Ayam joper atau ayam jawa super merupakan ayam berkualitas tinggi dengan banyak kelebihan seperti waktu panen yang cepat, daging terasa lebih gurih dibandingkan ayam pedaging biasa atau ayam broiler, harga lebih mahal, lebih tahan terhadap penyakit dan juga kualitas daging lebih bergizi.
Banyak orang yang masih keliru dan beranggapan jika ayam joper merupakan ayam kampung namun sebenarnya ayam ini adalah hasil persilangan dari ayam jawa atau ayam kampung jantan dengan ayam petelur betina. Selain itu ada juga yang menyilangkan ayam jantan bangkok vietnam dengan betina petelur sehingga ayam joper sebenarnya bukanlah jenis ayam kampung.
Indukan yang dipakai untuk menghasilkan ayam joper ini memiliki kualitas unggul sedangkan untuk bibit betina berasal dari ras petelur biasa sehingga ayam joper bukanlah ayam kampung murni. Dalam ulasan kali ini, kami akan memberikan beberapa cara beternak ayam joper yang bisa anda jadikan referensi khususnya bagi pemula yang ingin memulai usaha ternak ayam jenis ini.
- Persiapan Kandang
Kualitas dari semua hasil ternak seperti cara memelihara ayam petelur akan tergantung dengan lingkungan tempat tinggal termasuk juga dalam ternak ayam joper. Kandang ayam joper sebenarnya lebih sederhana jika dibandingkan dengan ayam broiler karena lebih mudah dalam pemeliharaan namun tetap harus kuat, bersih dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Untuk perkiraan banyaknya jumlah ayam joper yang dipelihara dalam kandang adalah:
- Usia brooding 1 sampai 2 minggu sebanyak 50 ekor per meter persegi
- Umur 3 hingga 4 minggu sebanyak 25 ekor per meter persegi
- Umur 4 sampai 6 minggu sebanyak 15 ekor per meter persegi
- Umur 7 sampai 8 minggu sebanyak 10 ekor per meter persegi
- Umur 9 minggu sebanyak 5 hingga 6 ekor per meter persegi
Sedangkan untuk peralatan yang dibutuhkan untuk pembuatan kandang ayam joper adalah:
- Brooder atau pemanas: Berguna untuk menghangatkan kandang brooding hingga umur 2 minggu yang bisa terbuat dari listrik atau gas.
- Nampan plastik: Berguna sebagai wadah pakan selama memelihara brooding
- Tempat pakan dan minum tabung: Untuk memberikan pakan umur 2 minggu keatas sampai panen
- Sekat atau chickguard dari seng: Untuk sekat kandangbrooding terbuat dari seng talang
- Lampu pencahayaan untuk kandang.
- Menyediakan Bibit dan Sarana Produksi
Untuk usaha ternak ayam joper yang dilakukan mandiri dan bukan kemitraan, maka kebutuhan usaha sendiri juga harus dipersiapkan seperti membeli bibit ayam joper atau DOC yang baru menetas, vitamin, pakan, vaksin dan jga obat obatan seperti yang harus dilakukan pada cara merawat ayam pelung.
- Menyiapkan Kandang
Masa brooding merupakan periode pemeliharaan DOC sampai berumur 14 hari memakai pemanas atau brooder berbeda dengan cara ternak ayam kalkun. Baik atau tidaknya pertumbuhan dari ayam joper berikutnya akan ditentukan dari pemeliharaan masa brooding ini sehingga harus diperhatikan dengan baik. Persiapan untuk kandang brooding auam koper ini meliputi pemilihan bahan litter, tempat minum ayam, jumlah nampan ransum DOC dan juga pemanas atau brooder.
Perencanaan matang dalam tahap ini nantinya akan menentukan keberhasilan penerimaan DOC. Bahan liter yang bisa dipakai diantaranya adalah jerami, sekam padi, serutan kayu halus, koran atau kertas. Sekam padi menjadi bahan litter yang paling umum dipakai karena leih murah, gampang ditemukan dan tidak bersifat toksik untuk ayam sehingga dianjurkan memakai sekam padi dengan ketebalan 8 sampai 12 cm.
- Penerimaan DOC
Sesudah kandang siap dan bibit ayam joper sudah dipersan, maka hal yang harus dilakukan selanjutnya adalah menerima DOC tersebut dan menyiapkan kandang untuk brooding seperti dalam budidaya ayam pedaging.
Tahap penerimaan DOC ini diawali dari pemeliharaan dilanjutkan dengan hari kedua sampai hari ke-14 untuk pemberian pakan yang sebaiknya dilakukan sedikit demi sedikit namun sering seperti tiga kali sehari. Hal ini harus dilakukan untuk menghinari pakan tercecer dan juga bercampur dengan kotoran ayam. Sedangkan untuk air minum bisa ditambahkan dengan vitamin untuk meningkatkan pertumbuhan ayam joper. Untuk tahap penerimaan DOC selengkapnya bisa dilihat berikut ini.
- Nyalakan terlebih dahulu brooder setidaknya 2 jam sebelum DOC datang supaya suhu bisa stabil.
- Siapkan juga larrutan air gula untuk minuman pengganti energi cepat yang bisa diberikan pada tempat minum dan masukkan kerikil supaya DOC tidak tercebur dalam piringan.
- Hitung jumlah dan seleksi DOC dari box yang sehat dengan yang sakit, cacat atau pincang.
- Sesudah selesai menerima DOC, maka biarkan selama 2 hingga 3 jam dan kemudian bisa diberikan pakan yang ditaburkan di nampan dan sebagian lagi di alas kandang.
