tidak perlu repot dalam menjemurkannya di bawah sinnar matahari karena sudah terbiasa dilepas di bawah sinar matahari. (Baca juga mengenai cara mudah ternak ayam serama).
4. Pembuatan Kandang
Buatlah kandang sesuai dengan jumlah ayam tersebut, walaupun ayam tersebut lebih sering diumbar tapi ayam itu juga butuh tempat untuk beristirahat dan berteduh. Kandang tersebut dibuat secara terpisah, yaitu dengan memisahkan indukan dan anak ayam. Jadi ayam yang sudah besar dan masih kecil mempumyai tempanya sendiri. Di kandang ayam tersebut juga harus disediakan jaringan listrik, yang berfungsi sebagai penerangan di dalam kandang pada saat malam hari dan juga bisa sebagai penghangat.
Peternak perlu membuat kandang untuk bertelur biasanya untuk tempat induk ayam, biasanya bentuknya dibuat kotak dengan ukuran Panjang X Lebar X Tinggi = 35 X 35 X 35, terletak diatas ketinggian yang kurang lebih 50 cm di atas permukaan tanah. (Baca juga mengenai cara ternak ayam jawa super).
Kandang brooder digunakan untuk kandang anak ayam yang baru menetas dan diatas diberi lampu pemanas. Usahakan kandang brooder tertutup rapat agar tidak ada angin yang masuk ke kandang. Bisa diatasi dengan menutup celah kandang dengan plastic atau terpal pada saat malam hari dan saat hujan.
Tempat bertengger, Biasanya ayam suka bertengker di atas ketinggian untuk ayam dapat tidur secara teratur, dan melindungi ayam dari pemangsa. Biasanya tempat tersebut di buat dari bamboo tetapi juga harus melihat kondisi kandangnya terlebih dahulu. Pagar keliling dibuat cukup tinggi sekitar 2 meter agar ayam tidak dapat keluar area peternakan, ada yang terbuat dari seng bekas, batako, atau bamboo yang harganya lebih murah.
5. Wadah Makanan
Jika beternak dalam skala besar maka peternak harus terampil dalam membuat wadah makanan dan minuman yang bisa digunakan untuk semuanya, lain halnya jika beternak dalam skala kecil, jika tidak ingin menyusahkan diri sendiri bisa dibeli di pasar terdekat paket untuk wadah makanan dan minuman yang biasanya ukurannya lebih kecil daripada membuat sendiri.
6. Pakan
Jika ingin meracik pakan yang tepat dalam beternak ayam agar ayam tersebut sehat, maka racikan tersebut tentunya bisa dibuat setelah peternak melakukan proses pembelajaraan dan riset khusus.
7. Eksplorasi Lingkungan
Untuk mengamati lingkungan sekitar yang berguna untuk melihat ayam yang diumbar itu aman, maka sebagai peternak harus buat catatan kegiatan eksplorasi lingkungan kandang. Supaya kita mengetahui kemana ayam tersebut bergerak lepas, maka peternak juga harus membuat simulasi ayam berkeliaran kemana saja, pastikan ayam bergerak ke tempat yang aman. Ayam yang diumbar bukan berarti tanpa adanya pengawasan dari peternak, sebaiknya dengan memakai sistem ini juga membutuhkan adanya pengawasan yang ekstra.
8. Suplemen dan Vitamin
Tidak hanya pakan saja yang harus diperhatikan, tetapi dalam memberikan suplemen dan vitamin khusus untuk ayam yang diumbar juga diharuskan. Dengan memberikan suplemen dan vitamin khusus maka, akan memengaruhi ayam tumbuh dengan sehat. Jika ingin memberinya maka jangan beri yang aneh-aneh saja. Harus diperhatikan juga pemakaiannya.
9. Identifikasi Ayam
Walaupun sistem ini masih dibilang sangat tradisional tetapi dalam berternak ayam yang diumbar, peternak sebaiknya juga tetap melakukan mekanisme dalam mengidentifikasi ayam-ayamnya. Jangan lupa catatlah seperti Kapan ayam tersebut menetas dari telur ? Kapan kiranya ayam akan bisa dipanen ? Selain mencatat dua hal tersebut, ayam tersebut juga mempunyai umur jadi sangat penting untuk diingat-ingat, karena panen juga ditentukan oleh umur. Jangan panen ketika terlalu dini ataupun sampai telat memanen ayamnya.
10. Masa Panen
Tidak lengkap rasanya jika mempunyai ternak ayam tetapi tidak sampai tahap memanen. Kalau untuk jenis ayam kampong bisa di panen ketika umurnya masih dikategorikan muda, sebab ayam yang sudah tua umurnya baru dipanen, nanti dagingnya bisa jadi keras. Peternak juga sebaiknya menyediakan jasa untuk pemotongan ayam sekaligus dalam pencabutan bulu-bulunya, tentu saja sang peternak juga lebih mengetahui hal tersebut sesuai dengan prosedur kesehatan sehingga mutu dan gizi ayam tersebut terjamin.
Apapun jenis usahanya pasti membutuhkan promosi. Dalam promosi tersebut peternak harus membuat nama usahanya seunik mungkin, nama usaha tersebut bisa dijadikan ciri khas tersendiri yang nantinya bisa dikenalkan kepada masyarakat melalui beberapa social media seperti: whatsapp, instagram, facebook dan lain-lain.
Sistem yang bisa disebut tradisional ini biasanya sistem yang sering diterapkan di daerah pedesaan karena mempunyai lahan cukup luas. Tetapi sistem ini sebenarnya kurang efektif karena peternak akan kesulitan dalam mengawasi hewan ternaknya, dikhawatirkan hilang dan bisa saja dimakan oleh predator lain, selain ayam beberapa hewan lain yang biasa diternak dengan sistem umbaran seperti: kucing, biawak, musang, burung elang, atau yang lainnya.
Demikian yang dapat disampaikan penulis, semoga menjadi wawasan yang bermanfaat untuk anda dan menjadi panduan yang berkualitas untuk ternak ayam dengan sistem umbaran, terima kasih, salam hangat dari penulis.