- Pemberian Pakan
Pakan juga menjadi faktor penting dalam ternak unggas seperti ayam joper dan membutuhkan biaya sekitar 60% dari biaya operasional serta memiliki kontribusi sebanyak 30% dalam ternak ayam joper ini berbeda dengan cara memelihara ayam petelur di rumah. Pakan ayam joper sebenarnya cukup fleksibel dan tidak sesulit ketika ternak ayam pedaging, puyuh atau petelur.
Hal yang harus diperhatikan adalah nutrisi dari ayam joper bisa terpenuhi yakni protein kasar sebanyak 14% dan juga energi sebesar 2900 kkal/kg sehingga anda bisa memberikan pakan ayam broiler atau juga bisa memberikan campuran bekatul, bungkil dan premix.
- Waktu Pemberian Pakan
Untuk pemberian pakan oplosan yakni campuran bekatul, bungkil dan juga premix sebaiknya diberikan sesudah masa brooding atau diatas 1 bulan sebanyak 2 kali sehari dengan jumlah yang disesuaikan dengan kebutuhan ayam seperti dalam cara budidaya ayam negeri petelur. Untuk jumlah pakan yang bisa diberikan sesuai tingkatan umur ayam joper adalah sebagai berikut:
- 7 gram per hari hingga berumur 1 minggu
- 18 gram per hari hingga berumur 2 minggu
- 35 per hari hingga berumur 3 minggu
- 49 gram per hari hingga berumur 4 minggu
- 58 gram per hari hingga berumur 5 minggu
- 68 gram per hari hingga berumur 6 minggu
- 72 gram per hari hingga berumur 7 minggu
- 74 gram per minggu hingga berumur 8 minggu
- 70 gram per hari hingga berumur 9 minggu keatas.
- Sementara untuk air minum diberikan secara ad libitum atau tidak terbatas dan harus tersedia terus menerus dan dalam tahap awal dicampur dengan antibiotika serta vitamin.
- Vaksinasi
Vaksinasi merupakan pemberian vaksin untuk ayam joper yang berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap beberapa jenis penyakit tertentu yang biasa menyerang seperti ND dan gumboro untuk cara mengobati ayam sakit. Vaksinasi biasanya dilakukan dua kali selama masa pemeliharaan yakni:
- Umur 4 hari untuk pemberian ND dengan cara tetes mata untuk mencegah penyakit ND atau lebih dikenal dengan nama tetelo.
- Umur 21 hari atau sesudah masa brooding akan diberikan vaksinasi gumboro yang dicampur air minum dengan dosis sesuai kemasan dan tergantung dari jumlah ayam yang dipelihara.
- Pencahayaan dan temperatur Kandang
Ayam joper berumur 0 hingga 1 minggu yang merupakan masa brooding membutuhkan suhu dan kepadatan yang lebih tinggi dibandingkan jika sudah berumur lebih dewasa yang juga harus dilakukan dalam cara merawat ayam aduan muda.
Agar bisa mendapatkan suhu tepat, maka gunakan bantuan brooding atau pemanas dan buat ruangan tertutup rapat dengan sisa 10 hingga 20% bagian atas untuk sirkulasi udara dan keluar masuknya oksigen yang tidak kalah penting untuk kesehatan anak ayam joper.
Pemanasan bisa dari alat yang bisa diatur pengeluaran panasnya sesuai dengan kebutuhan ternak seperti lampu bohlam kuning, kompor, gasolek, hitter dan alat lain penghasil panas.
Perhatikan juga pergerakan dan persebaran DOC saat masa brooder agar DOC nyaman. Jika DOC terlihat berkumpul mendekati pemanas dan untuk DOC yang kepanasan akan menjauh dari pemanas.
- Sanitasi dan Pencegahan Penyakit
Pencegahan penyakit dibutuhkan untuk pemeliharaan ayam joper intensif khususnya dalam cara memelihara anak ayam dengan baik.
Hindari genangan air pada kandang supaya tidak menjadi sarang nyamuk dan serangga sebagai perantara penyakit.
Selain itu, ventilasi kandang juga harus diperhatikan sebab udara di kandang terlalu panas bisa menyebabkan ayam stress, lemah, lesu dan kehilangan nafsu makan dan berujung terkena penyakit.
- Panen dan Pasca Panen
Jika ada konsumen yang ingin membeli ayam joper dengan bobot pasaran minimal 8 hingga 10 ons, maka panen tidak harus dilakukan ketika ayam joper berumur 2 bulan sebab belum pasti apakah bobot terpenuhi dan harga cocok.
Agar pemasaran bisa baik, maka lebih baik kenali banyak juragan ayam yang ingin menampung ayam dalam jumlah banyak, pasar sendiri ke rumah makan atau restoran.
Sesudah panen, maka kandang dan semua peralatan harus dibersihkan, dicuci dan didesinfeksi dan diistirahatkan antara 1 hingga 2 minggu untuk menghentikan pertumbuhan bakteri serta virus penyebab penyakit dari ternak ayam joper sebelumnya.
Demikian ulasan dari kami tentang cara beternak ayam joper atau cara ternak ayam jawa super khususnya untuk pemula yang bisa anda jadikan sebagai panduan
Usaha ternak ini sangatlah menjanjikan mengingat kualitas daging ayam joper yang lebih tinggi dibandingkan jenis ayam lainnya membuat harga ayam ini juga lebih tinggi dibandingkan jenis ayam lain.